260 Mahasiswa RI Terbang ke Eropa, Dapat Beasiswa Erasmus+ dari Uni Eropa
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 28 Jul 2025

DENPASAR – Sebanyak 260 mahasiswa dan dosen dari seluruh Indonesia berhasil meraih beasiswa prestisius Erasmus+ dari Uni Eropa untuk tahun akademik 2025.
Program ini akan membawa mereka menempuh pendidikan pascasarjana dan mengikuti pertukaran akademik di berbagai universitas bergengsi di Eropa, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi.
Dari total tersebut, 73 orang terpilih mengikuti program Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM)—beasiswa penuh untuk studi pascasarjana selama dua tahun di dua atau lebih negara anggota Uni Eropa.
Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 dunia dalam jumlah penerima EMJM terbanyak, melampaui banyak negara lain yang juga bersaing ketat dalam program ini.

Selain itu, sebanyak 187 orang lainnya mendapat beasiswa Erasmus+ untuk program pertukaran jangka pendek guna belajar, mengajar, atau menjalani pelatihan akademik.
Menariknya, kerja sama ini bersifat dua arah. Uni Eropa juga mengirimkan 75 mahasiswa dan akademisi dari Eropa ke Indonesia untuk melakukan kegiatan akademik serupa. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2004, program Erasmus+ telah memberangkatkan hampir 3.000 mahasiswa dan dosen asal Indonesia ke Eropa—sebuah angka yang menunjukkan tingginya antusiasme dan daya saing talenta akademik Indonesia di tingkat internasional.
Thibaut Portevin, Counsellor/Head of Cooperation Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, menyampaikan bahwa beasiswa Erasmus+ merupakan bagian dari komitmen Uni Eropa dalam strategi Global Gateway untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra melalui pendidikan dan penelitian. Ia menekankan pentingnya investasi dalam generasi muda yang kelak akan menjadi pemimpin global.
“Melalui program Erasmus+, kami bangga berinvestasi dalam masa depan Indonesia. Para penerima beasiswa ini akan berperan besar dalam menciptakan dunia yang lebih hijau, inklusif, dan terdigitalisasi. Mereka bukan hanya belajar, tetapi juga membangun jembatan kolaborasi antara Eropa dan Indonesia,” ujarnya dalam acara pelepasan penerima beasiswa di Jakarta.
Dari pihak pemerintah Indonesia, Dr. Yulita Priyoningsih, Subkoordinator Rekognisi Pembelajaran Lampau dan Pembelajaran Internasional di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, mengapresiasi kontribusi Uni Eropa melalui Erasmus+ dalam mendorong internasionalisasi kampus di Indonesia. Ia menyebut beasiswa ini sebagai salah satu motor penggerak utama mobilitas akademik dan peningkatan mutu pendidikan tinggi.
“Dukungan dari Uni Eropa melalui Erasmus+ sangat penting untuk memperkuat koneksi antar masyarakat dan membuka jalan bagi institusi pendidikan tinggi kita agar lebih adaptif, terbuka, dan terhubung secara global,” jelas Yulita.
Kebanggaan dan semangat juga dirasakan langsung oleh para penerima beasiswa. Salah satunya, Noer Risky Ramadhani, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan tersebut dan menyatakan kesiapan untuk menjadi duta Indonesia di kancah internasional.
“Kami akan memulai pengalaman sekali seumur hidup—menjelajah lintas budaya, bahasa, dan ilmu. Dengan penuh semangat, kami membawa identitas Indonesia ke setiap kelas, setiap dialog, dan setiap kolaborasi. Kami siap pulang sebagai agen perubahan untuk komunitas dan bangsa,” ujarnya.
Dalam acara pra-keberangkatan Erasmus+ 2025, para penerima juga mendapatkan pembekalan langsung dari alumni Erasmus yang tergabung dalam organisasi resmi Erasmus Mundus Student and Alumni Association (EMA) Indonesia. Melalui sesi berbagi pengalaman dan diskusi, para alumni memberikan wawasan praktis untuk membantu generasi baru Erasmus dalam beradaptasi di lingkungan akademik dan budaya Eropa.
Sebagai informasi, beasiswa Erasmus+ adalah program pendanaan dari Uni Eropa yang mendukung pendidikan, pelatihan, kepemudaan, dan olahraga lintas negara. Untuk tahun akademik 2026/2027, pendaftaran program Erasmus Mundus Joint Master’s diperkirakan dibuka pada bulan September/Oktober tahun ini, dan hasilnya diumumkan pada Mei atau Juni tahun depan. Informasi lengkap dan daftar program tersedia secara daring di situs resmi Uni Eropa.
Uni Eropa sendiri merupakan organisasi politik dan ekonomi yang terdiri dari 27 negara anggota. Dikenal sebagai blok perdagangan terbesar di dunia sekaligus penyumbang bantuan pembangunan resmi (ODA) terbesar secara global, Uni Eropa mendedikasikan dirinya untuk demokrasi, hak asasi manusia, serta pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Pada tahun 2012, Uni Eropa menerima Nobel Perdamaian atas upayanya dalam membangun perdamaian dan stabilitas kawasan.
Dengan terus memperluas cakupan dan akses beasiswa Erasmus+, Uni Eropa dan Indonesia membangun ikatan yang bukan hanya akademik, tetapi juga sosial dan budaya, menuju masa depan yang lebih kolaboratif dan saling memperkuat. (Tim)

1r44sa
20 September 2025 4:20 PMqkebn0
4 Agustus 2025 8:01 PM