Daerah
Bikin Iri, Mulai Kalangan Bawah Hingga Pejabat Publik Untung Berlipat Paska Banjir, Begini Analisanya!

GatraDewata[Jakarta] Gemuruh pembahasan soal banjir seolah tanpa henti seminggu belakangan ini. Banyak data yang berseliweran entah mana yang benar. Ada yang bilang banjir kali ini yang terparah, ada juga yang berkoar jika ini tidak terlalu buruk. Ketika jajaran Pemprov DKI memantau banjir lewat CCTV, kami memilih untuk menganalisa apa yang tersisa setelahnya.
Tapi sebelumnya kami mengucapkan keprihatinan bagi handai taulan yang terdampak, baik langsung maupun tidak langsung, oleh bencana air berlebih ini. Semoga tuhan memberikan kekuatan sekaligus jalan keluar secara permanen.
Namun, suka atau tidak, siapa sangka di balik genangan air tempo hari ada beberapa kalangan yang malah kipas – kipas meraup nikmat. Distribusi kenikmatan inipun cukup merata, mulai dari kalangan bawah hingga pejabat publik. Nah, loh!?
Mari kita lanjutkan analisa sederhana ini, siapa saja kalangan yang dimaksud!
1. Jasa derek kendaraan (towing)
Tak terhindarkan lagi, mobil yang mogok harus diangkut menggunakan mobil derek. Entah mesinnya jebol karena dipaksa menerjang banjir atau sekedar kelelep dalam keadaan mati. Keduanya musti mendapatkan penanganan oleh ahli. Rekomendasi para pakar otomotif mnganjurkan agar mobil yang terkena banjir jangan langsung dihidupkan. Jika dipantau dari siaraan langsung waktu itu maka jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu unit. Potongan kue yang besar ini dibagi dengan sedikit kalangan saja. Karena usaha derek kendaraan ini tidak sebanyak gerai Indomaret. Kisaran tarifnya dibagi menjadi tiga kelompok sesuai jenis/dimensi kendaraannya. Tarif awal berkisar antara 100 ribu hingga 200 ribu untuk 5 kilometer pertama. Kemudian ada tarif tambahan yang berkisar antara 8 ribu hingga 15 ribu per kilometernya. Contohnya, mobil sedan yang diderek sejauh 10 kilometer akan dikenakan biaya sejumlah 100 ribu ditambah 8 ribu kali 5 (km), yaitu 140 ribu. Jika berhasil mengamankan 10 saja mobil kecil maka cuan yang masuk sekitar 1,4 juta, tergantung jarak yang ditempuh.
2. Bengkel
Setelah mobil diderek, so what? Kebanyakan mobil – mobil sial itu diderek ke bengkel rujukan, kecuali pemiliknya seorang mekanik maka akan diarahkan ke rumah. Tapi jumlah orang yang paham mekanisme mobil tidaklah banyak. Jadi, baik bengkel mobil maupun motor, sebagaimana dewi fortuna menghampiri jasa derek tadi, dipastikan kebanjiran order. Apalagi salah satu ulasan TV swasta menyebutkan jika jasa pemulihan mobil paska banjir (kelas SUV), berkisar antara 20 hingga 30 juta Rupiah. Ada ribuan mobil yang sempat dipaksa latihan nyelam, baik di garasi rumah, parkir maupun di jalanan. Itu berarti Milyaran uang akan dialokasikan untuk mengisi pundi – pundi perbengkelan. Fakta ini sekaligus mengubah tren perjodohan di ibu kota, bahwa, menantu idaman itu adalah seorang mekanik.
3. Binatu (Laundry)
Sebenarnya binatu kurang dikenal oleh masyarakat kita, istilah kerennya Laundry. Bayangin aja rumah anda kelelep sampai palfon. Sementara kedatangan air berlebih yang tidak diundang ini cukup nakal, sehingga masyarakat tidak punya cukup waktu untuk berkemas. Jadilah pakaian dan semua barang berbahan kain bercampur aduk air kotor. Nah, siapa yang mampu mencuci seluruh linen atau pakaian bekas banjir sekaligus? Ini memang sudah rejekinya wirausahawan binatu. Mari kita berdoa semoga mesin cuci mereka tidak jebol karena harus kerja keras demi mengambil sebanyak mungkin cucian. Demand (kebutuhan) yang begitu tinggi bisa saja menaikkan tariff cucian, misalnya yang dulunya 5 ribu per kilo kini malah naik menjadi 8 ribu, bahkan dobel. Ada dua kenaikan sekaligus; kenaikan harga dan kebutuhan. Maka secara otomatis pemasukan binatu naik secara signifikan.
4. Jasa Kebersihan (Cleaning services)
Sektor bersih – bersih rumah ini tetap kebagian jatah karena banyak orang kaya yang enggan mengotori tangannya untuk melakukan dirty job ini sendiri. Lagipula, bersih – bersih paska banjir berbeda dengan ritual harian. Kadang anda butuh tangga untuk membersihkan lumpur di bagian ventilasi, kipas angin gantung dan bagian tingggi lainnya. Membersihkan lantai dengan mesin semprot high pressure lebih efisien daripada menggunakan penggaruk berbahan karet. Tentu ada banyak lagi peralatan khusus yang jarang tersedia di rumah. Oleh karena itu paling tepatnya memang dikerjakan oleh jasa cleaning service, karena alat mereka memadai. Tidak ada patokan harga untuk jasa ini. Tapi angka 1 juta per rumah untuk kembali kinclong mestinya tidaklah berlebihan, tergantung besaran rumah tentunya. Jasa bersih – bersih rumah harian (bukan rumah paska banjir) ada di kisaran 50 ribu hingga 70 ribu per jamnya. Itu berarti angka 1 juta per rumah cukup adil. Sebagai bonus, ada juga sofa dan kasur yang butuh perlakuan sama. Ongkosnya beda lagi dengan pakaian. Panen, panen, panen.
5. Gubernur DKI
Genangan berskala besar di Jakarta tidak lepas dari peran Gubernur Anies Baswedan. Sosok beliau wara wiri di dunia maya; baik itu di portal berita nasional, TV, media cetak maupun di sosial media. Salah satu akun sosial media menyebut jika beliau sukses menangani banjir, terlepas dari foto – fotonya dengan Ibu Rumiati. Ada pula yang memajang beragam prestasi beliau sejak sebelum menjadi gubernur, bahkan status kakeknya sekaligus yang dianggap berjasa terhadap tanah air. Bahkan, berkaitan dengan penanganan ibu kota, akun lainnya berceloteh jika Anies sangat mumpuni untuk jabatan presiden RI. Di lain pihak, ia juga tidak luput dari hujatan warga yang kesal, karena secara instan akan menjadi mangsa bagi jasa – jasa layanan di atas. Believe it or not, justru di situasi inilah ia meraup keuntungan besar. Bukan hanya karena anggaran banjir yang akan surut (baca: terserap) lebih cepat, tapi beliau mendapatkan exposure (pemberitaan) yang membuatnya kian terkenal. Bayangin aja jika beliau harus bayar untuk tampil di layar kaca! Ongkosnya bisa ratusan juta per detik; nah yang ini gratis dan berhari – hari pula. Boleh dikata bahwa beliau mendapatkan exposure yang tak ternilai. Jika betul ia layak menjadi orang nomor 1 di Indonesia, maka efek pemberitaan ini akan menjadi modal besar di tahun 2024 mendatang. Gile bener!
6. Tukang Potong Rambut (Barber shop/salon)
Sebagaimana kepercayaan suku Sunda bahwa memotong rambut pada situasi tertentu dapat bermakna buang sial. Hal ini sejalan dengan kebiasaan warga Beijing yang setiap perayaan Imlek, dalam kurun waktu seminggu, orang – orang bergegas potong rambut untuk buang sial. Bahkan mereka harus membuat reservasi jauh – jauh hari karena saking banyaknya permintaan. Kembali ke tanah air, bukan tidak mungkin dalam situasi yang menguras tenaga dan pikiran ini, masyarakat akan berlomba – lomba ke barber shop untuk buang sial. Perkiraannya begini: jika jumlah penduduk Jakarta 7 juta orang dan yang merasa sial mencapai 30% saja, maka ada 2,1 juta kepala yang perlu dipangkas, maksud kami rambutnya. Jika ongkos per kepala 30 ribu (kadang lebih) maka ada 63 milyard uang akan berduyun – duyun ke gerai potong rambut.<swn>

