Meditasi Massal Diklaim Turunkan Angka Kriminalitas, Benarkah?
- account_circle Admin
- calendar_month Kam, 21 Agu 2025

Jakarta – Bisakah duduk diam dan bermeditasi bersama-sama benar-benar menurunkan angka kejahatan di sebuah kota? Pertanyaan ini bukan sekadar imajinasi. Beberapa penelitian sosial justru mengungkap fenomena menarik yang dikenal dengan istilah Maharishi Effect.
Fenomena ini pertama kali diperkenalkan oleh Maharishi Mahesh Yogi, seorang guru spiritual asal India. Ia menyebutkan, ketika sekelompok besar orang melakukan meditasi secara serentak, kesadaran kolektif mereka dapat menciptakan ketenangan sosial, bahkan menekan tingkat kriminalitas.
Sejumlah studi, termasuk yang pernah dilakukan di Amerika Serikat pada dekade 1980-an, mencatat adanya penurunan tingkat kejahatan di kota tertentu saat ratusan hingga ribuan orang bermeditasi bersama. Walau begitu, sebagian kalangan akademisi masih memperdebatkan validitasnya.
“Fenomena ini sulit dibuktikan secara mutlak, karena banyak faktor sosial lain yang bisa memengaruhi angka kriminalitas, seperti kebijakan keamanan, ekonomi, maupun kondisi masyarakat,” ujar Dr. Raka Wibisono, sosiolog Universitas Indonesia, saat dimintai tanggapan.
Di sisi lain, para praktisi meditasi menilai pengalaman kolektif tersebut nyata adanya. Ni Luh Ayu Sasmita, instruktur meditasi di Bali, menegaskan bahwa energi batin manusia tidak bisa diukur semata-mata dengan angka statistik.
“Ketika orang bermeditasi, ia memancarkan ketenangan. Jika ribuan orang melakukannya bersama, getaran itu menyebar. Masyarakat pun merasakannya dalam bentuk suasana lebih damai,” katanya.
Meski masih menjadi perdebatan, gagasan meditasi massal sebagai jalan menuju harmoni dunia terus digemakan oleh komunitas spiritual. Bayangkan, jika jutaan orang di berbagai belahan dunia duduk bermeditasi pada waktu yang sama, mungkinkah perdamaian global tidak lagi sekadar utopia? (Tim)

https://shorturl.fm/9rUXL
21 Agustus 2025 9:09 AM