Mahasiswa FISIP Universitas Udayana Meninggal Jatuh dari Gedung Kampus, Penyebab Masih Diselidiki
- account_circle Admin
- calendar_month Rab, 15 Okt 2025

DENPASAR – Duka menyelimuti lingkungan Universitas Udayana (Unud) setelah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Timothy Anugerah Saputra (22), ditemukan jatuh dari lantai atas gedung kampus di kawasan Sudirman, Denpasar, Rabu (15/10/2025). Hingga kini, penyebab pasti peristiwa tersebut masih menjadi teka-teki dan tengah diselidiki oleh pihak kepolisian serta tim internal kampus.
Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana, Ni Nyoman Dewi Pascarani, menjelaskan bahwa Timothy—yang akrab disapa Timy—ditemukan oleh tenaga pendidik, staf teknik, dan sekuriti sekitar pukul 09.00 WITA. Saat pertama kali ditemukan, korban masih dalam keadaan sadar.
“Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya masih sadar dan sempat menunjukkan nomor telepon ibunya kepada pihak prodi yang mendampingi,” kata Pascarani, Minggu (19/10/2025).
Namun, setelah mendapatkan perawatan medis selama sekitar empat jam, mahasiswa asal Jawa Barat itu dinyatakan meninggal dunia. Sejumlah barang milik korban, seperti tas dan sepatu, ditemukan di lantai empat gedung kampus. Tidak adanya kamera pengawas (CCTV) di lokasi membuat proses penyelidikan awal menjadi sulit.
“Belum ada saksi yang benar-benar melihat langsung dari lantai berapa korban jatuh, jadi kami belum bisa memastikan detail kejadiannya,” jelas Pascarani.
Pihak kampus, melalui Wakil Rektor III, telah menugaskan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) untuk melakukan penyelidikan internal. Satgas juga menelusuri dugaan adanya perundungan di grup percakapan mahasiswa melalui aplikasi WhatsApp.
“Jika hasil investigasi Satgas PPK menunjukkan adanya pelanggaran etik atau kekerasan, sanksi tegas akan diberikan kepada pihak yang terbukti terlibat,” ujarnya.
Pascarani menambahkan, sanksi yang diberikan oleh fakultas terhadap mahasiswa tertentu dalam bentuk penilaian softskill bukan merupakan bagian dari sanksi kekerasan, melainkan murni hasil evaluasi akademik dosen pengampu masing-masing mata kuliah.
Berdasarkan informasi dari pihak prodi, Timothy datang ke kampus seorang diri pada pagi hari untuk menunggu dosen pembimbing skripsinya, yang dijadwalkan bertemu pukul 12.00 WITA. “Secara akademik, Timothy memiliki catatan prestasi yang sangat baik dengan IPK 3,91 pada semester tujuh,” ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab jatuhnya korban. “Proses penyelidikan masih berjalan. Kami telah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi.
Pihak kampus menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya mahasiswa berprestasi tersebut dan berharap seluruh proses investigasi dapat segera mengungkap kebenaran di balik insiden tragis ini. (Tim)

Saat ini belum ada komentar