Connect with us

English Corner

Reflexive Pronoun, Expresi Kemandirian

Published

on


 

GatraDewata.Com – Kemungkinan Reflexive Pronoun ini merupakan pembahasan kata ganti yang terakhir di English Corner tercinta. Pembahasan berikutnya akan mengacu pada hal – hal lain yang kerap kita gunakan dalam kehidupan sehari – hari namun juga sering membingungkan.

Back to business, Reflexive Pronoun digunakan untuk mengindikasikan seseorang yang menyadari bahwa sebuah perlakuan dilakukan oleh orang yang sama yang menerima perlakuan tersebut. Dengan kata lain, reflexive pronoun adalah object yang mengacu pada subject.

Contoh:

Nyoman is proud of himself.

Himself (object) mengacu pada dirinya sendiri yang dalam hal ini yaitu Nyoman (subject).

Lihat table di atas. Untuk bentuk tunggal maka diakhiri dengan self, sementara untuk bentuk jamak yaitu selves. Oleh karena itulah pronoun YOU memiliki dua bentuk; yourself dan yourselves. Hal ini dikarenakan pronoun YOU bisa berlaku sebagai orang ke dua tunggal maupun jamak.

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kata self sering diartikan sebagai sendiri.

Memang sedikit membingungkan. Tapi jangan berlama – lama di paragraf tersebut dan simak contoh berikut untuk segera mendapatkan pencerahan.

I cut my nail myself.

Dalam contoh ini “I” melakukan pekerjaan memotong kuku tersebut dan pada saat yang sama “I” juga yang mendapat perlakuan dari pemotongan kuku tersebut.

Terjemahan contoh diatas menjadi Saya memotong sendiri kuku saya. 

Saya memotong sendiri….. – sayalah yang melakukan pemotongan itu (melakukan)

kuku saya…. – kuku sayalah yang dipotong (akibat perlakuan)

Lalu bagaimana dengan kata ganti It?

Kadang it hadir dalam bentuk tunggal maupun jamak. Sesuai dengan tabel di atas it berubah menjadi itself (tunggal). Namun ia tidak bisa diubah menjadi itselves karena 1) itselves tidak eksis di dalam bahasa Inggris 2) jika lebih dari satu maka it akan berubah menjadi they. 

Contoh:

The dog eats 10 bowls of rice itself (hanya satu anjing yang melakukannya, bentuk tunggal sehingga menjadi itself)

The dogs eat 10 bowls of rice themselves (ada beberapa anjing yang melakukannya, bentuk jamak sehingga menjadi themselves – bukan itselves).

Untuk lebih gampangnya mengaplikasikan reflexive pronoun anda musti mengetahui dulu bentuk subjectivenya; apakah bentuk jamak atau tunggal, baru kemudian bisa diputuskan penggunaan kata ganti yang tepat. Dog (tunggal) kata gantinya adalah it, reflecxve pronounnya menjadi itself. Ketika ia dalam bentuk jamak (dogs) maka kata gantinya adalah they, maka jadilah themselves.

Kerjakanlah tugas berikut untuk memperdalam pemahaman anda akan reflecxive pronoun:

  1. I want to buy……….a new car.
  2. Each morning, I wash my face and stare at.……in the mirror.
  3. I taught……….to play the piano.
  4. Sarah bought……………..a book.
  5. She was accidentally cut……………while she was chopping the carrot.
  6. Without strong steel architecture, the building would collapse in on……………
  7. The dog is scratching………….
  8. Fina pours a cup of tea for…………..every morning.

Sekian dulu dan selamat mengerjakan tugas diatas. Jika ada keraguan maka bisa ditanyakan melalui kolom komentar dibawah ini.<swn>


English Corner

Bali Strengthens Sustainable Tourism, Hotels and Restaurants Support Plastic Waste Management

Published

on

By

BADUNG – Bali continues to reinforce its position as a top tourist destination for both domestic and international travelers. To maintain the allure of the Island of the Gods, the Bali Provincial Government is striving to enhance visitor comfort while preserving the environment.

 

One of the main challenges faced is plastic waste management, which has now become a serious concern for various stakeholders.

 

On March 12, 2025, the Bali Provincial Government held a coordination meeting to discuss integrated development, with plastic waste management as one of the key agenda items.

The government emphasized the importance of synergy between the public and private sectors in reducing plastic waste, particularly in the hospitality and restaurant industries, which contribute significantly to this issue.

 

As a show of support for this policy, Harris Riverview Hotel Kuta has implemented several concrete measures in plastic waste management.

 

The hotel’s General Manager, Dhony Himawan, stated that over the past two years, they have continuously worked to improve their waste management system.

 

“We fully support the government’s regulations. Change does not happen overnight, but we are gradually enhancing our waste management practices while coordinating with various stakeholders,” he said during the Ascott Bali Region 2025 Iftar Gathering at the Unique Meeting Room.

Several initiatives have been introduced at Harris Riverview Hotel Kuta, including replacing single-use plastic bottles with refillable drinking bottles in all guest rooms and meeting spaces.

 

Additionally, hotel employees are encouraged to use personal tumblers to reduce plastic waste. In 2024, the hotel partnered with Plastic Bank to conduct training on more effective plastic waste management.

 

Beyond that, Harris Riverview Hotel Kuta also regularly participates in beach cleanup activities with Bumi Aksara, as part of its commitment to Bali’s environmental conservation.

 

Despite challenges, including low occupancy rates since early 2025, Harris Riverview Hotel Kuta remains committed to adapting and improving its waste management system.

“We understand that these changes take time, but we will continue our efforts to make Bali cleaner and more environmentally friendly,” Dhony added.

 

The initiatives undertaken by Harris Riverview Hotel Kuta reflect the synergy between the government and the tourism sector in preserving Bali’s natural beauty.

 

With awareness and concrete actions from various parties, Bali is expected not only to remain a premier tourist destination but also to become a successful example of sustainable tourism in Indonesia. (Team)

Continue Reading

English Corner

Kontribusi LPD terhadap Perekonomian Masyarakat Bali

Published

on

By

Oleh: Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana, SE.,MM – Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar

 

Meski didera beberapa kasus yang scr prosentase jauh lbh kecil dibandingkan yg berhasil dlm pengelolaan, sjk mulai berdirinya di tahun 1984, eksistensi LPD dpt dikatakan telah menjadi pilar utama dlm menopang perekonomian masyarakat Bali, khususnya di pedesaan.

Sebagai lembaga keuangan berbasis adat yg dikelola oleh Desa Adat, LPD memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan modal usaha, mendukung keberlangsungan upacara adat dan keagamaan, srt membantu pengembangan wirausaha di tk lokal. Keberadaan LPD bkn hanya sekadar institusi keuangan, tetapi juga menjadi simbol kemandirian ekonomi masyarakat yg tetap berakar pada nilai-nilai budaya Bali.

LPD memiliki kontribusi yg sangat signifikan dlm mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) di Bali. Dlm banyak kasus, akses permodalan menjadi tantangan utama bagi masyarakat desa yg ingin mengembangkan usahanya, terutama krn keterbatasan aset sbg jaminan dan prosedur yg kompleks di lembaga keuangan konvensional. Nah, di sinilah LPD hadir sebagai solusi dgn skema kredit yg lebih fleksibel, berbasis kepercayaan, dan disesuaikan dgn kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dgn total aset yg mencapai Rp 27 triliun pada akhir 2023 dan jumlah rekening kredit yang dikelola sebanyak 410 ribu, LPD telah berkontribusi besar dalam mendukung sektor usaha kecil sprt pertanian, perdagangan, kerajinan, dan pariwisata berbasis komunitas.

Selain itu, LPD juga memiliki peran yg unik dlm membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pengeluaran untuk upacara keagamaan dan adat. Di Bali, upacara merupakan bagian yg tdk terpisahkan dari kehidupan sosial krmadyarakatan, namun sering kali membutuhkan biaya yg tdk sedikit. Di sinilah LPD memfasilitasi masyarakat dgn memberikan pinjaman khusus untuk kebutuhan adat, shg keberlangsungan tradisi ttp terjaga tanpa membebani ekonomi keluarga scr berlebihan. Hal ini menjadikan LPD sebagai lembaga yg tdk hanya berorientasi pd keuntungan, tetapi juga menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi dan budaya sesuai dengan prinsip Tri Hita Karana.

Selain membantu modal usaha dan kebutuhan upacara, LPD juga berperan dlm pengembangan wirausaha masyarakat desa. Dgn memberikan pelatihan dan pendampingan, LPD membantu menciptakan ekosistem bisnis yg lebih mandiri dan kompetitif. Banyak wirausaha di desa yg awalnya hanya memiliki usaha berskala kecil, kini berkembang menjadi bisnis yg lbh besar berkat dukungan permodalan dan edukasi dari LPD. Dukungan tsb mencakup berbagai sektor, mulai dari industri kreatif, pertanian organik, hingga bisnis berbasis digital yg mulai berkembang di desa-desa Bali.

Keberadaan LPD juga berdampak pada peningkatan literasi keuangan masyarakat pedesaan. Dgn semakin banyaknya warga desa yg memiliki rekening tabungan di LPD, yg jumlahnya sekitar 2,1 juta rekening pada 2022, terjadi peningkatan kesadaran akan pentingnya menabung dan mengelola keuangan dgn lebih baik. Tentu hal ituI membantu masyarakat dlm mengantisipasi kebutuhan mendesak dan membangun ketahanan ekonomi keluarga.

