Connect with us

News

Vestibulum maximus quis

Published

on


Vestibulum maximus quis odio a faucibus. Nunc iaculis tristique porta. Maecenas eu rhoncus arcu. Sed pretium auctor urna sed venenatis. Praesent condimentum egestas ornare. Pellentesque ac tortor vel libero mollis pulvinar et vitae justo. Curabitur maximus pretium dui, in accumsan felis mollis non. Donec placerat, lectus eu faucibus consequat, sem nibh dapibus tortor, sed ultrices nibh nunc et arcu. Pellentesque rutrum, libero ac suscipit volutpat, massa ex faucibus diam, et porta neque felis et ante. Nulla facilisi. Vivamus feugiat neque sed tincidunt interdum.

Integer maximus, nulla a interdum iaculis, augue odio pulvinar tellus, vel imperdiet nibh lacus quis nibh. Aliquam consectetur pretium dictum. In elementum neque vel posuere sollicitudin. Mauris nibh risus, ultricies at consectetur ut, finibus vel erat. Mauris eu tristique ligula. Fusce vel congue ex, consectetur dictum erat. Nullam ac congue est, sed dictum tellus.


Advertisement

News

Viral Pemangku Joget Goyang Erotis, PSN Korwil Bali Adakan Seminar

Published

on

By

Seminar yang diselenggarakan PSN Korwil Bali, menghadirkan tiga narasumber diantaranya, Sulinggih Ida Pandita Mpu Nabe Acharya Nanda, Penekun dan Praktisi Budaya Bali, Dr. Komang Indra Wirawan,S.Sn.M.Fil.H, bidang Hukum PSN, Pandita I Nyoman Mudita, SH

DENPASAR – Pinandita Sanggaraha Nusantara (PSN) Korwil Bali menggelar seminar sesama ke Pemangkuan dengan bertajuk : “Etiskah seorang Pemangku Ngibing” di gedung kantor Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Denpasar, hari Kamis 09/05/2024.

Menghadirkan tiga narasumber diantaranya, Sulinggih Ida Pandita Mpu Nabe Acharya Nanda, Penekun dan Praktisi Budaya Bali, Dr. Komang Indra Wirawan, S.Sn.M.Fil.H, Bidang Hukum PSN, Pinandita I Nyoman Mudita, SH dan sebagai moderator Ketua PSN Korwil Bali, Pinandita I Wayan Dodi Arianta, acara ini berjalan dengan menyedot perhatian dan antusias para peserta yang hadir.

Dr. Komang Indra Wirawan, S.Sn.M.Fil.H, menjelaskan proses pementasan seni dimulai dari menentukan tempat, tanggal serta simbol-simbol yang digunakan.

Seorang Pemangku dikatakan etis ketika dia mengerti dan memahami tentang sesana, sesaluk dan sesuduk swadarmaning pemangku.

Ketika Joged dengan penari erotis dilaksanakan pada acara tertentu, disanalah kita bisa melihat etiskah seorang Pemangku ngibing

“Selaku generasi muda saya berharap kepada masyarakat baik kepada pelaku seni budaya, penikmat seni budaya serta pemangku kebijakan termasuk akademisi dan praktisi harus bersinergi mengerti juga memahami tentang bagaimana bisa menghargai, memahami seni adat budaya kita,” ucapnya

Ditambahkan, hilangnya taksu seni budaya kita karena kita sendiri tidak menghargai (campah) kepada seni budaya kita sendiri

Ditanyakan terkait sangsi joged hot yang sedang marak saat ini, dijelaskannya dari sisi hukum, tentu harus ada delik aduan atau ada tidaknya orang yang merasa dirugikan. Hal ini tentunya tidak bisa langsung diproses secara hukum tetapi dari dampak sosial secara langsung kita sudah menistakan adat budaya agama kita sendiri.

“Agar hal ini tidak terulang lagi, sekarang kembali kepada diri kita sendiri sesuai dengan desa kale patre, sesuai dengan etika kita, bagaimana caranya kita agar hal tersebut tidak terjadi, kembali kepada diri kita untuk menyadari, memahami esensi apa yang harus kita lakukan,” ujarnya

Ketua yayasan Dharma Pinandita Bali, I Gusti Ngurah Atmaja mengatakan,
“Sejak ada berita di medsos tentang joged hot dengan pemangku yang ngibing kami merasa ada sesuatu yang harus dilakukan untuk mengklarifikasi serta ada yang harus dikerjakan PSN.”

Lanjutnya, Yayasan Dharma Pinandita selalu memberikan support dari sisi pendanaan karena bagaimanapun juga bila ada fenomena sosial yang tidak bagus dimasyarakat selalu PSN yang pertama disorot dan akan terkena imbasnya.

“Untuk itu kita perlu melakukan sesuatu dalam hal ini melaksanakan seminar seperti yang dilaksanakan pada hari ini,” ucapnya.

“Pada saat pertemuan awal kami memberikan masukan kepada PSN agar menghadirkan nara sumber yang memiliki kompetensi berbicara tentang etika seorang pinandita ataupun Pemangku,” imbuhnya

Ketua PSN Korwil Bali, Pinandita I Wayan Dodi Arianta (kanan) didampingi oleh Wakil Ketua 1 PSN, Pinandita Wage Saputra (kiri) saat memberikan wawancara pada media

Ketua PSN Korwil Bali, Pinandita I Wayan Dodi Arianta menjelaskan seminar kali ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Ulang Tahun PSN yang ke 25.

Diawali dengan seminar pada hari ini dengan tema sesana kepemangkuan dengan sub tema Etiskah seorang Pemangku ngibing.

“Seminar kali ini para peserta tidak hanya yang hadir tetapi juga diikuti melalui zoom meeting, life di youtube.
Ada 200 orang yang hadir dan di zoom ada 100 pemirsa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari Australia,” jelasnya

“Pada seminar ini kami berharap kepada Pemangku untuk lebih berhati-hati dalam bersikap terutama agar betul-betul menjaga sesananing ke Pemangkuannya.
Dari kasus Video joged hot yang viral ini kita bisa introspeksi diri, melalui seminar ini pemangku mendapat pencerahan dan lebih berkonsentrasi dalam melayani umat,” ucapnya.

Pinandita Wage Saputra, sebagai Wakil ketua 1 bidang Organisasi di PSN pada saat tersebut mengatakan terkait pemangku ngibing ini perlu ada regulasi yang jelas.

“Peristiwa Pemangku ngibing ini kita harap yang pertama dan terakhir. Perlu ada pembinaan bersinergi dengan beberapa instansi maupun stakeholder,” ucapnya

“Kami juga berharap hasil dari seminar ini akan disampaikan kepada pemerintah provinsi Bali dalam hal ini Gubernur Bali juga DPR agar memperhatikan kondisi-kondisi yang ada seperti saat ini.”

“Saya berharap kepada masyarakat janganlah men justice begitu saja karena joged merupakan seni budaya kalau benar dilaksanakan pakemnya tidak seperti itu.”

“Joged sebagai bagian seni budaya jangan sampai tercemar perlu dilakukan regulasi yang benar serta pembinaan karena melibatkan Pemangku, sedangkan tidak semua Pemangku masuk sebagai anggota di PSN,” tegasnya.(Tim)

Continue Reading

News

Wujudkan Health Tourism Berkelas, Ambara Wellness Siapkan Terapis Skill Dunia

Published

on

By

Dr.Sagiananda, guru sekaligus pelatih di Ambara wellness

DENPASAR – Dulu wisata hanya sekadar tamasya dan relaksasi tradisional, namun saat ini muncul tren baru dalam industri perjalanan berupa wellness tourism.

Wellness tourism memperoleh popularitas di antara para wisman yang tidak hanya mencari liburan saja, tetapi juga menginginkan pengalaman transformatif untuk kesehatan mereka.

Salah satunya adalah Ambara wellness yang beralamat di Jl Raya Pengosekan Ubud, Gianyar Bali, yang hingga kini sudah berkembang selama 20 tahun, mengembangkan yoga, penyembuhan pikiran dan saat ini mempunyai sekitar 50 ribu member di Bali.

Guru sekaligus pelatih di Ambara wellness, Dr. Sagiananda, saat ditemui media menyatakan,
“Saya diberikan mandat dari Ambara wellness mengemban misi penyehatan di bidang kesehatan melalui olah pikiran, olah fisik dengan melatih terapis.”

“Kita menggandeng beberapa konstitusi seperti kesehatan, pengobatan mangusada dengan seluruh assosiasi di Indonesia dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) handal.”

“Kami memberikan pelatihan atau terapi sehari – hari di 5 centre di Bali yaitu di Nyuh Kuning, Ambara Wellness, Penatih jalan Trenggana, Darmasaba dan Karangasem.
Untuk Karangasem telah tersedia gedung besar sebagai tempat wellness nya untuk memberikan pelatihan seperti LPK wellness baik di bidang lingkungan, herbal, fisioterapis disiapkan menjadi tenaga terampil di bidang wellness atau spa berbasis wellness holistik,” terangnya

Siswa yang telah dididik sekarang sudah mandiri, memiliki wellness sendiri 80 – 90% bahkan sudah sukses melebihi gurunya sendiri.

Dasar mulanya adalah melatih dan mengolah pikiran seorang terapis itu sendiri agar sehat terlebih dahulu, baru bisa menyehatkan pasien atau orang yang diberikan terapi.

Hal ini akan menjadi momentum health tourism atau spiritual tourism yang ada di Bali.

Hal tersebut diatas menjadi visi dan misinya ke depan, selama hampir 20 tahun sebagai seorang terapis dan hampir 25 tahun menjalan wellness yang saat ini sedang dikembangkan.

“Semoga masyarakat Bali sadar akan itu yang ingin belajar, mengolah pikiran, ketrampilan terapis, healling silahkan datang ke Ambara Spiritualness,” ujarnya

“Bali banyak disorot dunia dan banyak permintaan tenaga terapis ke luar negeri, saat ini sudah banyak yang dikirim ke Eropa, Maldives, Germany, Turki, sudah sejak 10 tahun lalu, semuanya sudah bersertifikasi.”

Terkait pariwisata Ambara Spiritualness dimana seorang terapis wellness tentu harus mempunyai skill karena tourism itu membutuhkan orang – orang yang memiliki skill.

“Sekarang ini kita bergabung ke seorang guru besar Shri Aji Siwa Ambara yang sudah malang melintang dunia, memiliki murid hampir 50 ribu di Bali, beliau memberikan tambahan ilmu sangat luar biasa dan akan membuat semua anak – anak terapis menjadi sehat,” jelasnya

“Kalau seorang terapis tidak sehat bagaimana bisa menyehatkan orang lain, makanya kita harus sehat dulu,” terangnya.

Ditanyakan terkait minat wisatawan mengikuti program terapis, dirinya menjelaskan,
“Semua yang datang ke Bali itu looking for wellness, hampir di 80 negara bertemu dengan orang-orang dan 28 negara yang sudah saya kunjungi terkait pelatihan wellness.
Sekarang ini kita akan export wellness Nusantara ke semua negara.”

“Harapan saya kepada pemerintah untuk mensupport dengan memberikan pelatihan kepada para tenaga terapis hingga mereka memiliki skill serta bersertifikasi sehingga mampu memiliki nilai jual tinggi di tengah persaingan pariwisata dunia,” pungkasnya. (Tim)

Continue Reading

News

World Water Forum Bali, Momentum Baik Bagi Pariwisata Bali

Published

on

BALI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas (ratas) terkait persiapan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar pada 19-20 Mei 2024 mendatang di Pulau Bali.

Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, persiapan untuk WWF telah memasuki tahap akhir.

“Tadi mengikuti ratas persiapan final touch untuk World Water Forum yang akan diselenggarakan di Bali pada 19-20 (Mei 2024). Sebenarnya lebih awal karena ada beberapa pertemuan-pertemuan lain sebelumnya. Persiapan-persiapannya sudah final,” ujar Menko Luhut dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 30 April.

Luhut mengatakan, forum tersebut merupakan pertemuan penting bagi para pemimpin global dan ahli air yang diharapkan akan menjadi ajang produktif untuk membahas isu-isu keberlanjutan air di seluruh dunia.

Di samping itu, Luhut juga mengungkapkan optimisme tinggi terkait pelaksanaan forum yang akan dihadiri oleh 14 kepala negara dan sekitar 50.000 peserta tersebut.

“Ada 14 kepala negara dan 50.000 (peserta) yang akan hadir. Dan itu Pak Sandiaga Uno sudah senyum-senyum karena sudah habis semua hotelnya dia,” katanya.

Menurut Luhut, selain menjadi pusat diskusi global, forum ini juga dianggap sebagai momentum yang sangat baik untuk sektor pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, persiapan dari segi logistik, wilayah hingga keamanan juga harus terjamin.

“Saya kira momentum pariwisata bagus sekali dan tadi Pak Gubernur (Bali) juga sudah menyatakan kesiapan. TNI dan Polri juga sudah siap untuk melakukan pengamanan di sana,” tuturnya.

Dengan demikian, World Water Forum di Bali tidak hanya diharapkan menjadi platform yang menghasilkan solusi inovatif untuk masalah air global, tetapi juga sebagai contoh nyata dari keberhasilan Indonesia dalam menjadi tuan rumah acara internasional berskala besar.

Adapun World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024. (Tim)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku