Connect with us

Pariwisata dan Budaya

Kampung Berseri Astra, Program Pembangunan Bersinergi Dengan Budaya Setempat

Published

on

Agung Wisnawa salah satu binaan dari Kampung Berseri Astra (KBA)

BALI – Festival Kampung Berseri Astra (KBA) yang mendapatkan apresiasi tinggi masyarakat Bali juga didukung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek. Ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam turut serta mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Dalam kesempatan itu Nila mengajak perusahaan yang lain untuk meniru apa yang dilakukan Astra guna menciptakan kampung- kampung di Indonesia menjadi lebih produktif dan sehat.

Group Astra saat ini memiliki 77 KBA yang tersebar di 34 provinsi dan juga 300 Desa Sejahtera Astra di 100 kabupaten di Indonesia.

Menengok salah satu ekowisata Subak Sembung di Banjar Pulugambang, Kelurahan Peguyangan, yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali yang dikenal sebagai oase di tengah kota. Mengapa tidak, kondisi kota dengan hiruk pikuknya, disini menyajikan pemandangan segar nan alami.

Menghubungi Agung Wisnawa selaku Klian atau Pimpinan Banjar Pulugambang yang mengetahui detil Subak Sembung, bahwa menurut penjelasannya Subak sendiri merupakan sebuah organisasi (pertanian) tradisional dan religius yang sudah turun – temurun, yang berguna untuk mengatur tata kelola air.

“Tata kelola air ini harus berprinsip pada keadilan dalam tiap lahan yang berada dalam subak tersebut, “ungkapnya, Senin (28/11/2022).

Sinergi bersama dinas pertanian dalam menentukan pola tanam yang juga mendengarkan ide-ide dari para petani penggarap sehingga dapat menghasilkan keputusan tepat yang dipakai bersama.

Konsep ‘Tri Hita Karana’ yang merupakan filosofi kehidupan tradisional masyarakat Bali. Tri berarti tiga, Hita berarti kebahagiaan atau kesejahteraan, sementara Karana berarti Penyebab, yang dapat disimpulkan bahwa Tri Hita Karana adalah ‘Tiga penyebab terciptanya kebahagiaan dan kesejahteraan’.

Yang dalam penerapannya mencakup, ‘Parahyangan yang artinya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, yang ditunjukkan dengan ritual religius yang dilakukan sebelum memulai kegiatan subak.

Lalu Pawongan yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesamanya, yang diwujudkan dengan pengelolaan subak secara bersama-sama.

Kemudian Palemahan yakni hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungannya, yang berarti menjaga supaya alam dan lingkungan tetap bersih dan harmonis.

Program nasional Astra untuk program binaan KBA inilah yang luar biasa dalam penerapannya, pembangunan tanpa melupakan akar dari budaya dan kebiasaan lingkungan sekitar, tumbuh dengan bersinergi dengan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan yang harmoni.

Bantuan kontribusi sarana fasilitas, program pembinaan, dan pendampingan, untuk peningkatan kualitas masyarakat dan lingkungan kampung binaan inilah yang nantinya akan menjadi barometer baru dalam mengembangkan potensi suatu desa atau kampung yang mendatangkan kesejahteraan bagi desa atau kampung tersebut. (Ray)


Kebanggaan sebagai wartawan adalah selalu silahturahmi kepada semua pihak, tetap belajar dan selalu konfirmasi dalam pemberitaan yang adil dan berimbang.

Pariwisata dan Budaya

School Holiday in Bali? Don’t Miss This Exciting Indoor Theme Park!

Published

on

By

DENPASAR – The June school holidays are just around the corner! It’s the perfect time for children and families to take a break from daily routines, have fun, and create unforgettable memories together.

If you’re planning to spend your school holiday in Bali, there’s one destination you simply can’t miss: Trans Studio Theme Park Bali.

Located in the heart of Denpasar, this theme park is easily accessible from all corners of Bali. And because it’s fully indoors, you don’t need to worry about the weather—rain or shine, the fun never stops!

Trans Studio Theme Park Bali is designed for all ages. Whether you’re a child, teenager, or adult, you’ll find exciting and safe rides to enjoy. It’s no surprise that this park is considered one of Bali’s favorite indoor theme parks for families.

One of the main attractions is the Boomerang Coaster, the tallest roller coaster in Bali. It races forward and backward at high speeds with thrilling twists and turns—an adrenaline-pumping ride that will leave you wanting more!

For a more relaxing yet equally memorable experience, don’t miss Flying Over Indonesia (FOI). This ride uses flying theater technology to take visitors on a breathtaking journey over Indonesia’s stunning landscapes and iconic cities. It’s fun, educational, and suitable for all ages.

Beyond the rides, Trans Studio Theme Park Bali also features a variety of live shows, including stage performances, character parades, and themed entertainment. The best part? All shows are included in the ticket price, so there’s no extra charge for a full day of fun.

Inside the park, you’ll also find a kid-friendly playground and a wide range of culinary delights to satisfy your taste buds. You can relax and enjoy delicious meals without having to leave the fun zone.

Trans Studio Theme Park Bali is a great place to visit any time—even on the last day of your holiday before heading home. Whether you spend just half a day or the entire day, you’re guaranteed a great time.

So if you’re looking for a fun, convenient, and unforgettable school holiday, Trans Studio Theme Park Bali is the place to be.

Bali isn’t just about beaches and nature. It’s time to explore the modern side of the Island of the Gods with an exciting, educational, and entertaining experience at Bali’s top indoor theme park. (Team)

Continue Reading

Pariwisata dan Budaya

I Gede Sujana, Arsitek Inovasi Budaya & Kemewahan di Royal Ambarrukmo Yogyakarta

Published

on

By

YogyakartaRoyal Ambarrukmo Yogyakarta, hotel ikonik yang melekat dengan sejarah dan budaya Jawa, terus menciptakan terobosan di dunia perhotelan mewah. Di tengah transformasi fasilitas dan penyempurnaan layanan, Royal Ambarrukmo kini juga memperkuat peran sosialnya melalui berbagai inisiatif berkelanjutan.

Salah satu program unggulannya adalah tukar sampah dengan pangan sehat, yang menjadi bukti nyata komitmen hotel dalam mendukung pengelolaan sampah dan pemberdayaan masyarakat lokal. Inovasi-inovasi ini hadir berkat kepemimpinan inspiratif dari I Gede Sujana, General Manager yang resmi menjabat sejak April 2025.

 

Jejak Karier Penuh Dedikasi

Lahir di Bali, I Gede Sujana memiliki rekam jejak panjang di industri perhotelan. Karier manajerialnya dimulai sebagai General Manager Fairfield by Marriott Belitung pada 2016, dilanjutkan ke Four Points by Sheraton Makassar pada 2018, hingga memimpin Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa pada 2022. Kini, ia memegang kendali di Royal Ambarrukmo Yogyakarta dengan visi menyelaraskan kemewahan dan kearifan lokal.

 

Harmoni Kemewahan dan Budaya

Di bawah arahannya, Royal Ambarrukmo Yogyakarta tampil sebagai rumah kedua bagi para tamu, menggabungkan sentuhan modern dengan kekayaan budaya Jawa yang autentik. Bagi Sujana, hospitality bukan sekadar layanan, tapi seni menghadirkan pengalaman yang menyentuh — dari arsitektur, kuliner tradisional, keramahan staf, hingga nilai budaya yang hidup dalam setiap sudut hotel.

 

Bergerak Bersama Komunitas

Komitmen terhadap Sustainable Development Goals menjadi prioritas Sujana dalam menjalankan strategi hotel. Dengan menggandeng komunitas lokal, Royal Ambarrukmo memperkuat peran industri perhotelan sebagai penggerak pariwisata yang inklusif dan ramah lingkungan.

 

Kepemimpinan yang Membumi dan Visioner

Tak hanya memimpin operasional harian, Sujana juga membangun budaya kerja yang kolaboratif, inovatif, dan berbasis pembelajaran berkelanjutan. Di tangannya, Royal Ambarrukmo tidak hanya mempertahankan standar tinggi layanan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai simbol hidup dari kemewahan yang berpadu dengan warisan budaya.

 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Royal Ambarrukmo Yogyakarta di (0274) 488 488, kunjungi Instagram @royalambarrukmo, atau akses situs resminya di www.royalambarrukmo.com.

 

“Kembali ke Jantung Budaya, Menginaplah di Legenda.”

#RoyalAmbarrukmo #LivingLegend #LuxuryMeetsCulture

Continue Reading

Pariwisata dan Budaya

Investasi Ilegal WNA Rugikan Bali, Dr. Panudiana Kuhn Desak Penertiban Menyeluruh

Published

on

By

Dr. Panudiana Kuhn, Ketua Pembina Apindo Bali

DENPASAR — Fenomena pelanggaran hukum yang dilakukan warga negara asing (WNA) di sektor pariwisata Bali menuai sorotan tajam dari Dr. Panudiana Kuhn, Ketua Pembina Apindo Bali sekaligus pengusaha senior yang lama bergelut di industri lokal. Ia menilai praktik-praktik bisnis gelap yang kian marak bukan hanya menggerus pendapatan pajak daerah, tetapi juga mengancam kelangsungan usaha milik warga lokal.

Menurut Dr. Kuhn, modus operandi yang kerap terjadi adalah penyewaan vila oleh WNA yang kemudian kembali disewakan kepada sesama WNA secara diam-diam dari luar negeri, tanpa jejak administratif, tanpa izin usaha, dan tentu tanpa kontribusi pajak. Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa banyak transaksi jual beli properti dilakukan menggunakan mata uang asing dan dibayarkan di luar negeri—sebuah pelanggaran serius yang luput dari pantauan otoritas.

“Ironisnya, pemerintah Bali bahkan tidak memiliki data pasti soal jumlah vila yang disewakan tiap tahun, padahal pungutan keamanan dari pecalang terus berjalan,” ujarnya.

Ia menyerukan agar aparat pemerintah, mulai dari dinas hingga imigrasi dan kepolisian, tidak hanya menunggu laporan masyarakat, tetapi aktif melakukan inspeksi ke lapangan. Setiap usaha ilegal harus ditindak tegas—dengan jalan legalisasi melalui SIUP dan NPWP, atau penutupan permanen.

“Persaingan bisnis saat ini tidak sehat. Warga lokal terdesak oleh kekuatan modal asing yang tidak bermain sesuai aturan. Ini harus dihentikan,” tegasnya.

Kuhn juga menyoroti ketidakjelasan implementasi program Golden Visa 10 tahun yang memungkinkan WNA memiliki vila senilai miliaran rupiah serta hak pakai tanah hingga 80 tahun. Ia menilai regulasi yang longgar membuat konflik antara pemodal besar dan pemilik lokal semakin sering terjadi.

“Bila Bali ingin tetap menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan adil, maka penegakan hukum terhadap bisnis ilegal WNA bukan lagi pilihan—melainkan kewajiban mendesak,” pungkasnya. (Ray)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku