Aliansi Mahasiswa Bali Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera, Desak Pemerintah Lebih Sigap
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 8 Des 2025

DENPASAR – Solidaritas mahasiswa Bali kembali bergerak. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Denpasar bersama sejumlah organisasi mahasiswa lintas daerah menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu korban banjir bandang di wilayah Sumatera, Minggu (7/12/2025).
Aksi kemanusiaan bertajuk “Peduli Banjir Bandang Sumatera dan Sekitarnya” itu melibatkan Praga Institut, Himpunan Mahasiswa Kodi (HIMAK) Bali, Keluarga Mahasiswa Lamboya (KML) Bali, Ikatan Mahasiswa Sumba Tengah (IKMAST) Bali, serta Asosiasi Mahasiswa Manggarai Bali (ASMABA). Para mahasiswa turun ke jalan mengumpulkan donasi di dua titik lampu merah sepanjang Jalan Sudirman, Denpasar.
“Kami turun langsung menggalang dana di dua titik di sekitar Jalan Sudirman. Ini bentuk kepedulian kami untuk saudara-saudara di Sumatera,” ujar Ketua GMKI Denpasar yang juga koordinator aksi, Giovany Umbu Rihy, Senin (8/12/2025).

Aksi tersebut berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp7.515.400. Jumlah itu menambah dana sebelumnya sebesar Rp3.136.100 yang telah dikumpulkan dalam aksi serupa beberapa hari sebelumnya. Seluruh donasi, kata Giovany, akan segera disalurkan melalui jaringan GMKI di wilayah Sumatera.
“Besok dana akan kami transfer ke teman-teman GMKI di Sumatera. Kami juga meminta agar penggunaannya dipublikasikan secara transparan, sehingga masyarakat tahu bahwa setiap rupiah benar-benar digunakan untuk korban,” tegas mahasiswa Universitas Warmadewa ini.
Giovany berharap bantuan tersebut, meski tidak besar, dapat memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. “Setidaknya bisa membantu konsumsi atau perlengkapan mendesak yang mereka perlukan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, GMKI Denpasar juga menyampaikan kritik kepada pemerintah pusat yang dinilai lamban merespons skala bencana di Sumatera. Terlebih hingga kini belum ada penetapan status bencana nasional.
“Kenapa sampai hari ini belum ada ketegasan bahwa bencana di Sumatera ditetapkan sebagai bencana nasional? Korban jiwa sudah banyak, kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Ini membuat kami kecewa,” kata Giovany.
Ia menegaskan, langkah cepat pemerintah sangat dibutuhkan agar penanganan bencana bisa lebih terkoordinasi dan menyentuh para penyintas yang masih sangat membutuhkan bantuan.
Editor – Ray

https://shorturl.fm/rhwPD
9 Desember 2025 1:52 AM