Nasional
Jabat Kajati Bali, Ketut Sumedana Harapan Baru Penegakan Hukum di Bali
JAKARTA – Dalam sebuah langkah signifikan di lingkungan kejaksaan Indonesia, Ketut Sumedana, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, telah resmi diangkat menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali. Keputusan ini diumumkan berdasarkan Putusan Jaksa Agung Republik Indonesia nomor 35 tahun 2024, yang diterbitkan pada tanggal 29 Januari 2024, menandai awal era baru penegakan hukum di Bali. Sumedana menggantikan R. Narendra Jatna yang kini menempati posisi sebagai Kajati DKI Jakarta.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Sumedana mengonfirmasi pengangkatannya namun saat ini masih sebagai Kapuspenkum. “Benar, saya telah diangkat menjadi Kajati Bali. Namun, saya masih menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung dan menunggu pelantikan,” terangnya Rabu (31/1). Penegasan ini menunjukkan transisi yang bertanggung jawab dan terstruktur dalam jabatan kejaksaan.
Sumedana, lahir di Buleleng, Bali, pada 25 Agustus 1974, merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Mataram, lulusan tahun 1997. Dia melanjutkan studi S2 di kampus yang sama, mengkhususkan diri dalam hukum tata negara. Karier Sumedana di kejaksaan dimulai pada tahun 1998, dan sejak itu, ia telah menempati berbagai posisi kunci, termasuk Kepala Kejaksaan Negeri di Mataram, Bantul, Gianyar, dan juga pernah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama lima tahun.
Pengalaman luas Sumedana dalam menangani kasus-kasus besar, termasuk penyelewengan dana YPPI yang menyeret Aulia Pohan dan kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran yang menyeret mantan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno, menunjukkan komitmennya terhadap keadilan dan integritas. Sejak 31 Desember 2021, ia telah menjabat sebagai Kapuspenkum Kejagung, sering terlihat di media saat memberikan keterangan pers atau mendampingi Jaksa Agung dan pejabat kejaksaan lainnya.
Mengenai pengangkatannya, Sumedana menyatakan, “Ini adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar bagi saya. Saya berharap dapat membawa perubahan positif dalam sistem penegakan hukum di Bali dan terus menjaga marwah kejaksaan.”
Kolaborasinya dengan berbagai lembaga dan penanganan kasus-kasus korupsi penting selama bertugas di KPK telah mempersiapkannya untuk tantangan-tantangan yang akan dihadapi sebagai Kajati Bali. Diharapkan, dengan kepemimpinannya, Sumedana dapat memperkuat penegakan hukum di Bali, membawa keadilan bagi masyarakat, dan mengawal integritas kejaksaan di Indonesia.
Dengan penunjukan ini, Sumedana kembali ke kampung halamannya, membawa visi dan harapan baru bagi masyarakat Bali dalam penegakan hukum yang adil dan transparan. Saat komunitas hukum dan masyarakat menantikan kepemimpinannya, Sumedana diharapkan tidak hanya melanjutkan, tetapi juga meningkatkan standar penegakan hukum di Bali. (Tim)
Nasional
Wapres Gibran Buka Kanal Pengaduan, Masyarakat Bisa Lapor Langsung atau Melalui WhatsApp
JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi membuka kanal pengaduan masyarakat yang dapat diakses dengan mendatangi Istana Wakil Presiden atau melalui pesan WhatsApp.
Inisiatif yang diberi nama Lapor Mas Wapres ini diumumkan secara langsung oleh Gibran melalui akun Instagram pribadinya, @gibran_rakabuming, pada Minggu (10/11/2024).
Melalui unggahan tersebut, Wapres Gibran menyatakan kesiapan untuk mendengar keluhan dan masukan dari masyarakat secara terbuka dan langsung.
Masyarakat yang memiliki kepentingan atau ingin menyampaikan pengaduan dapat mendatangi Istana Wakil Presiden di Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat.
Layanan pengaduan di istana ini akan dibuka mulai Senin hingga Jumat, pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
Melalui kanal ini, Gibran ingin menghadirkan transparansi dan keterbukaan, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyuarakan permasalahan yang mereka alami secara langsung.
Selain pengaduan langsung di Istana Wakil Presiden, Gibran juga menyediakan alternatif laporan melalui aplikasi WhatsApp.
Masyarakat dapat menyampaikan keluhan atau masukan mereka melalui nomor 081117042207.
Wapres berharap, melalui kemudahan akses ini, masyarakat dari berbagai daerah, khususnya yang tidak memiliki akses langsung ke Jakarta, tetap dapat menyampaikan aspirasinya dengan mudah.
Langkah ini merupakan upaya Wapres Gibran untuk lebih mendekatkan diri kepada rakyat dan memastikan aspirasi mereka dapat diterima dengan cepat.
“Mulai besok, saya akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum,” tulis Gibran dalam keterangannya. Melalui Lapor Mas Wapres, Gibran menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya mendengar tetapi juga merespons kebutuhan dan keluhan masyarakat dengan cepat.
Kanal pengaduan ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif bagi masyarakat untuk menyampaikan permasalahan sosial, ekonomi, dan berbagai isu lainnya yang membutuhkan perhatian pemerintah.
Dengan akses yang lebih mudah dan fleksibel ini, Gibran berharap masyarakat akan lebih berani dan terbuka dalam menyampaikan pendapat demi terwujudnya pemerintahan yang lebih responsif dan peduli. (Ray)
Nasional
Penantian 16 Tahun, PLN Memiliki Unit World Class Kedua
Oleh : Ngurah Sigit.
Enam belas tahun mungkin terasa begitu lama, terutama dalam dunia yang serba cepat ini. Namun, penantian itu tidak sia-sia. Enam belas tahun adalah waktu yang cukup untuk bermimpi, merencanakan, dan menggapai sesuatu yang besar. Dan kini, setelah perjalanan panjang penuh tantangan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akhirnya berdiri dengan penuh bangga, menambah daftar prestasi dengan memiliki unit world class kedua.
Perjalanan menuju gelar world class bukanlah jalan yang dilalui dengan mudah. Bagi PLN, transformasi ini seperti meniti tali tipis di antara impian dan kenyataan. Dibutuhkan keteguhan hati, strategi yang matang, serta kesadaran bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Di tengah kompleksitas dunia energi yang selalu berkembang, PLN memilih untuk tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi menciptakan standar baru yang berkelas dunia.
Transformasi PLN menjadi unit world class adalah cerita tentang tekad yang tak pernah padam. Sejak keberhasilan unit pertama yang mengantongi pengakuan internasional, PLN tak pernah puas. Mereka sadar, dunia terus berubah, dan mereka pun harus bergerak lebih cepat. Teknologi yang semakin maju, kebutuhan energi yang terus meningkat, serta tantangan-tantangan baru dalam keberlanjutan dan efisiensi energi, menjadi faktor pendorong yang tak bisa diabaikan.
Para pemimpin di PLN tidak hanya memimpikan perubahan, tetapi juga memetakan strategi untuk mencapainya. Mereka membangun pondasi transformasi dengan dua pilar utama: inovasi teknologi dan penguatan sumber daya manusia. Di satu sisi, mereka berinvestasi dalam teknologi terbaru, dari otomatisasi sistem hingga integrasi energi terbarukan. Di sisi lain, mereka membangun budaya kerja baru yang mengedepankan profesionalisme dan kualitas tanpa kompromi. Dua elemen inilah yang menjadi kunci dari lahirnya unit world class kedua PLN.
Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Ada tantangan di setiap langkah, dari kendala teknis, perlawanan terhadap perubahan budaya kerja, hingga pengawasan ketat dari pihak internasional. Masing-masing tantangan ini menguji ketangguhan organisasi, memaksa mereka untuk lebih cerdas dan bijak dalam mengambil keputusan. Setiap hambatan yang mereka hadapi justru memperkuat semangat untuk terus maju, membuktikan bahwa PLN tidak sekadar mengejar gelar, tetapi juga mengukuhkan eksistensinya sebagai pemain utama dalam dunia energi global.
Di balik setiap pencapaian, ada ribuan tangan yang bekerja dalam senyap. Dari para teknisi yang berdiri di garis depan memastikan sistem berjalan dengan lancar, hingga para insinyur yang merancang solusi-solusi inovatif. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bersama-sama menciptakan momentum besar bagi perusahaan ini. Dedikasi mereka membangun sebuah narasi tentang PLN yang tidak hanya menyalakan listrik, tetapi juga harapan dan masa depan.
Dan akhirnya, setelah enam belas tahun penuh penantian, kerja keras itu terbayar. PLN kini memiliki unit world class kedua, sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa perusahaan ini tidak lagi hanya mengikuti arus, tetapi juga menciptakan ombaknya sendiri. Mereka berdiri sejajar dengan perusahaan-perusahaan energi kelas dunia lainnya, bukan hanya dalam hal kemampuan teknis, tetapi juga dalam hal integritas dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi negeri.
Bagi PLN, pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih besar. Unit world class kedua ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga sebuah pengingat bahwa tidak ada batas untuk terus maju dan berinovasi. Mereka kini menyongsong masa depan dengan tekad yang lebih kuat, siap menghadapi tantangan-tantangan baru dengan semangat yang tak tergoyahkan.
Dalam setiap kisah besar, ada masa penantian, dan PLN telah membuktikan bahwa penantian selama enam belas tahun ini berbuah manis. Gelar world class kedua bukan hanya milik PLN, tetapi juga menjadi milik bangsa ini, yang selalu percaya bahwa dengan kerja keras dan komitmen, segala mimpi besar bisa menjadi nyata.
Penulis Adalah : Sosiologi, Budayawan dan Pemerhati Media.
Nasional
Dari Kepala BIN hingga Menko Polkam, Tantangan Baru di Era Prabowo-Gibran
JAKARTA – Setelah dilantik sebagai presiden ke-8 pada Minggu, 20 Oktober 2024, di Gedung MPR, Prabowo Subianto segera memperkenalkan para menteri yang akan tergabung dalam Kabinet Merah Putih.
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Budi Gunawan, yang kini dipercaya menduduki posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Pria kelahiran 11 Desember 1959 ini bukan sosok baru di dunia pemerintahan. Karir panjangnya di Polri hingga menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) selama delapan tahun membuatnya dikenal sebagai salah satu tokoh penting di ranah politik dan keamanan.
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Kepala BIN di penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo, Budi kini dihadapkan pada tanggung jawab baru di era Prabowo-Gibran.
Perjalanan Budi Gunawan dimulai sejak ia lulus dari Akademi Kepolisian pada 1983, menjadi lulusan terbaik. Karirnya pun terus melejit, termasuk saat menjabat sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri, mulai dari masa Megawati sebagai Wakil Presiden hingga Presiden.
Berbagai jabatan strategis di kepolisian ia emban, mulai dari Kapolresta Bogor hingga Wakapolri. Namun, tak semua jalannya mulus. Pada 2015, ketika diusulkan sebagai calon Kapolri oleh Presiden Jokowi, Budi sempat tersandung kasus “rekening gendut” yang membuatnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Meski begitu, ia berhasil memenangkan praperadilan dan melanjutkan karir gemilangnya hingga dipercaya sebagai Kepala BIN.
Selama masa kepemimpinannya di BIN, Budi Gunawan melakukan berbagai terobosan, termasuk pembentukan Deputi Bidang Intelijen Siber dan Deputi Bidang Intelijen Pengamanan Aparatur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di BIN.
Di luar dunia intelijen, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum PB E-Sport, menunjukkan keterlibatannya dalam berbagai bidang.
Kini, sebagai Menko Polkam, Budi dihadapkan pada berbagai tantangan besar, mulai dari penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, pemberantasan perjudian online, hingga pengamanan Pilkada 2024.
Dengan pengalaman dan keahliannya yang luas, masyarakat menantikan langkah-langkah apa yang akan diambil Budi dalam menuntaskan pekerjaan rumah yang ditinggalkan oleh pendahulunya, Hadi Tjahjanto.
Budi Gunawan kini memasuki babak baru dalam karirnya, membawa harapan akan stabilitas dan keamanan di Indonesia di tengah berbagai tantangan yang menghadang. (Tim)
-
Mangku Bumi5 years ago
HIDUP DHARMA
-
News8 months ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Daerah4 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
Mangku Bumi6 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah3 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City