Pariwisata dan Budaya
Seres Hotels & Resorts Launches Seres Springs Vacation Club (SSVC)

GIANYAR – Ubud, 31 January 2023 – SereS Hotels & Resorts is very pleased and proud to announce its new Vacation Club; SereS Springs Vacation Club, and its affiliation with Interval International, a global network of over 3,000 top tier resorts and hotels in more than 80 countries worldwide.
A Grand Opening Launch party of SereS Springs Vacation Club was held on 30 January 2023 at the Tampaksiring ballroom of SereS Springs Resort & Spa Singakerta, Ubud – Bali.
Members of the Club will enjoy a high degree of flexibility when making plans for holidays and arranging for quality accommodations, and they will enjoy wonderful holiday destinations throughout Bali and the world for a fraction of the cost of owning a holiday home.
Members simply make a onetime purchase of the amount of holiday time they feel they will use each year and with the payment of a low yearly maintenance fee, they can enjoy luxury holidays for up to 20 years.
Club members will also have access to a wholesale travel club which gives access to over 350,000 hotels worldwide between 20-40% below retail room rates.
Guests can reach our associates at SereS Springs Vacation Club via Telephone / WhatsApp at 0859 6064 6065 or through email info@seresspringsvacationclub.com
“We are pleased to announce our new Vacation Club, which is going live for sales on 31 January, 2023”
said I Nyoman Prabawa, President Director of PT. SUTERA ABADI, PT. SUTERA SEJAHTERA and PT. SUTERA SEJAHTERA.
“We look forward to the pleasure of working with Interval International within our new Vacation Club, as we aim to expand our presence in Bali and the rest of Indonesia while continuing to deliver exceptional experiences to each and every guest”
Sven Remo, Project Director of the SereS Springs Vacation Club (SSVC) of the integrated resort’s exclusive membership program,
“SereS Springs Vacation Club is more than just a promise of a newer program, we have created the most expansive and enjoyable holiday-making network program. We’ve elevated all aspectsfrom experiences and choices for every member to make every visit a truly rewarding affair.” He added. (Team)
……..
SereS Springs Resort & Spa Singakerta, Ubud
SenS Hotel & Spa + Conference, Ubud Town Centre
About Interval International
Since 1976, Interval International operates membership programs for vacationers, and provides value-added services to their clients worldwide and homeowners’ associations.
Interval International has been making it easy for members to spend vacation time at a vast network of quality resorts, and with thousands of resorts in more than 90 nations around the globe from which to choose.
Members truly have the world at their disposal. The exchange network comprises nearly 3,200 resorts in more than 90 countries. Through offices in 12 countries, Interval offers high-quality products and benefits to resort clients who account for 1.7 million-member families who are enrolled in various membership programs.
About SereS Springs Resort & Spa Singakerta, Ubud Located in the village of Singakerta, perched along the full frontage along the River Wos it provides impeccable and 180 panoramic views of rice padi fields ans the sacred Mount Agung.
The Resort comprises 44 deluxe rooms, 16 deluxe premium rooms with ofuro soaking tubs, and 20 villas each with an individual dipping pool.
Amenities include 2 large swimming pools, total add up to 23 swimming pools for the resort. A Grand Ballroom with pre-function foyer, a Junior Ballroom and a corporate meeting room comprise deluxe facilities for MICE.
In addition the air-conditioned glass-enclosed Agung Wedding is at the ready pavilion for intimate weddings, a yoga bale, fitness centre, kids club and video lounge.
All-day dining is available at the Mulberry Place, featuring international cuisine and Bell’Aria Italian restaurant with a wood-fired brick pizza oven and also Café DarSini Lounge & Bar. In the setting of natural vegetation and pastoral ambiance, is the lavish terraced four-level SereS Spa Sanctuary that evokes Bali’s iconic rice terraces.
It has been designed with 6 treatment suites for couples or single guests. Ensconced by nature and literally perched at Wos River’s edge is Mother Nature’s permanent endowment – SereS Springs’ natural springs soaking-pool.
About SenS Hotel & Spa + Conference Ubud Town Centre
A boutique Hotel & Spa located in the Peliatan Village within Ubud Town Centre, with 96 guest rooms including 6 Premium rooms are set amongst the landscaped gardens of a Balinese royal compound with a number of Balinese structures, including the Royal Family Ancestral Altar, an iconic puppet theatre, and a paintings gallery.
This 4-star boutique gem offers excellent MICE facilities for about 250 persons, and banqueting amenities, and a relaxing SenS Spa and Fitness Centre.
It is an ideal town centre location for meetings, conferences, leisure or your yearly yoga refreshens within walking distance of most amenities, attractions, and services.
Complimentary shuttle transportation is also available to some select locations, and its sister hotel, the SereS Springs Resort & Spa Singakerta.
_________________________________________________________________________________________________
For further information and images please contact:
Edhu S Alamsyah
Mobile : +62 83 119 665 559
Email : edhu.alamsyah@gmail.com / marcom.ubud@senshotelsresorts.com

Pariwisata dan Budaya
Investasi Ilegal WNA Rugikan Bali, Dr. Panudiana Kuhn Desak Penertiban Menyeluruh

