Connect with us

Kesehatan

Pembelaan Masing – Masing Kubu Atas Insiden Rossi – Marquez

Published

on


GatraDewata.Com – Gelaran motoGP di Termas de Rio Hondo, Argentina, masih menyisakan  cerita atas insiden antara Rossi dengan Marquez. Ada beberapa insiden kecil lainnya saat balapan dalam kondisi basah di beberapa titik itu berlangsung. Kondisi lintasan inilah yang kerap menjadi kambing hitam atas sejumlah insiden tersebut.

Stelah balapan memasuki tahap akhir masing – masing kubu memberikan pernyataan berbeda dengan interpretasi tersendiri. Beda pernyataan marquez, beda juga dengan Rossi dan begitu pula dengan petinggi Honda.

Valentino Rossi

Rossi terlihat sangat kesal ketika terjatuh dari motornya. Rupanya ketakutan dia akan cara membalap Marquez sejak Jumat harus ia hadapi juga. Saking kesalnya, ia bahkan tidak mau menemui Marquez yang bermaksud meminta maaf setelah balapan usai.

Berikut pernyataan Rossi pasca duel serunya dengan Marquez:

“Saya baik – baik saja tapi ini sangat buruk karena dia (Marquez) menghancurkan olahraga kita, karena dia tidak memiliki rasa hormat kepada para rivalnya, tidak pernah,” kata Rossi.

“Jika anda mau mengambil contoh apa yang telah terjadi sepanjang akhir pekan, satu per satu hal – hal semacam ini bisa saja terjadi terhadap semua pembalap. Anda bisa membuat kesalahan dalam pengereman. Anda bisa menyentuh pembalap lain. Terjadi. Inilah balapan.

“Tapi sejak Jumat pagi dia melakukan ini terhadap Vinales, Dovi. Dia melakukannya terhadap saya pada Sabtu pagi. Dan hari ini pada sesi balapan dia nyeruduk empat pembalap.

“Dia melakukannya dengan sengaja – dan ini bukanlah kesalahan – karena dia mengincar kaki, antara kaki dan motor, karena dia tahu dia tidak akan jatuh, tapi andalah yang jatuh. Dia berharap anda jatuh.

“Jadi, jika anda mulai bermain seperti ini, sama saja anda meningkatkan level olahraga ini ke tingkat yang sangat berbahaya.

“Saya takut jika membalap bersamanya. Saya ketakutan hari ini ketika melihat namanya di pit board karena saya tahu dia akan menuju ke saya. Jadi anda harus berpikir dan berharap untuk tidak jatuh.

Marc Marquez

Bukan hari yang hebat buat Marquez sepanjang seri motoGP Argentina. Ia harus tabah karena terkena penalti beberapa kali akibat pelanggaran berbeda. Memulaai balapan dari posisi belakang tentu saja tidak ideal bagi siapapun. Munngkin ini juga yang membuat ia jadi kalang kabut sehingga beberapa insiden terjadi. Namun, ia menyanggah bahwa apa yang ia lakukan sepanjang balapan merupakan pelanggaran berat.

“Dengan Valentino saya rasa saya tidak melakukan sesuatu yang gila,” kata Marquez.

“Maksud saya, saya di tikungan yang mana anda harus memahami kondisi lintasannya. Tentu saja lintasannya kering, namun saya baru saja melalui bagian yang basah, bagian depan mengunci, kemudian melepas remnya – okay saya mengalami senggolan dengan dia (Rossi), saya sudah mencoba untuk berbelok, dan kemudian ketika saya lihat dia jatuh saya mencoba untuk meminta maaf (dengan melambaikan tangan).

“Tapi jika anda lihat, Zarco dengan Dani, Petrucci dengan Aleix…maksud saya hari ini memang sangat sulit. Tapi tidak apa – apalah, saya melakukan semampu saya dan tentu saja ini merupakan Minggu yang tidak bersahabat.

Jika dilihat sejarah antara keduanya, kejadian ini  merupakan runtutan atas apa yang terjadi di Sepang pada tahun 2015 silam, sebagaimana Marquez menoleh rivalnya kebelakang sembari kabur.

Apakah kemudian Marquez takut jika insiden tersebut akan memicu kembali semua kontroversi yang pernah terjadi?

“Terus terang saya tidak peduli, saya hanya fokus pada urusan saya dan saya tahu apa yang telah terjadi. Tentu saja hari ini saya melakukan beberapa kesalahan – beberapa kesalahan tersebut datang dari Race Direction dan sisanya adalah keslahan saya. Dan saya sudah tahu dan akan mencoba untuk memperbaikinya di masa depan.

 

Alberto Puig

Bos tim Repsol Honda, Alberto Puig, angkat bicara soal insiden yang melibatkan anak asuhnya, Marquez. Ia sendiri mengakui kekacauan terjadi di tubuh Repsol Honda. Namun atas apa yang terjadi dengan Rossi, iapun blak – blakan dengan crash.net.

“Masalah kedua dengan Valentino, memang benar bahwa jika anda cek di TV ada air pada jalurnya. Jadi pada waktu itu terlihat sepertinya ia (Marquez) terkunci dan dia melepaskan remnya yang kemudian melebar.

“Dia memiliki sedikit celah, jika anda cek di TV dia tidak melebihi batas. Maksud saya Valentino juga sedikit melebar. Ini tidaklah seperti Marc datang dalam posisi dimana ada pembalap lain. Kedua pembalap sedikit melebar dan sayangnya Marc – mengingat masalahnya ada air di lintasan, menyenggol dia dan kemudian Vale jatuh di rerumputan.

“Kami mengerti ini adalah insiden balapan dan tentu saja kami menyesalinya. Tapi tentu saja dalam situasi seperti ini semua orang memiliki interpretasi masing – masing. Race Direction memiliki interpretasinya sendiri dan begitu juga para pembalap memiliki interpretasinya masing – masing juga. Tenntu  saja kami percaya dengan pembalap kami atas apa yang ia katakan.”

Insiden ini membuaat Rossi menyentil Marquez di media, pembalap Italia ini mengatakan bahwa rivalnya sudah “menghancurkan olahraga kita.” Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, juga ikut menimpali, mengatakan bahwa race direction mestinya mengambil tindakan lanjutan atas agresifitas sang juara dunia.

Reaksi atas komentar tersebut, Puig meresponnya, “Pertama tama, saya pikir Valentino memiliki banyak pengalaman dan dia yakin bahwa hal semacam ini bisa saja terjadi dalam balapan karena ini merupakan seorang pembalap, seorang juara. Ketika kondisi lintasan menyulitkan maka hal seperti ini bisa saja terjadi.

“Jika hal ini akan dibesar – besarkan, terus terang bukan begini ceritanya. Maksud saya kami sedih atas apa yang telah terjadi. Disisi lain, kami tidak berpikir bahwa pembalap kami diluar kendali. Maksud saya sudah terjadi insiden balapan, lintasannya licin, sulit ditebak dan ini (insiden) terjadi.

“Tentu saja, sebagai pembalap di masa lalu, saya mengerti Valentino dan Yamaha. Mereka marah dan tidak senang dengan situasi ini. Akan tetapi ini terjadi dan telah sering terjadi pada kita semua sepanjang sejarah balapan.” tutupnya sembari bergegas pergi. <swn>


Kesehatan

Peran Perempuan dalam Aksi Sosial, Srikandi Bali Santhi Bagikan Kacamata di Denpasar

Published

on

By

Ketua DPW Srikandi Bali Santhi, Zakia Said Aljaidi saat memberikan kaca mata gratis pada masyarakat

DENPASAR – DPW Srikandi Bali Santhi kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat kecil melalui kegiatan sosial, bertempat di area parkir Pasar Tegal Arum, Jalan Subur, Monang Maning, Denpasar, Jumat (22/11/2024), organisasi perempuan ini bersama PT Mega Gloryoung Internasional (MGI) menggelar pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis untuk masyarakat yang membutuhkan, terutama bagi penderita glaukoma dan mata minus di atas lima.

Ketua DPW Srikandi Bali Santhi, Zakia Said Aljaidi, beserta sejumlah pengurus turut hadir dalam acara tersebut dan ikut membagikan kacamata gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Wakil Ketua DPW Srikandi Bali Shanti, Alma Marlina, menyatakan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah nyata Srikandi Bali Shanti mendekatkan diri kepada masyarakat bawah dan memberikan manfaat langsung kepada mereka.

“Kami ingin merangkul masyarakat, terutama dari kalangan bawah. Mata itu adalah jendela dunia, sangat penting untuk dijaga. Dengan kegiatan ini, kami harap masyarakat bisa menjadi lebih sehat dan produktif,” ujar Alma.

Ia juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan perubahan sosial yang nyata.

“Perempuan harus sejajar, saling mendukung satu sama lain. Kehadiran kami tidak hanya di dapur, tapi juga untuk membantu masyarakat. Kita harus turun langsung, mencari mereka yang benar-benar membutuhkan,” tambah perempuan asal Garut ini.

Selain pemeriksaan mata, Alma mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal dari berbagai program sosial lainnya, seperti bedah rumah serta bantuan kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil.

Srikandi Bali Santhi ingin menjadi agen perubahan yang mengutamakan welas asih dan solidaritas, terutama bagi perempuan di Bali.

Organisasi ini berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan sosial dan memperluas jangkauannya, dengan harapan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat kecil. (Tim)

Continue Reading

Kesehatan

SAJAKA, Sinergi Komunitas dan Akademisi Cegah Krisis AMR

Published

on

By

Diseminasi Program Desa Bijak Antibiotika (SAJAKA).

TABANAN – Diseminasi Program Desa Bijak Antibiotika (SAJAKA) yang terus didengungkan menjadi informasi baru bagi masyarakat Tabanan. Riset dan pengetahuan ini akan menjadi landasan baru memahami ‘silent’ pandemi Antimicrobial Resistance (AMR) atau resistensi antimikroba.

Efek darinya ketika seseorang ada bakteri resisten baik jangka panjang dan jangka pendek mengalami jatuh sakit menyebabkan penyakit tersebut akan sangat susah untuk disembuhkan.

“Dalam 10 tahun terakhir belum ada lagi antibiotik baru yang ditemukan, ” ungkap narasumber dr I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin, Sp.MK.

Ia juga menambahkan bila tidak ditangani dengan serius bahayanya bila pisau tidak sengaja tergores pada kulit kita dan terpapar bakteri, kejadian itu dapat menyebabkan kematian.

“Kondisi itulah yang patut kita jaga untuk masa depan”

Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK (K)., dalam paparannya menyebutkan bahwa program ini dibentuk sejak tahun 2016, dengan kegiatan menyebarkan informasi, ide, gagasan, atau hasil penelitian kepada khalayak luas.

Tujuannya agar informasi tersebut diterima, dipahami, dan dimanfaatkan oleh penerima.

Penggunaan antibiotika terhadap ternak juga merupakan bagian dari penelitian. Menggunakan antibiotika secara tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi tidak mudah kalah (mati) juga.

“Resistensi tidak hanya pada manusia tetapi juga pada hewan.Tenaga kesehatan perawat, bidan apoteker, anak sekolah dan sektor hewan ternak juga wajib bijak dalam penggunaan antibiotika, ” ungkapnya, Rabu (20/11/2024).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya penggunaan antibiotik sesuai aturan medis guna mencegah resistensi antimikroba (AMR) yang semakin meluas.

Kemudian pola penggunaan Antibiotika yang perlu dipahami bahwa Antibiotik dirancang untuk membunuh bakteri penyebab infeksi, namun sering kali digunakan secara serampangan, seperti untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, misalnya flu atau pilek.

Pola ini terjadi karena kurangnya edukasi dan akses layanan kesehatan yang memadai. Kebiasaan membeli antibiotik tanpa resep dokter atau menghentikan pengobatan sebelum waktunya juga menjadi masalah serius.

apt. I Gede Purna Yogi Suara S. Si., selaku wakil ketua Ikatan Apoteker Indonesia pengurus daerah Provinsi Bali menekankan komitmennya untuk menolak pembelian antibiotik tanpa resep dokter.

“Kita akan menolak masyarakat yang tidak menggunakan resep dokter saat membeli obat, kita akan berupaya berikan obat demam, bila 3 hari berlanjut kita bisa sarankan ke dokter agar diberikan resepnya, ” ungkapnya.

Kemudian menanyakan kepada Khoirul Amin perwakilan dari PT. Pfizer yang merupakan donatur dari program SAJAKA, menyebutkan bahwa Pfizer juga bergerak membantu pengendalian AMR.

“SAJAKA merupakan contoh yang sangat bagus, karena ini merupakan inisiatif untuk mengendalikan AMR dari segi komunitas dan juga bekerja sama dengan akademisi, kesehatan, sekolah dan rumah tangga”

Ia juga berharap tidak hanya 3 desa di Bali saja, tetapi bisa diterapkan di luar Bali dengan support dari lainnya.

Ni Komang Semara Yanti, SKM., MPH., selaku Manajer project, pengembangan program yang sukses di Desa Bengkel (Tabanan) jadi diperluas lagi ke 3 wilayah desa lainnya.

“Kami pengembangannya tidak hanya edukasi dengan ceramah tetapi edukasi interaktif menggunakan media video serta flip chart (papan tulis / kertas), ” jelasnya.

Ia juga ingin program seperti ini bisa disebarluaskan di wilayah lainnya di Bali dengan membuka kerjasama.

apt. I Made Abdi Gunawan, S.Farm.,M.Kes selaku perwakilan dinas kesehatan Tabanan mengungkapkan program SAJAKA dimulai tahun 2022.

” Desa pejaten, Buwit dan Belalang dan hasilnya berubah signifikan, masyarakat kita yang ada di wilayah tersebut yang awalnya tidak begitu paham dan pengaruhnya, sekarang sudah lebih baik. Program ini harus terus berjalan, ” pungkasnya. (Ray)

Continue Reading

Kesehatan

Yayasan Kaori Welas Asih Berbagi Kasih di Bangli, Bantuan Sembako dan Kursi Roda untuk Warga Terdampak Stroke

Published

on

Yayasan Kaori Welas Asih berphoto bersama

BANGLI – Yayasan Kaori Welas Asih terus menunjukkan komitmennya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya di Kabupaten Bangli. Melalui pendiri yayasan, Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota, mereka mengunjungi beberapa keluarga yang tengah menghadapi kesulitan akibat penyakit dan kondisi ekonomi yang terbatas pada Jumat, (25/10/2024).

Kunjungan pertama dilakukan ke keluarga Wijaya yang tinggal di Banjar Gunaksa, Desa Cempage, Kabupaten Bangli. Istri Wijaya, Ni Wayan Sinar, menerima bantuan berupa paket sembako dan alat persembahyangan. Bantuan ini diberikan karena istrinya telah mengalami kelumpuhan selama setahun, sementara putra pertama mereka, Putu Bima, menjadi tulang punggung keluarga. Usaha kecil-kecilan dari rumah untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Winie Kaori saat mengunjungi Ni Wyn Sinar

Winie Kaori menyatakan harapannya agar bantuan yang diberikan dapat meringankan beban keluarga Wijaya. Pada kesempatan ini, yayasan juga mendoakan kesembuhan bagi Ni Wayan Sinar yang saat ini sedang sakit.

“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi keluarga Wijaya, terutama dalam kondisi seperti ini,” kata Winie Kaori

Setelah mengunjungi keluarga Wijaya, Yayasan Kaori Welas Asih melanjutkan kunjungan ke Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Kecamatan Susut, untuk bertemu dengan Nengah Agus yang sudah enam tahun mengalami stroke. Nengah Agus hanya ditemani istrinya, Nyoman Nyoblong, karena anak-anaknya telah menikah dan tinggal di tempat lain. Dengan tulus, Yayasan Kaori Welas Asih memberikan bantuan berupa kursi roda, sembako, dan alat persembahyangan.

Winie Kaori berharap bantuan ini dapat menjadi berkah dan memberi semangat baru bagi Nengah Agus dalam menjalani kehidupannya.

Winie Kaori saat memberikan bantuan kursi roda pada Nengah Agus.

“Kami selalu mendoakan kesembuhan Nengah Agus dan semoga dia bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala,” ujar wanita pengusaha asal Gianyar ini.

Yayasan Kaori Welas Asih tak berhenti di situ, mereka melanjutkan perjalanan ke Banjar Malet Tengah untuk mengunjungi Jro Made Buncing dan keluarganya. Di sana, Ketut Praya, kakak dari Jro Made Buncing, sudah lima tahun menderita stroke. Sama seperti kunjungan sebelumnya, yayasan memberikan kursi roda, sembako, dan alat persembahyangan.

Winie Kaori saat memberikan bantuan kursi roda pada Ketut Praya.

“Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga Jro Made Buncing, dan semoga Ketut Praya bisa segera pulih,” ucap Winie Kaori.

Yayasan Kaori Welas Asih berjanji akan terus berbagi kasih kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang terdampak penyakit berat seperti stroke. Winie Kaori menegaskan bahwa yayasan tidak akan berhenti menyalurkan bantuan dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang mengalami kesulitan.

“Kami berharap bisa terus membawa berkah bagi orang-orang yang membutuhkan, sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan lebih baik,” pungkas wanita yang energik ini.

Aksi sosial Yayasan Kaori Welas Asih ini adalah wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu dan mengalami kondisi kesehatan yang berat. Dengan bantuan yang diberikan, yayasan berharap dapat terus membawa kebaikan dan harapan bagi mereka yang sedang berjuang. (E’Brv)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku