Connect with us

Global

Panen Raya Jagung di Blora, Kementan Fasilitasi Kerjasama Petani dan Peternak Ayam

Published

on


GATRADEWATA.COM||Blora.Selasa 19 Februari 2019 – Meski lokasinya berbukit-bukit, namun hamparan jagung nan luas sejauh mata memandang terlihat sangat subur dan bernas. Pemandangan yang menggembirakan itu terhampar saat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita bersama dengan Bupati Blora menghadiri acara panen raya jagung di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tepatnya di Lokasi Hutan Perhutani RPH Kalisari Jati Gong Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo, Blora, Selasa (19/02).

Pada kesempatan tersebut, Dirjen PKH I Ketut Diarmita mengatakan bahwa kehadirannya dalam acara panen raya jagung ini, ditugaskan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mengawal dan menjembatani kerjasama pemanfaatan jagung hasil panen raya petani oleh peternak ayam, melalui peran Bulog sebagai fasilitator petani dan peternaknya.

“Petani yang harus kita bina di sini ada dua, yaitu petani jagung dan peternak ayam, sedangkan kami pemerintah ini di tengah-tengah mereka yang harus mengayomi keduanya,” kata Dirjen I Ketut Diarmita.

Dirjen juga menjelaskan bahwa dalam pakan unggas, jagung merupakan komponen penting karena berkontribusi sekitar 40-50 persen dalam formulasi pakan, sehingga menurutnya ketersediaan jagung sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha peternakan.

Berdasarkan data prognosa jagung tahun 2018 dari Badan Ketahanan Pangan bahwa total penggunaan jagung di Indonesia sebesar 15,58 juta ton dan sekitar 66,1 persen atau 10,3 juta ton untuk memenuhi kebutuhan industri pakan dan peternak ayam petelur (layer) mandiri.

I Ketut menuturkan, jika produksi pakan tahun 2018 sekitar 19,4 juta ton, maka setidaknya dibutuhkan jagung 7,8 juta ton untuk industri pakan ditambah 2,5 juta ton untuk peternak mandiri. Sedangkan di 2019, industri pakan memerlukan 8,59 juta ton dan peternak mandiri 2,9 juta ton. Hal ini menurutnya dapat menjadi pendorong bagi berkembangnya agribisnis jagung di Indonesia dalam rangka peningkatan produksi dan kesejahteraan petani sekaligus sebagai motor penggerak pembangunan di pedesaan.

Kabupaten Blora merupakan salah satu sentra jagung Jawa Tengah, terbesar kedua setelah Kabupaten Grobogan. Dengan panen jagung ini, I Ketut Diarmita berharap para petani dapat menyuplai kebutuhan jagung bagi peternak, baik yang berada di wilayah Blora maupun di kabupaten lainnya. I Ketut berharap petani jagung dan peternak ayam mandiri dapat menikmati masa panen raya jagung saat ini melalui mekanisme distribusi dan tata niaga yang baik.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen PKH I Ketut Diarmita juga mempertemukan langsung peternak ayam mandiri Solo dengan petani jagung Blora. Ini langkah konkret memberi kepastian pasar kepada petani dan peternak yang diwujudkan dalam kesepakatan kerjasama penyerapan jagung antar kedua belah pihak. “Kesepakatan pembelian jagung petani oleh peternak, dengan Bulog berada di tengahnya, mengatur penyerapan jagung dan pasokan dari Blora ke Solo,” imbuh I Ketut Diarmita.

Sebagai salah satu sentra ternak ayam petelur di tanah air, kebutuhan peternak Solo, Jawa Tengah, akan jagung sebagai bahan pakan sangat tinggi. Untuk itu, Dirjen PKH mengharapkan saat panen raya seperti ini harga jagung di petani tetap terjaga, tidak turun drastis, petani untung dan peternak juga memperoleh harga yang wajar, sehingga keduanya sama-sama untung.

Lebih lanjut I Ketut menjelaskan dasar aturan yang digunakan sebagai pedoman harga jagung adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 96 Tahun 2018 Tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen. Dalam Permendag ini harga pembelian jagung di tingkat petani dengan kadar air 15% sebesar Rp. 3.150/kg dan harga acuan penjualan di industri pengguna (sebagai pakan ternak) Rp 4.000/kg.

Pada acara ini dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama antara petani dan gabungan kelompok tani (gapoktan), para perusahaan pabrik pakan (feed meal), dan peternak ayam petelur (layer) mandiri yang disaksikan oleh Satgas Pangan dan Bulog Divre Jateng.

_*Jadi Sentra Jagung, Bupati Blora Undang Investor Bangun Pabrik Pakan*_

Di Lokasi yang sama, Bupati Blora Joko Nugroho menyampaikan bulan Februari dan Maret ini merupakan puncak panen raya jagung di Kabupaten Blora. Meskipun, menurutnya, pada akhir bulan Januari petani sudah banyak memanen jagungnya.

Laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora menyebutkan luas panen pada awal tahun ini (Januari-Maret) 26.977 Ha. 21.051 Ha sudah masuk data Statistik Pertanian, dan selebihnya 5.926 di lahan hutan belum masuk data Statistik Pertanian. Produksi jagung mencapai 157 ribu ton. Pada tahun 2018 luas panen jagung di Kabupaten Blora 70.319 Ha yang tersebar di 16 Kecamatan, dengan rata-rata produktivitas 5,8 ton per Ha.

Lebih lanjut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora melaporkan bahwa luas panen jagung tahun 2018 seluruh Kecamatan Banjarrejo sendiri 2.548 Ha (luas panen Februari 1.388 Ha dan Maret 1.215 Ha), dengan produktivitas 7 – 7,5 ton per hektar. Sedangkan luas hamparan jagung di lokasi acara panen saat ini 160 Ha dari total 300 Ha yang dimiliki oleh beberapa kelompok tani.

“Saya berharap harga jagung di tingkat petani saat ini untuk pipil basah dengan Kadar Air (KA) 33% dapat mencapai Rp. 2.800 per kg, sehingga petani masih untung,” ucap Bupati Blora Joko Nugroho.

Bupati selanjutnya juga berharap agar pengusaha berminat membangun pabrik di wilayahnya. “Saya berharap para perusahaan pabrik pakan (feed meal) yang hadir di sini ada yang tertarik untuk mendirikan pabrik pakan di sini, sehingga lebih mendekatkan antara produsen jagung dengan pabrik pakan yang dapat langsung menyerap jagung petani, sehingga lebih efisien,” harap Joko Nugroho.

_*Mobile Corn Dryer, Solusi Pasca Panen Petani Jagung*_

Menurut Dirjen PKH, permasalahan jagung saat ini adalah di pasca panen. Sebagai salah satu solusi yang menjadi pilihan terbaik dalam pengelolaan pasca panen jagung adalah penggunaan mesin pengering jagung yang bersifat mobile, utamanya di sentra produksi jagung yang relatif jauh dari pabrik pakan. Untuk itu, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan PT. Charoen Pokphand Indonesia memperkenalkan penggunaan Mobile Corn Dryer (MCD), yaitu peralatan pengeringan jagung yang dapat dipindahkan secara mudah untuk didekatkan ke lokasi-lokasi panen jagung. Solusi ini diharapkan dapat memecahkan persoalan kadar air sehingga pertumbuhan jamur aflatoksin dapat dikendalikan. Dengan demikian, upaya ini dapat mewujudkan harapan bersama: “Bermanfaat untuk Korporasi Petani Jagung”.

I Ketut berharap Mobile Corn Dryer yang merupakan hasil karya anak bangsa ini dapat menjadi sebuah solusi dalam mengatasi masalah pasca panen jagung yang selama ini dihadapi oleh petani. “Kita berharap apabila petani makmur dan sejahtera, peternak pun akan menjadi lebih makmur dan sejahtera, untuk Indonesia yang lebih baik,” ucap Dirjen I Ketut Diarmita.

Sementara itu, Eka Budiman dari PT. Charoen Phokphand Jawa Tengah menyampaikan dalam acara ini bahwa pihaknya telah menyediakan dua Mobile Corn Dryer (MCD) untuk membantu petani mengeringkan jagungnya. Menurutnya, kelebihan penggunaan MCD ini adalah dapat meningkatkan waktu simpan setelah dikeringkan, melancarkan tata niaga, mendapatkan kualitas lebih baik dan pada akhirnya petani dapat menikmati harga yang lebih baik dari jagung berkadar air lebih rendah.

Dikatakannya juga bahwa konsep Mobile Corn Dryer berawal di tahun 2018, seiring dengan upaya PT. Charoen Pokphand Indonesia dalam upaya meningkatkan penyerapan jagung secara langsung dari petani yang merupakan bahan baku utama pakan ternak.

Prototipe ini sudah dilakukan uji coba lapangan perdana pada panen jagung di Lampung Selatan pada 29 Agustus 2018. Selanjutnya pada 15 Februari 2019 kembali dilakukan uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Tuban, dan saat ini dilakukan uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Blora. Berikutnya akan terus dilakukan uji coba secara berkala di beberapa sentra produksi jagung untuk memberikan bukti implementasi nyata atas kegunaan dari Mobile Corn Dryer pada pertanian jagung di negeri ini.

“Jika ada petani yang kesulitan menjual hasil panennya, dapat langsung menghubungi kami, kami akan bantu menyerapnya. Kami akan bantu menjembatani,” tandas Eka.

Erno petani jagung yang hadir di acara tersebut berharap MDC ini bisa diperbantukan di Kabupaten Blora selama 1 bulan, selama musim panen. Ia juga berharap, limbah hasil pertanian jagung (tebon) di wilayahnya juga dapat dimanfaatkan oleh peternak untuk pakan ternak. Mereka juga selama ini telah memanfaatkan kotoran ayam sebagai pupuk organik yang dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik. (SRI/Red) – ( INN.W)


Advertisement

Global

Laporan UNESCO tentang Kondisi Pekerja Media Ditolak, Kedubes Rusia Sampaikan Apresiasi ke PPWI

Published

on

JAKARTA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mr. Sergei Tolchenov, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada organisasi Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) atas dukungan yang diberikan kepada organisasi Persatuan Wartawan Rusia (Russia Union of Journalists) dalam penyampaian protes atas draft laporan Direktur Jenderal UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation), Mrs. Audrey Azoulay. Ucapan terima kasih tersebut disampaikan Dubes Rusia melalui atase bidang media dan publikasi Kedubes Rusia, Mr. Alexander Tumaykin, melalui pesan WhatsApp ke Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, Selasa, 17 Desember 2024.

“Mrs. Azoulay’s report was not accepted, thanks to the efforts of all global community and your help, Wilson,” tulis Alexander Tumaykin dalam pesan singkatnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, draft laporan UNESCO terkait Keselamatan Jurnalis dan Isu Impunitas yang disampaikan Audrey Azoulay pada Sidang ke-34 Dewan Kerjasama Antar-pemerintah yang membahas Program Internasional untuk Pengembangan Komunikasi UNESCO di Paris, 21-22 November 2024, tidak menyertakan data dan informasi tentang kondisi wartawan dan perkerja media Rusia yang mengalami pembatasan akses informasi, penangkapan, penyiksaan, dan bahkan pembunuhan secara sengaja, saat melakukan peliputan di medan perang Rusia melawan Ukraina. Draft laporan UNESCO itu mendapat protes keras dari organisasi Persatuan Wartawan Rusia, dan meminta kepada Kedutaan Rusia di berbagai negara untuk menggalang dukungan dari para wartawan di negara tempat bertugas masing-masing.

Berita terkait dapat dilihat di sini: UNESCO Terkesan Berat Sebelah, PPWI Dukung Persatuan Wartawan Rusia Surati Lembaga Dunia Itu (https://pewarta-indonesia.com/2024/12/unesco-terkesan-berat-sebelah-ppwi-dukung-persatuan-wartawan-rusia-surati-lembaga-dunia-itu/)

Kedubes Rusia untuk Indonesia meminta bantuan PPWI memberikan dukungan dalam bentuk surat dukungan dan seruan serta bentuk dukungan lainnya kepada organisasi Persatuan Wartawan Rusia tersebut. Ketum PPWI Wilson Lalengke selanjutnya membuat surat resmi dan video yang berisi Seruan Jurnalis Internasional yang dikirimkan ke koleganya di Persatuan Wartawan Rusia untuk diteruskan ke Dirjen UNESCO dan pihak terkait lainnya di badan dunia, Persatuan Bangsa-Bangsa.

Video Seruan Jurnalis Internasional dapat diakses di sini: The Call of International Journalists on Unacceptable UNESCO’s Report (https://youtu.be/xVESZ6WcXEk)

Hasilnya, laporan Dirjen Audrey Azoulay terkait Keselamatan Jurnalis dan Isu Impunitas yang diajukan ke lembaga dunia itu pada tanggal 13 Desember 2024 lalu di Markas PBB di New York, Amerika Serikat, ditolak oleh peserta sidang. Penolakan tersebut disambut gembira oleh Persatuan Wartawan Rusia dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan jurnalis di seluruh dunia yang sudah memberikan dukungan terhadap perjuangan mereka.

Berikut ini disadurkan kembali secara lengkap isi Seruan Jurnalis Internasional dari PPWI yang juga mengatasnamakan para anggota dan perwakilan PPWI di 25 negara, yang dikirimkan ke UNESCO melalui Persatuan Wartawan Rusia.

_SERUAN JURNALIS INTERNASIONAL_

_Saya, Wilson Lalengke, atas nama segenap anggota organisasi Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) yang berpusat di Jakarta, Indonesia, bersama seluruh perwakilan PPWI di 25 negara di dunia menyerukan kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization – UNESCO), untuk merevisi laporannya terkait data dan informasi tentang keadaan dan kondisi para jurnalis yang bertugas dan menjadi korban perang Ukraina versus Russia. Sebagai bagian dari badan dunia, UNESCO wajib menjadi representase seluruh masyarakat dunia, termasuk bagi kalangan jurnalis dari negara manapun tanpa kecuali._

_Dalam draft laporan UNESCO tentang Keselamatan Jurnalis dan Isu Impunitas Jurnalis yang disampaikan pada pertemuan Sesi Ke-34 Dewan Kerjasama Antar Pemerintahan dan Program Internasional tentang Pembangunan Komunikasi UNESCO di Paris pada tanggal 21-22 November 2024 lalu, lembaga tersebut terkesan diskriminatif dan kurang akurat dalam menyajikan data real terkait hambatan, pembatasan akses, penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan, yang dialami kalangan jurnalis, khususnya para jurnalis Rusia. Oleh sebab itu, sekali lagi saya mendesak agar Direktur Jenderal UNESCO, Ibu Audrey Azoulay, segera merevisi dan melengkapi draft laporannya, sebelum dipublikasikan pada tanggal 13 Desember 2024 mendatang, dengan mencantumkan data faktual tentang kondisi dan situasi yang dialami para wartawan Rusia saat melakukan peliputan di medan perang Rusia-Ukraina._

_UNESCO semestinya menjunjung tinggi independensi dan netralitasnya dalam menyampaikan fakta lapangan serta sebagai wasit yang adil bagi semua orang tanpa memandang kewarganegaraan, kebangsaan, ras, agama, dan status sosial, terutama terhadap para pihak yang sedang berkonflik seperti Ukraina dengan Rusia. UNESCO juga harus memegang teguh komitmennya untuk melindungi setiap pekerja jurnalisme dan membela kebebasan berbicara bagi semua pihak._

_Saya berharap Seruan Jurnalis Internasional ini menjadi perhatian bagi semua pihak, para jurnalis di manapun, dan teristimewa bagi Direktur Jenderal UNESCO, Ibu Audrey Asoulay. Terima kasih._

_Jakarta, 11 Desember 2024_

_DEWAN PENGURUS NASIONAL_
_PERSATUAN PEWARTA WARGA INDONESIA_

_Ketua Umum,_

_Mr. Wilson Lalengke_

Selain menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih melalui pesan WhatsApp, Kedutaan Besar Rusia juga mengundang Ketum PPWI, bersama beberapa pekerja media lainnya, untuk menghadiri pertemuan (briefing) dengan Dubes Sergei Tolchenov pada tanggal 20 Desember 2024 mendatang di kediaman Dubes Rusia, Jl. Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam undangan tersebut, disebutkan bahwa topik yang akan dibicarakan antara lain tentang: agenda geopolitik, jadwal kegiatan bilateral Rusia – Indonesia, serta persiapan Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Rusia dengan Indonesia.

“Me and Ambassador hope to meet you in person at the briefing.” Demikian disampaikan Alexander Tumaykin seakan menegaskan agar Ketum PPWI, Wilson Lalengke, dapat meluangkan waktu untuk hadir langsung alias tidak diwakilkan ke pertemuan dengan Dubes Rusia yang belum lama bertugas di Indonesia itu.

Merespon undangan tersebut, Wilson Lalengke menyampaikan bahwa dirinya akan hadir ke acara dimaksud ditemani oleh beberapa Pengurus Nasional PPWI. (APL/Red)

Continue Reading

Global

UNESCO Terkesan Berat Sebelah, PPWI Dukung Persatuan Wartawan Rusia Surati Lembaga Dunia Itu

Published

on

JAKARTA – Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPN PPWI) mengirimkan surat dukungan kepada Presiden Persatuan Wartawan Rusia (Russian Union of Journalists) untuk menyurati Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation – UNESCO) terkait laporan tahunan lembaga internasional itu tentang kondisi wartawan dan pemberitaan di wilayah perang Ukraina – Rusia yang dinilai tendensius dan berpihak kepada Ukraina dan sekutu baratnya. Surat DPN PPWI yang ditandatangani Ketua Umumnya, Wilson Lalengke, tersebut dikirimkan pada Rabu malam (waktu Indonesia), 11 Desember 2024 lalu.

Pada bagian awal suratnya, Wilson Lalengke atas nama PPWI menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi Persatuan Wartawan Rusia dalam mendukung kebebasan jurnalisme, kemerdekaan berpendapat, dan keamanan para pekerja media. Hal ini menurut PPWI sangat penting bagi setiap jurnalis dan pewarta di seluruh dunia.

DPN PPWI, lanjut tokoh pers Indonesia ini dalam suratnya, telah menganalisis dengan seksama Draft Laporan tentang Keselamatan Jurnalis dan Isu Impunitas yang disampaikan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, pada Sidang ke-34 Dewan Kerjasama Antar-pemerintah yang membahas tentang Program Internasional untuk Pengembangan Komunikasi UNESCO di Paris, 21-22 November 2024, silam. PPWI berpendapat bahwa draft laporan tersebut didasarkan pada fakta yang tidak dapat diterima dan jelas mengabaikan berbagai kasus pembunuhan yang disengaja terhadap koresponden Rusia oleh pihak Ukraina dan sekutunya.

Pengabaian yang disengaja terhadap informasi resmi yang disampaikan oleh negara-negara Anggota UNESCO terkait pembatasan akses, penghadangan wartawan, penangkapan, penyiksaan dan bahkan pembunuhan terhadap para wartawan Rusia yang akan meliput di medan perang merupakan pelanggaran atas prinsip kesetaraan dan netralitas sebuah lembaga internasional yang independen. Sikap semacam itu jelas bertentangan dengan nilai-nilai dan cita-cita Konstitusi UNESCO, serta merusak citra dan kegunaan lembaga itu bagi masyarakat dunia.

Terkait keberatan terhadap hasil kerja UNESCO tersebut, PPWI menyampaikan rasa solidaritasnya kepada segenap pekerja media massa Rusia dan mendukung penuh surat Presiden Persatuan Wartawan Rusia, Vladimir Soloviev, yang ditujukan kepada pimpinan UNESCO, Audrey Azoulay. Surat dari para wartawan Rusia tersebut pada intinya berisi tuntutan agar isi laporan direvisi dengan memasukkan data objektif terkait rekan-rekan jurnalis Rusia yang gugur, serta informasi mengenai jurnalis Rusia yang menghadapi kekerasan, ancaman, dan penindasan di Ukraina dan negara-negara Barat.

Surat dukungan dari DPN PPWI itu disertai lampiran Seruan Jurnalis Internasional, yang isinya meminta agar UNESCO menjunjung tinggi independensi dan netralitasnya dalam menyampaikan fakta lapangan. Lembaga yang menjadi bagian dari PBB tersebut juga diminta menjadi wasit yang adil bagi semua orang tanpa memandang kewarganegaraan, kebangsaan, ras, agama, dan status sosial, terutama terhadap para pihak yang sedang berkonflik seperti Ukraina dengan Rusia.

Berikut ini disadurkan secara lengkap isi Seruan Jurnalis Internasional dari PPWI yang juga mengatasnamakan para anggota dan perwakilan PPWI di 25 negara, yang dikirimkan ke UNESCO melalui Persatuan Wartawan Rusia.

_SERUAN JURNALIS INTERNASIONAL_

_Saya, Wilson Lalengke, atas nama segenap anggota organisasi Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) yang berpusat di Jakarta, Indonesia, bersama seluruh perwakilan PPWI di 25 negara di dunia menyerukan kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization – UNESCO), untuk merevisi laporannya terkait data dan informasi tentang keadaan dan kondisi para jurnalis yang bertugas dan menjadi korban perang Ukraina versus Russia. Sebagai bagian dari badan dunia, UNESCO wajib menjadi representase seluruh masyarakat dunia, termasuk bagi kalangan jurnalis dari negara manapun tanpa kecuali._

_Dalam draft laporan UNESCO tentang Keselamatan Jurnalis dan Isu Impunitas Jurnalis yang disampaikan pada pertemuan Sesi Ke-34 Dewan Kerjasama Antar Pemerintahan dan Program Internasional tentang Pembangunan Komunikasi UNESCO di Paris pada tanggal 21-22 November 2024 lalu, lembaga tersebut terkesan diskriminatif dan kurang akurat dalam menyajikan data real terkait hambatan, pembatasan akses, penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan, yang dialami kalangan jurnalis, khususnya para jurnalis Rusia. Oleh sebab itu, sekali lagi saya mendesak agar Direktur Jenderal UNESCO, Ibu Audrey Azoulay, segera merevisi dan melengkapi draft laporannya, sebelum dipublikasikan pada tanggal 13 Desember 2024 mendatang, dengan mencantumkan data faktual tentang kondisi dan situasi yang dialami para wartawan Rusia saat melakukan peliputan di medan perang Rusia-Ukraina._

_UNESCO semestinya menjunjung tinggi independensi dan netralitasnya dalam menyampaikan fakta lapangan serta sebagai wasit yang adil bagi semua orang tanpa memandang kewarganegaraan, kebangsaan, ras, agama, dan status sosial, terutama terhadap para pihak yang sedang berkonflik seperti Ukraina dengan Rusia. UNESCO juga harus memegang teguh komitmennya untuk melindungi setiap pekerja jurnalisme dan membela kebebasan berbicara bagi semua pihak._

_Saya berharap Seruan Jurnalis Internasional ini menjadi perhatian bagi semua pihak, para jurnalis di manapun, dan teristimewa bagi Direktur Jenderal UNESCO, Ibu Audrey Asoulay. Terima kasih._

_Jakarta, 11 Desember 2024_
_DEWAN PENGURUS NASIONAL_
_PERSATUAN PEWARTA WARGA INDONESIA_
_Ketua Umum,_
_Mr. Wilson Lalengke_

Sebagaimana kiprahnya di dalam negeri, PPWI juga sangat konsern untuk memperjuangkan dan membela hak-hak para wartawan dan pewarta warga di belahan dunia manapun. Dalam mukadimah Deklarasi HAM Internasional yang diadopsi PBB dinyatakan bahwa pengakuan atas martabat yang melekat pada diri setiap orang serta hak-hak yang sama dan tidak dapat dicabut dari semua manusia merupakan dasar kebebasan, keadilan, dan perdamaian di dunia.

“Oleh karena itu, kita semua harus memperjuangkan dan membela hak-hak hidup, bebas, adil, dan dunia yang damai bagi semua orang dimanapun berada tanpa pengecualian sama sekali. Inilah komitmen PPWI sejak didirikan 17 tahun lalu,” ungkap Wilson Lalengke dalam pernyataannya kepada media-media di tanah air, Jumat, 13 Desember 2024. (APL/Red)

Continue Reading

Global

Maroko, Portugal, dan Spanyol Tuan Rumah Piala Dunia FIFA 2030, Arab Saudi di 2034

Published

on

ZURICH – Maroko, Portugal, dan Spanyol resmi ditetapkan sebagai negara tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030 oleh Kongres Fédération Internationale de Football Association (Kongres FIFA) yang diselenggarakan pada Rabu, 11 Desember 2024. Dalam sesi luar biasa yang dilakukan melalui konferensi video itu, Kongres juga menetapkan Arab Saudi sebagai negara tuan rumah Piala Dunia 2034. Pertemuan yang dipimpin langsung Presiden FIFA, Gianni Infantino, dari Zurich, Swiss, ini para anggota Kongres juga menyetujui pemberian tiga pertandingan peringatan seratus tahun kepada Uruguay, Argentina, dan Paraguay.

Ketiga usulan (FIFA 2030, FIFA 2034, dan tiga pertandingan peringatan 100 tahun – red) tersebut disetujui secara aklamasi oleh 211 federasi anggota FIFA, yang memberikan suara secara terpisah terkait prosedur pencalonan yang diadopsi oleh FIFA dan masing-masing tawaran. Merespon hal tersebut, Infantino mengatakan bahwa di dunia yang terpecah belah saat ini, dapat menyetujui sesuatu seperti ini merupakan pesan yang luar biasa.

“Kita hidup dalam persatuan. Kita hidup dalam inklusivitas. Kita hidup dalam sepak bola,” ungkapnya dengan sungguh-sungguh.

Sementara itu, Presiden Federasi Sepak Bola Kerajaan Maroko (Fédération Royale Marocaine de Football – FRMF), Fouzi Lekjaa, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada federasi anggota FIFA karena telah memungkinkan sesuatu yang disebutnya sebagai momen kebahagiaan bersama, momen yang kaya dalam banyak hal, dimulai dengan representasi universal, yang jarang terlihat atau dialami di bidang lain.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah memberikan kepercayaan kepada negara saya, Maroko, dan kedua mitra kami, Portugal dan Spanyol, untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030 bersama-sama,” katanya dalam pidato yang direkam sebelumnya yang disiarkan selama Kongres.

“Kepercayaan yang diberikan kepada negara saya dengan mempertahankan pencalonannya sebagai bagian dari tawaran tripartit merupakan kesaksian lebih lanjut atas kemajuan yang telah dicapai baik dalam persiapan khusus untuk acara tersebut maupun dalam kemajuan negara secara keseluruhan, yang dipimpin oleh visi yang tercerahkan dari Yang Mulia King Mohammed VI,” tambah Lekjaa.

Ini tidak hanya akan berkontribusi pada keberhasilan organisasi, lanjutnya, tetapi juga untuk mencapai apa yang selalu dibela, yaitu bahwa olahraga secara umum, dan sepak bola secara khusus, merupakan pendorong bagi pembangunan sosial-ekonomi dan manusia. “Penawaran tripartit ini akan menjadi sejarah. Ini adalah pertama kalinya acara universal diselenggarakan secara serentak di Afrika, tempat lahirnya Kemanusiaan, dan di Benua Lama, Eropa,” jelas Presiden FRMF menyimpulkan.

Lebih lanjut, seorang pejabat dari auditor independen yang ditugaskan oleh FIFA untuk memverifikasi kepatuhan penawaran untuk Piala Dunia 2030 dan 2034, menyimpulkan bahwa prosedur pengusulan telah dilakukan dengan objektif, berintegritas, dan transparan. Kemantapan usulan tersebut tercermin dalam evaluasi teknis, yang mencakup infrastruktur dan potensi komersial. Maroko-Spanyol-Portugal 2030 menawarkan 20 pilihan stadion yang bervariasi: enam di Maroko, tiga di Portugal, dan 11 di Spanyol.

Ini melampaui persyaratan minimum (14 stadion) yang digariskan untuk Piala Dunia 2030, yang menawarkan fleksibilitas yang cukup untuk memilih tempat yang beragam dan simbolis di ketiga negara. Laporan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa stadion Santiago Bernabéu di Madrid, Camp Nou di Barcelona, dan Grand Stade Hassan II di Casablanca telah diajukan untuk pertandingan pembukaan dan final nanti. (PERSISMA/Red)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku