Singaraja Literary Festival 2025, Ruang Sastra yang Penuh Kesadaran dan Makna
- account_circle Admin
- calendar_month Kam, 31 Jul 2025

SINGARAJA – Singaraja Literary Festival (SLF) 2025 resmi digelar pada 25–27 Juli di Sasana Budaya, Gedong Kirtya, dan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Festival yang dibuka oleh Dirjen P3K Kementerian Kebudayaan RI Ahmad Mahendra dan Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna ini mengusung tema “Buda Kecapi” yang bermakna energi penyembuhan semesta.
Diselenggarakan oleh Yayasan Mahima Indonesia, SLF memadukan warisan lontar Bali dengan bentuk seni kontemporer seperti teater, musikalisasi puisi, dan film.
Selama tiga hari, lebih dari 60 program digelar, melibatkan ratusan seniman, penulis, dan akademisi dari dalam dan luar negeri. Sejumlah nama besar hadir seperti Dee Lestari, Ratih Kumala, Oka Rusmini, Henry Manampiring, hingga pembicara internasional seperti Sanne Breimer (Belanda) dan Sudeep Sen (India).
Festival ini menjadi ruang pertemuan lintas generasi dan budaya yang mengangkat naskah-naskah lokal menjadi inspirasi kekinian.

SLF juga berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan dalam program Manajemen Talenta Nasional (MTN) bidang sastra, termasuk workshop penulisan novel oleh Dee Lestari.
Kadek Sonia Piscayanti dan Made Adnyana Ole sebagai penggagas festival menekankan pentingnya SLF sebagai ruang dokumentasi pengetahuan, resistensi terhadap pelupaan budaya, dan penghidupan kembali kearifan lokal secara mindful dan meaningful. (Tim)

36v3jx
10 Oktober 2025 2:09 AM