Connect with us

Daerah

Diperlakukan Semena – Mena, Mantan Karyawan Berjuang Pulihkan Hak – Haknya

Published

on

Johanes Mulyono (tengah) bersama team Satu Pintu Solusi, Advokat dan Konsultan Hukum

DENPASAR – Upaya mencari keadilan terus dilakukan oleh Johanes Mulyono (44Th) seorang mantan karyawan perusahaan PT.Buana Mas Citra Lestari, yang beralamat di Ruko Graha, Tuban Pesalakan Badung Bali, yang mendapat perlakuan tindakan semena – mena oleh oknum pihak manajemen perusahaan dimana dia pernah mengabdikan diri, yang mengakibatkan timbulnya kerugian materiil dan imateriil terhadap dirinya.

Dengan menggunakan jasa Satu Pintu Solusi, Advokat dan Konsultan Hukum yang beralamat di Jl.Jepun Putih 8, Gatot Subroto Timur, Kesiman Kertalangu Denpasar Timur, dia berharap bisa mendapat keadilan yang seadil – adilnya dan memulihkan nama baik dan mendapatkan kompensasi dari kerugian yang selama ini dialaminya.

Johanes Mulyono (kiri) didampingi kuasa hukumnya saat konfrensi pers.

Permasalahan yang dihadapi berawal dari adanya wanprestasi kerjasama antara dirinya dengan atas nama perusahaan tempat dia bekerja dengan seorang patner bisnisnya yang bernama Kartika Sandra Normasari (45Th) dimana ada kesepakatan untuk menggunakan jasa perusahaannya yang bergerak dalam bidang penyediaan transportasi logistik, hal ini berakibat kerugian bagi perusahaan tempatnya bekerja sebesar 2,4 Milyar Rupiah.

Pada saat masalah ini timbul, patner bisnisnya itu pergi dengan tidak menyelesaikan kewajibannya dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Pihak manajemen perusahaan tempat Johanes Mulyono bekerja, melakukan pemeriksaan internal, menimpakan kesalahan ini pada dirinya dan mengambil tindakan PHK terhadap dirinya serta merampas kendaraan mobil pribadi miliknya untuk dipakai sebagai barang sita jaminan.

Karena hal ini dirinya mengajukan tuntutan hukum pada pihak oknum manajemen perusahaan yang sudah melakukan tindakan semena – mena terhadap dirinya atas tindakan tuduhan penggelapan yang tidak pernah dilakukan, dikeluarkan dari perusahaan dan merampas harta miliknya berupa kendaraan pribadi yang disita secara sepihak oleh perusahaan.

“Saya meminta keadilan ditegakkan, semoga pengadilan bisa mengabulkan  gugatan perdata saya, dipulihkannya nama baik saya dan mengganti kerugian nominal yang saya alami,” demikian harapannya.

Upaya hukum ini masih berjalan, jadwal sidang hari ini (15/11/2023) yang seharusnya mendengarkan keterangan saksi – saksi, belum bisa dilaksanakan karena berhalangan hadirnya pihak kuasa hukum lawan.

Agenda sidang perkara hari ini ditunda selama satu minggu dan akan digelar kembali pada 22/11/2023.(Brv)


Daerah

Tegas! Polsek Gilimanuk Kembalikan Anak Punk Tanpa Identitas

Published

on

Jembrana – Sebanyak lima orang anak punk yang masuk ke Bali tanpa dilengkapi identitas resmi berhasil diamankan di kawasan SPBU Gilimanuk, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Rabu (30/4) siang. Penanganan cepat dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Babinsa, Satpol PP dan Linmas Kelurahan Gilimanuk dengan didampingi aparat setempat, demi menjaga kondusivitas wilayah pintu gerbang Bali tersebut.

Kejadian bermula sekitar pukul 12.30 Wita, saat petugas melakukan patroli rutin di seputaran Pelabuhan Gilimanuk. Mereka menemukan lima pemuda bergaya punk yang mencurigakan tanpa membawa kelengkapan identitas diri. Dari hasil pendataan, kelima orang tersebut masing-masing bernama Trian (21), Dean (27), Ahmad Bajuri (32), Edi (24), dan Hisan Fauzi (25), seluruhnya berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kelima anak punk ini mengaku berangkat dari Bandung dengan tujuan Denpasar. Namun, untuk menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk resmi Pelabuhan Gilimanuk, mereka memilih berjalan kaki melewati jalur pesisir pantai.

Kelima anak punk tanpa identitas dikembalikan ke pulau jawa dengan dikawal ketat anggota kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., menyatakan bahwa pihaknya memang rutin memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang keluar-masuk Bali, khususnya di area pelabuhan. “Kami selalu tekankan personel di pos-pos pemeriksaan, termasuk mengawasi jalur-jalur tidak resmi yang kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Selanjutnya, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma yang didampingi Kasi Trantib, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan personel Pol PP setempat, langsung memberikan pembinaan dan imbauan kepada para anak punk tersebut. Mereka diingatkan agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum maupun lalu lintas jalan.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kelima anak punk itu akhirnya diputuskan untuk dikembalikan ke daerah asal. Pada pukul 14.20 Wita, mereka diberangkatkan menggunakan KMP Trisakti Elfina melalui Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Pengawalan ketat dilakukan hingga mereka naik ke atas kapal oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Lurah Gilimanuk, Satpol PP, Linmas, dan Bhabinkamtibmas.

Continue Reading

Daerah

Bersama dalam Sunyi, Warga Serangan dan BTID Bangun Masa Depan

Published

on

By

Masyarakat Adat Serangan.

DENPASAR – Di tengah dinamika pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Desa Adat Serangan dan PT Bali Turtle Island Development (BTID) menunjukkan kolaborasi yang kuat dan konsisten. Tanpa banyak sorotan, keduanya terus berjalan beriringan membangun kawasan dengan semangat kebersamaan dan saling percaya.

Sejak lama, hubungan antara warga Serangan dan BTID tidak hanya bersifat formal, tapi juga personal dan kekeluargaan. Dalam setiap aspek kehidupan—adat, budaya, lingkungan, hingga pembangunan—masyarakat dilibatkan secara aktif.

“Keterbukaan untuk berkomunikasi selalu kita jaga. Tidak semua harus diumumkan, yang penting kepercayaan dan niat baik,” ujar Jro Ketut Sudiarsa, Mangku Pura Pat Payung.

Jro Ketut menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan KEK Kura Kura Bali, seraya berharap berkah dari Ida Betara Dalem Pat Payung agar semua rencana berjalan lancar.

Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, menegaskan pentingnya menjaga harmoni. Ia menyebut bahwa komunikasi adalah kunci untuk merawat hubungan yang baik, termasuk dengan investor seperti BTID.

“Kami ingin pembangunan ini membawa manfaat dan kesejahteraan bagi warga. Kura Kura Bali adalah bagian dari desa kami,” ujarnya.

Kontribusi nyata BTID selama ini juga tak sedikit. Sejak kesepakatan tahun 1998, BTID telah menyerahkan lahan lebih dari 7 hektar, menyediakan fasilitas umum, dan membantu akses ibadah. Salah satu hal yang paling dikenang adalah keputusan BTID untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawan asal Serangan saat pandemi Covid-19.

“Saat perusahaan lain memberhentikan pegawai, warga kami tetap digaji. Itu sangat berarti,” kata Gede Pariatha.

Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami, turut menyampaikan hal senada. Ia mengapresiasi komunikasi baik yang terus dibangun antara warga dan BTID, termasuk dalam pengembangan infrastruktur seperti jembatan ke Pura Sakenan yang dulunya hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau jukung.

“Kontribusi BTID banyak dan positif. Hubungan tetap harmonis dan kondusif,” ujarnya.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa pembangunan yang berakar pada budaya dan keharmonisan bukan hanya mimpi. Ia sudah berjalan nyata, meski tanpa hingar-bingar. (Tim)

Continue Reading

Daerah

Polres Jembrana Turunkan 293 Personel untuk Pengamanan Pawai Ogoh-Ogoh Saat Ngerupuk

Published

on

Jembrana – Sebanyak 293 personel dari Polres Jembrana dan Polsek jajaran diterjunkan untuk mengamankan jalannya Pawai Ogoh-Ogoh yang digelar di Kabupaten Jembrana. Jumat (28/3).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang berlangsung meriah di seluruh Bali, termasuk di Kabupaten Jembrana. Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, dalam keterangannya mengatakan bahwa pengamanan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan pawai Ogoh-Ogoh yang melibatkan ribuan warga dari berbagai desa.

Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto saat upacara persiapan pengamanan menjelang pawai ogoh-ogoh pada jumat (28/3) di halaman Mapolres Jembrana

“Kami siapkan personel yang tersebar di beberapa titik, baik di sepanjang rute pawai maupun di lokasi-lokasi keramaian. Pengamanan ini sangat penting untuk menjaga agar kegiatan dapat berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif,” ujar Kapolres Endang.

Selain itu, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan dan pecalang guna mengatur lalu lintas dan memastikan kenyamanan bagi masyarakat yang mengikuti atau menyaksikan pawai.

Pawai Ogoh-Ogoh di Kabupaten Jembrana menjadi salah satu agenda tahunan yang dinanti oleh masyarakat. Acara ini tidak hanya sebagai simbol perayaan Nyepi, tetapi juga sebagai ajang kebersamaan dan perwujudan kreativitas warga dalam membuat ogoh-ogoh yang kemudian diarak di jalan-jalan utama desa dan kota.

Dengan pengamanan yang maksimal, diharapkan Pawai Ogoh-Ogoh di Kabupaten Jembrana dapat berlangsung dengan sukses dan memberikan rasa aman bagi seluruh peserta serta masyarakat yang menyaksikan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku