Connect with us

Daerah

Pangdam Pimpin Sertijab dan Tradisi Laporan Korps Pejabat Kodam IX/Udayana

Published

on


Denpasar – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M., memimpin acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) dan Tradisi Laporan Korps Pejabat Kodam IX/Udayana yang dilaksanakan di Aula Supardi Makodam IX/Udayana, Denpasar, pada Selasa (30/5/2023).

Adapun pejabat yang melaksanakan Sertijab antara lain Asisten Logistik (Aslog) Kasdam IX/Udayana dari Kolonel Arm Widodo Noercahyo kepada Kolonel Kav Soleh, S.Sos., Dandenma Kodam IX/Udayana dari Kolonel Inf Made Yoseph Angkasa kepada Kolonel Kav Suep, S.I.P., dan Danyon Armed 20/155 GS/BY dari Letkol Arm Boby, S.I.P., kepada Letkol Arm Karimuddin Rangkuti, S.I.P., M.Han.

Selanjutnya, dilaksanakan juga Tradisi Pelepasan Irutben Itdam IX/Udayana Kolonel Inf Syahrul Hadi, serta Tradisi Penerimaan dan Pelepasan Kasiops Kasrem 163/Wira Satya dari Kolonel Inf Komang Agus Marthana Putra S.Sos., M.Tr.(Han) kepada Kolonel Inf Endarwan Yansori dan Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti dari Kolonel Kav Djefri Marsono Hanok kepada Letkol Inf Augusto Moniz Lopez.

Acara Sertijab diawali dengan tradisi penciuman Pataka Kodam IX/Udayana “Praja Raksaka”, dilanjutkan dengan penanggalan dan penyematan tanda jabatan oleh pejabat yang melaksanakan serah terima, serta diakhiri dengan penciuman Pataka Kodam IX/Udayana oleh para pejabat lama untuk selanjutnya akan melaksanakan tugas pengabdian di satuan baru.

Dalam pernyataan penerimaan yang disampaikan Pangdam IX/Udayana, atas nama seluruh warga Kodam IX/Udayana secara resmi menerima para pejabat baru di Kodam IX/Udayana, seraya berharap semoga kepercayaan yang telah diberikan oleh Pimpinan TNI AD untuk memangku jabatan di Kodam IX/Udayana dapat dilaksanakan dengan baik serta penuh rasa tanggung jawab.

“Selaku Pangdam IX/Udayana maupun pribadi saya mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas di Kodam IX/Udayana kepada Kolonel Kav Soleh, S.Sos., Kolonel Kav Suep, S.I.P., Kolonel Inf Endarwan Yansori, Letkol Inf Augusto Moniz Lopes dan Letkol Arm Karimuddin Rangkuti, S.I.P., M.Han., beserta keluarga. Jadilah Prajurit Praja Raksaka sejati!” ucap Pangdam.

Sementara itu, dalam pernyataan pelepasannya, atas nama seluruh warga Kodam IX/Udayana, Pangdam melepas para pejabat lama seraya menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdiannya di Kodam IX/Udayana. Berbagai pengalaman tugas yang diperoleh selama ini hendaknya dapat menjadi bekal dan bermanfaat dalam menunjang keberhasilan tugas di tempat yang baru.

“Kepada Kolonel Arm Widodo Noercahyo, Kolonel Inf Syahrul Hadi, Kolonel Inf Komang Agus Marthana Putra, S.Sos, M.Tr.(Han)., Kolonel Kav Djefri Marsono Hanok dan Letkol Arm Boby, S.I.P., beserta Keluarga, kami ucapkan selamat bertugas di tempat yang baru dan disampaikan penghargaan sebesar-besarnya atas dedikasi, prestasi dan pelaksanaan tugas selama ini. Jagalah semangat juang prajurit Praja Raksaka!” pungkas Pangdam.

Usai pelaksanaan Sertijab dan Tradisi Laporan Korps, dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang dilaksanakan di Aula Supardi Makodam IX/Udayana, yang dihadiri oleh Kasdam IX/Udayana, Irdam IX/Udayana, Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana, Danrem 163/WSA, Asrendam IX/Udayana, LO AL, LO AU, para Asisten Kasdam IX/Udayana, pada Dan/Kabalakdam IX/Udayana, serta Ketua dan Wakil Ketua Persit KCK PD IX/Udayana beserta pengurus. (Pendam IX/Udy)


Advertisement

Daerah

Dukung Penuh Petani, Bupati Kembang Salurkan ribuan Bibit Tanaman dan Pupuk Organik

Published

on

Jembrana – Kakao menjadi komoditas unggulan di kabupaten Jembrana yang mendapat perhatian khusus dari Pemkab Jembrana mulai dari hulu sampai hilir sehingga kakao Jembrana mampu merambah pangsa pasar dunia Internasional.

Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, Pemkab Jembrana terus mendorong mewujudkan kebun-kebun kakao yang bersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas “Organik Aromatik Spesifik”.

Upaya itu pun direalisasikan dengan pemberian bantuan 19.999 bibit kakao unggul dan 99,9 ton pupuk organik kepada 8 subak abian dan kelompok tani di Kabupaten Jembrana oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, Minggu (11/5) di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.

Bupati Kembang saat melakukan simbolis penyerahan bibit kakao di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.

“Hari ini saya ingin bibit yang diterima cukup banyak ini dengan anggaran hampir setengah miliar yang murni dianggarkan dari APBD supaya bisa betul-betul bermanfaat,” ucap Bupati Kembang, usai acara penyerahan secara simbolis.

Diharapkan, pemberian bantuan bibit unggul dan pupuk organik dapat memicu peningkatan produktivitas dan daya saing produk kakao, yang pada saat ini produksinya mencapai 3.000 ton pertahun.

Kakao Jembrana yang telah berhasil menembus pasar ekspor, menjadi pemacu semangat Bupati Kembang Hartawan dan Wabup Patriana Krisna untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas kakao ini. Salah satu upayanya juga dengan meminta dana bagi hasil melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di bawah Kementerian Keuangan RI.

“Karena kakao kita sudah menembus pasar ekspor, maka kita akan bersurat, sehingga nanti harapannya kita mendapat dana bagi hasil cukai kakao, dan kita akan gunakan dana itu sepenuhnya untuk petani kakao,” ujar Bupati Kembang.

Pihaknya menegaskan tidak akan mengembangkan terlalu banyak jenis komoditi perkebunan, pengembangan kakao akan menjadi prioritas untuk semakin meningkatkan posisi Jembrana sebagai produsen kakao berkualitas dunia.

“Tidak banyak jenis yang kita kembangkan, yang kita utamakan justru kakao. Mudah-mudahan, kita doakan petani kita sukses semua,” tutupnya.

Continue Reading

Daerah

Tegas! Polsek Gilimanuk Kembalikan Anak Punk Tanpa Identitas

Published

on

Jembrana – Sebanyak lima orang anak punk yang masuk ke Bali tanpa dilengkapi identitas resmi berhasil diamankan di kawasan SPBU Gilimanuk, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Rabu (30/4) siang. Penanganan cepat dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Babinsa, Satpol PP dan Linmas Kelurahan Gilimanuk dengan didampingi aparat setempat, demi menjaga kondusivitas wilayah pintu gerbang Bali tersebut.

Kejadian bermula sekitar pukul 12.30 Wita, saat petugas melakukan patroli rutin di seputaran Pelabuhan Gilimanuk. Mereka menemukan lima pemuda bergaya punk yang mencurigakan tanpa membawa kelengkapan identitas diri. Dari hasil pendataan, kelima orang tersebut masing-masing bernama Trian (21), Dean (27), Ahmad Bajuri (32), Edi (24), dan Hisan Fauzi (25), seluruhnya berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kelima anak punk ini mengaku berangkat dari Bandung dengan tujuan Denpasar. Namun, untuk menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk resmi Pelabuhan Gilimanuk, mereka memilih berjalan kaki melewati jalur pesisir pantai.

