Sampoerna Resmi Hengkang dari Bursa, Analis Sebut Arah Baru Konglomerasi Mulai Terlihat
- account_circle Admin
- calendar_month Rab, 26 Nov 2025

DENPASAR – Langkah Grup Sampoerna melepas seluruh kepemilikan sahamnya sebesar 65,72% di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) kepada Posco International Corporation menandai berakhirnya jejak panjang keluarga Sampoerna di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Melalui transaksi strategis tersebut, Grup Sampoerna kini tidak lagi memiliki satu pun perusahaan tercatat di BEI. Sebelumnya, keluarga Sampoerna juga telah melepas kepemilikan saham di PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) yang menjadi ikon perjalanan bisnis mereka sejak era 1990-an.
Jejak sejarah Grup Sampoerna di pasar modal dimulai ketika HMSP melantai di bursa pada 1990 dan menjadi salah satu emiten berkapitalisasi besar di sektor rokok. Perjalanan ini berlanjut pada 2007 ketika Grup Sampoerna mengakuisisi PT Selapan Jaya dan mengubahnya menjadi Sampoerna Agro, memperluas ekspansi ke sektor perkebunan kelapa sawit. Namun setelah hampir dua dekade mengelola lini agribisnis tersebut, seluruh kepemilikan kini dilepas kepada korporasi asal Korea Selatan.
Pengamat pasar modal Dr. Aditya Wirawan, yang juga Direktur Riset Nusantara Capital Insight, menilai hengkangnya Grup Sampoerna dari BEI sebagai sinyal strategi reposisi bisnis.
“Ini bukan hanya sekadar divestasi, tetapi reposisi konglomerasi. Keluarga Sampoerna tampaknya ingin mengarahkan modal mereka pada sektor-sektor yang dinilai lebih relevan dengan dinamika global dan teknologi masa depan,” ujarnya.
Dr. Aditya menambahkan bahwa langkah ini juga menunjukkan perubahan lanskap bisnis keluarga besar Indonesia yang mulai berpindah dari industri tradisional menuju portofolio investasi privat. “Banyak konglomerasi memilih mengembangkan usaha secara private untuk fleksibilitas ekspansi. Sampoerna bukan yang pertama, dan mungkin bukan yang terakhir,” katanya.
Dengan berakhirnya keterlibatan Grup Sampoerna di BEI, berakhir pula salah satu bab penting sejarah pasar modal Indonesia. Nama besar yang pernah menjadi ikon dua sektor strategis—tembakau dan agribisnis—resmi menutup lembar panjang interaksinya dengan publik investor, meninggalkan warisan korporasi yang pernah menjadi penopang indeks bursa selama puluhan tahun. (Tim)

https://shorturl.fm/FtBco
30 November 2025 3:53 AM