Ngurah Rai Jadi Pionir Penerapan Sistem All Indonesia, Tingkatkan Layanan Penumpang Internasional
- account_circle Admin
- calendar_month Jum, 10 Okt 2025

BADUNG — Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kini menjadi salah satu pelopor penerapan sistem All Indonesia, inovasi layanan digital terintegrasi yang digagas Pemerintah Republik Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan penumpang internasional saat melalui proses pemeriksaan keimigrasian, kepabeanan, dan karantina.
Dalam keterangan resmi Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Jumat (10/10/2025), penerapan sistem tersebut sejalan dengan komitmen menghadirkan pengalaman perjalanan yang cepat, nyaman, dan tanpa hambatan bagi wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia melalui pintu gerbang utama pariwisata nasional itu.

Uji coba All Indonesia dihadiri oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto (tengah) dan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri).
Berbagai fasilitas pendukung telah disiapkan untuk memastikan kelancaran sistem All Indonesia, seperti komputer dan printer, pemindai barcode, jaringan Wi-Fi yang diperkuat untuk pengisian aplikasi, hingga materi sosialisasi bagi pengguna jasa.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menegaskan keberhasilan implementasi sistem ini merupakan hasil kerja sama lintas instansi.

“Penerapan All Indonesia di Bandara Ngurah Rai terlaksana berkat sinergi antara Imigrasi, Bea Cukai, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan, Kantor Karantina, maskapai, dan Angkasa Pura Indonesia sebagai pengelola bandara. Kami berperan sebagai enabler dan mendukung kelancaran implementasinya,” ujar Syaugi di Badung, Jumat (10/10/2025).
Sistem All Indonesia memungkinkan integrasi layanan deklarasi keimigrasian, kepabeanan, kesehatan, dan karantina dalam satu aplikasi berbasis web dan mobile (allindonesia.imigrasi.go.id). Penumpang dapat mengisi data hingga tiga hari sebelum keberangkatan untuk mempercepat proses kedatangan di bandara.

Dengan total 14 juta penumpang internasional sepanjang 2024, Bandara Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta. Dari total 38 juta pergerakan penumpang internasional di 37 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura Indonesia, 37 persen di antaranya melalui Bali.
Syaugi menambahkan, tren peningkatan kunjungan wisatawan asing terus berlanjut pada tahun ini.
“Dari Januari hingga September 2025, tercatat 11,5 juta pergerakan penumpang internasional, naik sekitar 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kami yakin sistem All Indonesia dapat menjadi solusi pelayanan yang lebih efektif, modern, dan aman,” tegasnya.
Langkah digitalisasi ini menjadi bagian dari strategi pemerintah memperkuat pengawasan dan pelayanan lintas instansi di pintu masuk internasional, sekaligus mendukung target peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. (Tim)

Saat ini belum ada komentar