Connect with us

News

Wujudkan Health Tourism Berkelas, Ambara Wellness Siapkan Terapis Skill Dunia

Published

on

Dr.Sagiananda, guru sekaligus pelatih di Ambara wellness

DENPASAR – Dulu wisata hanya sekadar tamasya dan relaksasi tradisional, namun saat ini muncul tren baru dalam industri perjalanan berupa wellness tourism.

Wellness tourism memperoleh popularitas di antara para wisman yang tidak hanya mencari liburan saja, tetapi juga menginginkan pengalaman transformatif untuk kesehatan mereka.

Salah satunya adalah Ambara wellness yang beralamat di Jl Raya Pengosekan Ubud, Gianyar Bali, yang hingga kini sudah berkembang selama 20 tahun, mengembangkan yoga, penyembuhan pikiran dan saat ini mempunyai sekitar 50 ribu member di Bali.

Guru sekaligus pelatih di Ambara wellness, Dr. Sagiananda, saat ditemui media menyatakan,
“Saya diberikan mandat dari Ambara wellness mengemban misi penyehatan di bidang kesehatan melalui olah pikiran, olah fisik dengan melatih terapis.”

“Kita menggandeng beberapa konstitusi seperti kesehatan, pengobatan mangusada dengan seluruh assosiasi di Indonesia dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) handal.”

“Kami memberikan pelatihan atau terapi sehari – hari di 5 centre di Bali yaitu di Nyuh Kuning, Ambara Wellness, Penatih jalan Trenggana, Darmasaba dan Karangasem.
Untuk Karangasem telah tersedia gedung besar sebagai tempat wellness nya untuk memberikan pelatihan seperti LPK wellness baik di bidang lingkungan, herbal, fisioterapis disiapkan menjadi tenaga terampil di bidang wellness atau spa berbasis wellness holistik,” terangnya

Siswa yang telah dididik sekarang sudah mandiri, memiliki wellness sendiri 80 – 90% bahkan sudah sukses melebihi gurunya sendiri.

Dasar mulanya adalah melatih dan mengolah pikiran seorang terapis itu sendiri agar sehat terlebih dahulu, baru bisa menyehatkan pasien atau orang yang diberikan terapi.

Hal ini akan menjadi momentum health tourism atau spiritual tourism yang ada di Bali.

Hal tersebut diatas menjadi visi dan misinya ke depan, selama hampir 20 tahun sebagai seorang terapis dan hampir 25 tahun menjalan wellness yang saat ini sedang dikembangkan.

“Semoga masyarakat Bali sadar akan itu yang ingin belajar, mengolah pikiran, ketrampilan terapis, healling silahkan datang ke Ambara Spiritualness,” ujarnya

“Bali banyak disorot dunia dan banyak permintaan tenaga terapis ke luar negeri, saat ini sudah banyak yang dikirim ke Eropa, Maldives, Germany, Turki, sudah sejak 10 tahun lalu, semuanya sudah bersertifikasi.”

Terkait pariwisata Ambara Spiritualness dimana seorang terapis wellness tentu harus mempunyai skill karena tourism itu membutuhkan orang – orang yang memiliki skill.

“Sekarang ini kita bergabung ke seorang guru besar Shri Aji Siwa Ambara yang sudah malang melintang dunia, memiliki murid hampir 50 ribu di Bali, beliau memberikan tambahan ilmu sangat luar biasa dan akan membuat semua anak – anak terapis menjadi sehat,” jelasnya

“Kalau seorang terapis tidak sehat bagaimana bisa menyehatkan orang lain, makanya kita harus sehat dulu,” terangnya.

Ditanyakan terkait minat wisatawan mengikuti program terapis, dirinya menjelaskan,
“Semua yang datang ke Bali itu looking for wellness, hampir di 80 negara bertemu dengan orang-orang dan 28 negara yang sudah saya kunjungi terkait pelatihan wellness.
Sekarang ini kita akan export wellness Nusantara ke semua negara.”

“Harapan saya kepada pemerintah untuk mensupport dengan memberikan pelatihan kepada para tenaga terapis hingga mereka memiliki skill serta bersertifikasi sehingga mampu memiliki nilai jual tinggi di tengah persaingan pariwisata dunia,” pungkasnya. (Tim)


News

Segenap Civitas Academica Fakultas Hukum Universitas Udayana Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Published

on

By

Dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngicenin kerahayuan lan kerahajengan ring jagat sami.