Daerah
Dukung Penuh Petani, Bupati Kembang Salurkan ribuan Bibit Tanaman dan Pupuk Organik

Jembrana – Kakao menjadi komoditas unggulan di kabupaten Jembrana yang mendapat perhatian khusus dari Pemkab Jembrana mulai dari hulu sampai hilir sehingga kakao Jembrana mampu merambah pangsa pasar dunia Internasional.
Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, Pemkab Jembrana terus mendorong mewujudkan kebun-kebun kakao yang bersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas “Organik Aromatik Spesifik”.
Upaya itu pun direalisasikan dengan pemberian bantuan 19.999 bibit kakao unggul dan 99,9 ton pupuk organik kepada 8 subak abian dan kelompok tani di Kabupaten Jembrana oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, Minggu (11/5) di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.

Bupati Kembang saat melakukan simbolis penyerahan bibit kakao di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.
“Hari ini saya ingin bibit yang diterima cukup banyak ini dengan anggaran hampir setengah miliar yang murni dianggarkan dari APBD supaya bisa betul-betul bermanfaat,” ucap Bupati Kembang, usai acara penyerahan secara simbolis.
Diharapkan, pemberian bantuan bibit unggul dan pupuk organik dapat memicu peningkatan produktivitas dan daya saing produk kakao, yang pada saat ini produksinya mencapai 3.000 ton pertahun.
Kakao Jembrana yang telah berhasil menembus pasar ekspor, menjadi pemacu semangat Bupati Kembang Hartawan dan Wabup Patriana Krisna untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas kakao ini. Salah satu upayanya juga dengan meminta dana bagi hasil melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di bawah Kementerian Keuangan RI.
“Karena kakao kita sudah menembus pasar ekspor, maka kita akan bersurat, sehingga nanti harapannya kita mendapat dana bagi hasil cukai kakao, dan kita akan gunakan dana itu sepenuhnya untuk petani kakao,” ujar Bupati Kembang.
Pihaknya menegaskan tidak akan mengembangkan terlalu banyak jenis komoditi perkebunan, pengembangan kakao akan menjadi prioritas untuk semakin meningkatkan posisi Jembrana sebagai produsen kakao berkualitas dunia.
“Tidak banyak jenis yang kita kembangkan, yang kita utamakan justru kakao. Mudah-mudahan, kita doakan petani kita sukses semua,” tutupnya.
Daerah
Tegas! Polsek Gilimanuk Kembalikan Anak Punk Tanpa Identitas

Jembrana – Sebanyak lima orang anak punk yang masuk ke Bali tanpa dilengkapi identitas resmi berhasil diamankan di kawasan SPBU Gilimanuk, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Rabu (30/4) siang. Penanganan cepat dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Babinsa, Satpol PP dan Linmas Kelurahan Gilimanuk dengan didampingi aparat setempat, demi menjaga kondusivitas wilayah pintu gerbang Bali tersebut.
Kejadian bermula sekitar pukul 12.30 Wita, saat petugas melakukan patroli rutin di seputaran Pelabuhan Gilimanuk. Mereka menemukan lima pemuda bergaya punk yang mencurigakan tanpa membawa kelengkapan identitas diri. Dari hasil pendataan, kelima orang tersebut masing-masing bernama Trian (21), Dean (27), Ahmad Bajuri (32), Edi (24), dan Hisan Fauzi (25), seluruhnya berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kelima anak punk ini mengaku berangkat dari Bandung dengan tujuan Denpasar. Namun, untuk menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk resmi Pelabuhan Gilimanuk, mereka memilih berjalan kaki melewati jalur pesisir pantai.

Kelima anak punk tanpa identitas dikembalikan ke pulau jawa dengan dikawal ketat anggota kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., menyatakan bahwa pihaknya memang rutin memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang keluar-masuk Bali, khususnya di area pelabuhan. “Kami selalu tekankan personel di pos-pos pemeriksaan, termasuk mengawasi jalur-jalur tidak resmi yang kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Selanjutnya, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma yang didampingi Kasi Trantib, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan personel Pol PP setempat, langsung memberikan pembinaan dan imbauan kepada para anak punk tersebut. Mereka diingatkan agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum maupun lalu lintas jalan.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kelima anak punk itu akhirnya diputuskan untuk dikembalikan ke daerah asal. Pada pukul 14.20 Wita, mereka diberangkatkan menggunakan KMP Trisakti Elfina melalui Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Pengawalan ketat dilakukan hingga mereka naik ke atas kapal oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Lurah Gilimanuk, Satpol PP, Linmas, dan Bhabinkamtibmas.
Daerah
Bersama dalam Sunyi, Warga Serangan dan BTID Bangun Masa Depan

DENPASAR – Di tengah dinamika pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Desa Adat Serangan dan PT Bali Turtle Island Development (BTID) menunjukkan kolaborasi yang kuat dan konsisten. Tanpa banyak sorotan, keduanya terus berjalan beriringan membangun kawasan dengan semangat kebersamaan dan saling percaya.
Sejak lama, hubungan antara warga Serangan dan BTID tidak hanya bersifat formal, tapi juga personal dan kekeluargaan. Dalam setiap aspek kehidupan—adat, budaya, lingkungan, hingga pembangunan—masyarakat dilibatkan secara aktif.
“Keterbukaan untuk berkomunikasi selalu kita jaga. Tidak semua harus diumumkan, yang penting kepercayaan dan niat baik,” ujar Jro Ketut Sudiarsa, Mangku Pura Pat Payung.
Jro Ketut menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan KEK Kura Kura Bali, seraya berharap berkah dari Ida Betara Dalem Pat Payung agar semua rencana berjalan lancar.
Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, menegaskan pentingnya menjaga harmoni. Ia menyebut bahwa komunikasi adalah kunci untuk merawat hubungan yang baik, termasuk dengan investor seperti BTID.
“Kami ingin pembangunan ini membawa manfaat dan kesejahteraan bagi warga. Kura Kura Bali adalah bagian dari desa kami,” ujarnya.
Kontribusi nyata BTID selama ini juga tak sedikit. Sejak kesepakatan tahun 1998, BTID telah menyerahkan lahan lebih dari 7 hektar, menyediakan fasilitas umum, dan membantu akses ibadah. Salah satu hal yang paling dikenang adalah keputusan BTID untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawan asal Serangan saat pandemi Covid-19.
“Saat perusahaan lain memberhentikan pegawai, warga kami tetap digaji. Itu sangat berarti,” kata Gede Pariatha.
Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami, turut menyampaikan hal senada. Ia mengapresiasi komunikasi baik yang terus dibangun antara warga dan BTID, termasuk dalam pengembangan infrastruktur seperti jembatan ke Pura Sakenan yang dulunya hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau jukung.
“Kontribusi BTID banyak dan positif. Hubungan tetap harmonis dan kondusif,” ujarnya.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa pembangunan yang berakar pada budaya dan keharmonisan bukan hanya mimpi. Ia sudah berjalan nyata, meski tanpa hingar-bingar. (Tim)
-
Mangku Bumi6 years ago
HIDUP DHARMA
-
News1 year ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
Daerah5 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Mangku Bumi7 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah4 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City