Netizen Kecam Koster! Denial, Tata Kota Amburadul, hingga Tak Paham Data Korban Banjir
- account_circle Admin
- calendar_month Sab, 13 Sep 2025

DENPASAR – Kritik pedas kepada Gubernur Bali Wayan Koster ramai bergema di media sosial, salah satunya datang dari akun TikTok Silvia Tjan (@mich.schndr). Dalam sebuah unggahan berbentuk surat terbuka, Silvia yang mengaku lahir, besar, dan hidup lebih dari 30 tahun di Bali, meluapkan kekecewaannya terhadap sikap Koster dalam menyikapi bencana banjir yang menelan korban jiwa di sejumlah wilayah Bali.

Silvia menilai pernyataan Koster yang menyalahkan intensitas hujan sebagai penyebab utama banjir hanyalah bentuk penyangkalan. Menurutnya, alih fungsi lahan yang masif, izin pembangunan yang “ugal-ugalan”, serta tata kota yang buruk dan drainase tidak terurus adalah faktor nyata yang memperparah bencana.
“Jangan denial juga, pak. Lima tahun ke belakang saja, Bali berubah begitu masif. Urban development kita itu buruk sekali,” kritik Silvia.

Ia juga menyinggung kebijakan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa solusi pengelolaan sampah. Akibatnya, warga terpaksa menaruh sampah di pinggir jalan yang kemudian berserakan, memicu risiko bencana lingkungan lebih besar.
“TPA ditutup tanpa solusi, ini nyata-nyata blunder kebijakan,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, Silvia mengungkap kekesalan atas ketidakakuratan data yang disampaikan Koster di sebuah wawancara televisi. Ketika ditanya jumlah korban jiwa, Koster menyebut hanya dua orang di Denpasar, padahal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merilis data sembilan korban jiwa di kota tersebut dan tambahan korban di kabupaten lain.
“Masa punya staf ahli 48 orang, data korban saja tidak bisa sinkron?” sindirnya.
Silvia pun menilai Koster terkesan melempar kesalahan kepada pemerintah pusat dengan alasan transfer dana berkurang, alih-alih mencari solusi konkret. Ia menegaskan, dengan kekayaan Bali dan tingginya Pendapatan Asli Daerah, seharusnya pemerintah provinsi mampu menanggulangi masalah darurat tanpa harus berkeluh-kesah soal dana.
@mich.schndrSURAT TERBUKA UNTUK GUBERNUR BALI. BISA NGGAK PAK BERHENTI PUNYAHNYA? #KOSTER #BALI #BANJIR #indonesia🇮🇩 #KRITIK
“Mengurus korban itu prioritas, urusan ganti rugi belakangan. Banyak cara kalau memang mau serius menangani,” tambahnya.
Di akhir kritiknya, Silvia menyebut bencana ini harus menjadi refleksi bersama, termasuk bagi pemerintah. Namun jika Koster terus menyangkal akar masalah, ia menilai bencana serupa akan berulang.
“Kalau disangkalkan, ya kalau banjir lagi bapak yang harus tanggung semuanya,” tutupnya dengan nada sinis. (Ray)

https://shorturl.fm/5Rq1P
14 September 2025 12:58 AM