Connect with us

Daerah

Kapolres Buleleng Sampaikan Terobosan Keratif 2022 Saat Konferensi Pers Akhir Tahun 2021

Published

on


GatraDewata[Singaraja] – Kapolres Buleleng, AKBP Andrian P, S.I.K.,S.H.,M.Si., pimpin langsung pelaksanaan konferensi pers yang dilaksanakan di salah satu aula rumah makan IBB yang ada di Jalan Singaraja – Seririt ,  Selasa (28/12/2021) malam, yang dihadiri 30 insan pers baik media cetak dan eletronik yang bertugas di Kabupaten Buleleng. Hadir juga seluruh pejabat utama Polres Buleleng dan Kapolsek jajaran Polres Buleleng.

Dalam jumpa pers Kapolres Buleleng menyampaikan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas selama tahun 2021, dimulai dari data yang disampaikan yaitu data perbandingan kriminalitas umum yang terjadi di wilayah hukum Polres Buleleng. Jumlah kasus selama tahun 2020 sebanyak 210 kasus dan pada tahun 2021 sebanyak 227 kasus, penyelesaian perkara pada tahun 2020 sebanyak 184 kasus sedangkan pada tahun 2021 sebanyak 201 kasus sehingga trend naik +17 (9,24%).

Sedangkan untuk kasus Narkoba untuk tahun 2020 sebanyak 60 kasus sedangkan pada tahun 2021 sebanyak 44 kasus yang hampir 90% pelaku tindak pidana Narkoba berasal dari Kabupaten Buleleng, yang didominasi pelaku dari seorang wiraswasta  dan sebagaian pelaku sebagai pengguna yang telah dilakukan proses hukum dan telah mendapatkan keputusan hakim berkekutan hukum tetap.

Dan, untuk kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada tahun 2020 jumlah kasus sebanyak 365 kasus laka, korban meninggal dunia sebanyak 62 orang, korban luka berat sebanyak 4 orang dan korban luka ringan sebanyak 613 orang, sedangkan ditahun 2021 jumlah kasus sebanyak 298 kasus, korban meninggal dunia sebanyak 63 orang, korban luka berat sebanyak 1 orang dan korban luka ringan sebanyak 459 orang. Dan untuk pelanggaran ditahun 2020 sebanyak 4.970 terdiri dari pelanggaran tilang kemudian sebanyak 6.897 pelanggaran dengan tindakan teguran, di tahun 2021 penindakan tilang dilakukan sebanyak 3.646 pelanggar,  kemudian tindakan teguran sebanyak 12.666 pelanggar

Kapolres Buleleng juga menyampaikan beberapa kasus tabrak lari yang berhasil diungkap ditahun 2021 diantaranya laka lantas yang terjadi di Jalan Mayor Metra, Lingkungan Liligundi Buleleng, yang terjadi pada tanggal 23 Februari 2021, dan laka tabrak lari di simpang Jalan A.Yani – Dewi Sartika wilayah kelurahan kaliuntu Buleleng yang terjadi pada tanggal 26 Agustus 2021.

Disampaikan juga adanya terobosan kreatif Polres Buleleng di tahun 2022 yaitu adanya Pusdikling (Pusat Pendidikan Keliling) dengan menggunakan 1 unit mobil yang di dalamnya berisi buku – buku bacaan,  sarana pemberian edukasi terhadap anak – anak  melalui media eletronik; serta edukasi secara virtual tentang lalu lintas dengan tujuan untuk pengenalan lalu lintas sejak dini; pendisiplinan berlalu lintas, menumbuhkan budaya membaca untuk anak-anak dikabupaten Buleleng yang nantinya masyarakat Buleleng teratur berlalu lintas; serta meninggatkan pengetahuan dan informasi bagi anak – anak yang berada jauh di luar kota.

“Selain itu juga sebagai bentuk keterbukaan informasi publik dan penyampaian pengaduan, Polres Buleleng juga telah menyebarluaskan nomor pengaduan masyarakat baik melalui call center 110, SKPT 0362-22510, WhatsApp Polres Buleleng dengan nomor: 081353009987, media sosial yang dimiliki Polres Buleleng serta dapat juga melalui www.polresbuleleng.com,” ucap Kapolres Buleleng.

Diakhir acara release akhir tahun Kapolres Buleleng juga menyampaikan pengungkapan kasus Curanmor yang ditangani Polsek Sawan dan pelaku merupakan residivis serta pengungkapan kasus penggelapan dalam jabatan pada sebuah perusahaan seluler. Setelah itu Kapolres Buleleng mengajak insan pers untuk menikmati hidangan makam malam.[MGA]


Daerah

Dukung Penuh Petani, Bupati Kembang Salurkan ribuan Bibit Tanaman dan Pupuk Organik

Published

on

Jembrana – Kakao menjadi komoditas unggulan di kabupaten Jembrana yang mendapat perhatian khusus dari Pemkab Jembrana mulai dari hulu sampai hilir sehingga kakao Jembrana mampu merambah pangsa pasar dunia Internasional.

Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, Pemkab Jembrana terus mendorong mewujudkan kebun-kebun kakao yang bersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas “Organik Aromatik Spesifik”.

Upaya itu pun direalisasikan dengan pemberian bantuan 19.999 bibit kakao unggul dan 99,9 ton pupuk organik kepada 8 subak abian dan kelompok tani di Kabupaten Jembrana oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, Minggu (11/5) di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.

Bupati Kembang saat melakukan simbolis penyerahan bibit kakao di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.

“Hari ini saya ingin bibit yang diterima cukup banyak ini dengan anggaran hampir setengah miliar yang murni dianggarkan dari APBD supaya bisa betul-betul bermanfaat,” ucap Bupati Kembang, usai acara penyerahan secara simbolis.

Diharapkan, pemberian bantuan bibit unggul dan pupuk organik dapat memicu peningkatan produktivitas dan daya saing produk kakao, yang pada saat ini produksinya mencapai 3.000 ton pertahun.

Kakao Jembrana yang telah berhasil menembus pasar ekspor, menjadi pemacu semangat Bupati Kembang Hartawan dan Wabup Patriana Krisna untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas kakao ini. Salah satu upayanya juga dengan meminta dana bagi hasil melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di bawah Kementerian Keuangan RI.

“Karena kakao kita sudah menembus pasar ekspor, maka kita akan bersurat, sehingga nanti harapannya kita mendapat dana bagi hasil cukai kakao, dan kita akan gunakan dana itu sepenuhnya untuk petani kakao,” ujar Bupati Kembang.

Pihaknya menegaskan tidak akan mengembangkan terlalu banyak jenis komoditi perkebunan, pengembangan kakao akan menjadi prioritas untuk semakin meningkatkan posisi Jembrana sebagai produsen kakao berkualitas dunia.

“Tidak banyak jenis yang kita kembangkan, yang kita utamakan justru kakao. Mudah-mudahan, kita doakan petani kita sukses semua,” tutupnya.

Continue Reading

Daerah

Tegas! Polsek Gilimanuk Kembalikan Anak Punk Tanpa Identitas

Published

on

Jembrana – Sebanyak lima orang anak punk yang masuk ke Bali tanpa dilengkapi identitas resmi berhasil diamankan di kawasan SPBU Gilimanuk, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Rabu (30/4) siang. Penanganan cepat dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Babinsa, Satpol PP dan Linmas Kelurahan Gilimanuk dengan didampingi aparat setempat, demi menjaga kondusivitas wilayah pintu gerbang Bali tersebut.

Kejadian bermula sekitar pukul 12.30 Wita, saat petugas melakukan patroli rutin di seputaran Pelabuhan Gilimanuk. Mereka menemukan lima pemuda bergaya punk yang mencurigakan tanpa membawa kelengkapan identitas diri. Dari hasil pendataan, kelima orang tersebut masing-masing bernama Trian (21), Dean (27), Ahmad Bajuri (32), Edi (24), dan Hisan Fauzi (25), seluruhnya berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kelima anak punk ini mengaku berangkat dari Bandung dengan tujuan Denpasar. Namun, untuk menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk resmi Pelabuhan Gilimanuk, mereka memilih berjalan kaki melewati jalur pesisir pantai.

Kelima anak punk tanpa identitas dikembalikan ke pulau jawa dengan dikawal ketat anggota kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., menyatakan bahwa pihaknya memang rutin memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang keluar-masuk Bali, khususnya di area pelabuhan. “Kami selalu tekankan personel di pos-pos pemeriksaan, termasuk mengawasi jalur-jalur tidak resmi yang kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Selanjutnya, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma yang didampingi Kasi Trantib, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan personel Pol PP setempat, langsung memberikan pembinaan dan imbauan kepada para anak punk tersebut. Mereka diingatkan agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum maupun lalu lintas jalan.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kelima anak punk itu akhirnya diputuskan untuk dikembalikan ke daerah asal. Pada pukul 14.20 Wita, mereka diberangkatkan menggunakan KMP Trisakti Elfina melalui Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Pengawalan ketat dilakukan hingga mereka naik ke atas kapal oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Lurah Gilimanuk, Satpol PP, Linmas, dan Bhabinkamtibmas.

Continue Reading

Daerah

Bersama dalam Sunyi, Warga Serangan dan BTID Bangun Masa Depan

Published

on

By

Masyarakat Adat Serangan.

DENPASAR – Di tengah dinamika pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Desa Adat Serangan dan PT Bali Turtle Island Development (BTID) menunjukkan kolaborasi yang kuat dan konsisten. Tanpa banyak sorotan, keduanya terus berjalan beriringan membangun kawasan dengan semangat kebersamaan dan saling percaya.

Sejak lama, hubungan antara warga Serangan dan BTID tidak hanya bersifat formal, tapi juga personal dan kekeluargaan. Dalam setiap aspek kehidupan—adat, budaya, lingkungan, hingga pembangunan—masyarakat dilibatkan secara aktif.

“Keterbukaan untuk berkomunikasi selalu kita jaga. Tidak semua harus diumumkan, yang penting kepercayaan dan niat baik,” ujar Jro Ketut Sudiarsa, Mangku Pura Pat Payung.

Jro Ketut menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan KEK Kura Kura Bali, seraya berharap berkah dari Ida Betara Dalem Pat Payung agar semua rencana berjalan lancar.

Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, menegaskan pentingnya menjaga harmoni. Ia menyebut bahwa komunikasi adalah kunci untuk merawat hubungan yang baik, termasuk dengan investor seperti BTID.

“Kami ingin pembangunan ini membawa manfaat dan kesejahteraan bagi warga. Kura Kura Bali adalah bagian dari desa kami,” ujarnya.

Kontribusi nyata BTID selama ini juga tak sedikit. Sejak kesepakatan tahun 1998, BTID telah menyerahkan lahan lebih dari 7 hektar, menyediakan fasilitas umum, dan membantu akses ibadah. Salah satu hal yang paling dikenang adalah keputusan BTID untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawan asal Serangan saat pandemi Covid-19.

“Saat perusahaan lain memberhentikan pegawai, warga kami tetap digaji. Itu sangat berarti,” kata Gede Pariatha.

Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami, turut menyampaikan hal senada. Ia mengapresiasi komunikasi baik yang terus dibangun antara warga dan BTID, termasuk dalam pengembangan infrastruktur seperti jembatan ke Pura Sakenan yang dulunya hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau jukung.

“Kontribusi BTID banyak dan positif. Hubungan tetap harmonis dan kondusif,” ujarnya.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa pembangunan yang berakar pada budaya dan keharmonisan bukan hanya mimpi. Ia sudah berjalan nyata, meski tanpa hingar-bingar. (Tim)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku