Connect with us

Daerah

Bupati Buleleng Apresiasi Peraih Medali di Ajang PPN XVl 2021 di Papua

Published

on


GatraDewata[Singaraja] – Bupati Buleleng hari ini secara resmi menyerahkan  bonus atlet peraih medali dalam Pekan Paralympic Nasional XVI Tahun 2021 di Papua, yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, S. H, M. Si, bertempat di rumah makan Rangon Sunset, Jumat (10/12/2021).

Ni putu Ari Astuti  pada cabor Lempar Lembing putri F12 meraih 1 medali emas; Tolak Peluru putri klasifikasi F12 meraih 1 medali perak; dan, Lempar Cakram putri klasifikasi F12 meraih medali perunggu. Mereka juga berhak mendapatkan bonus dengan total Rp. 23 juta. Prestasi Gede Adi Mahardika pada cabor Lempar Cakram putra klasifikasi F13 meraih 1 medali perak; Tolak Peluru klasifikasi F13 meraih medali perunggu dan berhak memperoleh bonus Rp. 13 juta; Putu Christiani  meraih prestasi pada cabor Para Badminton klasifikasi SU5 Putri meraih 1 medali perunggu berhak memperoleh bonus Rp. 5 juta.

Dalam sambutannya, Bupati Buleleng menyampaikan bahwa, apresiasi ditujukan kepada Atlet NPCI Kabupaten Buleleng karena  telah memberikan prestasi terbaiknya dalam ajang Pekan Paralympic Nasional XVI Tahun 2021 di Papua. Selain itu juga disampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas prestasi  yang diraih sehingga nama Kabupaten Buleleng sangat dikenal  di lingkungan penyandang disabilitas, baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Kegiatan ini juga sebagai media ekspos kepada masyarakat bahwa pemerintah Kabupaten Buleleng sangat menaruh perhatian kepada penyandang disabilitas, baik dari sisi perkembangan sosial, mental dan jasmaninya.

Perlu diketahui bersama dalam event Pekan Paralympic Nasional XVI Tahun 2021 di Papua, Kontingen Provinsi Bali di perkuat 5 orang Atlet asal Buleleng dan 2 orang official. Sementara itu untuk prestasi yang diraih kontingen Bali berhasil menduduki peringkat 11 dengan perolehan 35 medali, diantaranya: 11 medali emas, 14 medali perak dan 10 medali perunggu. Dari perwakilan atlet NPCI kabupaten Buleleng berhasil menyumbangkan 1 medali emas, 2 medali perak dan 3 medali perunggu.

Tujuan diadakan kegiatan ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah Kabupaten Buleleng untuk memberikan penghargaan kepada atlet penyandang disabilitas yang mampu berprestasi di bidang olahraga. Memberikan motivasi dan daya dorong kepada atlet penyandang disabilitas untuk lebih meningkatkan prestasinya ke tingkat yang lebih tinggi. Dan yang terakhir memberikan pandangan positif kepada atlet penyandang disabilitas yang belum berprestasi untuk meningkatkan diri mengejar prestasi pada event – event berikutnya.

Dalam kegiatan ini juga di rangkaian dengan acara pelantikan dan Pengukuhan pengurus National Paralympic Commite Indonesia Kabupaten Buleleng masa Bakti 2021 – 2026 yang dilakukan oleh NPCI Provinsi Bali. Turut hadir Plt. Kabid Pembinaan Pemuda  dan Olahraga Disdikpora Kabupaten Buleleng, Dra. Nengah Pujiani, M. A. P, Kasi Pembibitan Prestasi dan Olahraga, Nyoman Omy Anggreni, S. Sos dan Kasi Pemuda, Trisnayanti serta hadir Forum koordinasi pimpinan daerah kabupaten Buleleng, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Ketua dan pengurus NPCI Provinsi Bali, Ketua KKS Kabupaten Buleleng dan KONI Kabupaten Buleleng.[MGA]


Daerah

Dukung Penuh Petani, Bupati Kembang Salurkan ribuan Bibit Tanaman dan Pupuk Organik

Published

on

Jembrana – Kakao menjadi komoditas unggulan di kabupaten Jembrana yang mendapat perhatian khusus dari Pemkab Jembrana mulai dari hulu sampai hilir sehingga kakao Jembrana mampu merambah pangsa pasar dunia Internasional.

Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, Pemkab Jembrana terus mendorong mewujudkan kebun-kebun kakao yang bersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas “Organik Aromatik Spesifik”.

Upaya itu pun direalisasikan dengan pemberian bantuan 19.999 bibit kakao unggul dan 99,9 ton pupuk organik kepada 8 subak abian dan kelompok tani di Kabupaten Jembrana oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, Minggu (11/5) di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.

Bupati Kembang saat melakukan simbolis penyerahan bibit kakao di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.

“Hari ini saya ingin bibit yang diterima cukup banyak ini dengan anggaran hampir setengah miliar yang murni dianggarkan dari APBD supaya bisa betul-betul bermanfaat,” ucap Bupati Kembang, usai acara penyerahan secara simbolis.

Diharapkan, pemberian bantuan bibit unggul dan pupuk organik dapat memicu peningkatan produktivitas dan daya saing produk kakao, yang pada saat ini produksinya mencapai 3.000 ton pertahun.

Kakao Jembrana yang telah berhasil menembus pasar ekspor, menjadi pemacu semangat Bupati Kembang Hartawan dan Wabup Patriana Krisna untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas kakao ini. Salah satu upayanya juga dengan meminta dana bagi hasil melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di bawah Kementerian Keuangan RI.

“Karena kakao kita sudah menembus pasar ekspor, maka kita akan bersurat, sehingga nanti harapannya kita mendapat dana bagi hasil cukai kakao, dan kita akan gunakan dana itu sepenuhnya untuk petani kakao,” ujar Bupati Kembang.

Pihaknya menegaskan tidak akan mengembangkan terlalu banyak jenis komoditi perkebunan, pengembangan kakao akan menjadi prioritas untuk semakin meningkatkan posisi Jembrana sebagai produsen kakao berkualitas dunia.

“Tidak banyak jenis yang kita kembangkan, yang kita utamakan justru kakao. Mudah-mudahan, kita doakan petani kita sukses semua,” tutupnya.

Continue Reading

Daerah

Tegas! Polsek Gilimanuk Kembalikan Anak Punk Tanpa Identitas

Published

on

Jembrana – Sebanyak lima orang anak punk yang masuk ke Bali tanpa dilengkapi identitas resmi berhasil diamankan di kawasan SPBU Gilimanuk, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Rabu (30/4) siang. Penanganan cepat dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Babinsa, Satpol PP dan Linmas Kelurahan Gilimanuk dengan didampingi aparat setempat, demi menjaga kondusivitas wilayah pintu gerbang Bali tersebut.

Kejadian bermula sekitar pukul 12.30 Wita, saat petugas melakukan patroli rutin di seputaran Pelabuhan Gilimanuk. Mereka menemukan lima pemuda bergaya punk yang mencurigakan tanpa membawa kelengkapan identitas diri. Dari hasil pendataan, kelima orang tersebut masing-masing bernama Trian (21), Dean (27), Ahmad Bajuri (32), Edi (24), dan Hisan Fauzi (25), seluruhnya berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kelima anak punk ini mengaku berangkat dari Bandung dengan tujuan Denpasar. Namun, untuk menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk resmi Pelabuhan Gilimanuk, mereka memilih berjalan kaki melewati jalur pesisir pantai.

Kelima anak punk tanpa identitas dikembalikan ke pulau jawa dengan dikawal ketat anggota kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., menyatakan bahwa pihaknya memang rutin memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang keluar-masuk Bali, khususnya di area pelabuhan. “Kami selalu tekankan personel di pos-pos pemeriksaan, termasuk mengawasi jalur-jalur tidak resmi yang kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Selanjutnya, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma yang didampingi Kasi Trantib, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan personel Pol PP setempat, langsung memberikan pembinaan dan imbauan kepada para anak punk tersebut. Mereka diingatkan agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum maupun lalu lintas jalan.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kelima anak punk itu akhirnya diputuskan untuk dikembalikan ke daerah asal. Pada pukul 14.20 Wita, mereka diberangkatkan menggunakan KMP Trisakti Elfina melalui Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Pengawalan ketat dilakukan hingga mereka naik ke atas kapal oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Lurah Gilimanuk, Satpol PP, Linmas, dan Bhabinkamtibmas.

Continue Reading

Daerah

Bersama dalam Sunyi, Warga Serangan dan BTID Bangun Masa Depan

Published

on

By

Masyarakat Adat Serangan.

DENPASAR – Di tengah dinamika pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Desa Adat Serangan dan PT Bali Turtle Island Development (BTID) menunjukkan kolaborasi yang kuat dan konsisten. Tanpa banyak sorotan, keduanya terus berjalan beriringan membangun kawasan dengan semangat kebersamaan dan saling percaya.

Sejak lama, hubungan antara warga Serangan dan BTID tidak hanya bersifat formal, tapi juga personal dan kekeluargaan. Dalam setiap aspek kehidupan—adat, budaya, lingkungan, hingga pembangunan—masyarakat dilibatkan secara aktif.

“Keterbukaan untuk berkomunikasi selalu kita jaga. Tidak semua harus diumumkan, yang penting kepercayaan dan niat baik,” ujar Jro Ketut Sudiarsa, Mangku Pura Pat Payung.

Jro Ketut menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan KEK Kura Kura Bali, seraya berharap berkah dari Ida Betara Dalem Pat Payung agar semua rencana berjalan lancar.

Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, menegaskan pentingnya menjaga harmoni. Ia menyebut bahwa komunikasi adalah kunci untuk merawat hubungan yang baik, termasuk dengan investor seperti BTID.

“Kami ingin pembangunan ini membawa manfaat dan kesejahteraan bagi warga. Kura Kura Bali adalah bagian dari desa kami,” ujarnya.

Kontribusi nyata BTID selama ini juga tak sedikit. Sejak kesepakatan tahun 1998, BTID telah menyerahkan lahan lebih dari 7 hektar, menyediakan fasilitas umum, dan membantu akses ibadah. Salah satu hal yang paling dikenang adalah keputusan BTID untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawan asal Serangan saat pandemi Covid-19.

“Saat perusahaan lain memberhentikan pegawai, warga kami tetap digaji. Itu sangat berarti,” kata Gede Pariatha.

Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami, turut menyampaikan hal senada. Ia mengapresiasi komunikasi baik yang terus dibangun antara warga dan BTID, termasuk dalam pengembangan infrastruktur seperti jembatan ke Pura Sakenan yang dulunya hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau jukung.

“Kontribusi BTID banyak dan positif. Hubungan tetap harmonis dan kondusif,” ujarnya.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa pembangunan yang berakar pada budaya dan keharmonisan bukan hanya mimpi. Ia sudah berjalan nyata, meski tanpa hingar-bingar. (Tim)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku