AMD Nyaris Dominasi Pasar Handheld Gaming PC Sejak Era Steam Deck
- account_circle Admin
- calendar_month Jum, 21 Nov 2025

DENPASAR – Sejak kemunculan Steam Deck yang mempopulerkan segmen handheld gaming PC, peta persaingan perangkat gim portabel berubah signifikan. Keberhasilan Steam Deck bukan hanya memunculkan tren baru, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi produsen lain untuk menggarap pasar yang sebelumnya dianggap niche.
Di balik fenomena itu, AMD muncul sebagai pemain dominan berkat lini prosesor Ryzen Z-series yang kini menjadi tulang punggung banyak perangkat handheld modern.
Fenomena ini berawal ketika Valve merilis Steam Deck pada 2022 dengan prosesor custom berbasis arsitektur AMD. Keputusan itu terbukti strategis: performa yang mumpuni, efisiensi daya tinggi, serta dukungan grafis RDNA membuat perangkat ini menjadi standar baru. Sejak saat itu, produsen lain seperti ASUS, Lenovo, hingga startup China berlomba menghadirkan perangkat serupa—dan hampir semuanya memilih AMD sebagai otak utama.
Ryzen Z1 dan Z1 Extreme, misalnya, langsung mengisi berbagai handheld populer seperti ASUS ROG Ally dan Lenovo Legion Go. Kedua chip itu menawarkan performa kelas konsol dalam ukuran portabel, sesuatu yang sulit ditandingi pesaing. Kombinasi CPU Zen 4 dan GPU RDNA 3 memberikan FPS stabil di banyak gim AAA, sementara efisiensi daya memungkinkan sesi bermain lebih lama.
Selain performa, dominasi AMD juga dipacu oleh ekosistem driver yang lebih matang, fleksibilitas dalam desain TDP, dan kemudahan integrasi bagi produsen. Banyak perusahaan mengakui bahwa AMD memberikan paket solusi lebih “siap pakai” dibanding kompetitornya.
Namun, dominasi ini bukan tanpa tantangan. Intel mencoba bangkit dengan seri Intel Core Ultra berbasis meteor Lake dan grafis Arc, sementara Qualcomm mulai masuk dengan platform Snapdragon X Elite yang lebih hemat daya untuk skenario hybrid. Meski begitu, hingga kini keduanya belum mampu menyaingi kinerja gaming AMD secara konsisten dalam form factor handheld.
Pasar handheld gaming diperkirakan terus tumbuh seiring meningkatnya minat bermain gim secara fleksibel dan portabel. Jika AMD mampu mempertahankan inovasi pada arsitektur Zen dan RDNA generasi berikutnya, perusahaan tersebut berpotensi menguasai pasar ini lebih lama.
Untuk saat ini, satu fakta tak terbantahkan: di era kebangkitan handheld gaming PC, AMD adalah raja yang tak tergoyahkan. (Tim)

Saat ini belum ada komentar