Breaking News
light_mode
Beranda » Artikel » Cinta Seorang Ibu di Balik Jendela Kereta, Kisah Menggetarkan dari Polandia 1943

Cinta Seorang Ibu di Balik Jendela Kereta, Kisah Menggetarkan dari Polandia 1943

  • account_circle Admin
  • calendar_month Sab, 20 Sep 2025

DENPASAR – Sebuah kisah nyata dari masa kelam Perang Dunia II kembali menyeruak dari arsip sejarah, memperlihatkan betapa kuatnya cinta seorang ibu bahkan di tengah horor perang. Peristiwa itu terjadi di Polandia, 1943, ketika ribuan orang Yahudi digiring ke kereta yang akan membawa mereka ke kamp konsentrasi Nazi.

Di salah satu gerbong, seorang ibu muda memeluk bayinya erat-erat. Menyadari bahwa perjalanan itu mungkin menjadi akhir hidupnya, ia membuat keputusan paling berat sekaligus paling mulia, menyerahkan bayinya melalui jendela kecil berjeruji kepada seorang pria asing di peron.

Pria itu tanpa banyak bicara menyembunyikan bayi tersebut di balik mantelnya, sementara sang ibu lenyap bersama kereta menuju takdir yang kelam.

Bayi itu akhirnya tumbuh besar, dibesarkan oleh keluarga yang penuh kasih. Bertahun-tahun kemudian, ia mengetahui kebenaran menyayat hati: ibunya telah memberinya “kehidupan dua kali” , sekali saat melahirkan, dan sekali lagi saat melepaskannya demi keselamatan.

Dikutip dari pandangan sejarawan Universitas Udayana, Dr. I Made Wirawan, menilai kisah ini sebagai simbol keberanian perempuan di tengah tragedi kemanusiaan.

“Dalam sejarah perang, perempuan seringkali diposisikan sebagai korban. Namun, kisah ini menunjukkan peran aktif seorang ibu yang berani melawan takdir demi menyelamatkan anaknya. Keputusan itu bukan hanya tindakan instingtif, melainkan bentuk cinta yang melampaui rasa takut akan kematian,” ujarnya, Sabtu (20/9).

Sementara itu, aktivis kemanusiaan Lidya Hartanti menegaskan relevansi kisah ini untuk masa kini.

“Di dunia yang masih dilanda konflik, kita bisa belajar bahwa cinta dan keberanian sekecil apa pun dapat menyelamatkan hidup orang lain. Kisah ini menjadi pengingat bahwa kemanusiaan tak boleh mati, bahkan di tengah kekejaman perang,” katanya.

Kisah ini bukan hanya catatan sejarah, melainkan cermin universal bahwa cinta seorang ibu mampu melahirkan harapan bahkan dari situasi paling gelap. (Tim)

Penulis

Pesonamu Inspirasiku

Komentar (5)

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • SPI Tinggi, Tapi Ketertiban Rendah Cermin Retak di Wajah Pemerintahan Bali

    SPI Tinggi, Tapi Ketertiban Rendah Cermin Retak di Wajah Pemerintahan Bali

    • calendar_month Ming, 19 Okt 2025
    • account_circle Ray
    • 0Komentar

    DENPASAR — A.A. Gede Agung Aryawan, S.T., atau yang akrab disapa Gung De, melontarkan kritik tajam terhadap wajah pemerintahan Provinsi Bali yang dinilainya penuh ketimpangan antara citra dan kenyataan. Di tengah pujian atas skor tinggi Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang menempatkan Bali sebagai provinsi dengan nilai tertinggi kedua secara nasional, Gung De menyebut kondisi […]

