News
Connectedness…
Tema Pameran kali ini yang diadakan di Santrian Gallery, dibuka untuk publik dari tanggal 10 mei sampai tanggal 21 Juni 2019, diresmikan oleh Ida Bagus Gede Sidarta Putra adalah dengan tema “Connectedness” yang bisa juga disebut sebagai keterhubungan, keterhubungan disini dimaksudkan untuk kembali menjalin ikatan yang ada selama ini sebagai rantai kesatuan yang lebih kuat dalam hasil dari goresan indah sebuah karya seni perupa.
I Made “Dollar” Astawa yang juga pelukis yang sudah ternama dan banyak mengayomi pelukis-pelukis Bali untuk dapat terkoneksikan dan terhubungkan dengan penikmat dan kolektor seni lukisan ini, terlihat membuka pembicaraan dalam pres release pameran lukisan di Galeri di Griya Satrian pada tanggal 8 mei 2019 pagi ini.
Tema “keterhubungan” yang dimaksudkan adalah Bali merupakan Gate bagi wilayah pariwisata budaya di skala Nasional Indonesia, “Budaya yang ada ini adalah sesuatu yang kompleks dan juga merupakan homogen bagi sebuah karya yang dihasilkan”, jelas Kurator yang hadir di acara pameran ini, Yang memperkenalkan diri sebagai wayan seriyoga parta di acara pameran galeri Griya Santrian pagi ini.
Kurator berpengalaman selama 15 tahun, menghubungkan antara perupa-perupa yang terlibat yang memiliki berhubungan yang kental akan persahabatan, kedekatan dengan menghidupkan jaringan yang ada, “Bali itu merupakan gatenya daerah bagian timur Indonesia, karena Bali kadang dilihat kadang juga tidak dimata kelompok Nasional yang sudah ada di Indonesia” ujar Yoga.
Bali yang juga merupakan destinasi akomodasi pariwisata, Bali juga sudah menggunakan budaya dan adat menjadi pondasi yang menginspirasi goretan kuas mereka sejak lama, koneksivitas yang ingin dieratkan di galeri ini.
Seni rupa dan perupa bagian belahan Indonesia barat sudah mengarah kepada sisi metropolis dari guratannya, sudah sedikit terinspirasi dari budaya seperti pasar di Bali ini. Galeri di Puri Santrian ini lah keterhubungan itu selalu ingin dijalin oleh mediator yang ada saat ini, Mengadirkan 22 karya seni lukis dengan media cat akrilik di atas kanvas dan cat air di kertas.
Karya Perupa yang dipamerkan adalah :
Ketut Suwidiarta (Bali)
Ni Nyoman Sani (Bali)
I Wayan Wirawan (Bali)
Isa Ansori (Batu Malang)
Suwandi Waeng (Batu Malang)
Hery Catur Prasetya (Batu Malang)
Imanulah Nur Amala (Batu Malang)
Faizin (Banyuwangi)
A H. Rimba (Makassar)
Akhmad Noor (Banjarmasin)
Program kurasi ini adalah bagian dari program Gurat Institute (GI) yang telah secara rutin menyelanggarakan even-even seni rupa di Bali maupun di luar daerah Bali. Selama lebih dari lima tahun kami terlibat dalam penyelenggaraan berbagai even seni rupa, mulai dari tataran mengagas program hingga pelaksanaan. Menimbang cukup seringnya kami terlibat di dalam penyelenggaraan berbagai even dan sejalan dengan upaya penataan tata kelola kelembagaan GI, tahun 2019 ini kami secara resmi meluncurkan divisi Gurat Art Project dengan hadirkan sebuah logo baru di dalam payung kelembagaan GI. Sebuah divisi yang dapat menjalankan program-program seni rupa yang meliputi: pameran, workshop, art commission, hingga mercandise, singkat kata divisi ini diharapkan dapat mengewantahkan misi Artpreneur yang telah lama kami canangkan.
Program Gurat Art Project 2019 menjalin kerjasama dengan lembaga seni budaya baik di Bali dan luar daerah Bali. Sebagaimana halnya kerjasama dengan Santrian Galeri Sanur, yang telah kami jalin secara intensif sejak awal tahun 2019. GI kembali diberikan amanat untuk menyelenggarakan program pameran selepas program Arc Reloaded 2019 lalu, pameran kali kedua ini kami mengangkat tema ‘keterhubungan’. Judul ini beranjak dari pemikiran sederhana, yaitu niatan untuk menghubungkan berbagai praksis seni rupa dari berbagai wilayah di Indonesia. Merupakan pengalaman pribadi setelah sekian lama berinteraksi dan menjalin komunikasi dengan pegiat seni rupa dari berbagai wilayah di Indonesia, membuat kami tergerak untuk lebih intens mengangkat makna dari sebuah hubungan/keterhubungan. Connectedness (keterhubungan) berbagai entitas praksis seni rupa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dipertemukan untuk apresiasi dalam medan seni rupa Bali.
Mungkin pameran ini belum bisa sepenuhnya merepresentasikan pemaknaan tema secara mendalam, pun juga dalam intepretasi penciptaan karya-karya perupa. Tetapi setidaknya gagasan ini sudah diluncurkan. Pemaknaan atas keragaman perupa dan karyanya, serta keragaman lokus yakni dari Sulawesi, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Bali akan menjadi sebuah diorama keberagaman kita yang terikat dalam sebuah keterhubungan Nusantara.
“Sebuah karya tidaklah harus selalu rumit dalam pemahaman bagi penikmat” ujar kurator.

News
Segenap Civitas Academica Fakultas Hukum Universitas Udayana Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngicenin kerahayuan lan kerahajengan ring jagat sami.
Dekan:
Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH., M.Hum
WD1:
Dr. I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari, SH., M.Kn
WD2:
Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH., M.Kn., Ph.D
WD3:
Dr. I Nyoman Bagiastra, SH., MH.
Hukum
Edarkan Sabu, IPW Diamankan Satnarkoba Polres Jembrana

Jembrana – Satuan Reserse Narkoba Polres Jembrana menangkap seorang pria berinisial IPW (43) yang diduga sebagai pengedar narkotika jenis sabu. Penangkapan dipimpin oleh Kaur Bin Ops Sat Narkoba IPDA I Putu Widiartama dilakukan pada hari Sabtu (12/4) pukul 18.00 Wita di Jalan Danau Batur, Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Dari hasil penangkapan, polisi menyita 12 plastik klip berisi kristal bening yang diduga sabu dengan total berat 3,92 gram bruto atau 1,64 gram netto, serta sejumlah barang bukti lain yang berkaitan dengan transaksi narkotika.

Barang bukti yang berhasil diamankan saat dilakukan pengrebegan terhadap tersangka IPW pada sabtu (12/4/2025)
“Selain 12 plastik klip bening berisi diduga sabu, dari saku celana pelaku ditemukan sebuah ponsel yang memuat petunjuk transaksi narkoba,” ujar Ipda I Putu Widiartama.
Penggeledahan juga dilakukan di rumah pelaku. Polisi menemukan korek api gas, pipa kaca, dan sendok pipet yang dibalut tisu dan disimpan di bawah meja kamar tidur.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K. membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Masalah narkoba, ini menjadi perhatian kita bersama, karena dampak menggunakan narkoba bisa sangat merusak, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial, bahaya menggunakan narkoba juga sangat serius dan bisa berdampak jangka pendek maupun panjang, seperti kerusakan organ vital, penularan penyakit, gangguan mental, kehilangan pekerjaan dan pastinya terjerat hukum, dan kami berkomitmen dalam memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya,” Tegas AKBP Citra.
“Diharapkan, dengan sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Kabupaten Jembrana dapat terbebas dari bahaya penyalahgunaan narkotika, dan jika ada pengaduan, keluhan atau mengetahui suatu tindak kejahatan masyarakat bisa menghubungi nomor pengaduan polri 110 atau 082145872003,” Lanjut polwan lulusan AKPOL 2006 tersebut.
News
Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali Bersinergi, Berbagi Takjil, Amankan Nyepi dan Idul Fitri

Denpasar – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di bulan Ramadan, Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali turun membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas, Kamis 27 Maret di depan Lapangan Puputan.
Demi memastikan keamanan dan ketertiban selama Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., dan Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa TNI dan Polri siap bertindak tegas dalam menjaga stabilitas wilayah. Sinergi yang kuat antara kedua institusi ini menjadi kunci utama dalam menciptakan situasi yang kondusif di Bali.
Nyepi, yang merupakan momen sakral bagi umat Hindu dengan pelaksanaan Catur Brata Penyepian, mendapatkan pengamanan ketat guna memastikan ketenangan dan kekhusyukan ibadah tetap terjaga. Patroli intensif dilakukan untuk mencegah gangguan, termasuk tindakan yang dapat mengganggu ketertiban selama prosesi keagamaan berlangsung.
Kegiatan ini juga melibatkan Danrem Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra beserta jajaran lainnya, yang menunjukkan komitmen aparat dalam mendukung nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.
Mayjen TNI Zamroni menyampaikan bahwa pembagian takjil ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba.
“Ini adalah wujud kebersamaan kami dengan warga Bali. Semoga takjil yang kami bagikan membawa keberkahan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar membagikan takjil, tetapi juga upaya mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat.
“TNI-Polri tidak hanya hadir untuk mengamankan, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan, terutama di bulan suci Ramadan,” tegasnya.
Menjelang Idul Fitri, aparat TNI dan Polri memperketat pengawasan di lokasi-lokasi strategis, seperti tempat ibadah, pusat keramaian, serta jalur-jalur mudik. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan keamanan, mulai dari kriminalitas hingga ancaman lainnya.
Dengan pengamanan yang ketat dan koordinasi yang solid, TNI dan Polri memastikan bahwa tidak ada celah bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban. Bali harus tetap aman, damai, dan harmonis bagi seluruh warganya. (Ich)
-
Mangku Bumi6 years ago
HIDUP DHARMA
-
News1 year ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
Daerah4 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Mangku Bumi7 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah4 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City