Khawatir Perubahan Demografi, PT BIBU Tegaskan Kota Aeropolis Jadi Solusi
- account_circle Ray
- calendar_month Rab, 26 Nov 2025

Anak Agung Ngurah Kakarsana, SE., Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh sekaligus Direktur Utama PT BIBU Agro Maritim, salah satu anak perusahaan PT BIBU Panji Sakti.
DENPASAR – Perjuangan dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di Bali, PT BIBU mengklaim proyek Bandara Bali Utara akan menjadi motor penggerak ekonomi baru yang ditarget dapat menyerap sekitar 220 ribu lapangan kerja.
Rencana ini bertujuan untuk menyeimbangkan ekonomi Bali yang dianggap berat sebelah, dengan manfaat yang diharapkan meluas ke kabupaten sekitar seperti Karangasem, Bangli, dan Jembrana melalui efek domino.

Tetapi wacana ini melahirkan kekhawatiran baru bila menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan Bandara Bali Utara akan mendatangkan gelombang masuk pekerja dari luar Bali akan membuat Bali mengalami perubahan komposisi penduduk dan tekanan budaya
“Kondisi ini dikhawatirkan membuat Bali semakin padat dan berpotensi mengubah tatanan sosial budaya serta struktur demografi pulau, ” Ungkap salah satu tokoh pariwisata.

Belum lagi target jumlah wisatawan yang harus berbanding lurus dengan investasi, ia mengambil contoh Bandara Ngurah Rai yang misal target melayani 30 juta wisatawan per tahun, kemudian ambillah Bandara Bali Utara menargetkan 40 juta wisatawan per tahun total 70 juta wisatawan per tahun, maka kebutuhan tenaga kerja akan melonjak.
“Siapa yang melayani, penduduk Bali hanya 4 jutaan dan tidak semua kerja di dunia Pariwisata, artinya sangat mungkin harus mendatangkan pekerja dari luar Bali. Dari sinilah masalah sosial bisa muncul,” tegasnya.

Ia menambahkan, akar permasalahan bukan pada jumlah wisatawan tetapi tetapi pendistribusiannya yang tidak merata. Disinilah perlunya menciptakan pusat – pusat daya tarik baru wilayah utara dengan segmentasi yang jelas. Misalnya Canggu adalah tempat pesta, jadi Amed tidak boleh dibikin seperti Canggu, dan wilayah Buleleng bisa diarahkan ke high value tourism.
Anak Agung Ngurah Kakarsana, SE., Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh sekaligus Direktur Utama PT BIBU Agro Maritim, salah satu anak perusahaan PT BIBU Panji Sakti ikut menanggapi wacana ini.
PT BIBU telah menjalin kerjasama dengan berbagai macam kampus ternama dalam setiap jenjang pendidikannya untuk persiapan pengembangan PT BIBU kedepannya.
“Kita jangan jadi penonton saja, kita menyiapkan secara adil bagaimana Bali kedepan”
“Bagian selatan yang sudah terlalu krodit, mereka yang diluar negeri atau mereka yang telah keluar Buleleng dan punya pengalaman bisa pulang karena melihat peluang di daerahnya sendiri, ” Ujar Tokoh yang menjabat Dewan Pembina KADIN Bali ini.

Ia juga berpandangan berbeda, bahwa tidak mudah soal tergerusnya adat budaya Bali, justru dengan mampunya kita menata kedepan yang masih baru / pure / virgin ini, maka budaya, kuliner dan lainnya kita dapat tingkatkan valuenya menjadi kelas dunia.
Serta penataan jalan yang belum tertata, tidak seperti Bali Selatan yang sudah terlanjur laju tanpa bisa dibendung dan ditata kembali, akhirnya macet dan krodit.
“Itu terjadi di era 90-an, tak sampai 20 tahun Canggu dan sekitarnya stuck atau lumpuh, berbeda dengan Buleleng yang bisa kita tata nantinya secara bertahap”
Bagaimanapun transfer knowledge harus juga dilakukan, baru perlahan memaksimalkan potensi lokal yang ada.
Semua itu dimulai dari Kota Aeropolis yang mengadopsi Green City adalah jawabannya, semua akan tertata kedepannya 5 sampai 25 tahun kedepan, itu akan bisa menjawab kesemrawutan yang selama ini ada di Bali dengan perlahan, Aeropolis city akan jadi barometer pembangunan Bali utara kedepannya.
Dengan inilah kita dapat menciptakan transportasi yang sehat, Maka dari itu Tokoh Puri ini menekankan harus ada kesegeraan terhadap keputusan Perpres ini agar dapat menciptakan iklim yang benar – benar dapat membangun Bali secara keadilan dan merata. (Ray)

https://shorturl.fm/yJ137
27 November 2025 8:29 PM