Connect with us

Pariwisata dan Budaya

Bali Era Baru, Satgas Bule Nakal Terbentuk Jaga Harmoni Bali

Published

on

Gathering Media bersama Dinas Pariwisata Daerah Bali

DENPASAR – Gerak langka Gubernur Bali menyikapi maraknya kondisi tidak tertibnya pariwisata Bali pasca pandemi Covid-19 perlu diacungi jempol. Satgas tata kelola pariwisata Bali ini akan mulai beroperasi bulan Maret 2023, yang tujuan pokoknya adalah menjaga keharmonisan dan mengawasi perilaku yang kurang pantas bagi wisatawan mancanegara di Bali.

Itu disebutkan juga oleh Tjok Bagus Pemayun selaku kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Ia mengungkapkan bahwa satgas ini dibentuk dari berbagai unsur dan lintas instansi, untuk mengatasi permasalahan kepariwisataan di Bali.

” Kita masih meramu ini dengan pihak terkait agar dapat terbentuk aturannya secara konkret, agar nantinya Satgas ini tidak terjadi tumpang tindih dengan tim-tim yang ada dimasing-masing OPD yang ada, ” ungkap Kadis diakhir acara temu wartawan siang itu, Selasa (07/03/2023).

“ Tim wisatawan asing sudah ada di Kesbangpol, terkait ketenagakerjaan asing ada di Disnaker, sedangkan terkait imigrasi ada di Kanwil Kumham ”

Ia juga menekankan bahwa tugas utama dari Satgas yang akan dipimpinnya ini adalah untuk melihat dan mengamati tata kelola kepariwisataan di Bali sesuai dengan Pergub 28 (2022) dan Perda 5 (2021).

Ia ingin bahwa komitmen ikrar tentang kepariwisataan Bali (15 ikrar) dimana contoh hotel di Bali wajib menggunakan adat Bali, busana endek, buah lokal, pengelolaan sampah dan lainnya.

” Seluruh komponen pariwisata terlibat dalam satgas ini, dari GIPI, Asita, PHRI dan lainnya ”

Ia berharap bahwa keinginan pimpinan (Gubernur Bali) yang sudah menjadi atensi, adalah Bali dapat memiliki Pariwisata yang berkualitas.

Ia juga menekankan bahwa pendekatan secara humanis tetap dikedepankan. Ia juga mengharapkan bahwa tourism ini adalah multi sektor yang harus juga disikapi secara hati-hati.

Menghubungi Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Rai Suryawijaya dan menanyakan tentang momok seram penegakan oleh Satgas ini dikhawatirkan akan berdampak lain bagi insan pariwisata yang baru saja bergeliat.

” Ini untuk menuju pariwisata berbasis budaya yang berkualitas, bermartabat serta bermanfaat untuk kita semua dan untuk mencapai itu tentu harus ada yang menegakkan, ” jelas Agung Rai.

Ia juga menekankan bahwa fenomena pariwisata adalah multi dimensi yang memerlukan banyak pihak yang terkait, maka dengan ini dibuatkan satgas lintas instansi untuk mengatur ini.

” Seperti bule Rusia dan Ukraina ya g buat heboh kemarin tidak sesuai dengan budaya kita, tentu ini akan kita tertibkan. Dan ini momentum yang bagus ”

Ia juga menerangkan kekhawatiran orang asing yang menyebar ke Thailand, Vietnam dan Bali menjadi tujuan favorit ini karena menghindari wajib militer di negaranya, ikut mengambil pekerjaan-pekerjaan orang di Bali, seperti photografer, guide, instruktur, ‘rental’ motor dan sebagainya.

