Connect with us

News

Kecele! Polemik Kura Kura Bali, Dewan Tuding Nama Pantai Serangan yang Tak Berubah

Published

on


DENPASAR – Gatradewata.com

Pertemuan panas terjadi antara DPR RI, DPD RI, dan perwakilan PT Bali Turtle Island Development (BTID) Kura Kura Bali di UID Campus Bali, Kamis (30/01/2025). Sorotan utama tertuju pada dugaan upaya pengaburan identitas asli Pantai Serangan melalui perubahan nama menjadi “Pantai Kura Kura Bali (Surf Surf by the Waves)”.

Anggota DPR RI, I Nyoman Parta, mengecam perubahan ini sebagai bentuk penghilangan jejak budaya dan sejarah lokal. “Serangan punya identitas sendiri. Jangan sampai nama warisan ini hilang begitu saja atas nama investasi!” tegasnya.

Namun, Head of Communication BTID, Zakki Hakim, menepis tudingan itu. Menurutnya, nama “Pantai Kura Kura Bali” berasal dari ajang WWF Mei 2024 lalu dan bukan hasil keputusan sepihak BTID. “Di Google Maps, nama Pantai Serangan masih ada,” dalihnya.

Isu lain yang tak kalah panas adalah penggantian nama ruas jalan yang sebelumnya dikenal sebagai “Jalan Pulau Serangan”. BTID menggunakan nama “Jalan Kura Kura Bali”, yang kemudian memicu pertanyaan besar soal legalitas perubahan tersebut.

“Kami hanya menamainya untuk mempermudah akses KEK Kura Kura Bali. Tapi kalau memang harus dikembalikan, kami siap mencabut,” ujar perwakilan owner BTID, Tantowi Yahya.

Namun, pernyataan Tantowi ini justru menuai skeptisisme dari para peserta rapat. “Kalau memang belum ada nama resmi, mengapa tiba-tiba muncul nama baru tanpa koordinasi dengan masyarakat?” ujar salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.

Tantowi pun mengingatkan bahwa jika ingin mengembalikan nama “Jalan Pulau Serangan”, harus melalui proses birokrasi yang panjang. “Ini tidak bisa sekadar dicabut begitu saja,” tambahnya.

Pelampung, Rompi Nelayan, & Akses ke Pura Sakenan: Regulasi atau Pembatasan?

Selain nama pantai dan jalan, kebijakan BTID terkait pemasangan pelampung di laut juga dipertanyakan. BTID berdalih bahwa pelampung ini bertujuan mengamankan perairan dari aktivitas ilegal, termasuk penyelundupan BBM dan narkoba.

Namun, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik menyoroti kebijakan penggunaan rompi oranye bagi nelayan Serangan yang dinilai berlebihan. “Apa urgensinya? Apakah nelayan lokal kini harus diidentifikasi seperti pekerja proyek?” sindirnya.

Belum lagi isu akses nelayan ke jembatan dan lahan parkir bagi umat Hindu yang beribadah di Pura Sakenan. Tantowi berjanji membawa permasalahan ini dalam rapat direksi, namun banyak pihak masih meragukan tindak lanjut nyata dari janji tersebut.

Yang mengejutkan, Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, justru tidak diundang dalam pertemuan ini. Hal ini menuai kecaman dari berbagai pihak yang menilai bahwa BTID dan pemerintah hanya melibatkan pihak-pihak tertentu dalam diskusi strategis ini.

“Lucu Bendesa Adat yang paling paham kondisi masyarakat justru tak dilibatkan, sementara yang mengaku mewakili masyarakat adalah orang-orang di luar Serangan,” ujar seorang peserta pertemuan.

Dengan berbagai kontroversi yang terus berkembang, masyarakat kini menanti tindakan konkret dari pemerintah untuk memastikan bahwa kepentingan lokal tidak dikorbankan demi kepentingan investor. Akankah identitas Serangan tetap terjaga, atau akan terkikis di bawah bayang-bayang proyek investasi besar?(Ich)


News

Segenap Civitas Academica Fakultas Hukum Universitas Udayana Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Published

on

By

Dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngicenin kerahayuan lan kerahajengan ring jagat sami.

 

Dekan:

Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH., M.Hum

WD1:

Dr. I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari, SH., M.Kn

WD2:

Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH., M.Kn., Ph.D

WD3:

Dr. I Nyoman Bagiastra, SH., MH.

 

Continue Reading

Hukum

Edarkan Sabu, IPW Diamankan Satnarkoba Polres Jembrana

Published

on

Jembrana – Satuan Reserse Narkoba Polres Jembrana menangkap seorang pria berinisial IPW (43) yang diduga sebagai pengedar narkotika jenis sabu. Penangkapan dipimpin oleh Kaur Bin Ops Sat Narkoba IPDA I Putu Widiartama dilakukan pada hari Sabtu (12/4) pukul 18.00 Wita di Jalan Danau Batur, Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Dari hasil penangkapan, polisi menyita 12 plastik klip berisi kristal bening yang diduga sabu dengan total berat 3,92 gram bruto atau 1,64 gram netto, serta sejumlah barang bukti lain yang berkaitan dengan transaksi narkotika.

Barang bukti yang berhasil diamankan saat dilakukan pengrebegan terhadap tersangka IPW pada sabtu (12/4/2025)

“Selain 12 plastik klip bening berisi diduga sabu, dari saku celana pelaku ditemukan sebuah ponsel yang memuat petunjuk transaksi narkoba,” ujar Ipda I Putu Widiartama.

Penggeledahan juga dilakukan di rumah pelaku. Polisi menemukan korek api gas, pipa kaca, dan sendok pipet yang dibalut tisu dan disimpan di bawah meja kamar tidur.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K. membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Masalah narkoba, ini menjadi perhatian kita bersama, karena dampak menggunakan narkoba bisa sangat merusak, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial, bahaya menggunakan narkoba juga sangat serius dan bisa berdampak jangka pendek maupun panjang, seperti kerusakan organ vital, penularan penyakit, gangguan mental, kehilangan pekerjaan dan pastinya terjerat hukum, dan kami berkomitmen dalam memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya,” Tegas AKBP Citra.

“Diharapkan, dengan sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Kabupaten Jembrana dapat terbebas dari bahaya penyalahgunaan narkotika, dan jika ada pengaduan, keluhan atau mengetahui suatu tindak kejahatan masyarakat bisa menghubungi nomor pengaduan polri 110 atau 082145872003,” Lanjut polwan lulusan AKPOL 2006 tersebut.

Continue Reading

News

Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali Bersinergi, Berbagi Takjil, Amankan Nyepi dan Idul Fitri

Published

on

By

Denpasar – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di bulan Ramadan, Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali turun membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas, Kamis 27 Maret di depan Lapangan Puputan.

Demi memastikan keamanan dan ketertiban selama Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., dan Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa TNI dan Polri siap bertindak tegas dalam menjaga stabilitas wilayah. Sinergi yang kuat antara kedua institusi ini menjadi kunci utama dalam menciptakan situasi yang kondusif di Bali.

Nyepi, yang merupakan momen sakral bagi umat Hindu dengan pelaksanaan Catur Brata Penyepian, mendapatkan pengamanan ketat guna memastikan ketenangan dan kekhusyukan ibadah tetap terjaga. Patroli intensif dilakukan untuk mencegah gangguan, termasuk tindakan yang dapat mengganggu ketertiban selama prosesi keagamaan berlangsung.

Kegiatan ini juga melibatkan Danrem Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra beserta jajaran lainnya, yang menunjukkan komitmen aparat dalam mendukung nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.

Mayjen TNI Zamroni menyampaikan bahwa pembagian takjil ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba.

“Ini adalah wujud kebersamaan kami dengan warga Bali. Semoga takjil yang kami bagikan membawa keberkahan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar membagikan takjil, tetapi juga upaya mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat.

“TNI-Polri tidak hanya hadir untuk mengamankan, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan, terutama di bulan suci Ramadan,” tegasnya.

Menjelang Idul Fitri, aparat TNI dan Polri memperketat pengawasan di lokasi-lokasi strategis, seperti tempat ibadah, pusat keramaian, serta jalur-jalur mudik. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan keamanan, mulai dari kriminalitas hingga ancaman lainnya.

Dengan pengamanan yang ketat dan koordinasi yang solid, TNI dan Polri memastikan bahwa tidak ada celah bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban. Bali harus tetap aman, damai, dan harmonis bagi seluruh warganya. (Ich)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku