Pariwisata dan Budaya
Perluas Market, Ambarrukmo Group Adakan Gathering Di Bali
BADUNG – Ambarrukmo Group merupakan sebuah jenama asal Yogyakarta yang dikenal sebagai “The Gateway of Java” yakni pintu gerbang keistimewaan, yang memiliki lifestyle properti meliputi empat hotel dengan karakteristik uniknya masing-masing, serta dua pusat perbelanjaan terbaik di Yogyakarta.
Dengan bertempat di The Aria Progressive Asian Restorant, Jalan Batu Belig no 48, Kuta Utara, Sabtu, (15/06/2024) digelar acara Dinner and Gathering Amabarrukmo Group sebagai media untuk memperluas market bagi Ambarrukmo melalui para tamu undangan, khususnya untuk wisatawan yang berasal dari luar Yogyakarta baik domestik maupun internasional dengan memperkenalkan deretan properti hotel yang dimilikinya ke para tamu undangan serta pihak terkait di Pulau Dewata untuk bisa saling berkolaborasi.
Pada kesempatan ini turut hadir jajaran Direksi dan General Manager Ambarrukmo Group mulai dari Haris Susanto selaku Managing Director Ambarrukmo Group, Herman Courbois selaku General Manager Royal Ambarrukmo, Aris Retnowati selaku Cluster General Manager GRAMM Hotel & PORTA by Ambarrukmo, Nur Hidayati selaku Hotel Manager PORTA by Ambarrukmo, dan Ika Setyaningroem selaku General Manager Malyabhara Hotel.
Sedangkan dari pihak undangan hadir ketua ASITA Bali, wakil ketua KADIN Bali, ketua PHRI Badung dan para pelaku usaha pariwisata yang ada di Bali.
Royal Ambarrukmo Yogyakarta adalah hotel bintang lima yang mengusung konsep kemegahan Keraton Yogyakarta tempo dulu, dibalut dengan nuansa kemewahan yang modern serta pelayanan terbaik.
Selain itu juga terdapat GRAMM Hotel by Ambarrukmo yang menjadi hotel bintang empat dengan fasilitas elegan nan mewah, serta berlokasi strategis di jantung kota Yogyakarta dan dikenal sebagai business hotel terbaik di kota ini.
Ambarrukmo juga memiliki dua properti hotel bintang tiga yakni PORTA by Ambarrukmo yang mengusung konsep creative lifestyle serta Malyabhara Hotel yang menjadi tempat berlibur terbaik di kawasan Malioboro.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali, I Putu Winastra S.Sos, menyatakan sangat mengapresiasi acara ini untuk mempererat kerjasama antara pemilik hotel dengan biro perjalanan wisata yang ada.
“Hospitality industry ini harus face to face.
Quality tourism itukan harus dilakukan dari hati kehati, sehingga semua permasalahan bisa diselesaikan dengan baik.
Secara service, human touchnya harus ada,” ujarnya
Dirinya berharap agenda acara seperti event tahunan ASITA, yaitu Bali Beyond Travel Fair (BBTF) juga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Harapan kami dengan keikut sertaan dalam event tahunan BBTF juga sebagai ajang kolaborasi, sehingga local management juga bisa terekspose dengan baik,” tambahnya.
Wakil ketua umum (Kamar Dagang dan Industri) Kadin Bali, I Gusti Ketut Sukarba, dalam kesempatan ini menyatakan agar kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan berkembang.
“Budaya Jogja dan Bali ini hampir sama, mari kita sama-sama menjaga dan mempertahankan keajegannya.
Bulan depan kami akan ada kunjungan ke China sekalian juga untuk memperkenalkan pariwisata dan budaya Indonesia.
Kedepan kami akan adakan MOU yang saling menguntungkan dengan Ambarrukmo Group ini,” jelasnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kabupaten Badung, I Gusti Rai Suryawijaya, menyatakan sangat mendukung bentuk upaya-upaya kolaborasi dan kerjasama seperti ini.
“Jika wisatawan yang di Bali ingin mengenal destinasi wisata lain, biasanya mereka memilih ke Jogja.
Disana mereka bisa menggunakan fasilitas yang ditawarkan dari Ambarrukmo Group ini.
Ini menjadi suatu bentuk kerjasama yang bagus sekali,” ucapnya.
Tamu undangan yang hadir dalam acara Dinner and Gathering Ambarrukmo Group ini juga diajak mendapatkan pengalaman baru dalam ber Kelana di Bali yang menampilkan tiga Intellectual Property (IP) Ambarrukmo yakni Pasar Wiguna, Kelana Lidah Jawa, dan Kelana Swara.
Pasar Wiguna merupakan eco local market yang berkolaborasi dengan berbagai jenama lokal Bali dari berbagai sektor mulai dari kuliner, kerajinan, hingga pakaian.
Sementara Kelana Lidah Jawa adalah buku kuliner Ambarrukmo bersama Chef Laire Siwi Mentari, selaku pemilik JiwaJawi Restoran Yogyakarta, dalam buku tersebut, tertulis berbagai cerita di balik kuliner khas Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Sedangkan Kelana Swara Ambarrukmo merupakan sebuah ruang eksplorasi suara dan bebunyian (musik) populer dan kontemporer, pada momen ini Ambarrukmo juga mengundang Dimas (Spinsugar), Putu Septa, dan juga DAAN.
Gelaran ber Kelana di Bali berlokasi di GEO Open Space, Jalan Raya Kedampang, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung. Para tamu undangan dibawa menuju ke lokasi ber Kelana di Bali untuk menikmati secara langsung berbagai suguhan penampilan hingga local market yang ada.
Managing Director Ambarrukmo Group, Haris Susanto menyatakan sangat berharap dan ingin mengetahui bagaimana kultur dan budaya Jawa bisa diterima di Bali.
“Teori yang berhasil adalah apabila bisa dipraktekkan, di Bali ini lah tempat yang tepat untuk mempraktekkan kajian teori budaya Jawa yang kami miliki apakah relevan untuk market nasional.
Kami merasa membentuk intangible investment dari segi relationship, network, eksperience, dengan siapapun juga menjadi hal yang penting.
Untuk menarget pasar yang lebih luas, kami juga ikut serta dalam gelaran Bali Beyond Travel Fair (BBTF) untuk menjaring wisatawan in bound dari beberapa negara yang masuk ke Indonesia,” demikian disampaikannya.
Director of Sales & Marketing Royal Ambarukmo, Maya Dewi menyebutkan gathering ini dilakukan untuk membangun hubungan dan meningkat loyalitas terhadap produk Royal Ambarukmo.
Ia juga menambahkan ingin mendapatkan feedback langsung dari travel agent yang selama ini sudah mensupport Royal Ambarukmo, seperti membangun kepercayaan.
“Interaksi tatap muka untuk memperkenal Produk atau layanan baru secara langsung kepada Travel Agent.
Menjaga Jaringan dengan travel agent dan Instansi terkait Ini dapat meningkatkan engagement dan membuat mereka merasa lebih dekat dengan Royal Ambarukmo,” ungkapnya.
Ia juga berharap dapat membangun brand lmage yang Positif.
“Acara yang sukses dapat meningkatkan citra Royal Ambarukmo.
Ini juga dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas, serta mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Dalam event Bali Beyond Travel Fair atau yang disingkat BBTF 2024 yang diadakan di Bali International Convention Center (BICC) di Nusa Dua, Bali pada tanggal 12 sampai 14 Juni 2024 lalu, Royal Ambarrukmo group ikut dalam gelaran ini.
Di momen acara BBTF ke 10 yang mengusung tema “Exploring & Experiencing Senses of Indonesia’s Beauty” yang juga menjadi wadah untuk menyatukan ratusan pelaku industri pariwisata dari seluruh dunia, dengan kehadiran buyers yang berasal dari 45 negara ini, Royal Ambarrukmo Yogyakarta menawarkan beragam pilihan tempat serta paket hidangan yang memiliki unsur warisan budaya tradisional, khususnya Jawa.
Produk serta pelayanan yang dimiliki tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan utama wisata, namun juga menjadi sebuah identitas bagi Yogyakarta untuk memperkenalkan keistimewaannya.
Dengan kompleks bersejarah Kedhaton Ambarrukmo yang dahulu merupakan kediaman Sultan Hamengku Buwono VII, dipadukan dengan paket makanan Ladosan Dhahar, Pradangga dan Patehan yang disajikan dengan prosesi tradisional dan hidangan-hidangan kesukaan para Sultan terdahulu, BBTF 2024 ini juga menjadi sarana bagi hotel bersejarah ini untuk meningkatkan kesempatan memperkuat integritasnya sebagai salah satu pusat pengembangan budaya tradisional. (E’Brv)
Pariwisata dan Budaya
Pameran “The Soft Wild” di Ubud, Pesan Filosofis dari Dunia Hewan untuk Manusia
GIANYAR – Gajah Mas Gallery di Purana Suite Ubud resmi membuka pameran tunggal keenam pelukis I Made Somadita bertajuk “The Soft Wild,” Jum’at (20/12/2024)
Mengusung tema yang menggabungkan kelembutan dan keliaran hewan, pameran ini menghadirkan 23 karya seni yang mengangkat simbolisme hewan sebagai cerminan nilai-nilai yang jarang disadari oleh manusia.
Melalui karyanya, Made Somadita mengkritik salah satu aspek paling mendasar dari manusia: keserakahan.
“Saya belajar dari dunia hewan. Mereka hanya mengambil sesuai kebutuhan. Ketika kenyang, mereka tidak menimbun untuk esok hari. Ini kontras dengan kita, manusia, yang sering kali terus menginginkan lebih, bahkan melampaui batas kebutuhan,” ungkapnya.
Pameran ini bukan sekadar eksplorasi artistik, melainkan juga refleksi mendalam tentang bagaimana manusia dapat belajar dari filosofi alam.
“Saya ingin menyampaikan bahwa jika hewan, yang sering dianggap liar dan kasar, mampu hidup harmonis sesuai kodratnya, mengapa manusia yang memiliki akal tidak bisa?” ujar Somadita.
Somadita tidak hanya menampilkan estetika, tetapi juga menyematkan kritik terhadap fenomena sosial modern, termasuk konsumerisme dan eksploitasi berlebihan. Melalui teknik water color on paper, karya-karyanya menggambarkan hewan seperti gajah, kucing, dan ikan sebagai simbol harmoni, keberanian, dan keutuhan alam.
“Saya tidak melihat ini hanya sebagai kritik kepada orang lain, tetapi juga kepada diri saya sendiri. Harapan saya, karya-karya ini bisa menginspirasi audiens untuk melihat bahwa alam dan manusia seharusnya hidup lebih harmonis,” tambahnya.
Melalui lukisan-lukisannya, Somadita juga mengingatkan tentang pentingnya membiarkan hewan liar tetap hidup di habitat alaminya.
“Banyak hewan kehilangan instingnya ketika dirawat manusia. Saya percaya, mencintai hewan berarti membiarkan mereka hidup sesuai kodratnya, bebas di alam,” pungkasnya.
General Manager Purana Suite Ubud, I Ketut Warasana, menekankan pentingnya seni seperti yang ditampilkan Somadita dalam meningkatkan kesadaran lingkungan.
“Tema The Soft Wild ini sangat relevan. Hewan yang sering dianggap kasar ternyata punya nilai kelembutan dan harmoni yang bisa kita pelajari. Ini sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, di mana manusia, lingkungan, dan Tuhan harus hidup seimbang,” jelasnya.
Ia juga menyoroti peran Ubud sebagai pusat seni lukis di Bali, yang terus berupaya mengangkat karya seniman lokal dan memperkuat warisan budaya.
“Kami ingin menjadikan Ubud tetap sebagai destinasi seni, mendukung para seniman muda dan senior untuk terus berkarya. Pameran seperti ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap seni yang menginspirasi,” tambahnya.
Pameran “The Soft Wild” ini menjadi panggung bagi pesan mendalam tentang hubungan manusia dengan alam, dan bagaimana hewan liar dapat menjadi guru yang menginspirasi. Dengan mengangkat keindahan dan makna dari dunia hewan, Somadita mengajak audiens untuk merefleksikan diri, berhenti sejenak dari kerakusan, dan belajar untuk hidup lebih harmoni, seperti yang dilakukan alam itu sendiri.
Pameran yang akan berlangsung selama satu bulan di Gajah Mas Gallery, Purana Suite Ubud ini terbuka untuk umum. Bagi pengunjung, ini bukan hanya kesempatan menikmati seni, tetapi juga merenungi pesan mendalam yang ingin disampaikan: manusia, dengan akalnya, seharusnya mampu hidup lebih baik, sederhana, dan selaras dengan alam. (E’Brv)
Pariwisata dan Budaya
IHGMA Bali Rayakan Akhir Tahun 2024 dengan Tema “Rock On! The 80’s”
JIMBARAN – Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali sukses menggelar acara tahunan bertajuk End Year Gathering 2024 pada Jumat, 20 Desember 2024.
Bertempat di Jimbaran Bay Resort and Spa, acara yang dimulai pukul 16.30 WITA ini mengusung tema unik, “Rock On! The 80’s”, sekaligus menjadi ajang pengukuhan Dewan Pengurus Cabang (DPC) IHGMA Bali.
Ketua IHGMA DPD Bali, Komang Artana, S.Pd, menjelaskan bahwa gathering ini merupakan salah satu dari lima program utama asosiasi untuk mempererat sinergi antara anggota, mitra strategis, akademisi, dan sponsor.
“Acara ini menjadi platform bagi anggota untuk saling berbagi wawasan, memperluas relasi, dan memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang mendukung perjalanan IHGMA Bali,” ungkap Komang.
Komitmen Mencetak Pemimpin Masa Depan
IHGMA Bali berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui program-program inovatif, seperti GM Lab, yang bertujuan membekali calon general manager dengan keahlian strategis di bidang revenue management, pemasaran, hingga operasional.
“Kami bercita-cita menciptakan pemimpin masa depan yang tidak hanya cakap memimpin, tetapi juga mampu berkontribusi positif bagi perkembangan industri perhotelan di Bali,” tambah Komang.
Pertumbuhan Keanggotaan dan Potensi Kolaborasi
Sejak 2020, jumlah anggota IHGMA Bali meningkat signifikan, mencapai sekitar 200 orang per Mei 2023. Namun, masih ada peluang besar karena lebih dari 60% properti perhotelan di Bali belum bergabung dengan asosiasi ini.
“Kolaborasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas SDM perhotelan Bali agar dapat bersaing secara global.
Sebagai general manager, tugas kami tidak hanya memimpin tetapi juga membimbing generasi berikutnya demi keberlanjutan industri perhotelan di Bali,” tegas Komang.
Dengan tema yang nostalgik dan pelaksanaan yang meriah, End Year Gathering 2024 diharapkan menjadi momen bersejarah yang memperkuat posisi IHGMA Bali sebagai pionir perubahan positif di sektor perhotelan Pulau Dewata. (Ray)
Pariwisata dan Budaya
Keceriaan Perayaan HUT ke 2 Trans Studio Bali dan Sensasi Bermain Salju di Frozenland
DENPASAR – Trans Studio Bali kembali menyemarakkan dunia hiburan di Bali dengan perayaan ulang tahun yang ke-2 dengan penuh keceriaan sekaligus menyambut libur Natal dan Tahun Baru.
Bertempat di Amphitheater Trans Studio, Indoor theme park terbesar di Bali, yang berlokasi dalam Trans Studio Mall Bali, Jl.Imam Bonjol 440, Denpasar, mengajak para pengunjung untuk ikut merasakan kemeriahan perayaan ulang tahun yang dipenuhi dengan berbagai hiburan memukau.
Penampilan paduan suara dari Bali Music Academy, tarian kontemporer dari komunitas Lintang Ayu Entertainment, hingga pertunjukan dari tim Show & Production Trans Studio Bali menjadi magnet yang memikat para pengunjung.
Dalam sambutannya, General Manager Trans Studio Bali Theme Park, I Nyoman Sutarjana, mengungkapkan bahwa selama dua tahun berjalan, pihaknya selalu berusaha memberikan hiburan terbaik untuk momen bahagia setiap pengunjung.
“Untuk merayakan hari spesial ini, kami juga memberikan promo tiket dan hadiah menarik, pertunjukkan spesial paduan suara, lomba mewarnai, gift hunting games, face painting dan es krim gratis. Serta tak lupa juga membagikan hadiah untuk seluruh pengunjung yang datang di perayaan ulang tahun kali ini, kami menyiapkan lucky draw berhadiah utama Smart TV, Smart Watch, TWS Bluetooth dan masih banyak lainnya”, ujarnya.
“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan hiburan terbaik, tidak hanya untuk warga Bali, tetapi juga untuk wisatawan domestik dan internasional. Kami berharap Trans Studio Bali bisa menjadi simbol kebahagiaan dan kebanggaan Bali,” tambahnya.
Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, Trans Studio Bali diharapkan dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, menarik lebih banyak wisatawan, dan menciptakan lapangan kerja baru. Kehadirannya juga menjadi simbol sinergi antara hiburan modern dan budaya lokal, menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung dari seluruh dunia.
“Kami optimis masa depan Trans Studio Bali akan semakin gemilang. Dengan terus menghadirkan inovasi dan hiburan berkualitas, kami percaya dapat menjadi ikon hiburan yang membanggakan bagi Bali dan Indonesia,” pungkasnnya.
Sebagai bagian dari komitmen sosialnya, Trans Studio Bali juga mengundang 200 anak yatim dari berbagai yayasan di Denpasar dan sekitarnya untuk menikmati pengalaman bermain di 16 wahana kelas dunia. Kegiatan ini diharapkan memberikan kebahagiaan dan kenangan indah bagi mereka.
Dalam menyambut Natal dan Tahun Baru ini, Trans Studio Bali menawarkan berbagai promo menarik seperti Promo KTP Bali Rp 150.000, Promo Duo Domestik Rp 400.000 untuk 2 tiket, dan bundling promo lainnya yang bisa dibeli di website.
Menambah keistimewaan perayaan ini, Trans Studio Bali juga memperkenalkan Frozenland, wahana bermain salju dengan suhu -5 derajat Celsius. Wahana ini memberikan sensasi unik musim dingin di tengah tropisnya Bali. Dibuka sejak 15 Desember 2024, Frozenland akan memanjakan pengunjung selama dua bulan sebelum melanjutkan perjalanannya ke kota lain.
“Frozenland adalah inovasi baru yang tidak hanya memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung, tetapi juga menjadi daya tarik yang bisa meningkatkan kunjungan ke TSM Bali,” ujar Sukma Widyantari dari Public Relation Trans Studio Bali.
Dengan harga tiket masuk, Rp 30.000, Frozenland akan menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk bermain salju, membangun istana salju, hingga berfoto dengan latar belakang musim dingin yang estetik.
Perayaan ulang tahun ke-2 ini menjadi momentum untuk melihat peluang besar yang dimiliki Trans Studio Bali. Dengan wahana-wahana inovatif seperti Flying Over Indonesia dan iFly, ditambah wahana sementara seperti Frozenland, Trans Studio Bali berpotensi menjadi pusat hiburan utama di Indonesia Timur.
Ayo tunggu apalagi, lengkapi kemeriahan liburan akhir tahunmu bersama keluarga di Trans Studio Bali. (E’Brv)
-
Mangku Bumi5 years ago
HIDUP DHARMA
-
News9 months ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Daerah4 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
Mangku Bumi6 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah4 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City