Dosen Warmadewa Gagas Taman Anti Nyamuk di Kawasan Pariwisata Bali
- account_circle Ray
- calendar_month Kam, 6 Nov 2025

dr. Marta Setiabudy, M.Biomed, Sp.MK.
NUSA DUA, BALI — Upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di Bali kini mendapat sentuhan inovatif dari kalangan akademisi. Tim dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar) menginisiasi program edukasi bertajuk “Edukasi Pencegahan Dengue dan Pemanfaatan Tanaman Pengusir Nyamuk bagi Pekerja Pertamanan Hotel di Kawasan Pariwisata.”

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 13 Oktober 2025, di Hotel Conrad Nusa Dua, dengan melibatkan 10 pekerja pertamanan hotel yang mengikuti seluruh sesi dengan antusias.
Dalam kegiatan tersebut, dr. Marta Setiabudy, M.Biomed, Sp.MK, dan dr. Ni Wayan Widhidewi, M.Biomed, memberikan penyuluhan mengenai bahaya dengue, cara penularan, serta langkah pencegahan berbasis lingkungan. Sementara itu, Dr. I Gusti Agus Mahaputra Sanjaya, S.Pt., MM, dari bidang pertanian menjelaskan pemanfaatan berbagai jenis tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, lavender, marigold, dan rosemary yang mengandung senyawa alami citronellal, eugenol, dan limonene.
Senyawa tersebut terbukti mampu menolak nyamuk secara alami, sekaligus memperindah taman dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat.

Pendekatan ini dinilai efektif karena ramah lingkungan dan dapat menjadi alternatif berkelanjutan untuk mendukung program 3M Plus Kementerian Kesehatan dalam pemberantasan sarang nyamuk.
Selain edukasi, tim pengabdian juga menyerahkan paket bantuan berupa bibit tanaman pengusir nyamuk, vitamin, dan suplemen peningkat imunitas agar para peserta dapat langsung menerapkan hasil penyuluhan di area taman hotel.
Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman lebih dari 40 persen, terutama terkait pengendalian vektor dengue dan manfaat tanaman pengusir nyamuk.
Para pekerja pertamanan hotel menyatakan siap menerapkan langkah-langkah pencegahan di lingkungan kerja mereka, termasuk menanam tanaman pengusir nyamuk di area taman.

Menurut dr. Marta Setiabudy, kegiatan ini merupakan wujud kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung sektor pariwisata yang sehat dan berkelanjutan.
“Kami berharap kegiatan pengabdian seperti ini bisa terus berlanjut agar masyarakat, terutama mereka yang bekerja di lapangan, dapat menjadi agen perubahan dalam pencegahan penyakit menular,” ujarnya.
Melalui kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan sektor pariwisata, program ini diharapkan dapat menjadi contoh penerapan ilmu pengetahuan yang langsung berdampak pada kesehatan lingkungan.
Dengan langkah sederhana seperti pemanfaatan tanaman pengusir nyamuk, Bali diharapkan tetap menjadi destinasi yang tidak hanya indah dan nyaman, tetapi juga aman dan bebas dengue bagi seluruh wisatawan dan masyarakatnya. (Tim)

https://shorturl.fm/IGt8Z
8 November 2025 4:43 AM