Harapan untuk Kadek Bunga Berliana, Uluran Tangan Kemanusiaan Wujudkan Akses Berobat Hingga Dua Tahun ke Depan
- account_circle Admin
- calendar_month Sab, 2 Agu 2025

Terima kasih banyak atas bantuannya!
BANGLI – Semangat gotong royong dan nilai kemanusiaan kembali nyata dalam aksi solidaritas terhadap Kadek Bunga Berliana, seorang remaja 15 tahun asal Desa Siakin, Bangli, yang tengah berjuang melawan penyakit autoimun langka, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau Lupus.
Berbagai pihak dengan penuh kasih telah menggalang dan menghimpun donasi sebesar Rp16.800.000, yang kini telah ditabung atas nama Kadek Bunga di LPD Desa Siakin. Dana ini dirancang khusus untuk kebutuhan berobat rutin ke RSUP Sanglah, Denpasar, dengan sistem penarikan maksimal Rp300.000 per keberangkatan. Skema ini memungkinkan pembiayaan hingga 56 kali perjalanan, atau sekitar 2 tahun 3 bulan ke depan.
“Tabungan ini sedang dibuatkan atas nama Kadek Bunga, dan nantinya akan diserahkan secara bersama-sama sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab moral kami,” ujar perwakilan relawan.
Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dari puluhan donatur lintas profesi, mulai dari tokoh masyarakat, advokat, guru, seniman, hingga pejabat publik dan organisasi sosial. Mereka tak hanya menyumbang materi, tetapi juga semangat hidup bagi Bunga dan keluarganya.

Daftar donatur punia dan sumbangan: Asri Astii, Made Subrata (BPN), Guru Wayang Sumida, Widi Mandala, Wulan Advokat, Rajeg Smuntiara, Nengah Brata, Mang Evri, Wayan Yudiana (Advokat), Made Tommy Astrawan (Advokat), Pak Mekel Dausa, Wayan Eka Saputra, Guru Made Sukadana, Nyoman Partha (DPR RI), Wayan Rencana Batur, Suka Antara (Advokat), Darma Putra, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Ni Wayan Ramayana, Bli Noko Pinggan, Yayasan Child Health (transportasi), Wayan Abdi Buana Manuaba (Pak Oga), I Nyoman Sukamara, K Pasek Putra, Made Aplikasi/Sri Tresna, Bapak Nyoman Daging, Anak Agung Ketut Darmadi, Ibu Sydrastini, Ni Wayan Sukeni, dan PYP Grup.
Atas kebaikan ini, pihak keluarga dan relawan mengucapkan terima kasih mendalam kepada seluruh donatur. Namun perjuangan belum selesai. Agar Bunga memiliki bekal kesehatan yang lebih panjang dan berkelanjutan, masyarakat masih dipersilakan untuk turut menyumbang. Donasi akan tetap dikelola dengan sistem LPD, ditarik hanya sesuai kebutuhan berobat.
Di tengah dunia yang kian individualistik, kisah Kadek Bunga Berliana menjadi pengingat bahwa cinta kasih dan kepedulian sosial masih hidup dan bernapas hangat di antara kita. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menguatkan langkah kecil Bunga menuju kesembuhan. (Tim)

Saat ini belum ada komentar