Connect with us

Kesehatan

Wisatawan Jepang Ini Ditemukan Tewas Dalam Apartemen

Published

on


For on ilustrasi

For on ilustrasi

GATRADEWATA – Setelah tidak pernah keluar kamar sejak dua hari, Mamoru Matsumiya(71) wisatawan asal Tokyo, Jepang, ditemukan tewas terlentang di lantai di dalam kamar No. 303 Bali Vew Apartement di jalan Nakula 99 Legian Kaja Kuta Badung.

Korban diketahui tinggal di Bali seorang diri dari tahun 2004 sekitar 12 tahun lalu tersebut, diduga meninggal sudah sejak dua hari yang lalu.

Pada saat ditemukan, pria dengan No. Passport : TZ0574121 ini, dalam posisi tubuh  terlentang di atas lantai kamar  antara tempat tidur dengan korsi kayu, kepala di bawah meja baca, tidak memakai baju, hanya memakai celana dalam warna biru dan ada bekas keluar air kencing.

Teman korban, Shiraishi Masayuki yang juga asal Jepang mengungkapan, korban sebelumnya pernah ada riwayat sakit lever dan perokok berat.

“Sejak menderita batuk-batuk dia berhenti merokok, itu sudah 2 tahun yang lalu,” kata Shiraishi. Selasa, 01/10/2016.

Saksi Ni Putu Masyuni(37) mengatakan, korban terakhir diketahui olehnya sempat menelpon dari kamar untuk minta dibelikan pulsa listrik pada hari Kamis tgl 27 Oktober 2016 sekitar pukul 14.00 wita.

“Ia tinggal di Bali Vew sejak tahun 2004. Sejak berhenti bekerja di Riyoshi Restaurant sekitar 2 tahun lalu, ia jarang keluar dari kamar, kalau perlu sesuatu hanya via telpon ke pada karyawan,” kata Putu.

Sementara Ismail(22) house keeping di apartemen ini mengatakan kalau dirinya melihat korban sekitar dua hari lalu sekitar pukul 10.00 wita.

“Hari Sabtu sekitar jam 10 pagi, saya sempat lihat korban membuka pintu kamar. Namun tidak memanggil saya untuk membersihkan room,” seraya menjelaskan bahwa dia sempat mengucapkan selamat pagi dan korban juga mengangguk membalas ucapan salam.

Sedangkan Andri Widianto(34) staf apartement menjelaskan, sekitar pukul 8.30 wita, bersama sama wisatawan lainnya yang tinggal di apartemen membuka kamar no.303 dengan menggunakan kunci akses.

“Saya melihat korban sudah terbujur di lantai disamping tempat tidur,” kata Andri.

Kejadian terebut olehnya langsung dilaporkan ke manajer aparteman dan melaporkan ke Polisi serta menghubungi medis.

Petugas yang datang ke TKP melakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban dan tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan.

Yanto


Advertisement

Kesehatan

Peran Perempuan dalam Aksi Sosial, Srikandi Bali Santhi Bagikan Kacamata di Denpasar

Published

on

By

Ketua DPW Srikandi Bali Santhi, Zakia Said Aljaidi saat memberikan kaca mata gratis pada masyarakat

DENPASAR – DPW Srikandi Bali Santhi kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat kecil melalui kegiatan sosial, bertempat di area parkir Pasar Tegal Arum, Jalan Subur, Monang Maning, Denpasar, Jumat (22/11/2024), organisasi perempuan ini bersama PT Mega Gloryoung Internasional (MGI) menggelar pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis untuk masyarakat yang membutuhkan, terutama bagi penderita glaukoma dan mata minus di atas lima.

Ketua DPW Srikandi Bali Santhi, Zakia Said Aljaidi, beserta sejumlah pengurus turut hadir dalam acara tersebut dan ikut membagikan kacamata gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Wakil Ketua DPW Srikandi Bali Shanti, Alma Marlina, menyatakan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah nyata Srikandi Bali Shanti mendekatkan diri kepada masyarakat bawah dan memberikan manfaat langsung kepada mereka.

“Kami ingin merangkul masyarakat, terutama dari kalangan bawah. Mata itu adalah jendela dunia, sangat penting untuk dijaga. Dengan kegiatan ini, kami harap masyarakat bisa menjadi lebih sehat dan produktif,” ujar Alma.

Ia juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan perubahan sosial yang nyata.

