Connect with us

Daerah

Paparkan Perkembangan Pembangunan KEK, Manajemen Kura Kura Bali Adakan Media Gathering

Published

on

Pemaparan pembangunan KEK Kura Kura Bali oleh manajemen kepada para peserta Media Gathering

DENPASAR – Dalam rangka percepatan penciptaan lapangan kerja dan pengembangan wilayah Kota Denpasar, Provinsi Bali serta mendukung pengembangan ekonomi wilayah dan ekonomi nasional, khususnya dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif, diperlukan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Hal ini diperkuat dengan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2023 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Kura Kura Bali, yang terletak di pulau Serangan Denpasar Selatan.

Untuk lebih memperkenalkan dan tersosialisasinya pencapaian pembangunan dikawasan KEK ini, manajemen Kura Kura Bali mengadakan acara Media Gathering, Rabu, 20/12/2023

Bertempat di Cloud Lounge IUD Campus didalam kawasan Kura Kura Bali di kawasan Serangan, GM Communication and Public Relation Kura Kura Bali, Zakki Hakim, memaparkan sederet target pembangunan yang telah dan akan dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali dalam kurun waktu hingga lima tahun ke depan.

KEK Kura Kura Bali ini memiliki luas lahan 428 hektare direncanakan seluruh fasilitas akan dibangun dalam kurun waktu 30 tahun.

“Untuk fase pertama infrastruktur sudah selesai, yakni delapan kilometer jalan, dua kilometer kanal, tujuh danau retensi air, dan semua infrastruktur utilitas,” terang Zakki Hakim.

KEK Kura Kura Bali dibangun dan dikembangkan dengan memperhatikan Sustainable Development Goals (SDG’s), untuk itu bahan yang digunakan membuat jalan tersebut bukan berasal dari aspal, melainkan menggunakan suatu bahan khusus yang berguna untuk memastikan air masuk ke dalam tanah dan danau retensi, sehingga nantinya pulau tersebut memiliki sumber air tersendiri.

Infrastruktur utilitas seperti listrik, PAM, air bersih, fiber optik, high speed internet, semua ditanam di bawah tanah sehingga tidak ada terlihat tiang dan kabel listrik bergantungan dikawasan ini.

GM Communication and Public Relation Kura Kura Bali, Zakki Hakim, memberi penjelasan saat sesi wawancara di area Surf Surf by the Waves

KEK Kura Kura Bali juga telah dan akan membangun sarana pendidikan dan hiburan, diantaranya UID Bali Campus, pavilion, beach club, marina bertaraf internasional, grand outlet mall, hingga hotel bintang 7 dan restoran kelas atas.

Dari rencana kegiatan bisnis yang ada, KEK Kura Kura Bali ini ditargetkan meraih investasi sebesar Rp 104,4 Triliun, menyerap 35.000 tenaga kerja langsung dan 64.000 tenaga kerja tidak langsung, yang mana akan menyumbangkan devisa mencapai USD 31,8 Milyar dollar atau setara Rp 474,06 Triliun saat sudah beroperasi penuh pada tahun 2052.

Pembangunan yang sedang berjalan saat ini yakni Marina bertaraf internasional, Grand Outlet Mall (bekerjasama dengan Mitsubishi Estate Group) dan sekolah Interkultural.

Terkait dengan hubungan dengan pihak Desa Serangan, sejauh ini sudah berjalan dengan baik dan harmonis, akses warga keluar masuk untuk kegiatan ekonomi di wilayah KEK tidak dibatasi.

Warga diberikan tanda pass khusus yang bisa digunakan untuk melakukan aktivitasnya terkait kegiatan ekonomi, seperti para nelayan, petani rumput laut dan lain-lain didalam wilayah KEK Kura Kura Bali.

“Warga yang sudah terverifikasi oleh lembaga Desa, bisa mengajukan pass khusus ini kepada pihak Kura Kura Bali, sehingga kegiatan ekonominya tidak ada hambatan sama sekali,” demikian ditegaskannya.

Selain itu juga diberikan bantuan dana pembangunan dan pelatihan-pelatihan untuk menambah wawasan dan edukasi terkait pengembangan Desa Wisata Serangan menjadi patner Kura Kura Bali dalam menyambut para wisatawan yang berkunjung kewilayah itu.

Manajemen juga memberikan bantuan bagi sarana ibadah dan kegiatan ritual keagamaan warga Desa Serangan yang dilaksanakan diwilayah KEK.