 

Dekan:

Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH., M.Hum

WD1:

Dr. I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari, SH., M.Kn

WD2:

Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH., M.Kn., Ph.D

WD3:

Dr. I Nyoman Bagiastra, SH., MH.

 

Continue Reading

Hukum

Edarkan Sabu, IPW Diamankan Satnarkoba Polres Jembrana

Published

on

Jembrana – Satuan Reserse Narkoba Polres Jembrana menangkap seorang pria berinisial IPW (43) yang diduga sebagai pengedar narkotika jenis sabu. Penangkapan dipimpin oleh Kaur Bin Ops Sat Narkoba IPDA I Putu Widiartama dilakukan pada hari Sabtu (12/4) pukul 18.00 Wita di Jalan Danau Batur, Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Dari hasil penangkapan, polisi menyita 12 plastik klip berisi kristal bening yang diduga sabu dengan total berat 3,92 gram bruto atau 1,64 gram netto, serta sejumlah barang bukti lain yang berkaitan dengan transaksi narkotika.

Barang bukti yang berhasil diamankan saat dilakukan pengrebegan terhadap tersangka IPW pada sabtu (12/4/2025)

“Selain 12 plastik klip bening berisi diduga sabu, dari saku celana pelaku ditemukan sebuah ponsel yang memuat petunjuk transaksi narkoba,” ujar Ipda I Putu Widiartama.

Penggeledahan juga dilakukan di rumah pelaku. Polisi menemukan korek api gas, pipa kaca, dan sendok pipet yang dibalut tisu dan disimpan di bawah meja kamar tidur.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K. membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Masalah narkoba, ini menjadi perhatian kita bersama, karena dampak menggunakan narkoba bisa sangat merusak, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial, bahaya menggunakan narkoba juga sangat serius dan bisa berdampak jangka pendek maupun panjang, seperti kerusakan organ vital, penularan penyakit, gangguan mental, kehilangan pekerjaan dan pastinya terjerat hukum, dan kami berkomitmen dalam memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya,” Tegas AKBP Citra.

“Diharapkan, dengan sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Kabupaten Jembrana dapat terbebas dari bahaya penyalahgunaan narkotika, dan jika ada pengaduan, keluhan atau mengetahui suatu tindak kejahatan masyarakat bisa menghubungi nomor pengaduan polri 110 atau 082145872003,” Lanjut polwan lulusan AKPOL 2006 tersebut.

Continue Reading

News

Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali Bersinergi, Berbagi Takjil, Amankan Nyepi dan Idul Fitri

Published

on

By

Denpasar – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di bulan Ramadan, Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali turun membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas, Kamis 27 Maret di depan Lapangan Puputan.

Demi memastikan keamanan dan ketertiban selama Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., dan Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa TNI dan Polri siap bertindak tegas dalam menjaga stabilitas wilayah. Sinergi yang kuat antara kedua institusi ini menjadi kunci utama dalam menciptakan situasi yang kondusif di Bali.

Nyepi, yang merupakan momen sakral bagi umat Hindu dengan pelaksanaan Catur Brata Penyepian, mendapatkan pengamanan ketat guna memastikan ketenangan dan kekhusyukan ibadah tetap terjaga. Patroli intensif dilakukan untuk mencegah gangguan, termasuk tindakan yang dapat mengganggu ketertiban selama prosesi keagamaan berlangsung.

Kegiatan ini juga melibatkan Danrem Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra beserta jajaran lainnya, yang menunjukkan komitmen aparat dalam mendukung nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.

Mayjen TNI Zamroni menyampaikan bahwa pembagian takjil ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba.

“Ini adalah wujud kebersamaan kami dengan warga Bali. Semoga takjil yang kami bagikan membawa keberkahan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar membagikan takjil, tetapi juga upaya mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat.

“TNI-Polri tidak hanya hadir untuk mengamankan, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan, terutama di bulan suci Ramadan,” tegasnya.

Menjelang Idul Fitri, aparat TNI dan Polri memperketat pengawasan di lokasi-lokasi strategis, seperti tempat ibadah, pusat keramaian, serta jalur-jalur mudik. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan keamanan, mulai dari kriminalitas hingga ancaman lainnya.

Dengan pengamanan yang ketat dan koordinasi yang solid, TNI dan Polri memastikan bahwa tidak ada celah bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban. Bali harus tetap aman, damai, dan harmonis bagi seluruh warganya. (Ich)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku