News
Senam Massal HUT Golkar ke 60 Pecahkan Rekor MURI, Dihadiri De Gadjah Dengan Door Prize Spektakuler
BADUNG – Sebanyak 2.000 peserta dengan penuh semangat dan keceriaan memadati acara Senam Bahagia dalam rangka memperingati HUT ke-60 Partai Golkar yang digelar oleh DPD Golkar Bali di area parkir barat, GOR Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu (15/11/2024).
Acara meriah ini berlangsung dengan rangkaian kegiatan menarik, termasuk senam pagi, pemotongan tumpeng, dan pengundian door prize, dengan hadiah utama berupa dua sepeda motor dan berbagai hadiah lainnya, seperti kulkas dua pintu.
Calon Gubernur Bali nomor urut 1, I Made Muliawan Arya (De Gadjah), hadir dan turut memeriahkan suasana dengan senam bersama peserta dengan penuh semangat.
Dalam sambutannya, De Gadjah mengapresiasi hangatnya sambutan dari para peserta, terutama ibu-ibu yang memenuhi lokasi acara.
“Kami sangat senang berada di tengah-tengah masyarakat yang penuh senyum dan kebahagiaan. Selamat ulang tahun ke-60 untuk Golkar ! Tujuan kita satu, yaitu membangun Bali bersama. Kita tidak bisa membangun Bali sendiri-sendiri, tapi harus bersinergi dan berpegangan tangan,” ujar De Gadjah.
Ia menambahkan, harapannya untuk masa depan adalah terciptanya kolaborasi antara berbagai pihak di Bali demi kemajuan bersama. Sebagai bentuk apresiasi, De Gadjah bahkan berjanji akan mendukung Golkar dengan hadiah lebih besar pada acara tahun depan.
“Semoga di masa mendatang, Golkar bisa menggelar acara yang lebih besar. Kalau bisa, nanti hadiahnya rumah dari saya, gratis,” tambahnya, disambut tepuk tangan meriah.
Sementara itu, politisi senior Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia oleh DPP Partai Golkar. Acara ini juga disiarkan secara live streaming untuk mempererat rasa kebersamaan di seluruh nusantara.
“Senam bahagia ini adalah bentuk rasa syukur kami dalam perjalanan panjang Partai Golkar selama 60 tahun. Kehadiran Pak Muliawan Arya (De Gadjah) dalam acara ini adalah wujud sinergi yang baik. Namun, pada kesempatan ini beliau hadir sebagai pribadi, bukan sebagai calon Gubernur,” jelas Suamba Negara.
Ia menegaskan bahwa Golkar akan terus berperan aktif di tengah masyarakat untuk membangun Bali, mulai dari Desa hingga tingkat Kabupaten.
Selain itu, Suamba Negara menyampaikan pesan penting kepada masyarakat untuk lebih cerdas dalam menentukan pilihan politik demi masa depan Bali yang lebih baik.
Acara senam Bahagia yang dilaksanakan secara serentak dengan waktu yang bersamaan di semua DPD Golkar se Indonesia ini menghasilkan terciptanya rekor Muri, yakni katagori “Senam secara serentak dilokasi terbanyak”.
Dengan semangat kebersamaan yang terpancar dalam acara ini, HUT ke-60 Golkar tidak hanya menjadi perayaan sederhana tetapi juga wujud komitmen partai untuk terus hadir dan bersinergi bersama masyarakat Bali.
Puncak peringatan HUT ke-60 partai Golkar, rencananya akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang, setelah agenda pilkada selesai. (E’Brv)
News
Dandrem 163/Wirasatya Komit Kawal Proses Pahlawan Nasional Kapten Mudita
BANGLI – Peringatan gugurnya Pahlawan Kapten Anak Agung Anom Mudita dipusatkan di Tugu Pahlawan Penglipuran, Bangli, Rabu (20/11/2024). Upacara peringatan dipimpin langsung Dandrem 163/Wirastya, Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra, SH. Hadir saat itu, Pj Sekda Bangli, pimpinan OPD Pemkab Bangli dan jajaran terkait lainnya. Saat itu, seluruh jajaran berkomitmen mengawal terbitnya Gelar Pahlawan Nasional Kapten TNI. A.A Gde Anom Mudita.
Menurut Dandrem 163/Wira Satya, Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra, kegiatan seperti ini harus diteruskan. Kata dia, dilihat dari perjuangan Pahlawan Kapten Mudita, harus diakui beliau bertempur dan berjuang untuk NKRI. Maka dari itu, kita harus menghormati para pahlawan yang telah mendahului kita demi mempertahankan NKRI. “Saya selaku putra Bangli sangat menghormati beliau dan kami sarankan kedepannya agar pelaksanaan ini lebih meriah lagi. Semua Kepala Desa, semua OPD Pemkab Bangli bisa menghadiri peringatan ini supaya bisa lebih memahami sejarah perjuangan Kapten TNI Anak Agung Anom Mudita,” ujarnya.
Hal itu, mesti dilakukan agar dijadikan pedoman bagi generasi penerus untuk membangun bangsa ini. Terkait usulan gelar Pahlawan Nasional bagi Kapten Anom Mudita, Dandrem mengaku telah terus berupaya agar prosesnya berjalan lancar. “Mudah-mudahan tahun 2025, gelar pahlawan nasional untuk Kapten TNI Anak Agung Gede Anom Mudita bisa turun. Kami juga berupaya terkait pangkat Brigjend Anumerta TNI I Gusti Ngurah Rai kami juga sudah proses, sehingga Skep (Surat Keputusan) Presiden bisa turun bersamaan dengan Anak Agung Anom Mudita,” tegas Dewa Agung Hadisaputra.
Lebih lanjut, disinggung terkait pengamanan Pilkada, pihaknya menegaskan sejak awal telah berkomitmen memback up kepolisian untuk menjaga agar pelaksanaan Pilkada damai. “Harapan kami dalam pelaksanaan Pilkada, siapa pun yang nantinya jadi pemenang, Bangli dan Bali harus tetap aman,” pungkasnya.
News
Jeritan Warga Pesisir Kusamba, Jalan Satu-satunya Terancam Putus Akibat Abrasi
KLUNGKUNG – Pesisir Pantai Kusamba, salah satu kawasan bersejarah dan bernilai ekonomi di Kabupaten Klungkung, kini menghadapi ancaman serius akibat abrasi yang semakin parah.
Terjangan ombak besar yang terus-menerus menggerus pantai tidak hanya merusak ekosistem pesisir, tetapi juga mengancam infrastruktur vital yang menjadi satu-satunya akses masyarakat setempat untuk beraktivitas.
Kadek Kartika, salah seorang warga yang tinggal di kawasan tersebut, menceritakan keluh kesahnya atas kondisi jalan satu-satunya yang kini terancam hilang akibat hantaman gelombang laut yang kian tak terkendali.
“Dulu pantai masih jauh, sekitar 50 meter dari sini. Tapi sekarang, abrasi sudah memakan lebih dari 50 meter. Air laut bahkan sampai ke keramik rumah saya saat gelombang besar. Kalau jalan ini putus, kami tidak punya akses lagi. Kami akan terisolir,” ungkap Kartika dengan nada penuh kekhawatiran.
Jalan tersebut tidak hanya menjadi nadi kehidupan bagi warga, tetapi juga merupakan jalur vital bagi petani garam yang menggantungkan hidupnya pada tradisi turun-temurun.
Kartika bercerita bahwa jalan itu dulunya dibangun secara swadaya oleh masyarakat untuk memastikan kelancaran aktivitas penduduk, terutama petani garam. Namun kini, semua itu terancam hilang.
“Kalau jalan ini hilang, 20 kepala keluarga yang tinggal di sini akan kesulitan. Ini satu-satunya akses bagi kami, petani garam, dan masyarakat yang ingin datang ke sini. Saya mewakili warga disini berharap ada perbaikan segera. Biar ada tanggul atau apa pun untuk melindungi kami di sini,” katanya penuh harap.
Menurut Kartika, abrasi ini mulai menjadi mimpi buruk bagi warga sekitar tiga bulan terakhir, dengan puncaknya terjadi saat gelombang besar pada Hari Raya Kuningan. Gelombang pasang yang ganas tidak hanya menggerus garis pantai tetapi juga mengancam kehidupan masyarakat yang bergantung pada aktivitas pesisir, termasuk sektor wisata yang sempat direncanakan pemerintah.
Bagi warga, jalan yang kini nyaris terputus bukan sekadar infrastruktur. Jalan itu adalah urat nadi ekonomi dan sosial masyarakat pesisir Kusamba. Tanpa jalan ini, mereka akan kehilangan akses ke kebun garam, peluang wisata, dan bahkan logistik penting untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau ini dibiarkan, dampaknya besar sekali. Bukan hanya kami, tapi juga ekonomi lokal. Harapan kami, Pemkab Klungkung segera turun tangan. Kami butuh tanggul yang bisa menahan abrasi ini sebelum semuanya terlambat,” tegas Kartika.
Abrasi yang terus meluas juga menimbulkan kekhawatiran lain, yakni ancaman terhadap cagar budaya tak benda Kusamba yang selama ini menjadi kebanggaan Klungkung. Garam tradisional Kusamba yang terkenal hingga mancanegara menjadi salah satu warisan yang bisa hilang jika kawasan ini dibiarkan tanpa perlindungan.
Bagi warga seperti Kadek Kartika, waktu adalah segalanya. Setiap hari yang berlalu tanpa solusi berarti semakin dekatnya potensi bencana yang lebih besar. Jeritan ini adalah bentuk harapan agar pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk melindungi pantai, warga, dan warisan budaya yang ada di Kusamba.
“Kalau tidak ada tindakan segera, saya tidak tahu bagaimana nasib kami di sini. Tolong kami, ini bukan hanya soal jalan, ini soal kehidupan,” tutup Kartika dengan nada memelas.
Harapan senada juga menjadi harapan Ni Ketut Serengkik, wanita yang sehari-hari sebagai petani garam di Kusamba.
“Jalan ini satu-satunya bagi saya untuk membawa hasil garam ini untuk dijual ke pembeli, kalau jembatan ini putus saya kesulitan untuk menjual garam saya,” jelasnya
Haji Mashudi, salah satu warga dan petani garam setempat, mengungkapkan kesulitan yang dialami masyarakat, terutama dalam mengambil air laut sebagai bahan utama pembuatan garam.
“Kami sangat kesulitan untuk beraktivitas. Jalan ini satu-satunya akses umum bagi petani garam. Jika ini tidak segera diperbaiki, kami benar-benar tidak bisa bekerja,” ujarnya.
Produksi garam Kusamba, yang sebagian besar diekspor ke luar negeri, termasuk Jerman, menjadi sumber penghasilan utama bagi warga.
Sistem pemasaran dilakukan melalui koperasi yang mengumpulkan hasil produksi untuk dijual secara terorganisir.
Dengan lebih dari 20 kepala keluarga yang bergantung pada jalan ini, warga berharap pemerintah Kabupaten Klungkung segera mengambil tindakan untuk memperbaiki akses tersebut.
“Kami sangat menunggu perbaikan dari pemerintah. Ini urat nadi kehidupan kami,” tambah Haji Masudi.
Abrasi yang terus meluas tidak hanya mengancam keberlangsungan usaha petani garam, tetapi juga mata pencaharian masyarakat pesisir yang mengandalkan jalan ini sebagai satu-satunya jalur penghubung.
Abrasi ini bukan sekadar masalah lingkungan, karena kawasan ini merupakan lokasi penting bagi keberlangsungan cagar budaya tak benda Kusamba, yang telah diakui hingga tingkat internasional.
Cagar budaya ini meliputi tradisi pembuatan garam lokal, yang tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga aset ekonomi, karena garam Kusamba digunakan untuk kebutuhan ekspor, termasuk dalam industri kecantikan dan farmasi.
Selain itu, pantai ini juga menjadi jalur utama untuk logistik, khususnya barang-barang yang dikirim ke Nusa Penida. Dengan abrasi yang terus memburuk, jalur ini terancam tidak dapat digunakan, menghambat distribusi logistik dan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat yang bergantung pada kawasan ini.
Bahkan, sebelumnya telah ada blueprint untuk mengembangkan wilayah ini menjadi kawasan wisata kuliner seafood yang terintegrasi dengan pelabuhan barang. Jika abrasi dibiarkan, perencanaan ini akan sia-sia, menyebabkan pemborosan anggaran dan menimbulkan potensi penyalahgunaan aset daerah.
Situasi ini juga mengancam potensi ekonomi yang telah dirintis, termasuk pembangunan rumah garam dan fasilitas pendukung lainnya milik Pemkab Klungkung. Jika dibiarkan terbengkalai, aset ini tidak hanya akan kehilangan nilai ekonomi tetapi juga merusak citra pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya.
Dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang tersedia di akhir tahun, Pj Bupati melalui Pemkab Klungkung memiliki peluang untuk segera mengalokasikan anggaran guna penanggulangan abrasi dan perbaikan infrastruktur.
Langkah ini mendesak untuk memastikan keberlanjutan aktivitas warga, kelestarian budaya, dan kelangsungan ekonomi daerah. Jika tidak, Kusamba yang kaya akan potensi dapat berubah menjadi kawasan tertinggal.
Abrasi di pantai Kusamba bukan hanya persoalan lingkungan tetapi juga masalah sosial, ekonomi, dan budaya. Pemerintah harus segera bertindak untuk menyelamatkan akses warga, menjaga cagar budaya, dan memastikan kelangsungan aset daerah sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap masyarakat Klungkung.(E’Brv)
Daerah
Perayaan HUT ke 8 Dan Peresmian LBH FKKPBM Bali, Mengusung Jiwa Sosial dan Pengabdian Tanpa Pamrih
DENPASAR – Organisasi masyarakat Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKPBM) merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke 8 sekaligus syukuran atas terbentuknya Lembaga Bantuan Hukum (LBH), bertempat di Coffeshop lantai 3 Rooftop Lestari by Intisari, Jl Raya Puputan no 26A, Renon, Denpasar, Minggu (10/11/2024).
Brigjen TNI (Purn) Made Sumantra, SH, selaku pembina Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKPBM), mengucapkan selamat atas Ulang Tahun sekaligus terbentuknya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) FKKPBM di Bali.
Beliau berharap LBH FKKPBM ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat yang tengah menghadapi masalah hukum, dengan mengedepankan semangat pengabdian tanpa pamrih.
Dalam sambutannya, Made Sumantra menyatakan bahwa LBH FKKPBM memiliki peran penting dalam situasi hukum saat ini.
“Kita berjuang tanpa pamrih, walaupun hasilnya sedikit, namun kita membuktikan bahwa kita memperjuangkan hukum dengan benar,” ujarnya tegas.
Sementara itu, Ketua DPD FKKPBM Bali, IB Ketut Kiana, SH, menegaskan bahwa lembaga ini merupakan wadah sosial yang sangat dibutuhkan. Dalam kesempatan yang sama, FKKPBM juga merayakan Hari Pahlawan dan HUT ke-8 organisasi di tingkat nasional, serta perayaan satu tahun berdirinya FKKPBM di Bali.
IB Ketut Kiana juga menyoroti pentingnya sosialisasi empat pilar kebangsaan, khususnya terkait persatuan dalam keragaman, Bhineka Tunggal Ika.
“Tugas kita adalah menyadarkan masyarakat bahwa kita satu NKRI, berbeda-beda tetapi tetap satu,” jelas pria yang akrab dipanggil Tu Aji ini.
Walau baru diresmikan, LBH FKKPBM saat ini telah menangani empat kasus hukum, terutama terkait kekerasan dan perceraian. IB Kiana menekankan pentingnya memberikan pencerahan kepada masyarakat agar proses perceraian tidak dilakukan sembarangan.
“Kita perlu memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengenai proses perkawinan dan pentingnya memahami kehidupan berumah tangga sebelum mengambil langkah besar seperti perceraian,” tutur tokoh masyarakat Sanur yang sesekali juga membantu pengobatan non medis ini.
LBH FKKPBM saat ini memiliki 15 anggota yang semuanya merupakan pengacara berpengalaman. Organisasi ini berkomitmen untuk membantu keluarga yang menghadapi kekerasan dalam rumah tangga, pembagian harta, dan kasus hukum lainnya, terutama bagi masyarakat yang kurang paham tentang hak-haknya.
Sebagai bagian dari pengembangan organisasi, FKKPBM Bali juga telah menunjuk Dr.IB.Amertha Putra Manuaba, S.Ked, M.Biomed, Phd, sebagai Ketua DPC FKKPBM Denpasar.
Dr Amertha, yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen di Universitas Udayana, juga dikenal aktif dalam dunia bisnis dan juga di seni bela diri Merpati Putih..
Tu Aji mengungkapkan rasa syukurnya bahwa Dr. Amertha, meski memiliki banyak kesibukan, masih bersedia menerima tugas mulia ini.
“Beliau adalah figur yang memiliki nilai akademis tinggi dan jiwa sosial yang besar. Kami yakin bahwa kehadiran Dr.Amertha akan memperkuat organisasi ini,” pungkas IB Kiana.
Acara malam itu diisi dengan memotong tumpeng sebagai wujud syukur, kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama dan ramah tamah. (E’Brv)
-
Mangku Bumi5 years ago
HIDUP DHARMA
-
News8 months ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Daerah4 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
Mangku Bumi6 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah3 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City