Indonesia Gelap di Tengah Tunjangan Fantastis DPR, Puan Maharani: Silakan Demo, Pintu Terbuka Lebar
- account_circle Ray
- calendar_month Kam, 21 Agu 2025

Jakarta, 21 Agustus 2025 – Indonesia kembali diguncang kegelisahan. Polemik tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan menyulut kemarahan publik.
Di tengah kondisi ekonomi rakyat yang makin terhimpit, keputusan Senayan ini dianggap sebagai cermin betapa gelapnya arah bangsa, wakil rakyat justru hidup dengan kemewahan, sementara rakyat banyak terus bergelut dengan kesulitan.
Gelombang aksi besar-besaran yang direncanakan berlangsung pada 25 Agustus mendatang pun menjadi simbol perlawanan. Rakyat ingin bicara, rakyat ingin mengingatkan, Indonesia harus berubah, atau bangsa ini akan terus berjalan dalam kegelapan ketidakadilan.
Menanggapi ancaman demonstrasi itu, Ketua DPR RI Puan Maharani memilih nada santai. Ia menegaskan pintu DPR terbuka lebar untuk siapa pun yang ingin menyampaikan aspirasi.
“Silakan datang, nanti kami akan lihat apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat terkait hal itu. Insyaallah, akan diterima oleh teman-teman yang ada di sini,” ujar Puan dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (21/8/2025).
Puan juga menekankan bahwa DPR memiliki mekanisme khusus untuk menampung suara rakyat melalui Badan Aspirasi Masyarakat. Lebih dari itu, ia bahkan mengundang para demonstran untuk berdialog terbuka.
“Kita bisa berdiskusi secara transparan terkait dengan hal-hal yang masih menjadi pertanyaan atau belum didengar secara terbuka,” tambahnya.
Namun, pernyataan terbuka itu belum cukup meredakan kemarahan publik. Bagi banyak orang, tunjangan Rp50 juta per bulan, meski disebut bukan kenaikan gaji, tetap tidak pantas. Angka itu terasa menampar rasa keadilan, terlebih ketika jutaan rakyat masih harus berjibaku dengan harga kebutuhan pokok yang melambung dan pekerjaan yang makin sulit.
Di media sosial, ribuan komentar mengalir deras. Seorang warganet menulis: “Indonesia semakin gelap. Rakyat antre minyak goreng, DPR antre uang tunjangan.” Yang lain menimpali: “Kalau DPR masih merasa wajar dapat Rp50 juta hanya untuk rumah, jangan heran kalau rakyat turun ke jalan.”
Bahkan ada yang lebih getir, “Negara ini butuh perubahan. Kalau tidak, Indonesia hanya akan berubah menjadi panggung gelap di mana wakil rakyat tertawa, sementara rakyat menangis.”
Ajakan aksi 25 Agustus pun terus menggaung di media sosial. Gelombang rakyat ini diyakini akan menjadi ujian besar bagi parlemen, apakah benar Indonesia berubah menuju terang, atau justru makin larut dalam gelapnya jurang ketimpangan. (Ray)

https://shorturl.fm/QYXNs
24 Agustus 2025 1:39 PM9lrm9w
23 Agustus 2025 12:50 PM8onmc1
23 Agustus 2025 12:49 PMhttps://shorturl.fm/hBx3v
21 Agustus 2025 5:27 PM