News
Berdayakan Potensi Di Dunia Musik, Wahyu Panca Wati Gunakan Metode Unik Bagi Tunanetra

DENPASAR – Kepedulian seorang R.Wahyu Panca Wati, S.Pd.M.Th, terhadap perkembangan dunia musik di Bali sangat besar. Sebagai pemilik sekaligus guru di Sanggar Musik Inklusi Waktra, dirinya juga memberikan pelatihan bagi para guru musik yang memiliki keterbatasan dalam penglihatan (tunanetra).

Para siswa tunanetra yang mengikuti pembelajaran musik di ruang kelas Pusat Layanan Disabilitas Dinas Sosial Kota Denpasar
Disini ada hal yang unik, dimana dirinya mengajarkan pengetahuan tentang Teori Dasar Musik yang benar bagi guru-guru musik yang tidak bisa melihat, sebagai bekal ilmu bagi mereka untuk mengajarkan kepada para muridnya yang bisa melihat.
“Hal ini membuat saya terpicu dan terpacu untuk berbuat sesuatu sehingga bisa mengajarkan ilmu musik yang bisa memudahkan bagi mereka dengan segala keterbatasannya, dengan metode yang bisa dipahami bagi teman tunanetra kita ini,” ujar wanita kelahiran Cimahi ini.
Selama ini dirinya merasa terpanggil melihat banyaknya para penyandang disabilitas netra ini yang memiliki potensi besar di dunia musik baik sebagai penyanyi, pemain musik, arranger, dan juga sebagai guru musik.
“Saya ingin memberdayakan potensi mereka, agar bisa berkembang sehingga bisa mandiri finansial untuk kehidupan mereka yang lebih baik,” ungkap Wahyu

R Wahyu Panca Wati saat mengajar didepan para muridnya yang tunanetra di Pusat Layanan Disabilitas Dinas Sosial Kota Denpasar
I Nyoman Bawa, salah satu peserta pelatihan mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti pelatihan ini, karena nantinya profesi sebagai guru musik menjadi salah satu alternatif selain profesi sebagai massage therapist.
“Harapan saya semakin banyak pihak yang mau memberi ruang yang lebih luas bagi para sahabat tunanetra untuk berkarya di tengah masyarakat,” ujar Nyoman Bawa.
Semua ini berawal dari keresahan seorang guru musik penyandang disabilitas ganda, tunanetra dan penurunan daya pendengaran, Wiguna Maha Yasa, pendiri dan pengajar di Sunar Sanggita Musik, yang ingin mendapatkan bekal pengetahuan ilmu musik yang baik dan benar sebagai seorang pengajar.
Saat itu Wiguna menyampaikan permintaan ini kepada mantan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, yang mendapatkan respon baik dengan mengarahkan ke Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, S.S., M.Hum dan kemudian difasilitasi dengan baik oleh Pusat Layanan Disabilitas Dinas Sosial Kota Denpasar.
“Wiguna ini adalah seorang guru musik yang luar biasa, dia memiliki keterbatasan penglihatan dan pendengaran, tetapi memiliki kemampuan bermusik dan bisa mengajar musik ke murid-murid yang memiliki panca indra normal.
Ini menjadi tantangan saya, karena harus bisa menyampaikan materi dengan metode yang tepat agar bisa diterima dan mudah dipahami oleh sahabat-sahabat saya ini,” ucap Wahyu.
Dengan di fasilitasi ruang kelas serta alat musik yang baik oleh Pusat Layanan Disabilitas Dinas Sosial Kota Denpasar, Wahyu mulai menyusun program pelatihan musik untuk tiga bulan pertama, yang mencakup ilmu tentang pedagogi musik, sejarah musik, teori perkembangan anak, sosiologi musik, praktek bermain musik bersama, teori dasar musik yang di dalamnya ada materi membaca notasi balok.

Metode membaca notasi musik balok dengan cara sentuhan yang dikembangkan oleh R Wahyu Panca Wati.
“Saat ini kita menggunakan metode membaca notasi musik balok dengan cara metode sentuhan bagi para tunanetra, untuk mereka pergunakan sebagai tambahan pengetahuan agar bisa mempelajari karya musik internasional dan untuk memberikan pelajaran musik bagi murid-muridnya yang normal,” terang Wahyu.
Harapannya kedepan ada keterlibatan pemerintah untuk membuat sebuah model sertifikasi khusus terhadap para guru musik yang memiliki keterbatasan fisik.
“Dengan adanya ujian sertifikasi ini, akan menguatkan eksistensi mereka di dunia pelatihan musik yang diakui oleh negara.
Ini akan menjadi suatu kebanggaan dan memilki nilai kompetensi yang tinggi terhadap kemampuan mereka,” pungkas pemilik Sanggar Musik Inklusi Waktra ini. (E’Brv)

News
Segenap Civitas Academica Fakultas Hukum Universitas Udayana Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngicenin kerahayuan lan kerahajengan ring jagat sami.
Dekan:
Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH., M.Hum
WD1:
Dr. I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari, SH., M.Kn
WD2:
Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH., M.Kn., Ph.D
WD3:
Dr. I Nyoman Bagiastra, SH., MH.
Hukum
Edarkan Sabu, IPW Diamankan Satnarkoba Polres Jembrana

Jembrana – Satuan Reserse Narkoba Polres Jembrana menangkap seorang pria berinisial IPW (43) yang diduga sebagai pengedar narkotika jenis sabu. Penangkapan dipimpin oleh Kaur Bin Ops Sat Narkoba IPDA I Putu Widiartama dilakukan pada hari Sabtu (12/4) pukul 18.00 Wita di Jalan Danau Batur, Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Dari hasil penangkapan, polisi menyita 12 plastik klip berisi kristal bening yang diduga sabu dengan total berat 3,92 gram bruto atau 1,64 gram netto, serta sejumlah barang bukti lain yang berkaitan dengan transaksi narkotika.

Barang bukti yang berhasil diamankan saat dilakukan pengrebegan terhadap tersangka IPW pada sabtu (12/4/2025)
“Selain 12 plastik klip bening berisi diduga sabu, dari saku celana pelaku ditemukan sebuah ponsel yang memuat petunjuk transaksi narkoba,” ujar Ipda I Putu Widiartama.
Penggeledahan juga dilakukan di rumah pelaku. Polisi menemukan korek api gas, pipa kaca, dan sendok pipet yang dibalut tisu dan disimpan di bawah meja kamar tidur.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K. membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Masalah narkoba, ini menjadi perhatian kita bersama, karena dampak menggunakan narkoba bisa sangat merusak, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial, bahaya menggunakan narkoba juga sangat serius dan bisa berdampak jangka pendek maupun panjang, seperti kerusakan organ vital, penularan penyakit, gangguan mental, kehilangan pekerjaan dan pastinya terjerat hukum, dan kami berkomitmen dalam memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya,” Tegas AKBP Citra.
“Diharapkan, dengan sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Kabupaten Jembrana dapat terbebas dari bahaya penyalahgunaan narkotika, dan jika ada pengaduan, keluhan atau mengetahui suatu tindak kejahatan masyarakat bisa menghubungi nomor pengaduan polri 110 atau 082145872003,” Lanjut polwan lulusan AKPOL 2006 tersebut.
News
Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali Bersinergi, Berbagi Takjil, Amankan Nyepi dan Idul Fitri

Denpasar – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di bulan Ramadan, Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali turun membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas, Kamis 27 Maret di depan Lapangan Puputan.
Demi memastikan keamanan dan ketertiban selama Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., dan Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa TNI dan Polri siap bertindak tegas dalam menjaga stabilitas wilayah. Sinergi yang kuat antara kedua institusi ini menjadi kunci utama dalam menciptakan situasi yang kondusif di Bali.
Nyepi, yang merupakan momen sakral bagi umat Hindu dengan pelaksanaan Catur Brata Penyepian, mendapatkan pengamanan ketat guna memastikan ketenangan dan kekhusyukan ibadah tetap terjaga. Patroli intensif dilakukan untuk mencegah gangguan, termasuk tindakan yang dapat mengganggu ketertiban selama prosesi keagamaan berlangsung.
Kegiatan ini juga melibatkan Danrem Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra beserta jajaran lainnya, yang menunjukkan komitmen aparat dalam mendukung nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.
Mayjen TNI Zamroni menyampaikan bahwa pembagian takjil ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba.
“Ini adalah wujud kebersamaan kami dengan warga Bali. Semoga takjil yang kami bagikan membawa keberkahan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar membagikan takjil, tetapi juga upaya mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat.
“TNI-Polri tidak hanya hadir untuk mengamankan, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan, terutama di bulan suci Ramadan,” tegasnya.
Menjelang Idul Fitri, aparat TNI dan Polri memperketat pengawasan di lokasi-lokasi strategis, seperti tempat ibadah, pusat keramaian, serta jalur-jalur mudik. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan keamanan, mulai dari kriminalitas hingga ancaman lainnya.
Dengan pengamanan yang ketat dan koordinasi yang solid, TNI dan Polri memastikan bahwa tidak ada celah bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban. Bali harus tetap aman, damai, dan harmonis bagi seluruh warganya. (Ich)
-
Mangku Bumi6 years ago
HIDUP DHARMA
-
News1 year ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
Daerah5 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Mangku Bumi7 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah4 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City