Pondok Lansia Terbakar di Kintamani Mulai Dibangun Kembali Berkat Uluran Tangan Para Donatur
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 13 Okt 2025

BANGLI – Kabar menggembirakan datang dari Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Setelah sempat kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran, I Nyoman Reken (75) — seorang tokoh adat sekaligus peduluan Dadia Bendesa Aban — kini kembali menatap harapan. Pondok tempat tinggalnya yang sempat rata dengan tanah mulai dibangun kembali berkat gotong royong warga dan bantuan para donatur.
Sebelumnya, musibah kebakaran yang terjadi saat Nyoman Reken tengah memasak menyebabkan seluruh pondok miliknya hangus terbakar. Tak hanya bangunan, uang urunan krama Dadia sebesar Rp3 juta yang disiapkan untuk upacara Tilem juga ikut lenyap dilalap api. Peristiwa ini sempat menggugah rasa empati masyarakat luas, terutama karena peran penting Nyoman Reken dalam kegiatan adat di desa tersebut.
Setelah melalui proses panjang, termasuk pencarian hari baik (ngalih dewasa) dan pengangkutan bahan yang memakan waktu hampir satu bulan ke lokasi terpencil, pembangunan pondok kini resmi dimulai. Proses pengerjaan dilakukan secara gotong royong oleh keluarga dan warga setempat.
Berkat solidaritas masyarakat dan para dermawan, terkumpul dana lebih dari Rp17 juta serta sejumlah material bangunan seperti semen, batako, dan kayu. Sejumlah nama tercatat sebagai donatur, di antaranya Wayan Wirasa, PYP Group, Hidayatullah (berita), Ray Gatra Dewata (berita), Nyoman Sarjana Balijani (berita), Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Advokat Nyoman Suarta, Waja Motor, Jro Balian Gombloh Sukawan, Ibu Pra Pajarini, Gussur Renata (Kampus Kaniva), Jro Denista, Ibu Wayan Pastini, FBK Family Berbagi Kasih, Putu Harley Sanur, Wayan Tarpa (Samhita Management), Kanaya Hospitality Management, dan Ibu Ayu Mudiasih Cemara Ayu Malaysia dan khusus Gubernur Bali Wayan Koster dengan nilai 25 juta Rupiah, serta upakara berasal dari urunan keluarga.
Berbagai pihak berharap agar pondok milik Nyoman Reken dapat segera berdiri kokoh kembali seperti sedia kala, menjadi simbol kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat Bali dalam membantu sesama.
Semoga energi kebaikan ini terus menyala, memberikan inspirasi bahwa kepedulian dan rasa kemanusiaan masih menjadi kekuatan utama di tengah masyarakat. (Tim)

Saat ini belum ada komentar