Selama satu dasawarsa ini, pihak Kura Kura Bali juga telah menjaga keharmonisan dan kelestarian alam dengan menanam 7000 batang pohon diwilayah KEK, termasuk pohon-pohon yang dikatagorikan sudah langka di Bali.

Hal ini sejalan dengan filosopi Tri Hita Karana yang diterapkan oleh manajemen Kura Kura Bali, keseimbangan dalam hubungan dengan Tuhan, Alam dan Manusia dalam membangun dan mengembangkan kawasan KEK ini.

Terkait digunakannya nama Kura Kura Bali pada KEK ini, Zakki Hakim menjelaskan, hal ini tidak terlepas dari filosopi Bali dan beberapa kepercayaan di Dunia, bahwa peradaban itu dimulai dan dibangun diatas binatang mitos Kura-Kura.

Selain itu kawasan pulau Serangan ini sudah sejak dahulu menjadi tempat mendaratnya Penyu untuk bertelur dan berkembang biak.

“Hal itu lah yang menjadikan alasan dipilihnya penggunaan nama Kura Kura Bali pada kawasan khusus ini,” demikian jelasnya.

Seperangkat gamelan tradisional Bali kuno yang dipamerkan diruang Bali Abodey Gallery

Pada kesempatan ini para jurnalis juga diajak mengunjungi Bali Abode Gallery, yang menyimpan koleksi benda-benda kuno yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Bali tempo dulu.

Selain itu juga mengunjungi lokasi yang nantinya akan dibangun dermaga Marina dengan standar Internasional sebagai tempat bersandar private yatch atau kapal wisata dikawasan ini.

Acara diakhiri dengan mengunjungi Surf Surf by the Waves, suatu lokasi bangunan  yang memiliki pemandangan pantai yang indah diiringi ombak yang ideal untuk kegiatan surfing.

Ditempat ini para peserta diajak untuk melakukan kegiatan membuat cendera mata yang berasal dari bahan-bahan daur ulang.(Brv)


Daerah

Pj Gubernur Bali Serahkan Sertifikat Merk ke Winie Kaori Untuk YKWA Dan Minyak Goreng

Published

on

By

DENPASAR – Penjabat (Pj.) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyerahkan sejumlah Surat Pencatatan/ Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha serta Sertifikat Standardisasi dan Sertifikasi Lembaga Seni Provinsi Bali 2024 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa, 17 Desember 2024.

Salah satunya, Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota selaku Owner PT Kaori Alam Nusantara (KAN) menerima Sertifikat Merek dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI buat Yayasan Kaori Welas Asih (YKWA) dan produk Minyak Goreng Kaori.

Atas capaian tersebut, Winie Kaori mengucapkan terima kasih atas support Pemerintah Provinsi Bali, guna menerima Sertifikat Merek.

Disebutkan, Sertifikat Merek ini berlaku selama 10 tahun, untuk bisa melindungi Merek yang telah didaftarkan.

“Astungkara, ini bisa menjadi perlindungan untuk pengusaha yang memang menggunakan Hak Merek, supaya aman untuk bisa dipublikasikan maupun didistribusikan ke seluruh Indonesia,” kata Winie Kaori.

Oleh karena itu, lanjutnya Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki Usaha dan Brand diharapkan jangan takut dan jangan ragu-ragu untuk mendaftarkan Merek sebagai salah satu langkah perlindungan untuk usahanya.

Bahkan, kedepannya diharapkan, semoga nanti usaha-usaha yang dibuatkan bisa mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual, baik Hak Merek, Hak Paten dan Hak Cipta yang bisa digunakan selama 10 tahun, sejak tanggal pendaftaran.

“Terima kasih untuk Pemerintah Provinsi Bali utamanya BRIPDA Bali dan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang sudah memberikan fasilitas kepada kami, para UMKM untuk semangat berkarya,” pungkasnya.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali bekerjasama dengan Kanwil Kemenkum HAM Provinsi Bali dan sentra-sentra Kekayaan Intelektual telah memfasilitasi pendaftaran Kekayaan Intelektual masyarakat Bali.

Apalagi, Pj.Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sangat mengapresiasi kegiatan pendaftaran sertifikat HAKI oleh masyarakat Bali, lantaran masyarakat Bali terkenal dengan adat istiadat, yang kaya akan seni budaya, tradisi dan kreativitas.

“Masyarakat Bali sangat kreatif dan edukatif dengan menghasilkan banyak hasil karya. Bahkan, saya kaget juga anak-anak yang masih usia sekolah bisa menjadi seorang inovator, itu sangat luar biasa,” terangnya.

Tak hanya itu, masyarakat Bali juga diakui sangat kreatif melalui hasil kerajinan tangan, tari-tarian tradisional hingga kuliner khas Bali yang semuanya merupakan aset berharga menjadi kebanggaan Bali, sehingga terkenal di kalangan masyarakat global.

Warisan karya cipta, seni dan tradisi berciri khas Bali perlu mendapatkan perlindungan, sehingga Pemerintah Provinsi Bali sangat mendukung perlindungan atas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) masyarakat Bali, baik itu dalam bentuk Hak Cipta, Hak Merek, Hak Paten dan Indikasi Geografis (IG) maupun bentuk perlindungan lainnya.

“Dengan adanya HAKI, pencipta memiliki Hak Eksklusif atas ide, inovasi atas kreasi mereka. Hal tersebut menghindari mereka dari tindakan plagiat atau penggunaan karya tanpa izin, sehingga mereka bisa aman untuk terus berkarya,” paparnya.

Disebutkan, dalam kurun waktu 2019-2024, Pemerintah telah menerbitkan 425 sertifikat yang terdiri dari Kekayaan Intelektual Kepemilikan Komunal sebanyak 36 sertifikat terdiri dari 20 Sertifikat Ekspresi Budaya Tradisional (EBT), 11 Sertifikat Indikasi Geografis (IG), 3 Sertifikat Pengetahuan Tradisional (PT) dan 2 Sertifikat Sumber Daya Genetik (SDG).

“Selain itu, Kekayaan Intelektual Kepemilikan Personal sebanyak 389 sertifikat, terdiri dari 291 Sertifikat Hak Cipta, 3 Sertifikat Hak Paten dan 95 Sertifikat Hak Merek,” kata Mahendra Jaya. (*).

Continue Reading

Daerah

Kepala Desa di Luwu Diminta Setor Rp4,5 Juta untuk Bimtek Stunting, Publik Pertanyakan Transparansi

Published

on

By

LUWU – Pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema Percepatan Penurunan Stunting Desa se-Kabupaten Luwu Tahun 2024 menuai kontroversi. Program ini yang dikelola oleh PT Putri Dewani Mandiri atas persetujuan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Luwu, membebankan biaya Rp.4,5 juta per desa.

Ketua Forum Pemerhati Pemerintahan Desa dan Kelurahan (FP2KEL), Ismail Ishak, mengkritisi kebijakan tersebut. “Biaya yang dihimpun dari 207 desa mencapai ratusan juta rupiah. Namun, efektivitas kegiatan ini diragukan karena banyak prioritas lain yang lebih mendesak untuk desa,” ujar Ismail. Ia juga menyebut kegiatan ini tidak sesuai dengan amanat Peraturan Desa Nomor 13 Tahun 2023 yang mengutamakan intervensi berbasis kebutuhan lokal.

Kritik ini diperkuat oleh beredarnya surat undangan bertanggal 5 Desember 2024, yang meminta setiap desa menyetorkan dana Rp4,5 juta melalui rekening PT Putri Dewani Mandiri. Namun, pihak penyelenggara membantah isu tersebut.

“Biaya ini tidak besar jika dibagi per peserta. Lima orang dari setiap desa mengikuti Bimtek, artinya rata-rata hanya Rp900 ribu per peserta. Ini investasi untuk pemahaman mereka terkait program stunting,” ujar Andi Hamzah, Bendahara PT Putri Dewani Mandiri.

Meski demikian, transparansi penggunaan anggaran menjadi sorotan. Beberapa kepala desa mempertanyakan apakah biaya tersebut sejalan dengan manfaat yang diperoleh.

DPMD Luwu Bungkam
Hingga berita ini diturunkan, Kepala DPMD Luwu, Kasmaruddin, belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan publik. Pelaksanaan Bimtek ini dijadwalkan berlangsung pada 13–17 Desember 2024 di Aula Bappeda Luwu dan Kota Palopo.

Tantangan Penurunan Stunting
Luwu memiliki 207 desa yang terlibat dalam program ini. Penurunan angka stunting memang menjadi prioritas nasional, tetapi pengalokasian dana desa untuk Bimtek dinilai kurang tepat. Beberapa pihak mendesak agar kegiatan seperti ini diselaraskan dengan kebutuhan lokal dan difokuskan pada solusi konkret di lapangan.

Program ini kini menjadi ujian bagi pemerintah daerah untuk menjawab kritik publik, memastikan akuntabilitas, dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan anggaran desa. (SRF/red)

Continue Reading

Daerah

Pangdam Zamroni Buka Turnamen Voli Pantai di Sanur

Published

on

By

DENPASAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kodam IX/Udayana menggelar Open Tournament Piala Panglima TNI Cabang Olahraga Voli Pantai yang berlangsung di Pantai Bangsal, Sanur, Denpasar, pada 9–13 Desember 2024. Acara pembukaan turnamen ini diresmikan langsung oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si.

Turnamen Voli Pantai ini merupakan bagian dari serangkaian pertandingan yang diselenggarakan oleh TNI di seluruh Indonesia dalam rangka memperebutkan Piala Panglima TNI. Di antara berbagai cabang olahraga lainnya, seperti Turnamen Menembak di Jakarta, Badminton di Bandung, Triathlon di Surabaya, Tinju di Ambon dan Paralayang di Lombok, Turnamen Voli Pantai di Bali menjadi salah satu ajang yang paling dinanti.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Pangdam Zamroni menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi, kebersamaan dan meningkatkan prestasi serta sportivitas para atlet, prajurit TNI, Polri dan masyarakat sekaligus mencari atlet-atlet baru berprestasi dalam cabang olahraga Voli Pantai.

“Bali sendiri mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan dua turnamen bergengsi dalam rangka HUT TNI ke-79, yaitu Turnamen Layar (Kite Surfing) yang telah sukses dilaksanakan pada 5 hingga 8 Desember 2024 lalu di Benoa, dan kini dilanjutkan dengan Turnamen Voli Pantai yang dimulai pada hari ini di Pantai Bangsal,” ujar Pangdam Zamroni.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah bekerja keras mempersiapkan dan mewujudkan terlaksananya acara open tournament ini. Apresiasi yang tinggi juga diberikan kepada para atlet dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“Saya berharap para atlet dapat mengikuti pertandingan dengan sungguh-sungguh, menjunjung tinggi sportivitas dan sikap kesatria. Jadikan ajang ini sebagai sarana untuk menguji kemampuan, menempa diri, serta membangun integrasi dan soliditas antar sesama. Kepada para juri dan wasit, saya harapkan kepemimpinan yang jujur, bijaksana, karena sportivitas adalah esensi dari olahraga. Selamat bertanding dan raihlah prestasi terbaik!” demikian tegas Pangdam.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., dalam keterangan persnya mengatakan bahwa turnamen ini diikuti oleh peserta dari TNI-Polri, serta masyarakat umum. Peserta berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dengan 30 tim putri dan 56 tim putra yang berkompetisi memperebutkan gelar juara dan Piala Panglima TNI.

“Dipilihnya Bali, khususnya Pantai Bangsal Sanur, sebagai lokasi turnamen ini karena keindahan alam, fasilitas yang memadai, dan daya tariknya sebagai destinasi wisata internasional. Selain itu, Bali yang kaya budaya menjadi tempat ideal untuk menampilkan kedekatan TNI dengan masyarakat dalam suasana penuh semangat olahraga, sekaligus mempromosikan Bali sebagai destinasi olahraga, bukan hanya wisata alam dan budaya,” ungkap Kolonel Agung.

Pihaknya berharap turnamen ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan internasional, membuka peluang bagi sektor usaha pariwisata lokal, serta mempererat hubungan antara TNI-Polri dan masyarakat. Melalui ajang ini, semangat kebersamaan dan kekompakan dapat terbangun, sekaligus mendorong Bali menjadi destinasi olahraga yang menarik di tingkat dunia.

Turut hadir dalam pembukaan turnamen tersebut diantaranya Kapolda Bali, Kasdam IX/Udy, Irdam IX/Udy, Kapok Sahli Pangdam IX/Udy, Danrem 163/WSA, Kabinda Bali, Asrendam IX/Udy, Para Asisten Kasdam IX/Udy, LO AU dan LO AL Kodam IX/Udy, Para Dan/Kabalakdam IX/Udy, Kasrem 163/WSA, Danlanal Denpasar, Danlanud I Gusti Ngurah Rai, Ketua DPRD Prov. Bali, Kadisdikpora Prov. Bali, Ka BNNP Prov. Bali, Ketua Umum PP PBVSI Indonesia, Ketua Koni Prov. Bali, Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, Kadis Dikpora Prov. Bali, Dirut PT. Hotel Internasional Sanur Indonesia, GM The Meru Sanur, Regional CEO PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., Dirut Bank BPD Bali dan Deputi Regional Bank Mandiri, serta undangan lainnya. (Pendam IX/Udy)

Continue Reading

Trending

Copyright © 22 Juni 2013 Gatradewata. Pesonamu Inspirasiku