Breaking News
light_mode
Beranda » Berita Dunia » Bayang-Bayang Sri Lanka di Rel Cepat Jakarta–Bandung, Peringatan Mahfud MD tentang Korupsi Geopolitik

Bayang-Bayang Sri Lanka di Rel Cepat Jakarta–Bandung, Peringatan Mahfud MD tentang Korupsi Geopolitik

  • account_circle Ray
  • calendar_month Jum, 17 Okt 2025

DENPASAR – Ketika kereta cepat melesat di antara Jakarta dan Bandung, menyimbolkan kemajuan dan ambisi besar infrastruktur Indonesia, ada suara yang muncul mengingatkan,

“Jangan sampai laju pembangunan menjadi gerbong yang mengantarkan kedaulatan ke tangan asing”

Suara itu datang bungkusan penjelasan Mahfud MD. Lewat kanal YouTube Terus Terang, mantan Menko Polhukam itu menyingkap dugaan serius, bahwa proyek kereta cepat Indonesia–China (KCIC) tidak sekadar bermasalah secara teknis, tetapi bisa menjadi bom waktu geopolitik.

Mahfud menyoroti adanya ketidakjelasan pembayaran utang proyek yang nilainya mencapai miliaran dolar AS. Ia menyebut, di balik penundaan pembayaran itu, bisa saja tersembunyi trik politik licik yang berpotensi menguntungkan pihak tertentu sekaligus membuka celah tekanan dari Tiongkok.

“Kalau pemerintah tidak mampu bayar, maka Tiongkok bisa meminta kompensasi lain. Kita harus belajar dari Sri Lanka,” ujarnya tegas.

Pernyataan itu membuat publik terhenyak. Sri Lanka, negeri di Asia Selatan yang dulu digadang-gadang sebagai contoh sukses kerja sama infrastruktur dengan Tiongkok, kini kehilangan kendali atas Pelabuhan Hambantota, yang diserahkan ke perusahaan Tiongkok selama 99 tahun akibat kegagalan membayar utang proyek. Dalam diplomasi yang disebut banyak pakar sebagai debt trap, Tiongkok memanfaatkan utang besar untuk menanamkan pengaruh strategis di negara-negara mitra. Kini, pelabuhan itu dikuasai Beijing, dan Sri Lanka menanggung beban ekonomi serta politik yang mendalam.

Bagi Mahfud, pola serupa bisa terjadi di Indonesia jika pemerintah tidak segera menata ulang tata kelola utang luar negeri, khususnya proyek-proyek strategis yang menggunakan pinjaman bilateral. Ia bahkan menyinggung, bisa saja wilayah Natuna Utara, kawasan strategis yang berbatasan dengan Laut China Selatan dan sering jadi ajang ketegangan, dimasukkan secara halus dalam skenario tekanan jika Indonesia gagal memenuhi komitmen finansialnya. Tentu itu dapat diartikan sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan bukan sekedar soal ekonomi.

Isyarat itu bukan tanpa dasar. Sejumlah laporan publik menunjukkan bahwa proyek KCIC sejak awal mengalami pembengkakan biaya dan perubahan skema pembiayaan. Semula dijanjikan tanpa jaminan pemerintah, namun kemudian muncul intervensi fiskal dan keterlibatan BUMN yang menimbulkan beban baru.

Para pengamat menyebut, di sinilah ruang gelap yang memungkinkan permainan politik dan bisnis berlangsung.

Begitu negara terjebak dalam skema utang yang rumit, maka negosiasi tak lagi berada di meja ekonomi, melainkan di meja geopolitik.

Pelabuhan di Srilangka yang diambil alih oleh China.

Dalam sejarah kerja sama global, tidak sedikit negara yang akhirnya harus menyerahkan aset strategis akibat gagal bayar pinjaman. Selain Sri Lanka, kasus serupa juga pernah menghantui Zambia, Kenya, dan Pakistan, semuanya terkait proyek infrastruktur berbiaya besar dengan kreditur utama dari Beijing. Polanya mirip, proyek dimulai dengan euforia pembangunan, diikuti pembengkakan biaya, lalu berakhir dengan kehilangan kendali atas aset nasional.

Indonesia kini menghadapi risiko yang sama, terlebih bila penundaan pembayaran proyek kereta cepat benar-benar disengaja untuk kepentingan tertentu. Mahfud menyebutnya sebagai bentuk “korupsi geopolitik”

Istilah baru yang menggambarkan kolusi antara kekuasaan dan kepentingan asing di bawah topeng pembangunan. Kalau utang dijadikan alat untuk memperdagangkan wilayah, itu pengkhianatan terhadap konstitusi.

Kementerian Keuangan dan lembaga terkait hingga saat ini belum memberikan penjelasan resmi atas tudingan tersebut. Namun, tekanan publik semakin kuat agar dilakukan audit menyeluruh dan keterbukaan dokumen kontrak proyek KCIC, termasuk klausul yang mengatur penalti, bunga, dan konsekuensi jika terjadi gagal bayar. Transparansi menjadi kunci agar bangsa ini tidak mengulangi kesalahan Sri Lanka.

Di tengah gegap gempita promosi proyek kereta cepat sebagai simbol kemajuan, peringatan Mahfud MD terdengar seperti rem darurat. Ia tidak menolak pembangunan, tetapi mengingatkan bahwa setiap proyek strategis harus menegakkan prinsip kedaulatan, bukan justru menggadaikannya. “Negara boleh berutang, tapi tidak boleh bertekuk lutut,” ujarnya.