“Perempuan harus sejajar, saling mendukung satu sama lain. Kehadiran kami tidak hanya di dapur, tapi juga untuk membantu masyarakat. Kita harus turun langsung, mencari mereka yang benar-benar membutuhkan,” tambah perempuan asal Garut ini.

Selain pemeriksaan mata, Alma mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal dari berbagai program sosial lainnya, seperti bedah rumah serta bantuan kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil.

Srikandi Bali Santhi ingin menjadi agen perubahan yang mengutamakan welas asih dan solidaritas, terutama bagi perempuan di Bali.

Organisasi ini berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan sosial dan memperluas jangkauannya, dengan harapan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat kecil. (Tim)

Continue Reading

Kesehatan

SAJAKA, Sinergi Komunitas dan Akademisi Cegah Krisis AMR

Published

on

By

Diseminasi Program Desa Bijak Antibiotika (SAJAKA).

TABANAN – Diseminasi Program Desa Bijak Antibiotika (SAJAKA) yang terus didengungkan menjadi informasi baru bagi masyarakat Tabanan. Riset dan pengetahuan ini akan menjadi landasan baru memahami ‘silent’ pandemi Antimicrobial Resistance (AMR) atau resistensi antimikroba.

Efek darinya ketika seseorang ada bakteri resisten baik jangka panjang dan jangka pendek mengalami jatuh sakit menyebabkan penyakit tersebut akan sangat susah untuk disembuhkan.

“Dalam 10 tahun terakhir belum ada lagi antibiotik baru yang ditemukan, ” ungkap narasumber dr I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin, Sp.MK.

Ia juga menambahkan bila tidak ditangani dengan serius bahayanya bila pisau tidak sengaja tergores pada kulit kita dan terpapar bakteri, kejadian itu dapat menyebabkan kematian.

“Kondisi itulah yang patut kita jaga untuk masa depan”

Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK (K)., dalam paparannya menyebutkan bahwa program ini dibentuk sejak tahun 2016, dengan kegiatan menyebarkan informasi, ide, gagasan, atau hasil penelitian kepada khalayak luas.

Tujuannya agar informasi tersebut diterima, dipahami, dan dimanfaatkan oleh penerima.

Penggunaan antibiotika terhadap ternak juga merupakan bagian dari penelitian. Menggunakan antibiotika secara tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi tidak mudah kalah (mati) juga.

“Resistensi tidak hanya pada manusia tetapi juga pada hewan.Tenaga kesehatan perawat, bidan apoteker, anak sekolah dan sektor hewan ternak juga wajib bijak dalam penggunaan antibiotika, ” ungkapnya, Rabu (20/11/2024).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya penggunaan antibiotik sesuai aturan medis guna mencegah resistensi antimikroba (AMR) yang semakin meluas.

Kemudian pola penggunaan Antibiotika yang perlu dipahami bahwa Antibiotik dirancang untuk membunuh bakteri penyebab infeksi, namun sering kali digunakan secara serampangan, seperti untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, misalnya flu atau pilek.

Pola ini terjadi karena kurangnya edukasi dan akses layanan kesehatan yang memadai. Kebiasaan membeli antibiotik tanpa resep dokter atau menghentikan pengobatan sebelum waktunya juga menjadi masalah serius.

apt. I Gede Purna Yogi Suara S. Si., selaku wakil ketua Ikatan Apoteker Indonesia pengurus daerah Provinsi Bali menekankan komitmennya untuk menolak pembelian antibiotik tanpa resep dokter.

“Kita akan menolak masyarakat yang tidak menggunakan resep dokter saat membeli obat, kita akan berupaya berikan obat demam, bila 3 hari berlanjut kita bisa sarankan ke dokter agar diberikan resepnya, ” ungkapnya.

Kemudian menanyakan kepada Khoirul Amin perwakilan dari PT. Pfizer yang merupakan donatur dari program SAJAKA, menyebutkan bahwa Pfizer juga bergerak membantu pengendalian AMR.

“SAJAKA merupakan contoh yang sangat bagus, karena ini merupakan inisiatif untuk mengendalikan AMR dari segi komunitas dan juga bekerja sama dengan akademisi, kesehatan, sekolah dan rumah tangga”

Ia juga berharap tidak hanya 3 desa di Bali saja, tetapi bisa diterapkan di luar Bali dengan support dari lainnya.

Ni Komang Semara Yanti, SKM., MPH., selaku Manajer project, pengembangan program yang sukses di Desa Bengkel (Tabanan) jadi diperluas lagi ke 3 wilayah desa lainnya.

“Kami pengembangannya tidak hanya edukasi dengan ceramah tetapi edukasi interaktif menggunakan media video serta flip chart (papan tulis / kertas), ” jelasnya.

Ia juga ingin program seperti ini bisa disebarluaskan di wilayah lainnya di Bali dengan membuka kerjasama.

apt. I Made Abdi Gunawan, S.Farm.,M.Kes selaku perwakilan dinas kesehatan Tabanan mengungkapkan program SAJAKA dimulai tahun 2022.

” Desa pejaten, Buwit dan Belalang dan hasilnya berubah signifikan, masyarakat kita yang ada di wilayah tersebut yang awalnya tidak begitu paham dan pengaruhnya, sekarang sudah lebih baik. Program ini harus terus berjalan, ” pungkasnya. (Ray)

Continue Reading

Kesehatan

Yayasan Kaori Welas Asih Berbagi Kasih di Bangli, Bantuan Sembako dan Kursi Roda untuk Warga Terdampak Stroke

Published

on

Yayasan Kaori Welas Asih berphoto bersama

BANGLI – Yayasan Kaori Welas Asih terus menunjukkan komitmennya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya di Kabupaten Bangli. Melalui pendiri yayasan, Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota, mereka mengunjungi beberapa keluarga yang tengah menghadapi kesulitan akibat penyakit dan kondisi ekonomi yang terbatas pada Jumat, (25/10/2024).

Kunjungan pertama dilakukan ke keluarga Wijaya yang tinggal di Banjar Gunaksa, Desa Cempage, Kabupaten Bangli. Istri Wijaya, Ni Wayan Sinar, menerima bantuan berupa paket sembako dan alat persembahyangan. Bantuan ini diberikan karena istrinya telah mengalami kelumpuhan selama setahun, sementara putra pertama mereka, Putu Bima, menjadi tulang punggung keluarga. Usaha kecil-kecilan dari rumah untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Winie Kaori saat mengunjungi Ni Wyn Sinar

Winie Kaori menyatakan harapannya agar bantuan yang diberikan dapat meringankan beban keluarga Wijaya. Pada kesempatan ini, yayasan juga mendoakan kesembuhan bagi Ni Wayan Sinar yang saat ini sedang sakit.

“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi keluarga Wijaya, terutama dalam kondisi seperti ini,” kata Winie Kaori

Setelah mengunjungi keluarga Wijaya, Yayasan Kaori Welas Asih melanjutkan kunjungan ke Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Kecamatan Susut, untuk bertemu dengan Nengah Agus yang sudah enam tahun mengalami stroke. Nengah Agus hanya ditemani istrinya, Nyoman Nyoblong, karena anak-anaknya telah menikah dan tinggal di tempat lain. Dengan tulus, Yayasan Kaori Welas Asih memberikan bantuan berupa kursi roda, sembako, dan alat persembahyangan.

Winie Kaori berharap bantuan ini dapat menjadi berkah dan memberi semangat baru bagi Nengah Agus dalam menjalani kehidupannya.

Winie Kaori saat memberikan bantuan kursi roda pada Nengah Agus.

“Kami selalu mendoakan kesembuhan Nengah Agus dan semoga dia bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala,” ujar wanita pengusaha asal Gianyar ini.

Yayasan Kaori Welas Asih tak berhenti di situ, mereka melanjutkan perjalanan ke Banjar Malet Tengah untuk mengunjungi Jro Made Buncing dan keluarganya. Di sana, Ketut Praya, kakak dari Jro Made Buncing, sudah lima tahun menderita stroke. Sama seperti kunjungan sebelumnya, yayasan memberikan kursi roda, sembako, dan alat persembahyangan.

Winie Kaori saat memberikan bantuan kursi roda pada Ketut Praya.

“Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga Jro Made Buncing, dan semoga Ketut Praya bisa segera pulih,” ucap Winie Kaori.

Yayasan Kaori Welas Asih berjanji akan terus berbagi kasih kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang terdampak penyakit berat seperti stroke. Winie Kaori menegaskan bahwa yayasan tidak akan berhenti menyalurkan bantuan dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang mengalami kesulitan.

“Kami berharap bisa terus membawa berkah bagi orang-orang yang membutuhkan, sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan lebih baik,” pungkas wanita yang energik ini.

Aksi sosial Yayasan Kaori Welas Asih ini adalah wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu dan mengalami kondisi kesehatan yang berat. Dengan bantuan yang diberikan, yayasan berharap dapat terus membawa kebaikan dan harapan bagi mereka yang sedang berjuang. (E’Brv)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku