Global
Samsung Keluarkan Galaxy Tab S9 Dengan Fitur Sultan

Global
Perjalanan Sejarah Intelijen dan Telik Sandi di Indonesia: Dari Mata-mata Kerajaan Hingga Badan Intelijen Negara

Oleh : Dr. Kt. Sukawati Lanang P. Perbawa, SH.,M.Hum.
DENPASAR – Dalam dunia pengintaian atau penyusupan, dahulu kita mengenal istilah “Telik Sandi”. Istilah ini berasal dari bahasa Indonesia dan dikenal pada zaman kerajaan-kerajaan, di mana Telik Sandi adalah sebutan untuk mata-mata kerajaan yang bertugas mengawasi kerajaan-kerajaan lain. Ini mirip dengan konsep intelijen yang kita kenal saat ini, di mana kecerdasan dan ketelitian dalam pengolahan informasi sangat penting.
Etimologis kata “Telik Sandi” sendiri merupakan gabungan kata “telik,” yang berarti cermat dan teliti, dengan “sandi,” yang berarti rahasia. Oleh karena itu, Telik Sandi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang cerdas yang memiliki sifat rahasia, dan mereka ditugaskan dengan tugas yang memerlukan kecermatan dan ketelitian, seperti memata-matai kerajaan lain atas perintah kerajaan atau penguasa.
Meskipun istilahnya berbeda, esensi dari Intelijen dan Telik Sandi memiliki kesamaan, yaitu dalam pengumpulan, analisis, dan penggunaan informasi dengan tujuan yang berkaitan dengan keamanan dan pemahaman situasi. Perbedaan terutama terletak pada asal-usul istilah dan konteks sejarah di mana mereka muncul. Intelijen cenderung lebih modern dan luas dalam cakupannya, sementara Telik Sandi adalah istilah historis dalam konteks kerajaan.
Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan selama berbagai era sejarahnya. Mari kita bahas perjalanan dan evolusi BIN sejak awal hingga saat ini.
Era Intelijen Perjuangan (Sebelum Kemerdekaan):
Era pertama adalah masa intelijen perjuangan sebelum kemerdekaan Indonesia. Pada periode ini, tujuan utama intelijen adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintahan pada masa itu, termasuk Presiden Soekarno, mengenai gerak-gerik penjajah yang berusaha kembali menduduki Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 1945. Badan Istimewa, yang dipimpin oleh Kolonel Zulkifli Lubis, didirikan pada September 1945 untuk memenuhi tujuan tersebut. Namun, situasi geopolitik yang belum stabil dan cakupan geografis yang luas membuat tugas intelijen sulit dilaksanakan secara efektif.
Perkembangan Pasca-Proklamasi:
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, informasi intelijen tetap sangat penting dalam merumuskan strategi diplomatik dan militer. Namun, kendala dalam organisasi dan koordinasi mengarah pada perubahan nama dan struktur. Pada 7 Mei 1946, Badan Intelijen diubah menjadi Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani).
Kehadiran Badan Pertahanan B:
Pada masa ini, Departemen Pertahanan Indonesia membentuk Badan Pertahanan B, yang menjadi lembaga intelijen terpisah dari Brani. Persaingan antara kedua lembaga ini mengarah pada pembubaran Brani dan pembentukan Bagian V oleh Departemen Pertahanan sebagai penggantinya.
Era Biro Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP):
Pada 1950-an, dengan T. B. Simatupang memimpin tentara Indonesia, dibentuk Biro Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP) sebagai lembaga intelijen baru. Namun, pada tahun 1959, pemerintahan Soekarno mencoba memisahkan badan intelijen dari militer dengan membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BKI). BKI kemudian diubah menjadi Badan Intelijen Pusat (BIP) pada 10 November 1959 dengan Dr. Subandrio sebagai kepala.
Era Intelijen Pembangunan:
BIP menjadi simbol penutup era intelijen perjuangan dan membuka era baru, dikenal sebagai era intelijen pembangunan. Saat Soeharto berkuasa pada tahun 1967, ia membentuk Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), yang memiliki cakupan tugas yang sangat luas untuk mengawasi usaha melawan pemerintahan.
Munculnya Komando Intelijen Negara (KIN):
Setelah Kopkamtib, Soeharto membentuk Komando Intelijen Negara (KIN) sebagai badan intelijen pengganti BIP. KIN bertanggung jawab secara langsung kepada Soeharto dan memiliki peran penting dalam membersihkan sisa-sisa kekuatan yang dianggap mengancam pemerintahan Soeharto.
Peran KIN dan Hubungan dengan AS:
KIN memiliki wewenang besar dalam mengawasi dan memantau potensi ancaman, dan juga menjalin hubungan dengan dinas intelijen Amerika Serikat, seperti CIA, melalui hubungan dekat Soeharto dengan AS.
Era Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin):
Pada tahun 1967, Soeharto mengganti KIN dengan Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin). Bakin fokus pada operasi luar negeri dan kontra spionase, sementara pengawasan politik dalam negeri lebih banyak dilakukan oleh Kopkamtib melalui Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel). Selain itu, Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI juga memiliki wewenang luas dalam pengawasan situasi politik dalam negeri.
Perubahan setelah Reformasi 1998:
Reformasi 1998 mengubah dinamika komunitas intelijen, khususnya intelijen dari militer. Badan Intelijen Negara (BIN) resmi disahkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001. BIN masih ada hingga saat ini.
………
Penulis : Dekan Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati.
Editor : Ray
Global
KTT AIS, Gus Bawa: Mampu Tangkap Potensi Kerjasama Regional

DENPASAR – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ‘Archipelagic and Island States’ (AIS) Forum merupakan penguatan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.
Mereka akan fokus pada inisiatif-inisiatif nyata yang menyentuh masyarakat di negara – negara pulau dan kepulauan.
Menemui Ida Bagus Wibawa, SE,MAP., (Gus Wibawa), selaku pengamat publik yang juga merupakan mantan komisaris Bank BPD Bali (2019 – 2023) ini, menekankan bahwa acara tersebut memberikan platform untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Timur untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam berbagai isu strategis.
Ia juga merupakan Putra dari mantan Bupati Klungkung Drs. Ida Bagus Oka dan Letkol (Purn) CAJ Ida Ayu Sasih SAg (ibu).
Kemudian, manfaat bagi Bali dan Indonesia. Dalam diplomasi regional, kehadiran KTT AIS dapat memperkuat diplomasi Indonesia di tingkat regional. Sebagai tuan rumah, Indonesia dapat memainkan peran utama dalam mempengaruhi agenda dan keputusan yang diambil dalam acara ini.
” Secara keamanan dan stabilitas, ini juga bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan, ” ungkapnya, Selasa (10/10/2023) di sebuah Kedai Kopi di Denpasar.
Tentu dari sisi kerjasama regional, Indonesia dan Bali dapat memperoleh manfaat dari upaya bersama untuk mengatasi ancaman keamanan, termasuk terorisme, perdagangan narkoba, dan permasalahan maritim.
” Yang menarik adalah, Integrasi ekonomi, forum ini juga membahas hubungan ekonomi antara negara-negara ASEAN dan Asia Timur, termasuk kerjasama perdagangan, investasi, dan pemulihan ekonomi pasca krisis ”
Hal ini dapat membantu meningkatkan akses pasar dan peluang investasi bagi Indonesia dan Bali.
Dan yang terpenting sebagai tuan rumah KTT AIS, Bali mendapat kesempatan untuk mempromosikan daya tarik pariwisata dan budaya lokal kepada para delegasi negara-negara peserta. Selain itu, event ini juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan pemasukan ekonomi bagi Bali.
Ia juga menekankan bahwa Bali sendiri memiliki 3 pulau, Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan yang masuk wilayah Kabupaten Klungkung.
” Disana (forum) Bali dapat memahami apa yang menjadi potensi dan apa yang harus dikembangkan disana, ” sebutnya.
Indonesia memang memliliki pulau yang sangat banyak sekitar 17.508 pulau yang dihuni 360 suku bangsa. Dan pulau tersebut memiliki potensinya masing – masing secara ekonomi.
” Kalo bicara soal kepulauan kita bicara tentang bagaimana memanfaatkan, menjaga dan melindungi kepulauan ini sendiri, KTT ini membuat kita bisa lebih peduli terhadap keberadaan pulau – pulau ini untuk ekonomi bangsa ini ”
Ia juga menyinggung soal dampak yang selama ini belum selesai dihadapi Bali, yakni sampah yang dihasilkan.
Menanyakan soal Nusa Penida yang sudah sebagian besar dikuasai investor, dirinya mengutarakan bahwa masyarakat lokal jangan terbuai oleh gemerincing dollar.
” Kita yang tidak mampu mengelolanya dengan baik ”
Ada baiknya saat pemerintah mengeluarkan izin ada baiknya melakukan penataan lebih dahulu, dimana yang namanya sepadan pantai yang apakah boleh dibangun atau tidak, ini wajib ditata dengan baik.
” Bahkan kita bisa tidak melihat pantai lagi nantinya, ini tentang tata ruang. Dan sampah yang dihasilkan, kemana nantinya akan dibawa, ” pungkasnya. (Ray)
Daerah
5 Faktor ‘K’ yang Membuat Java Lotus Hotel Kuasai Jember, Salah Satunya Dibenci Kaum Hawa


Salah satu tipe.kamar di Java Lotus Hotel, Jember
GaraDewata.Com, Jember – Jika Anda cukup picky (pilih – pilih) dalam menentukan tempat bermalam, khususnya di Jember, maka Anda sudah mendapatkannya sekarang. Kami akan membawa anda ke Hotel paling dimais di pusat kota Jember: Java Lotus Hotel. Hotel ini menawarkan setidaknya 5 faktor berinisial K yang mampu membuat para tamunya betah long stay disini.
Faktor #1 Karyawan

Formasi karyawan Java Lotus Hotel saat mengikuti pelatihan
Java Lotus Hotel merupakan rumah bagi 40an karyawan, baik karyawan tetap maupun pekerja lepas. Mereka sangat welcome terhadap para tamunya dan ini bukan hanya terjadi di Kantor Depan, tapi menular ke area restoran hingga housekeeping. Indikatornya jelas, mereka murah senyum seolah hidup ini tanpa beban. Entah mereka sangat terlatih dibidang ini tapi tegur sapanya terlihat tulus. Disamping ramah, perilaku mereka juga sangat menyenangkan. Si kecil Lintang kerap mendapatkan perlakuan khusus saat makan di resto bawah. Yanis dari outlet KopiKOE bahkan sukses membujuk Lintang minum susu. What a treat!
Faktor #2 Kenyamanan

Kamar dan seluruh bagian hotel ini sangat nyaman
Hotel ini terlihat kecil dari depan. Tapi begitu masuk melewati lobby persepsi kita langsung berubah. Kamarnya kompak dengan fasilitas lengkap dan jendela super wide, jadi kaya akan natural light. Restonya juga lega dan sanggup melayani puluhan orang sekaligus. Ada sektor luar bagi perokok yang langsung terkoneksi ke cafe KopiKOE, dimana mereka menyediakan racikan kopi lokal. Restonya buka sampai jam 11 malam tapi layanan kamar berlanjut hingga pagi, alias 24/7. Di ujung tertinggi gedung ini mereka punya kolam infinity dengan pemandangan aerial kota nan cantik. Kolam ini bersebelahan dengan Sky Lounge dimana mereka menggelar pentas musik setiap akhir pekan. Spot ini pula yang kerap dijadikan saksi bisu bagi banyak hot couple menikmati romantic dinner. Bahkan, ada artis lokal yang pernah melakukannya. Dibagian lainnya ada Cafe yang siap menyajikan minuman termasuk bir (di hotel lain belum tentu mereka menyediakan bir). Lalulintas makanan dari main kitchen kesini juga cukup padat karena banyaknya pesanan. Next, para tamu yang aktif dibidang olahraga bisa memanfaatkan fitness center di belakang Cafe, atau main ping-pong deket lift. Sekalinya check-in jadi males mau keluar hotel. Pokoke wis, nyaman.
Faktor #3 Kids friendly

Salah satu spot favorit anak – anak selain menikmati aneka mainan (game boards)
Selain faktor karyawan yang mengerti anak – anak, di pojokan Cafe ada beragam koleksi game boards. Kami menghabiskan waktu berjam – jam disini bersama si kecil. Kolam renangnya hanya berjarak belasan langkah dari sini. Habis itu kamipun renang. Tentu saja ada slot dangkal bagi anak – anak sehingga tidak perlu khawatir akan kelelep. Lintang berbisik sekembalinya ke kamar, “Deded, I want to stay here forever,” bisiknya.
Faktor #4 Kemana – mana deket

Hampir semua kebutuhan terjangkau dengan Becak
Ini baru yang namanya city hotel, mau ngapain aja deket. Toserba sekelas Matahari dan Lippo Mall terlihat jelas dari jendela kamar. Hanya butuh beberapa menit untuk menuju kesana. Kalau mau ke Gramedia, toko oleh – oleh, main ke alun – alun, apotik, toko HP dan lainnya bisa dengan berjalan kaki. Kalau mau turut berkontribusi terhadap ekonomi lokal cobalah gunakan jasa becak. Mode transportasi ini sangat tepat dan efisien untuk ekplorasi seputaran hotel. Staisun kereta api juga sangat dekat, sekitar 10 menit naik becak. Tuh, kan, apa – apa deket dari kamar.
Faktor #5 Kuliner

Opsi sarapan melimpah, begitu juga untuk lunch dan dinner
Nah, ini dia faktor paling berbahaya di Java Lotus Hotel. Berat badan gampang naik kalau berlama – lama disini. Sepertinya skuad kitchen faham betul bagaimana memanjakan emosi para tamu melalui senam goyang lidah. Apa yang direkomendasikan para pramusaji berbanding lurus dengan apa yang akan Anda kunyah, semuanya enak. Opsi lunch dan dinner cukup beragam dan menggiurkan. Lebih parahnya lagi, menu sarapan di Java Lotus Hotel lengkap banget dan secara khusus disajikan mengikuti gaya turis lokal. Sajiannya mulai dari pecel, soto dan kari Ayam, aneka telur a la barat, buah potong, jajanan basah, roti panggang hingga sereal. Dari segi minuman ada opsi kopi/teh, healthy juice dan tentu saja air putih. Lantas, seberapa enak? Seorang ibu paruh baya di meja sebelah kami mengambil segunung jajanan basah (termasuk setumpuk waffle di piring satunya), tidak lama kemudian kembali ke meja prasmanan untuk membuat gunung tandingan, ia mengambil sepiring besar Kari Ayam beserta nasi dan aneka sambal. Semuanya ludes tanpa sisa. Uedan, rek!

GM Java Lotus Hotel, Jeffrey Wibisono (kacamata)
Sebagai bonus, jika Anda beruntung maka akan ada seseorang dengan gaya tanpa rambut (Jeffrey Wibisono) nyamperin saat makan di resto. Beliau adalah petinggi Java Lotus Hotel yang sekaligus bertanggungjawab atas semua Faktor K diatas. Ada segudang informasi, rekomendasi dan hal – hal berbau kalkulasi yang bisa ia tawarkan kepada siapa saja yang ia temui. You must meet him!<SWN>
-
Mangku Bumi4 years ago
HIDUP DHARMA
-
Daerah2 years ago
Seorang Ibu Muda Tewas Gantung Diri di Setra Buleleng
-
Daerah3 years ago
Biadab! Seorang Anak Bantai Ayah Sendiri Hingga Tewas
-
Daerah3 years ago
Telah Ditemukan Gudang Segala Mesin di Batubulan
-
Daerah3 years ago
Pelajar Tewas Adu Jangkrik di Jalur Air Sanih – Karangasem
-
Daerah3 years ago
Jangan Pernah Nginep di Menzel Ubud! Simak Kenapa.
-
Daerah4 years ago
DUNIA MAYA HEBOH, JRO DALEM SAMUDRA DAPAT PAWISIK PASANG PATUNG
-
News6 years ago
Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, Menggelar Talkshow dan Exhibition 2018.