Kini publik menanti langkah nyata pemerintah: apakah akan menjawab tudingan dengan keterbukaan, atau membiarkan spekulasi terus bergulir di rel panjang ketidakpastian. Sebab sejarah telah mengajarkan, seperti di Hambantota, Sri Lanka, bahwa kompromi terhadap utang bisa berakhir dengan kehilangan sesuatu yang jauh lebih berharga, kemerdekaan menentukan nasib sendiri. (Ray)

Ray

Penulis

Jurnalis adalah ajang silahturahmi dengan segala elemen!

Komentar (7)

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Imigrasi Luncurkan Global Citizenship of Indonesia, Jawab Polemik Kewarganegaraan Ganda

    Imigrasi Luncurkan Global Citizenship of Indonesia, Jawab Polemik Kewarganegaraan Ganda

    • calendar_month Rab, 19 Nov 2025
    • account_circle Admin
    • 1Komentar

    JAKARTA – Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan resmi meluncurkan kebijakan baru bernama Global Citizenship of Indonesia (GCI), sebuah terobosan yang diklaim mampu menjawab persoalan kewarganegaraan ganda tanpa melanggar aturan hukum yang berlaku. Program ini menawarkan izin tinggal tetap tanpa batas waktu bagi warga negara asing yang memiliki keterikatan darah, kekerabatan, historis, atau hubungan […]

  • HARRIS Hotel Sunset Road Bali Suguhkan “Sunset Tempo Doeloe” Bernuansa Nostalgia

    HARRIS Hotel Sunset Road Bali Suguhkan “Sunset Tempo Doeloe” Bernuansa Nostalgia

    • calendar_month Sen, 27 Okt 2025
    • account_circle Admin
    • 2Komentar

    DENPASAR – HARRIS Hotel Sunset Road Bali kembali menghadirkan inovasi kuliner yang memanjakan lidah sekaligus hati lewat program terbaru bertajuk “Sunset Tempo Doeloe”. Konsep ini menawarkan pengalaman bersantap unik dengan memadukan cita rasa khas Indonesia dan suasana nostalgia tempo dulu yang hangat serta penuh kenangan. Program “Sunset Tempo Doeloe” mengajak para tamu menikmati berbagai sajian […]

  • United Educations Versi ITB Stikom Bali, Dari Kampus ke Gerakan Global

    United Educations Versi ITB Stikom Bali, Dari Kampus ke Gerakan Global

    • calendar_month Sab, 25 Okt 2025
    • account_circle Admin
    • 2Komentar

    Denpasar – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali terus menunjukkan transformasi luar biasa, khususnya dalam bidang manajemen bisnis, pengembangan sumber daya manusia mahasiswa, dan kerja sama internasional. Rektor ITB Stikom Bali, Dr. Dadang Hermawan, menyebut perubahan yang terjadi bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga cara berpikir mahasiswa. “Dulu mereka mengerjakan tugas di kafe, sekarang […]

  • Kejagung Akui Minim Penyelidikan Korupsi, Masyarakat Minta Kejati Bali Bergerak di Kasus Tahura

    Kejagung Akui Minim Penyelidikan Korupsi, Masyarakat Minta Kejati Bali Bergerak di Kasus Tahura

    • calendar_month Jum, 10 Okt 2025
    • account_circle Ray
    • 4Komentar

    Bagian 2 DENPASAR – Mulai bergulirlah pertanyaan demi pertanyaan yang krusial, proyek misterius tanpa papan nama dan uang dari mana serta untuk siapa semua proyek milyaran itu. Tidak adanya papan nama proyek yang menjelaskan sumber dana, kontraktor pelaksana, atau nilai anggaran yang merupakan inisiatif Desa Adat Sidakarya yang difasilitasi pemerintah, yakni Dinas Kehutanan Dan Lingkungan […]

  • Wamenko Polkam Belum Pastikan Penangkapan Anggota Densus 88 oleh BAIS TNI

    Wamenko Polkam Belum Pastikan Penangkapan Anggota Densus 88 oleh BAIS TNI

    • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
    • account_circle Ray
    • 8Komentar

    JAKARTA – Wakil Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk F. Paulus mengaku belum dapat mengonfirmasi kabar penangkapan anggota Densus 88 oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Informasi yang beredar menyebut penangkapan itu terjadi ketika anggota Densus tengah melakukan pengintaian terhadap pengusaha berinisial FYH di sebuah hotel bintang lima di kawasan Jakarta Pusat. […]

  • Medsos Picu Ketegangan di Desa Adat Pemogan, Jalan Upanisad Jadi Pilihan Damai

    Medsos Picu Ketegangan di Desa Adat Pemogan, Jalan Upanisad Jadi Pilihan Damai

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle Ray
    • 2Komentar

    DENPASAR – Kericuhan yang terjadi lantaran celotehan seorang warga desa Adat Pemogan yang bila diamati sangat biasa saja di dunia jagat maya. Kondisi ini membuat Bendesa Adat Pemogan AA Ketut Arya Ardana seperti kebakaran jenggot merasa tersinggung atas unggahan opini salah satu warganya. Dalam wawancara singkat dengan Wayan K. Sugita selaku yang menjawab postingan pemilihan […]

expand_less