” Ini perlu kita tertibkan, contoh yang kita dengar belakangan ini kan dari media bahwa tamu Rusia menyewakan motornya kepada kawannya lebih murah dari orang lokal, kita yang 3,5 juta perbulan tetapi dengan teman Rusianya dia menyewakan 2,5 juta perbulan, itu persaingaj tidak sehat, kita akan tertibkan ”

Permasalahan yang lainnya tentang ayam berkokok, tentu di pedesaan banyak warga yang memelihara ayam, burung, sapi dan babi. Dan ungkap Agung Rai tidak mungkin memindahkan warga lokal yang harus dilakukan sebagai bentuk edukasi ke tamu adalah pindah ke hotel yang nyaman dan comfortable bukan di homestay atau guest house. (Tim)


Pariwisata dan Budaya

Pameran “The Soft Wild” di Ubud, Pesan Filosofis dari Dunia Hewan untuk Manusia

Published

on

GIANYAR – Gajah Mas Gallery di Purana Suite Ubud resmi membuka pameran tunggal keenam pelukis I Made Somadita bertajuk “The Soft Wild,” Jum’at (20/12/2024)

Mengusung tema yang menggabungkan kelembutan dan keliaran hewan, pameran ini menghadirkan 23 karya seni yang mengangkat simbolisme hewan sebagai cerminan nilai-nilai yang jarang disadari oleh manusia.

Pelukis I Made Somadita

Melalui karyanya, Made Somadita mengkritik salah satu aspek paling mendasar dari manusia: keserakahan.

“Saya belajar dari dunia hewan. Mereka hanya mengambil sesuai kebutuhan. Ketika kenyang, mereka tidak menimbun untuk esok hari. Ini kontras dengan kita, manusia, yang sering kali terus menginginkan lebih, bahkan melampaui batas kebutuhan,” ungkapnya.

Pameran ini bukan sekadar eksplorasi artistik, melainkan juga refleksi mendalam tentang bagaimana manusia dapat belajar dari filosofi alam.

“Saya ingin menyampaikan bahwa jika hewan, yang sering dianggap liar dan kasar, mampu hidup harmonis sesuai kodratnya, mengapa manusia yang memiliki akal tidak bisa?” ujar Somadita.

Somadita tidak hanya menampilkan estetika, tetapi juga menyematkan kritik terhadap fenomena sosial modern, termasuk konsumerisme dan eksploitasi berlebihan. Melalui teknik water color on paper, karya-karyanya menggambarkan hewan seperti gajah, kucing, dan ikan sebagai simbol harmoni, keberanian, dan keutuhan alam.

“Saya tidak melihat ini hanya sebagai kritik kepada orang lain, tetapi juga kepada diri saya sendiri. Harapan saya, karya-karya ini bisa menginspirasi audiens untuk melihat bahwa alam dan manusia seharusnya hidup lebih harmonis,” tambahnya.

Melalui lukisan-lukisannya, Somadita juga mengingatkan tentang pentingnya membiarkan hewan liar tetap hidup di habitat alaminya.

“Banyak hewan kehilangan instingnya ketika dirawat manusia. Saya percaya, mencintai hewan berarti membiarkan mereka hidup sesuai kodratnya, bebas di alam,” pungkasnya.

General Manager Purana Suite Ubud, I Ketut Warasana, menekankan pentingnya seni seperti yang ditampilkan Somadita dalam meningkatkan kesadaran lingkungan.

General Manager Purana Suite Ubud, I Ketut Warasana.

“Tema The Soft Wild ini sangat relevan. Hewan yang sering dianggap kasar ternyata punya nilai kelembutan dan harmoni yang bisa kita pelajari. Ini sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, di mana manusia, lingkungan, dan Tuhan harus hidup seimbang,” jelasnya.

Ia juga menyoroti peran Ubud sebagai pusat seni lukis di Bali, yang terus berupaya mengangkat karya seniman lokal dan memperkuat warisan budaya.

“Kami ingin menjadikan Ubud tetap sebagai destinasi seni, mendukung para seniman muda dan senior untuk terus berkarya. Pameran seperti ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap seni yang menginspirasi,” tambahnya.

Pameran “The Soft Wild” ini menjadi panggung bagi pesan mendalam tentang hubungan manusia dengan alam, dan bagaimana hewan liar dapat menjadi guru yang menginspirasi. Dengan mengangkat keindahan dan makna dari dunia hewan, Somadita mengajak audiens untuk merefleksikan diri, berhenti sejenak dari kerakusan, dan belajar untuk hidup lebih harmoni, seperti yang dilakukan alam itu sendiri.

Pameran yang akan berlangsung selama satu bulan di Gajah Mas Gallery, Purana Suite Ubud ini terbuka untuk umum. Bagi pengunjung, ini bukan hanya kesempatan menikmati seni, tetapi juga merenungi pesan mendalam yang ingin disampaikan: manusia, dengan akalnya, seharusnya mampu hidup lebih baik, sederhana, dan selaras dengan alam. (E’Brv)

Continue Reading

Pariwisata dan Budaya

IHGMA Bali Rayakan Akhir Tahun 2024 dengan Tema “Rock On! The 80’s”

Published

on

By

Tamu undangan dari member IHGMA.

JIMBARAN – Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali sukses menggelar acara tahunan bertajuk End Year Gathering 2024 pada Jumat, 20 Desember 2024.

Bertempat di Jimbaran Bay Resort and Spa, acara yang dimulai pukul 16.30 WITA ini mengusung tema unik, “Rock On! The 80’s”, sekaligus menjadi ajang pengukuhan Dewan Pengurus Cabang (DPC) IHGMA Bali.

Ketua IHGMA DPD Bali, Komang Artana, S.Pd, menjelaskan bahwa gathering ini merupakan salah satu dari lima program utama asosiasi untuk mempererat sinergi antara anggota, mitra strategis, akademisi, dan sponsor.

“Acara ini menjadi platform bagi anggota untuk saling berbagi wawasan, memperluas relasi, dan memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang mendukung perjalanan IHGMA Bali,” ungkap Komang.

Komitmen Mencetak Pemimpin Masa Depan

IHGMA Bali berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui program-program inovatif, seperti GM Lab, yang bertujuan membekali calon general manager dengan keahlian strategis di bidang revenue management, pemasaran, hingga operasional.

“Kami bercita-cita menciptakan pemimpin masa depan yang tidak hanya cakap memimpin, tetapi juga mampu berkontribusi positif bagi perkembangan industri perhotelan di Bali,” tambah Komang.

 

Pertumbuhan Keanggotaan dan Potensi Kolaborasi

Sejak 2020, jumlah anggota IHGMA Bali meningkat signifikan, mencapai sekitar 200 orang per Mei 2023. Namun, masih ada peluang besar karena lebih dari 60% properti perhotelan di Bali belum bergabung dengan asosiasi ini.

“Kolaborasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas SDM perhotelan Bali agar dapat bersaing secara global.

Sebagai general manager, tugas kami tidak hanya memimpin tetapi juga membimbing generasi berikutnya demi keberlanjutan industri perhotelan di Bali,” tegas Komang.

Dengan tema yang nostalgik dan pelaksanaan yang meriah, End Year Gathering 2024 diharapkan menjadi momen bersejarah yang memperkuat posisi IHGMA Bali sebagai pionir perubahan positif di sektor perhotelan Pulau Dewata. (Ray)

Continue Reading

Pariwisata dan Budaya

Keceriaan Perayaan HUT ke 2 Trans Studio Bali dan Sensasi Bermain Salju di Frozenland

Published

on

DENPASAR – Trans Studio Bali kembali menyemarakkan dunia hiburan di Bali dengan perayaan ulang tahun yang ke-2 dengan penuh keceriaan sekaligus menyambut libur Natal dan Tahun Baru.

Bertempat di Amphitheater Trans Studio, Indoor theme park terbesar di Bali, yang berlokasi dalam Trans Studio Mall Bali, Jl.Imam Bonjol 440, Denpasar, mengajak para pengunjung untuk ikut merasakan kemeriahan perayaan ulang tahun yang dipenuhi dengan berbagai hiburan memukau.

Penampilan paduan suara dari Bali Music Academy, tarian kontemporer dari komunitas Lintang Ayu Entertainment, hingga pertunjukan dari tim Show & Production Trans Studio Bali menjadi magnet yang memikat para pengunjung.

Dalam sambutannya, General Manager Trans Studio Bali Theme Park, I Nyoman Sutarjana, mengungkapkan bahwa selama dua tahun berjalan, pihaknya selalu berusaha memberikan hiburan terbaik untuk momen bahagia setiap pengunjung.

“Untuk merayakan hari spesial ini, kami juga memberikan promo tiket dan hadiah menarik, pertunjukkan spesial paduan suara, lomba mewarnai, gift hunting games, face painting dan es krim gratis. Serta tak lupa juga membagikan hadiah untuk seluruh pengunjung yang datang di perayaan ulang tahun kali ini, kami menyiapkan lucky draw berhadiah utama Smart TV, Smart Watch, TWS Bluetooth dan masih banyak lainnya”, ujarnya.

“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan hiburan terbaik, tidak hanya untuk warga Bali, tetapi juga untuk wisatawan domestik dan internasional. Kami berharap Trans Studio Bali bisa menjadi simbol kebahagiaan dan kebanggaan Bali,” tambahnya.

Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, Trans Studio Bali diharapkan dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, menarik lebih banyak wisatawan, dan menciptakan lapangan kerja baru. Kehadirannya juga menjadi simbol sinergi antara hiburan modern dan budaya lokal, menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung dari seluruh dunia.

“Kami optimis masa depan Trans Studio Bali akan semakin gemilang. Dengan terus menghadirkan inovasi dan hiburan berkualitas, kami percaya dapat menjadi ikon hiburan yang membanggakan bagi Bali dan Indonesia,” pungkasnnya.

Sebagai bagian dari komitmen sosialnya, Trans Studio Bali juga mengundang 200 anak yatim dari berbagai yayasan di Denpasar dan sekitarnya untuk menikmati pengalaman bermain di 16 wahana kelas dunia. Kegiatan ini diharapkan memberikan kebahagiaan dan kenangan indah bagi mereka.

Dalam menyambut Natal dan Tahun Baru ini, Trans Studio Bali menawarkan berbagai promo menarik seperti Promo KTP Bali Rp 150.000, Promo Duo Domestik Rp 400.000 untuk 2 tiket, dan bundling promo lainnya yang bisa dibeli di website.

Menambah keistimewaan perayaan ini, Trans Studio Bali juga memperkenalkan Frozenland, wahana bermain salju dengan suhu -5 derajat Celsius. Wahana ini memberikan sensasi unik musim dingin di tengah tropisnya Bali. Dibuka sejak 15 Desember 2024, Frozenland akan memanjakan pengunjung selama dua bulan sebelum melanjutkan perjalanannya ke kota lain.

“Frozenland adalah inovasi baru yang tidak hanya memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung, tetapi juga menjadi daya tarik yang bisa meningkatkan kunjungan ke TSM Bali,” ujar Sukma Widyantari dari Public Relation Trans Studio Bali.

Dengan harga tiket masuk, Rp 30.000, Frozenland akan menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk bermain salju, membangun istana salju, hingga berfoto dengan latar belakang musim dingin yang estetik.

Perayaan ulang tahun ke-2 ini menjadi momentum untuk melihat peluang besar yang dimiliki Trans Studio Bali. Dengan wahana-wahana inovatif seperti Flying Over Indonesia dan iFly, ditambah wahana sementara seperti Frozenland, Trans Studio Bali berpotensi menjadi pusat hiburan utama di Indonesia Timur.

Ayo tunggu apalagi, lengkapi kemeriahan liburan akhir tahunmu bersama keluarga di Trans Studio Bali. (E’Brv)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku