Trik Negosiasi Kecil yang Berdampak Besar
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 15 Sep 2025

JAKARTA — Negosiasi sering dianggap sebagai arena pertarungan kata dan strategi yang rumit. Namun, menurut praktisi komunikasi bisnis dan negosiator profesional, Arief Pranoto, justru ada trik-trik kecil yang mampu memberikan dampak besar.
“Banyak orang berpikir negosiasi itu soal siapa yang lebih keras menekan. Padahal, kuncinya ada pada persiapan, empati, dan taktik kecil yang sering diremehkan,” ujarnya kepada Gatra Dewata, Senin (15/9).
Arief menjelaskan, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah riset. Datang dengan data akan membuat posisi lebih kuat dibanding hanya mengandalkan perasaan. Menyebut angka atau standar harga pasar, misalnya, akan membuat lawan bicara berpikir dua kali sebelum menawarkan harga yang tidak masuk akal.
Ketika menghadapi tawaran yang tidak sesuai, sebaiknya juga tidak langsung menolak, melainkan menawarkan alternatif. Cara ini akan membuat negosiasi terkesan kolaboratif, bukan konfrontatif.
Selain itu, trik sederhana seperti diam sejenak setelah menyampaikan penawaran juga bisa menjadi senjata ampuh. Menurut Arief, keheningan selama beberapa detik sering kali membuat lawan bicara merasa tidak nyaman dan akhirnya justru memberikan konsesi tambahan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah fokus pada kepentingan di balik permintaan, bukan hanya posisi. Misalnya, alih-alih menolak permintaan diskon 20%, tanyakan alasannya. Dari situ, bisa saja solusi lain ditawarkan, seperti bonus fitur atau percepatan layanan, sehingga kepuasan kedua belah pihak tetap tercapai.
Dari sisi bahasa, trik kecil seperti penggunaan kalimat “tidak hanya… tetapi juga…” dapat membingkai tawaran agar terlihat lebih bernilai. Misalnya, tidak hanya memberi potongan harga, tetapi juga menambahkan dukungan teknis gratis. Pertanyaan penutup yang sifatnya halus juga bisa mempermudah deal, seperti
“Apa yang diperlukan agar kontrak ini bisa ditandatangani hari ini?” Biasanya, jawaban yang muncul hanyalah syarat kecil yang masih mungkin dipenuhi.
Menurut Arief, konsesi kecil yang bernilai besar bagi pihak lain juga penting dipersiapkan. Bagi perusahaan, memberi akses tambahan sebulan atau laporan ekstra mungkin ringan, tetapi bagi klien bisa menjadi nilai tambah besar.
Tak kalah penting, membangun sentuhan personal dengan menyebut nama lawan bicara dan menjaga kontak mata bisa menumbuhkan kedekatan emosional yang membuat mereka lebih lunak.
Negosiator yang baik, kata Arief, juga terbiasa merangkum poin-poin kesepakatan selama proses berlangsung agar tidak ada detail terlewat. Sikap ini menunjukkan profesionalitas sekaligus menghindari kesalahpahaman di akhir.
Terakhir, jangan lupa menunjukkan apresiasi. Ucapan terima kasih sederhana setelah deal tercapai akan membuat hubungan bisnis lebih kuat. “Negosiasi yang baik bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana membangun kemitraan jangka panjang,” pungkas Arief. (Tim)

https://shorturl.fm/xY8XC
15 September 2025 9:51 AM