Bumi Pernah Mengalami Hari Tergelap, Meteor Raksasa Penyebab Punahnya Dinosaurus
- account_circle Admin
- calendar_month Rab, 3 Des 2025

DENPASAR – Sekitar 65 juta tahun yang lalu, Bumi mengalami salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah kehidupan. Sebuah meteor raksasa berdiameter sekitar 10 kilometer menghantam wilayah yang kini dikenal sebagai Semenanjung Yucatán, Meksiko. Tumbukan dahsyat itu membentuk Kawah Chicxulub dengan lebar lebih dari 180 kilometer, menjadikannya salah satu kawah benturan terbesar yang pernah ditemukan di planet ini.
Para ilmuwan memperkirakan energi yang dilepaskan dari benturan tersebut setara dengan miliaran bom nuklir. Dampaknya langsung terasa di seluruh penjuru Bumi: gempa bumi berkekuatan ekstrem mengguncang permukaan, kebakaran hutan terjadi serentak di berbagai benua, dan tsunami raksasa—bahkan disebut sebagai mega-tsunami—menghantam garis pantai purba.
Tak berhenti sampai di sana, material panas, debu, dan sulfur yang terlontar ke atmosfer membentuk selimut gelap yang menutupi langit selama bertahun-tahun. Sinar matahari terhalang, suhu bumi menurun drastis, dan fotosintesis terganggu secara global. Kondisi ekstrem ini memicu krisis iklim purba yang tak mampu dilewati oleh sebagian besar makhluk hidup.
Akibatnya, sekitar 75 persen spesies di Bumi punah, termasuk seluruh dinosaurus non-unggas yang selama lebih dari 150 juta tahun mendominasi planet ini. Namun di balik kehancuran tersebut, sebuah babak baru dimulai. Punahnya dinosaurus membuka ruang ekologis bagi mamalia untuk berkembang dan berevolusi. Dari proses panjang inilah, jutaan tahun kemudian, lahirlah manusia.
Peristiwa Chicxulub menjadi pengingat bahwa kehidupan di Bumi dapat berubah secara drastis oleh kekuatan alam semesta. Hingga kini, para ilmuwan terus mempelajari jejak bencana purba tersebut untuk memahami sejarah Bumi, dan mencegah kejadian serupa di masa depan. (Tim)

Saat ini belum ada komentar