Doktor Baru dari UHN Sugriwa, Usung Spa Bali sebagai Wujud Bhakti dan Daya Tarik Wisata Spiritual
- account_circle Admin
- calendar_month Kam, 7 Agu 2025

Promovendus I Wayan K. Sugita (jas biru gelap)
DENPASAR – Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali melahirkan seorang doktor dalam bidang pariwisata budaya. I Wayan K. Sugita berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Pelayanan Usaha Spa Berbasis Budaya Bali di Industri Pariwisata Kuta, Kabupaten Badung” dalam ujian terbuka yang digelar di Auditorium Pascasarjana, Selasa (5/8/2025).

Dalam pemaparannya, Sugita menegaskan bahwa usaha spa berbasis budaya Hindu Bali memiliki potensi besar untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat, khususnya memberdayakan perempuan Bali.
Ia menemukan bahwa pijat tradisional Bali, sebagai bagian dari praktik wellness tourism, semakin diminati wisatawan di kawasan pariwisata Kuta. Lebih dari sekadar layanan fisik, praktik ini mengandung filosofi Hindu mendalam, seperti nilai pengelukatan (pembersihan diri) yang menyatu dalam ritual manusa yadnya.

“Pelayanan spa yang dilakukan dengan niat tulus kepada sesama, sama artinya dengan pelayanan kepada Tuhan,” tegas Sugita, seraya mengutip sloka Bhagawadgita IX.26 sebagai dasar spiritual layanan spa Bali.
Ia juga menjelaskan bahwa SOP terapis spa yang selaras dengan ajaran Hindu, seperti prinsip Sevanam dalam Nawa Widha Bhakti, menjadi nilai tambah pelayanan yang bermartabat dan beretika.

Bahan-bahan aromaterapi yang digunakan di spa pun, menurutnya, selaras dengan unsur upakara Hindu, seperti daun-daunan, bunga, dan kayu-kayuan, yang semuanya punya makna spiritual.
Begitu pula penggunaan air dalam setiap sesi layanan, baik sebagai simbol pembersihan maupun ritual penyucian, menjadi jembatan antara praktik tradisional dan kebutuhan wisatawan modern.
Sugita juga menyoroti peran strategis usaha spa dalam peta pengembangan wellness tourism. Ia merujuk deklarasi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan pada 19 Mei 2025 di Hotel The Meru Sanur yang menyatakan bahwa Bali akan mengembangkan empat pilar wisata kesehatan, medical tourism, wellness tourism, herbal tourism, dan wisata ilmiah kesehatan. Dalam konteks ini, spa Bali dinilai sebagai kekuatan budaya sekaligus peluang ekonomi.
Ujian terbuka ini dihadiri oleh jajaran penguji terkemuka dari kalangan akademisi Hindu, di antaranya Prof. Dr. Drs. Ketut Sumadi, M.Par, Prof. Dr. Dra. Relin Denayu Ekawati, M.Ag, hingga Dr. Ni Made Anggreni, S.Ag., M.Pd. Acara berlangsung khidmat dan penuh apresiasi terhadap kontribusi akademik Sugita.
Disertasi ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi pengembangan spa Bali tidak hanya sebagai produk pariwisata, tetapi juga sebagai warisan budaya dan spiritual yang mendalam, sejalan dengan upaya pelestarian nilai-nilai Hindu di era globalisasi. (Tim)

https://shorturl.fm/kbsAf
10 Agustus 2025 3:50 PMhttps://shorturl.fm/FRMtF
9 Agustus 2025 5:46 AM30nrfi
8 Agustus 2025 9:39 PMufyevd
8 Agustus 2025 1:53 PMhttps://shorturl.fm/c96ja
8 Agustus 2025 1:49 PM