DENPASAR — Fenomena pelanggaran hukum yang dilakukan warga negara asing (WNA) di sektor pariwisata Bali menuai sorotan tajam dari Dr. Panudiana Kuhn, Ketua Pembina Apindo Bali sekaligus pengusaha senior yang lama bergelut di industri lokal. Ia menilai praktik-praktik bisnis gelap yang kian marak bukan hanya menggerus pendapatan pajak daerah, tetapi juga mengancam kelangsungan usaha milik warga lokal.
Menurut Dr. Kuhn, modus operandi yang kerap terjadi adalah penyewaan vila oleh WNA yang kemudian kembali disewakan kepada sesama WNA secara diam-diam dari luar negeri, tanpa jejak administratif, tanpa izin usaha, dan tentu tanpa kontribusi pajak. Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa banyak transaksi jual beli properti dilakukan menggunakan mata uang asing dan dibayarkan di luar negeri—sebuah pelanggaran serius yang luput dari pantauan otoritas.
“Ironisnya, pemerintah Bali bahkan tidak memiliki data pasti soal jumlah vila yang disewakan tiap tahun, padahal pungutan keamanan dari pecalang terus berjalan,” ujarnya.
Ia menyerukan agar aparat pemerintah, mulai dari dinas hingga imigrasi dan kepolisian, tidak hanya menunggu laporan masyarakat, tetapi aktif melakukan inspeksi ke lapangan. Setiap usaha ilegal harus ditindak tegas—dengan jalan legalisasi melalui SIUP dan NPWP, atau penutupan permanen.
“Persaingan bisnis saat ini tidak sehat. Warga lokal terdesak oleh kekuatan modal asing yang tidak bermain sesuai aturan. Ini harus dihentikan,” tegasnya.
Kuhn juga menyoroti ketidakjelasan implementasi program Golden Visa 10 tahun yang memungkinkan WNA memiliki vila senilai miliaran rupiah serta hak pakai tanah hingga 80 tahun. Ia menilai regulasi yang longgar membuat konflik antara pemodal besar dan pemilik lokal semakin sering terjadi.
“Bila Bali ingin tetap menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan adil, maka penegakan hukum terhadap bisnis ilegal WNA bukan lagi pilihan—melainkan kewajiban mendesak,” pungkasnya. (Ray)
Pariwisata dan Budaya
Bayangan Gelap di Surga, Ketika Bali Kehilangan Pemasukan dari Pariwisata Ilegal

BADUNG – Di balik citra glamor dan keindahan Pulau Dewata, terselip sebuah ironi yang menggerogoti perekonomian lokal. Banyak wisatawan asing datang ke Bali, namun tidak tercatat menginap di hotel atau vila resmi. Ternyata, sebagian besar dari mereka memilih akomodasi alternatif seperti vila pribadi atau rumah kos milik warga lokal yang belum memiliki izin operasional lengkap.
Tak hanya itu, marak pula praktik ilegal di mana Warga Negara Asing (WNA) menyewa vila secara daring dan menyewakannya kembali kepada kolega sesama WNA, bahkan sebelum mereka sendiri menempatinya. Aktivitas ini kerap terjadi di luar pengawasan pemerintah dan menghindari kewajiban pajak yang seharusnya dibayarkan.
Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana, Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, B.Sc., M.Par., mengungkapkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap properti-properti yang disewakan kepada orang asing, baik berupa vila, rumah pribadi, maupun bentuk akomodasi lainnya.
“Pernah terjadi kasus di Seminyak di mana seorang tamu asing tinggal melebihi masa izin tinggalnya hingga menyebabkan keributan besar, bahkan menewaskan seorang anggota polisi. Mirisnya, vila tersebut ternyata tidak memiliki izin legal,” ungkap Prof. Anom saat dihubungi, Sabtu (10/5/2025).
Ia juga menyoroti keberadaan guest house mewah dan rumah kos elite yang kerap luput dari pengawasan pajak. Meskipun dimiliki oleh warga lokal, bentuk bisnis ini tak terklasifikasi sebagai akomodasi resmi, sehingga pendapatannya tidak dikenakan pajak hotel dan restoran.
“Bayangkan satu kamar disewakan seharga Rp2–3 juta. Jika ada 10 kamar, bisa menghasilkan Rp30 juta tanpa perlu promosi. Semua langsung masuk ke kantong pribadi, sementara daerah tidak memperoleh apa pun,” tegasnya.
Prof. Anom juga menyoroti praktik pembelian tanah oleh WNA yang memanfaatkan nama warga lokal sebagai perantara melalui akta notaris. Setelah membangun vila di atas tanah tersebut, mereka kemudian menyewakannya kepada turis asing lainnya. Keuntungan pun langsung dinikmati pemilik modal asing, sementara warga lokal hanya menjadi nama di atas kertas.
“Fenomena ini jelas menyebabkan potensi pajak daerah yang sangat besar tidak masuk ke kas negara,” tambahnya.
Untuk itu, ia menyarankan agar desa adat maupun desa dinas dilibatkan aktif dalam pengawasan akomodasi di wilayahnya. Karena mereka yang paling mengetahui siapa pemilik dan penyewa properti di daerah masing-masing, serta dapat melakukan pencatatan rutin untuk memastikan semua berjalan sesuai aturan.
Sebagai penutup, Prof. Anom juga menyinggung soal kebijakan Golden Visa dan retirement visa, yakni visa pensiun yang memungkinkan warga asing tinggal dalam jangka panjang di Indonesia. Menurutnya, kebijakan tersebut perlu dikaji ulang agar tidak membuka celah baru bagi penyalahgunaan izin tinggal untuk kepentingan bisnis ilegal. (Ray)
Pariwisata dan Budaya
Segenap Manajemen DTW Tanah Lot Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

“Rahajeng nyanggra rahina jagat Galungan lan Kuningan semeton titiang semuanya. Dumogi Ida Sang Hyang Widhi ngicenin kerahayuan”
I Wayan Sudiana
Manajer DTW Tabah Lot 2021-2026
-
Mangku Bumi6 years ago
HIDUP DHARMA
-
News1 year ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
Daerah4 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Mangku Bumi7 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah4 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City