Misteri Wajan Raksasa, Ribuan Warga Tinggal di Perut Gunung Ijen Purba
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 25 Agu 2025

Bondowoso, Jawa Timur – Di balik keindahan alam Bondowoso, tersimpan fakta geologi yang mencengangkan. Ribuan warga di Kecamatan Ijen ternyata hidup di atas sebuah mahakarya alam purba, Kaldera Ijen Purba, cekungan vulkanik raksasa hasil letusan dahsyat ribuan tahun silam.
Bagi masyarakat setempat, kawasan ini kerap dijuluki “wajan raksasa”. Namun secara ilmiah, istilah tersebut merujuk pada kaldera, depresi luas yang terbentuk akibat runtuhnya puncak gunung berapi setelah erupsi kolosal.
Ketua Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG), Tantri Raras Ningtyas, mengungkapkan bahwa Gunung Ijen Purba pernah menjulang gagah setinggi 3.500 meter dengan diameter sekitar 18 kilometer, sebelum akhirnya meletus dahsyat antara 300 ribu hingga 100 ribu tahun lalu.
“Letusan itu tidak hanya meluluhlantakkan puncak gunung, tapi juga melahirkan 22 gunung baru di sekitarnya. Gunung Ijen yang kita kenal sekarang hanyalah ‘si bungsu’ dari rangkaian panjang letusan purba tersebut,” ujar Tantri.
Dari data topografi terkini, Kaldera Ijen Purba terbentang 220 kilometer persegi dengan diameter mencapai 20 kilometer. Volume material muntahan diperkirakan sekitar 70 kilometer kubik, menyebar hingga puluhan kilometer ke arah Situbondo.
Skala letusan ini mengubah lanskap Jawa Timur secara drastis, meninggalkan jejak geologi monumental yang kini menjadi rumah bagi ribuan warga.
Lebih dari sekadar catatan sejarah bumi, kaldera ini adalah laboratorium geologi hidup. Aktivitas vulkanik Gunung Ijen modern dengan fenomena api biru ikoniknya menjadi saksi bahwa perut bumi di kawasan ini masih bernapas.
Adaptasi warga yang hidup di tengah “wajan raksasa” menjadikan kawasan Ijen unik, bukan hanya sebagai tempat tinggal, tapi juga sebagai destinasi geowisata kelas dunia.
“Kaldera Ijen adalah warisan purba yang sekaligus masa depan,” tambah Tantri. “Ia menyimpan cerita tentang kedahsyatan bumi, sekaligus peluang bagi pengembangan penelitian dan wisata berkelanjutan.” (Tim)

uv472y
11 Oktober 2025 3:02 AMixvbuw
10 Oktober 2025 2:08 AM3q5xcl
8 Oktober 2025 11:38 PMdhde6e
8 Oktober 2025 5:27 PMgplqzu
23 September 2025 3:34 AMmyb15r
20 September 2025 2:13 PMugvv5p
14 September 2025 5:53 PMnpcnc8
13 September 2025 12:41 AM6vp3x5
31 Agustus 2025 7:30 AM6ugrtv
29 Agustus 2025 1:07 AMhttps://shorturl.fm/UW5cQ
26 Agustus 2025 1:34 AMhttps://shorturl.fm/6dLzS
25 Agustus 2025 10:52 PM