  • Kontroversi Zakir Naik dan Penggunaan Rumor Kesehatan sebagai Senjata

    Kontroversi Zakir Naik dan Penggunaan Rumor Kesehatan sebagai Senjata

    • calendar_month Sen, 22 Sep 2025
    • account_circle Admin
    • 7Komentar

    Oleh: Wilson Lalengke JAKARTA – Media sosial telah diramaikan dengan spekulasi seputar Apologet Islam kontroversial, Dr. Zakir Naik, menyusul unggahan viral yang menuduhnya telah didiagnosis HIV/AIDS dan sedang menjalani perawatan di Malaysia. Klaim tersebut, yang berasal dari akun Facebook Zion X Nova, dan beberapa akun anonym lain, telah memicu perdebatan dan kekhawatiran publik. Rumor terkait […]

  • Harapan untuk Kadek Bunga Berliana, Uluran Tangan Kemanusiaan Wujudkan Akses Berobat Hingga Dua Tahun ke Depan

    Harapan untuk Kadek Bunga Berliana, Uluran Tangan Kemanusiaan Wujudkan Akses Berobat Hingga Dua Tahun ke Depan

    • calendar_month Sab, 2 Agu 2025
    • account_circle Admin
    • 0Komentar

    BANGLI – Semangat gotong royong dan nilai kemanusiaan kembali nyata dalam aksi solidaritas terhadap Kadek Bunga Berliana, seorang remaja 15 tahun asal Desa Siakin, Bangli, yang tengah berjuang melawan penyakit autoimun langka, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau Lupus. Berbagai pihak dengan penuh kasih telah menggalang dan menghimpun donasi sebesar Rp16.800.000, yang kini telah ditabung atas […]

  • Ironi di Balik Aksi Siswa, Refleksi Kasus ‘Nge-Prank’ Stone Cruiser di Rote Ndao

    Ironi di Balik Aksi Siswa, Refleksi Kasus ‘Nge-Prank’ Stone Cruiser di Rote Ndao

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • account_circle Deda Henukh
    • 5Komentar

    Rote Ndao, – Di balik riuhnya pemberitaan mengenai sejumlah siswa SMK Negeri 1 Lobalain yang diduga terlibat dalam pencurian alat Stone Cruiser milik PT Mojo Wijaya Karya (MWK), tersimpan sebuah ironi yang patut direnungkan. Kejadian di Desa Tuanatuk, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao ini bukan sekadar aksi kenakalan remaja biasa, melainkan cermin dari permasalahan yang […]

  • Ironi di Rote Ndao! Tersangka Korupsi Regina Kedoh Justru Diberi Penghargaan Bupati

    Ironi di Rote Ndao! Tersangka Korupsi Regina Kedoh Justru Diberi Penghargaan Bupati

    • calendar_month Ming, 14 Sep 2025
    • account_circle Deda Henukh
    • 3Komentar

    ROTE NDAO — Publik Rote Ndao digegerkan dengan langkah kontroversial Bupati Paulus Henuk yang memberikan penghargaan kepada Regina Kedoh, Kepala Dinas P3AP2KB yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi. Alih-alih diproses hukum secara tegas, Regina justru menerima penghargaan dari orang nomor satu di daerah tersebut. Kasus ini bermula dari dugaan korupsi di Dinas P3AP2KB saat […]

  • Puasa 72 Jam Terbukti Dapat Regenerasi Sistem Imun Secara Menyeluruh

    Puasa 72 Jam Terbukti Dapat Regenerasi Sistem Imun Secara Menyeluruh

    • calendar_month Ming, 12 Okt 2025
    • account_circle Admin
    • 1Komentar

    DENPASAR -Sebuah penelitian terobosan mengungkap bahwa berpuasa selama 72 jam mampu sepenuhnya meregenerasi sistem kekebalan tubuh manusia. Para peneliti menemukan bahwa puasa berkepanjangan dapat memicu tubuh untuk mendaur ulang sel-sel imun yang rusak atau tua, dan menggantinya dengan sel kekebalan baru yang lebih sehat. Proses ini terjadi ketika kadar sel darah putih menurun selama masa […]

expand_less