Sehingga scr keseluruhan dapat dikatakan bahwa kehadiran LPD telah membuktikan diri sbg institusi keuangan yg memiliki dampak luas bagi perekonomian Bali. Tdk hanya sbg sumber permodalan bagi UKM, tetapi juga sbg lembaga yg menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Bali. Dgn sistem yg berbasis adat dan dikelola scr kolektif oleh Desa Adat, LPD mampu menjaga keberlanjutan ekonomi masyarakat desa tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional. Tentunya keberlanjutan dan penguatan peran LPD di masa depan akan sgt bergantung pada sinergi antara pengelola, masyarakat, dan pemerintah dlm memastikan tata kelola yg transparan srt inovatif dlm menghadapi tantangan ekonomi yg semakin kompleks. (***)

Continue Reading

Daerah

Pangdam Zamroni Buka Turnamen Voli Pantai di Sanur

Published

on

DENPASAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kodam IX/Udayana menggelar Open Tournament Piala Panglima TNI Cabang Olahraga Voli Pantai yang berlangsung di Pantai Bangsal, Sanur, Denpasar, pada 9–13 Desember 2024. Acara pembukaan turnamen ini diresmikan langsung oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si.

Turnamen Voli Pantai ini merupakan bagian dari serangkaian pertandingan yang diselenggarakan oleh TNI di seluruh Indonesia dalam rangka memperebutkan Piala Panglima TNI. Di antara berbagai cabang olahraga lainnya, seperti Turnamen Menembak di Jakarta, Badminton di Bandung, Triathlon di Surabaya, Tinju di Ambon dan Paralayang di Lombok, Turnamen Voli Pantai di Bali menjadi salah satu ajang yang paling dinanti.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Pangdam Zamroni menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi, kebersamaan dan meningkatkan prestasi serta sportivitas para atlet, prajurit TNI, Polri dan masyarakat sekaligus mencari atlet-atlet baru berprestasi dalam cabang olahraga Voli Pantai.

“Bali sendiri mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan dua turnamen bergengsi dalam rangka HUT TNI ke-79, yaitu Turnamen Layar (Kite Surfing) yang telah sukses dilaksanakan pada 5 hingga 8 Desember 2024 lalu di Benoa, dan kini dilanjutkan dengan Turnamen Voli Pantai yang dimulai pada hari ini di Pantai Bangsal,” ujar Pangdam Zamroni.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah bekerja keras mempersiapkan dan mewujudkan terlaksananya acara open tournament ini. Apresiasi yang tinggi juga diberikan kepada para atlet dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“Saya berharap para atlet dapat mengikuti pertandingan dengan sungguh-sungguh, menjunjung tinggi sportivitas dan sikap kesatria. Jadikan ajang ini sebagai sarana untuk menguji kemampuan, menempa diri, serta membangun integrasi dan soliditas antar sesama. Kepada para juri dan wasit, saya harapkan kepemimpinan yang jujur, bijaksana, karena sportivitas adalah esensi dari olahraga. Selamat bertanding dan raihlah prestasi terbaik!” demikian tegas Pangdam.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., dalam keterangan persnya mengatakan bahwa turnamen ini diikuti oleh peserta dari TNI-Polri, serta masyarakat umum. Peserta berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dengan 30 tim putri dan 56 tim putra yang berkompetisi memperebutkan gelar juara dan Piala Panglima TNI.

“Dipilihnya Bali, khususnya Pantai Bangsal Sanur, sebagai lokasi turnamen ini karena keindahan alam, fasilitas yang memadai, dan daya tariknya sebagai destinasi wisata internasional. Selain itu, Bali yang kaya budaya menjadi tempat ideal untuk menampilkan kedekatan TNI dengan masyarakat dalam suasana penuh semangat olahraga, sekaligus mempromosikan Bali sebagai destinasi olahraga, bukan hanya wisata alam dan budaya,” ungkap Kolonel Agung.

Pihaknya berharap turnamen ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan internasional, membuka peluang bagi sektor usaha pariwisata lokal, serta mempererat hubungan antara TNI-Polri dan masyarakat. Melalui ajang ini, semangat kebersamaan dan kekompakan dapat terbangun, sekaligus mendorong Bali menjadi destinasi olahraga yang menarik di tingkat dunia.

Turut hadir dalam pembukaan turnamen tersebut diantaranya Kapolda Bali, Kasdam IX/Udy, Irdam IX/Udy, Kapok Sahli Pangdam IX/Udy, Danrem 163/WSA, Kabinda Bali, Asrendam IX/Udy, Para Asisten Kasdam IX/Udy, LO AU dan LO AL Kodam IX/Udy, Para Dan/Kabalakdam IX/Udy, Kasrem 163/WSA, Danlanal Denpasar, Danlanud I Gusti Ngurah Rai, Ketua DPRD Prov. Bali, Kadisdikpora Prov. Bali, Ka BNNP Prov. Bali, Ketua Umum PP PBVSI Indonesia, Ketua Koni Prov. Bali, Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, Kadis Dikpora Prov. Bali, Dirut PT. Hotel Internasional Sanur Indonesia, GM The Meru Sanur, Regional CEO PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., Dirut Bank BPD Bali dan Deputi Regional Bank Mandiri, serta undangan lainnya. (Pendam IX/Udy)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku