Warga Adat Nusa Penida Lawan Penghentian Lift Kaca di Kelingking
- account_circle Admin
- calendar_month Sel, 25 Nov 2025

Klungkung — Proyek pembangunan lift kaca di kawasan Banjar Adat Karangdawa, Desa Adat Dwi Kukuh Lestari, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, resmi dihentikan oleh Pemerintah Provinsi Bali setelah mengantongi rekomendasi DPRD Bali serta dukungan dari Bupati Klungkung. Kebijakan ini memicu reaksi keras dari masyarakat adat yang merasa keputusan tersebut tidak berpihak pada upaya pemerataan pembangunan pariwisata.
Dikutip dari beberapa portal media di Bali, warga adat menilai proyek lift kaca tersebut merupakan salah satu inovasi yang dapat meningkatkan akses dan keselamatan wisatawan menuju area Pantai Kelingking, yang kini menjadi salah satu ikon pariwisata Bali di tingkat internasional. Karena itu, penghentian proyek dinilai menjadi pukulan bagi harapan masyarakat dalam mendorong percepatan infrastruktur di Nusa Penida.

Bendesa Adat Dwi Kukuh Lestari, I Nyoman Taman, menyampaikan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Ia menilai terdapat ketimpangan perlakuan antara Nusa Penida dengan daerah lain yang mendapat ruang luas untuk membangun fasilitas berskala besar.
“Di banyak wilayah lain, pembangunan yang mengubah bentang alam berjalan tanpa hambatan. Tetapi di Nusa Penida, upaya menghadirkan fasilitas yang jelas diperlukan wisatawan malah dihentikan,” ujarnya, Minggu (23/11).
Menurut Taman, masyarakat adat selama ini telah berjuang agar Nusa Penida mendapat perhatian setara dalam pembangunan pariwisata. Namun keputusan pembongkaran lift kaca justru memperkuat kesan bahwa kemajuan wilayah tersebut seolah tidak diinginkan.

“Kami sudah berusaha mengikuti prosedur dan aturan. Tapi pada akhirnya proyek tetap diberhentikan. Ini keputusan yang sangat mengecewakan,” tegasnya.
Masyarakat adat berharap ada ruang evaluasi ulang dari pemerintah agar pembangunan pariwisata di Nusa Penida dapat berjalan adil, konsisten, dan tidak menghambat aspirasi warga lokal. (Tim)

Saat ini belum ada komentar