PHDI Gelar Doa Lintas Agama di Denpasar, Serukan Kepedulian dan Harmoni Hadapi Rentetan Bencana
- account_circle Admin
- calendar_month 8 jam yang lalu

DENPASAR – Di tengah rentetan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) menggelar doa bersama lintas iman di Ruang Indraprasta, Kampus UNHI Denpasar, Jumat (12/12/2025).
Suasana khusyuk menyelimuti ruang pertemuan saat para pemimpin majelis agama se-Bali duduk berdampingan, memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa.
Kegiatan ini digelar sebagai respons atas serangkaian musibah yang menelan korban jiwa dan meninggalkan kerusakan signifikan, mulai dari banjir bandang di Sumatera hingga bencana serupa yang melanda Bali pada 10 September lalu. Dipimpin Dharma Adhyaksa PHDI Pusat, Ida Pedanda Nabe Bang Buruan Manuaba, doa lintas agama berlangsung khidmat dengan kehadiran perwakilan MUI Bali, rohaniawan Budha, Katolik, Kristen, dan Konghucu.
Ida Pedanda menegaskan bahwa doa bersama ini bukan sekadar ritual, melainkan wujud empati dan panggilan moral untuk memperkuat persaudaraan di tengah ujian alam yang terus terjadi. “Kami memohon agar Indonesia, khususnya Bali, dijauhkan dari segala mara bahaya. Doa ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap saudara-saudara yang terdampak bencana,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa bencana yang bergerak dari Bali menuju Jawa hingga Sumatera menjadi pertanda bahwa manusia harus kembali membangun hubungan harmonis dengan alam.
Dalam suasana penuh kehangatan spiritual, nilai-nilai universal tentang persaudaraan dikumandangkan kembali: Tat Twam Asi—aku adalah kamu, kamu adalah aku; Vasudaiva Kutumbakam—seluruh umat manusia adalah satu keluarga.
“Kita semua mendambakan kebenaran, kedamaian, dan keindahan. Satyam Shivam Sundaram mengajarkan bahwa kebenaran itu suci dan membawa keindahan,” tutur Ida Pedanda.
Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak, yang hadir mewakili Ketua Umum PHDI, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting memperkokoh harmoni antarumat.
“Nilai-nilai spiritual yang lahir dari kegiatan ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam semesta dan menjauhkan kita dari kemurkaan alam,” katanya.
Ia berharap doa lintas agama seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin sebagai perekat silaturahmi dan pondasi kuat kerukunan di Bali. Dalam dunia yang kian rentan terhadap bencana, kebersamaan dan kepedulian menjadi kekuatan yang tak tergantikan. (Tim)

Saat ini belum ada komentar