Kelima anak punk tanpa identitas dikembalikan ke pulau jawa dengan dikawal ketat anggota kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., menyatakan bahwa pihaknya memang rutin memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang keluar-masuk Bali, khususnya di area pelabuhan. “Kami selalu tekankan personel di pos-pos pemeriksaan, termasuk mengawasi jalur-jalur tidak resmi yang kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Selanjutnya, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma yang didampingi Kasi Trantib, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan personel Pol PP setempat, langsung memberikan pembinaan dan imbauan kepada para anak punk tersebut. Mereka diingatkan agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum maupun lalu lintas jalan.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kelima anak punk itu akhirnya diputuskan untuk dikembalikan ke daerah asal. Pada pukul 14.20 Wita, mereka diberangkatkan menggunakan KMP Trisakti Elfina melalui Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Pengawalan ketat dilakukan hingga mereka naik ke atas kapal oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Lurah Gilimanuk, Satpol PP, Linmas, dan Bhabinkamtibmas.

Continue Reading

Daerah

Bersama dalam Sunyi, Warga Serangan dan BTID Bangun Masa Depan

Published

on

By

Masyarakat Adat Serangan.

DENPASAR – Di tengah dinamika pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Desa Adat Serangan dan PT Bali Turtle Island Development (BTID) menunjukkan kolaborasi yang kuat dan konsisten. Tanpa banyak sorotan, keduanya terus berjalan beriringan membangun kawasan dengan semangat kebersamaan dan saling percaya.

Sejak lama, hubungan antara warga Serangan dan BTID tidak hanya bersifat formal, tapi juga personal dan kekeluargaan. Dalam setiap aspek kehidupan—adat, budaya, lingkungan, hingga pembangunan—masyarakat dilibatkan secara aktif.

“Keterbukaan untuk berkomunikasi selalu kita jaga. Tidak semua harus diumumkan, yang penting kepercayaan dan niat baik,” ujar Jro Ketut Sudiarsa, Mangku Pura Pat Payung.

Jro Ketut menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan KEK Kura Kura Bali, seraya berharap berkah dari Ida Betara Dalem Pat Payung agar semua rencana berjalan lancar.

Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, menegaskan pentingnya menjaga harmoni. Ia menyebut bahwa komunikasi adalah kunci untuk merawat hubungan yang baik, termasuk dengan investor seperti BTID.

“Kami ingin pembangunan ini membawa manfaat dan kesejahteraan bagi warga. Kura Kura Bali adalah bagian dari desa kami,” ujarnya.

Kontribusi nyata BTID selama ini juga tak sedikit. Sejak kesepakatan tahun 1998, BTID telah menyerahkan lahan lebih dari 7 hektar, menyediakan fasilitas umum, dan membantu akses ibadah. Salah satu hal yang paling dikenang adalah keputusan BTID untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawan asal Serangan saat pandemi Covid-19.

“Saat perusahaan lain memberhentikan pegawai, warga kami tetap digaji. Itu sangat berarti,” kata Gede Pariatha.

Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami, turut menyampaikan hal senada. Ia mengapresiasi komunikasi baik yang terus dibangun antara warga dan BTID, termasuk dalam pengembangan infrastruktur seperti jembatan ke Pura Sakenan yang dulunya hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau jukung.

“Kontribusi BTID banyak dan positif. Hubungan tetap harmonis dan kondusif,” ujarnya.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa pembangunan yang berakar pada budaya dan keharmonisan bukan hanya mimpi. Ia sudah berjalan nyata, meski tanpa hingar-bingar. (Tim)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku