Connect with us

News

Banyumulek Lombok, Desa Penghasil Kerajinan Gerabah

Published

on


Inak Rim saat membuat kerajinan gerabah

Inak Rim saat membuat kerajinan gerabah


GATRADEWATA-Gerabah merupakan barang kerajinan yang terbuat dari tanah liat dan di Lombok merupakan central penghasil kerajinan tersebut. Salah satunya terdapat di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat. Disini hampir sebagian besar para penduduknya mengGantungkan hidupnya dalam kerajinan gerabah.

Para penduduk di Desa tersebut, khususnya para ibu-ibu mengerjakan kerajinan yang terbuat dari tanah liat yang disebut gerabah. Dimana di Desa Banyumulek tersebut para laki-laki jarang bisa kita jumpai atau ditemui, sebab para suami mereka kebanyakan bekerja di luar Negeri untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia(TKI) di Malasya.

Proses pembuatan gerabah membutuhkan waktu yang cukup lama. Tanah liat untuk membuat barang kerajinan tersebut pertama-tama dijemur, kemudian ditumbuk dan setelah halus dijemur kembali.

Tanah yang sudah kering kemudian direndam dan disaring untuk mendapatkan sari patinya. Setelah mendapat sari pati tanah tersebut, dilanjutkan pencampuran dengan menginjak-injak sari pati yang sedikit demi sedikit dengan dicampur pasir. Dan sesudah mendapat tekstur adonan tanah sesuai dengan kekentalan yang diinginkan, baru proses pembentukan barang kerajinan di bikin.

Sedikit demi sedikit kerajinan gerabah dibentuk dengan mengunakan alat yang masih tradisional, berupa bundaran yang diberi laker bekas, untuk memudahkan proses pembentukan. Setelah selesai dibentuk, gerabah kemudian dikeringkan, kemudian digosok atau dihaluskan dengan menggunakan alat sederhana seperti botol lotion bekas, kemudian dikeringkan lagi dan prose ini membutuhkan waktu hingga 3 hari, tergantung cuaca.

Setelah kekeringan dirasa sudah cukup, gerabah kering kemudian dibakar dengan membuat perapian. Pertama kayu bakar di tumpuk sebagai dasar, baru kemudian gerabah disusun dan diatasnya ditutupi jerami untuk proses pematangan secara merata.

Gerabah yang berwarna merah menandakan bahwa proses pembakaran sudah selesai, gerabah yang sudah matang tersebut kemudian diangkat dan digosok dengan serbuk gergaji untuk menghasilkan warna merah pada gerabah.

Hasil dari kerajinan gerabah biasanya dipasarkan ke Bali atau diexpor langsung ke luar negeri. Menurut Inak Rim salah satu pengerajin di Desa Banyumulek menceritakan bahwa pesanan kerajinan tanah liat tersebut saat ini sedang sepi pemesan.

“Dulu sebelum bom Bali banyak ada pesanan. Tapi saat ini sedikit sekali pesanannya.” ujar Inak Rim.

ALT


News

Segenap Civitas Academica Fakultas Hukum Universitas Udayana Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Published

on

By

Dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngicenin kerahayuan lan kerahajengan ring jagat sami.

 

Dekan:

Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH., M.Hum

WD1:

Dr. I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari, SH., M.Kn

WD2:

Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH., M.Kn., Ph.D

WD3:

Dr. I Nyoman Bagiastra, SH., MH.

 

Continue Reading

Hukum

Edarkan Sabu, IPW Diamankan Satnarkoba Polres Jembrana

Published

on

Jembrana – Satuan Reserse Narkoba Polres Jembrana menangkap seorang pria berinisial IPW (43) yang diduga sebagai pengedar narkotika jenis sabu. Penangkapan dipimpin oleh Kaur Bin Ops Sat Narkoba IPDA I Putu Widiartama dilakukan pada hari Sabtu (12/4) pukul 18.00 Wita di Jalan Danau Batur, Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Dari hasil penangkapan, polisi menyita 12 plastik klip berisi kristal bening yang diduga sabu dengan total berat 3,92 gram bruto atau 1,64 gram netto, serta sejumlah barang bukti lain yang berkaitan dengan transaksi narkotika.

Barang bukti yang berhasil diamankan saat dilakukan pengrebegan terhadap tersangka IPW pada sabtu (12/4/2025)

“Selain 12 plastik klip bening berisi diduga sabu, dari saku celana pelaku ditemukan sebuah ponsel yang memuat petunjuk transaksi narkoba,” ujar Ipda I Putu Widiartama.

Penggeledahan juga dilakukan di rumah pelaku. Polisi menemukan korek api gas, pipa kaca, dan sendok pipet yang dibalut tisu dan disimpan di bawah meja kamar tidur.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K. membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Masalah narkoba, ini menjadi perhatian kita bersama, karena dampak menggunakan narkoba bisa sangat merusak, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial, bahaya menggunakan narkoba juga sangat serius dan bisa berdampak jangka pendek maupun panjang, seperti kerusakan organ vital, penularan penyakit, gangguan mental, kehilangan pekerjaan dan pastinya terjerat hukum, dan kami berkomitmen dalam memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya,” Tegas AKBP Citra.

“Diharapkan, dengan sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Kabupaten Jembrana dapat terbebas dari bahaya penyalahgunaan narkotika, dan jika ada pengaduan, keluhan atau mengetahui suatu tindak kejahatan masyarakat bisa menghubungi nomor pengaduan polri 110 atau 082145872003,” Lanjut polwan lulusan AKPOL 2006 tersebut.

Continue Reading

News

Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali Bersinergi, Berbagi Takjil, Amankan Nyepi dan Idul Fitri

Published

on

By

Denpasar – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di bulan Ramadan, Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali turun membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas, Kamis 27 Maret di depan Lapangan Puputan.

Demi memastikan keamanan dan ketertiban selama Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., dan Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa TNI dan Polri siap bertindak tegas dalam menjaga stabilitas wilayah. Sinergi yang kuat antara kedua institusi ini menjadi kunci utama dalam menciptakan situasi yang kondusif di Bali.

Nyepi, yang merupakan momen sakral bagi umat Hindu dengan pelaksanaan Catur Brata Penyepian, mendapatkan pengamanan ketat guna memastikan ketenangan dan kekhusyukan ibadah tetap terjaga. Patroli intensif dilakukan untuk mencegah gangguan, termasuk tindakan yang dapat mengganggu ketertiban selama prosesi keagamaan berlangsung.

Kegiatan ini juga melibatkan Danrem Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra beserta jajaran lainnya, yang menunjukkan komitmen aparat dalam mendukung nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.

Mayjen TNI Zamroni menyampaikan bahwa pembagian takjil ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba.

“Ini adalah wujud kebersamaan kami dengan warga Bali. Semoga takjil yang kami bagikan membawa keberkahan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar membagikan takjil, tetapi juga upaya mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat.

“TNI-Polri tidak hanya hadir untuk mengamankan, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan, terutama di bulan suci Ramadan,” tegasnya.

Menjelang Idul Fitri, aparat TNI dan Polri memperketat pengawasan di lokasi-lokasi strategis, seperti tempat ibadah, pusat keramaian, serta jalur-jalur mudik. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan keamanan, mulai dari kriminalitas hingga ancaman lainnya.

Dengan pengamanan yang ketat dan koordinasi yang solid, TNI dan Polri memastikan bahwa tidak ada celah bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban. Bali harus tetap aman, damai, dan harmonis bagi seluruh warganya. (Ich)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku