Nasional
Memperingati Hari Jadi, MarkPlus, Inc. Lakukan Kerjasama dengan Tiga Kampus Ternama
GATRA DEWATA | JAKARTA | Pendidikan merupakan pondasi bagi mahasiswa agar dapat tampil sebagai penerus bangsa yang berkualitas dan memiliki kompetensi tinggi dalam bidangnya. Pendidikan Tinggi di Indonesia hadir sebagai penyedia fasilitas untuk mahasiswanya yang sudah dibekali ilmu agar nantinya siap bersaing dan menghadapi dunia kerja di era pasar global, (1/05/2021).
Melihat hal tersebut, MarkPlus Institute Goes to Campus kembali hadir dengan membawa tema “ENTREPRENEURIAL MARKETING: Beyond Professional Service” yang digelar tepat bersamaan dengan hari jadi MarkPlus, Inc. yang ke-31 sebagai sebuah perusahaan marketing konsultan yang terus mendukung program dalam memajukan pendidikan di Indonesia serta turut berkontribusi dengan melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Hermawan Kartajaya selaku Founder & Chairman of MarkPlus, Inc. menilai bahwa pandemi COVID-19 telah memberikan dampak begitu besar kepada segala sektor industri di Indonesia.
Tahun 2020 menjadikan kita harus mampu melakukan adaptasi dengan segala perubahan yang terjadi akibat wabah COVID-19. Pelaku bisnis dari segala sektor industri di Indonesia pun dituntut untuk memiliki pemikiran transformatif di tahun 2021 hingga 2022.
“Dalam hal ini, MarkPlus, Inc., senantiasa menggelar berbagai acara seperti webinar, focus group discussion (FGD), press conference, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta pemberian penghargaan juga dilakukan agar bisa dijadikan inspirasi serta motivasi untuk Indonesia maju dan dapat melahirkan bibit unggul yang siap mengahadapi masa depan dan mendukung dalam pencapaian Sustainable Development Goals di Indonesia,” ujar Hermawan.
Hadir sebagai pembicara dalam MGTC Special Edition kali ini, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. sangat mendukung adanya kerjasama perguruan tinggi dengan industri di Indonesia. Ia menilai bahwa kerjasama ini dapat mengembangkan vokasi yang tidak hanya hard skill namun juga mengembangkan unsur analytical dan akademik yang dapat diterukan dalam dunia kerja.
“Kolaborasi dengan melahirkan prodi khusus di perguruan tinggi merupakan link and match pada level tertinggi dan tentu hal ini sangat bagus sekali. Dengan adanya kerjasama antara perguruan tinggi dan industri dapat dijadikan sebagai pembuka jalan dalam skema tranformasi pendidikan tinggi vokasi dalam mencapai keberhasilannya, yaitu lahirnya lulusan yang berkompeten,” tutur Wikan.
MGTC Special Edition “ENTREPRENEURIAL MARKETING: Beyond Professional Service” turut menghadirkan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Ia menyadari bahwa Indonesia memiliki kelebihan dalam DNA yaitu DNA kreativitas yang dapat dilihat dari budaya dan kesenian yang berbeda dari Sabang hingga Merauke. Ia sangat berharap dengan adanya kolaborasi ini dapat dijadikan motivasi untuk Indonesia yang lebih baik.
Selain itu, Nizam mengungkapkan mandat dari perguruan tinggi itu ada dua hal. Pertama, menyiapkan SDM yang unggul, kreatif, dan inovatif serta kompenten melalui riset dan pengembangan. Kedua, mengembangkan keilmuan dan teknoogi dalam pendidikan di Indonesia. Untuk Indonesia, ada penambhan, yaiut darma dalam pengabdian kepada masyarkat.
Dalam kesempatan kali ini, untuk mendukung perguruan tinggi menuju Kampus Merdeka, MarkPlus, Inc. bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, diantaranya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam program Creative Marketing Academy, Universitas Surabaya (UBAYA) dalam program School of Entrepreneurial Marketing, dan Universitas Padjajaran (Unpad) dalam program Sarjana Terapan Pemasaran Digital.
Kerja sama ini dikukuhkan dengan penandantanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara MarkPlus, Inc. dan ketiga universitas pada Sabtu, 1 Mei 2021. Hermawan Kartajaya selaku Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. mengatakan, MarkPlus, Inc. memiliki kemampuan yang dapat menggabungkan ilmu marketing dan entrepreneurship yang dapat dibagikan oleh dunia pendidikan.
Penutupan MarkPlus Institute Goes to Campus kali ini berbeda dari gelaran sebelumnya. Pada kesempatan ini, Founder & Chairman MarkPlus, Inc., Hermawan Kartajaya diangkat menjadi anggota penasehat rektor Universitas Airlangga (UNAIR). Pengukuhan DR (HC) Hermawan Kartajaya langsung dilakukan oleh Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., selaku Rektor UNAIR, dalam acara MarkPlus Institute Goes to Campus Special Edition MarkPlus31 Anniversary pada Sabtu (01/05/2021).
“Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi UNAIR, sebagaimana kita tahu Hermawan telah menujukan keberhasilan yang sangat bagus melalui kreatifitas dan inovasi yang ia lakukan. Saya melihat bahwa MarkPlus, Inc. akan dapat terus berkembang dan tidak akan menemukan siklus declining” pungkas Nasih. (Tim)
Nasional
Wapres Gibran Buka Kanal Pengaduan, Masyarakat Bisa Lapor Langsung atau Melalui WhatsApp
JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi membuka kanal pengaduan masyarakat yang dapat diakses dengan mendatangi Istana Wakil Presiden atau melalui pesan WhatsApp.
Inisiatif yang diberi nama Lapor Mas Wapres ini diumumkan secara langsung oleh Gibran melalui akun Instagram pribadinya, @gibran_rakabuming, pada Minggu (10/11/2024).
Melalui unggahan tersebut, Wapres Gibran menyatakan kesiapan untuk mendengar keluhan dan masukan dari masyarakat secara terbuka dan langsung.
Masyarakat yang memiliki kepentingan atau ingin menyampaikan pengaduan dapat mendatangi Istana Wakil Presiden di Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat.
Layanan pengaduan di istana ini akan dibuka mulai Senin hingga Jumat, pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
Melalui kanal ini, Gibran ingin menghadirkan transparansi dan keterbukaan, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyuarakan permasalahan yang mereka alami secara langsung.
Selain pengaduan langsung di Istana Wakil Presiden, Gibran juga menyediakan alternatif laporan melalui aplikasi WhatsApp.
Masyarakat dapat menyampaikan keluhan atau masukan mereka melalui nomor 081117042207.
Wapres berharap, melalui kemudahan akses ini, masyarakat dari berbagai daerah, khususnya yang tidak memiliki akses langsung ke Jakarta, tetap dapat menyampaikan aspirasinya dengan mudah.
Langkah ini merupakan upaya Wapres Gibran untuk lebih mendekatkan diri kepada rakyat dan memastikan aspirasi mereka dapat diterima dengan cepat.
“Mulai besok, saya akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum,” tulis Gibran dalam keterangannya. Melalui Lapor Mas Wapres, Gibran menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya mendengar tetapi juga merespons kebutuhan dan keluhan masyarakat dengan cepat.
Kanal pengaduan ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif bagi masyarakat untuk menyampaikan permasalahan sosial, ekonomi, dan berbagai isu lainnya yang membutuhkan perhatian pemerintah.
Dengan akses yang lebih mudah dan fleksibel ini, Gibran berharap masyarakat akan lebih berani dan terbuka dalam menyampaikan pendapat demi terwujudnya pemerintahan yang lebih responsif dan peduli. (Ray)
Nasional
Penantian 16 Tahun, PLN Memiliki Unit World Class Kedua
Oleh : Ngurah Sigit.
Enam belas tahun mungkin terasa begitu lama, terutama dalam dunia yang serba cepat ini. Namun, penantian itu tidak sia-sia. Enam belas tahun adalah waktu yang cukup untuk bermimpi, merencanakan, dan menggapai sesuatu yang besar. Dan kini, setelah perjalanan panjang penuh tantangan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akhirnya berdiri dengan penuh bangga, menambah daftar prestasi dengan memiliki unit world class kedua.
Perjalanan menuju gelar world class bukanlah jalan yang dilalui dengan mudah. Bagi PLN, transformasi ini seperti meniti tali tipis di antara impian dan kenyataan. Dibutuhkan keteguhan hati, strategi yang matang, serta kesadaran bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Di tengah kompleksitas dunia energi yang selalu berkembang, PLN memilih untuk tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi menciptakan standar baru yang berkelas dunia.
Transformasi PLN menjadi unit world class adalah cerita tentang tekad yang tak pernah padam. Sejak keberhasilan unit pertama yang mengantongi pengakuan internasional, PLN tak pernah puas. Mereka sadar, dunia terus berubah, dan mereka pun harus bergerak lebih cepat. Teknologi yang semakin maju, kebutuhan energi yang terus meningkat, serta tantangan-tantangan baru dalam keberlanjutan dan efisiensi energi, menjadi faktor pendorong yang tak bisa diabaikan.
Para pemimpin di PLN tidak hanya memimpikan perubahan, tetapi juga memetakan strategi untuk mencapainya. Mereka membangun pondasi transformasi dengan dua pilar utama: inovasi teknologi dan penguatan sumber daya manusia. Di satu sisi, mereka berinvestasi dalam teknologi terbaru, dari otomatisasi sistem hingga integrasi energi terbarukan. Di sisi lain, mereka membangun budaya kerja baru yang mengedepankan profesionalisme dan kualitas tanpa kompromi. Dua elemen inilah yang menjadi kunci dari lahirnya unit world class kedua PLN.
Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Ada tantangan di setiap langkah, dari kendala teknis, perlawanan terhadap perubahan budaya kerja, hingga pengawasan ketat dari pihak internasional. Masing-masing tantangan ini menguji ketangguhan organisasi, memaksa mereka untuk lebih cerdas dan bijak dalam mengambil keputusan. Setiap hambatan yang mereka hadapi justru memperkuat semangat untuk terus maju, membuktikan bahwa PLN tidak sekadar mengejar gelar, tetapi juga mengukuhkan eksistensinya sebagai pemain utama dalam dunia energi global.
Di balik setiap pencapaian, ada ribuan tangan yang bekerja dalam senyap. Dari para teknisi yang berdiri di garis depan memastikan sistem berjalan dengan lancar, hingga para insinyur yang merancang solusi-solusi inovatif. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bersama-sama menciptakan momentum besar bagi perusahaan ini. Dedikasi mereka membangun sebuah narasi tentang PLN yang tidak hanya menyalakan listrik, tetapi juga harapan dan masa depan.
Dan akhirnya, setelah enam belas tahun penuh penantian, kerja keras itu terbayar. PLN kini memiliki unit world class kedua, sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa perusahaan ini tidak lagi hanya mengikuti arus, tetapi juga menciptakan ombaknya sendiri. Mereka berdiri sejajar dengan perusahaan-perusahaan energi kelas dunia lainnya, bukan hanya dalam hal kemampuan teknis, tetapi juga dalam hal integritas dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi negeri.
Bagi PLN, pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih besar. Unit world class kedua ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga sebuah pengingat bahwa tidak ada batas untuk terus maju dan berinovasi. Mereka kini menyongsong masa depan dengan tekad yang lebih kuat, siap menghadapi tantangan-tantangan baru dengan semangat yang tak tergoyahkan.
Dalam setiap kisah besar, ada masa penantian, dan PLN telah membuktikan bahwa penantian selama enam belas tahun ini berbuah manis. Gelar world class kedua bukan hanya milik PLN, tetapi juga menjadi milik bangsa ini, yang selalu percaya bahwa dengan kerja keras dan komitmen, segala mimpi besar bisa menjadi nyata.
Penulis Adalah : Sosiologi, Budayawan dan Pemerhati Media.
Nasional
Dari Kepala BIN hingga Menko Polkam, Tantangan Baru di Era Prabowo-Gibran
JAKARTA – Setelah dilantik sebagai presiden ke-8 pada Minggu, 20 Oktober 2024, di Gedung MPR, Prabowo Subianto segera memperkenalkan para menteri yang akan tergabung dalam Kabinet Merah Putih.
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Budi Gunawan, yang kini dipercaya menduduki posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Pria kelahiran 11 Desember 1959 ini bukan sosok baru di dunia pemerintahan. Karir panjangnya di Polri hingga menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) selama delapan tahun membuatnya dikenal sebagai salah satu tokoh penting di ranah politik dan keamanan.
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Kepala BIN di penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo, Budi kini dihadapkan pada tanggung jawab baru di era Prabowo-Gibran.
Perjalanan Budi Gunawan dimulai sejak ia lulus dari Akademi Kepolisian pada 1983, menjadi lulusan terbaik. Karirnya pun terus melejit, termasuk saat menjabat sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri, mulai dari masa Megawati sebagai Wakil Presiden hingga Presiden.
Berbagai jabatan strategis di kepolisian ia emban, mulai dari Kapolresta Bogor hingga Wakapolri. Namun, tak semua jalannya mulus. Pada 2015, ketika diusulkan sebagai calon Kapolri oleh Presiden Jokowi, Budi sempat tersandung kasus “rekening gendut” yang membuatnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Meski begitu, ia berhasil memenangkan praperadilan dan melanjutkan karir gemilangnya hingga dipercaya sebagai Kepala BIN.
Selama masa kepemimpinannya di BIN, Budi Gunawan melakukan berbagai terobosan, termasuk pembentukan Deputi Bidang Intelijen Siber dan Deputi Bidang Intelijen Pengamanan Aparatur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di BIN.
Di luar dunia intelijen, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum PB E-Sport, menunjukkan keterlibatannya dalam berbagai bidang.
Kini, sebagai Menko Polkam, Budi dihadapkan pada berbagai tantangan besar, mulai dari penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, pemberantasan perjudian online, hingga pengamanan Pilkada 2024.
Dengan pengalaman dan keahliannya yang luas, masyarakat menantikan langkah-langkah apa yang akan diambil Budi dalam menuntaskan pekerjaan rumah yang ditinggalkan oleh pendahulunya, Hadi Tjahjanto.
Budi Gunawan kini memasuki babak baru dalam karirnya, membawa harapan akan stabilitas dan keamanan di Indonesia di tengah berbagai tantangan yang menghadang. (Tim)
-
Mangku Bumi5 years ago
HIDUP DHARMA
-
News8 months ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Daerah4 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
Mangku Bumi6 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah3 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City