Politik
Diduga Ketakutan Kalah, Hilangkan Baliho Caleg Partai Gerindra Gianyar

GIANYAR – Perusakan barang milik orang lain dalam KUHP dikenakan pasal 406, dengan ancaman pidana paling lama dua tahun delapan bulan.
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau, sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Menemui I Wayan Sudira (Lanang Sudira) yang merupakan aktivis mangrove dan juga calon legislatif DPRD Provinsi Bali, Dapil Gianyar menceritakan hilangnya baliho besar caleg dari partai Gerindra.
” Kami akan melaporkan ke aparat yang berwajib, kejahatan politik yang dilakukan oknum penjahat politik, ” tegas Lanang Sudira kepada awak media, Senin (28/08/2023), di posko Gerindra Sukawati.
Kronologis kejadian berawal dari Sabtu tanggal 26 Agustus 2023, Lanang Sudira berangkat pagi hari melewati Desa Batu Bulan ke Kawasan Tahura I Gusti Ngurah Rai. Baliho yang dimaksud, yang berisikan gambar caleg dari Partai Gerindra dan gambar calon Presiden Prabowo Subianto, masih terpajang rapi.
Kemudian dirinya pulang dari kawasan hutan mangrove sekitar jam 4 sore, kemudian melewati jalan Batu Bulan perbatasan Denpasar ke Gianyar itu masih terpasang.
” Kemudian sekitar jam 7 malam hari, kami melakukan monitoring bersama dengan kader Partai Gerindra, untuk mengecek kondisi baliho kami diseluruh sudut Kota Gianyar yang sudah terpasang ”
” Kami terkejut, bukan disobek – sobek tetapi hilang tinggal kerangkanya, ” ungkapnya kecewa.
Dirinya juga menyayangkan di jaman reformasi masih saja terjadi seperti kejadian ini, ini tentu mencederai sebuah demokrasi.
” Saya khawatir ini oknum penguasa tertentu yang merasa ketakutan karena elektabilitas partai Gerindra semakin naik ”
” Bahkan tertinggi sekarang ”
Dengan ditambahkan juga bahwa elektabilitas Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia juga yang tertinggi saat ini.
” Sepertinya gambar Gerindra dengan bapak Haji Prabowo Subianto yang ada bersama gambar caleg membuat oknum partai penguasa ketakutan di wilayah Gianyar ini, ” keluhnya.
Dirinya juga berpesan bahwa menurut instruksi dari Ketua Umum Haji Prabowo Subianto, mereka harus menjalin hubungan dengan sesama kader partai dan dengan partai manapun untuk memupuk persaudaraan dan persatuan Indonesia.
Menanyakan berapa banyak baliho yang rusak,
” Perobekan ini masuk wilayah Batu Bulan, ada 3 baliho saya sendiri (Lanang Sudira) dan kawan saya I Wayan Subur Yasa, 5 balihonya lenyap ”
Dirinya juga memohon pertanggung jawaban kepada KPU Indonesia, Bali dan Gianyar serta Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait insiden ini.
” Kalo memang tidak boleh masang baliho, ya lepas saja semuanya. Kenapa hanya baliho partai Gerindra saja yang hilang. Padahal disana ada partai Golkar, PDI Perjuangan, Demokrat juga, ” pungkasnya.
Kemudian menghubungi I Wayan Subur Yasa, S.H., selaku ketua PAC Kecamatan Sukawati dan merupakan Caleg DPRD Tingkat I Bali, Dapil Gianyar.
Ia juga mengatakan keinginannya untuk mendapatkan keadilan dalam peristiwa ini.
” Yang merasa berkuasa bisa semena – mena terhadap kami ”
” Perobekan itu terjadi di Samu satu, Banjar Seseh satu, Singapadu induk, di jalan satu dan di perbatasan Denpasar dan Batu Bulan, rangkanya masih tapi gambarnya hilang ”
Ia juga menginginkan pemilu kali ini berjalan damai dan aman. Segalanya harus demokrasi.
” Perbuatan dan tindakan harus demokrasi, tidak hanya ucapan saja demokrasi, itu yang saya sesakan ”
Soal pelaporan kepada pihak yang berwajib dirinya mengatakan akan berkonsultasi dulu dengan DPC dan DPD Partai Gerindra terlebih dahulu.
” Mereka (DPD Partai Gerindra) tentu harus menyikapi hal ini, ” ujarnya. (Ray)

Politik
Gde Sumarjaya Linggih Soroti Motif di Balik Serangan Terhadap Dirinya

JAKARTA – Nama Gde Sumarjaya Linggih atau yang dikenal dengan nama Demer, kembali disorot setelah pemanggilannya sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berbagai pihak, termasuk individu yang mengklaim memiliki idealisme tinggi, secara masif terus menyuarakan tuduhan dan opini sejak sebelum Pemilu hingga kini. Bahkan, aksi demonstrasi di kantor KPK disebut-sebut dikoordinir oleh pihak yang sama dengan tujuan tertentu.
Menanggapi hal ini, Gde Sumarjaya Linggih yang saat ini sebagai anggota dewan DPR RI Komisi VI, menegaskan bahwa dirinya hanya menjabat sebagai komisaris di perusahaan yang dimaksud selama tiga bulan. Perusahaan tersebut didirikan dengan tujuan utama untuk membangun pabrik pipa dan menjalankan aktivitas pemasaran. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengetahui jika perusahaan itu kemudian digunakan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD).
“Saya sudah menjelaskan secara gamblang kepada penyidik KPK bahwa saya tidak mengetahui keterlibatan perusahaan ini dalam pengadaan APD. Saya hanya menjabat sebagai komisaris selama tiga bulan, dan perusahaan itu awalnya didirikan untuk mendirikan pabrik pipa,” tegasnya.
Ia juga mempertanyakan motif di balik gerakan yang terus menyerangnya, apakah benar dilandasi idealisme atau justru memiliki kepentingan politik tersembunyi. Namun, ia tetap menghormati setiap kritik yang disampaikan dan menyerahkan sepenuhnya penilaian kepada publik.
Lebih lanjut, Gde Sumarjaya Linggih mengajak semua pihak untuk mempercayakan proses hukum kepada KPK. Ia menegaskan bahwa KPK telah menetapkan para tersangka berdasarkan alat bukti dan pemeriksaan saksi yang ada. Ia juga mengingatkan agar publik tidak terprovokasi oleh narasi yang dapat melemahkan kepercayaan terhadap institusi penegak hukum di Indonesia.
“Jangan sampai kita justru meragukan atau bahkan melemahkan upaya penegakan hukum. Memang masih ada segelintir oknum, tetapi tidak bisa digeneralisasi bahwa hukum di negeri ini sudah rusak atau tebang pilih,” ujarnya.
Dengan pernyataan ini, Gde Sumarjaya Linggih berharap tidak ada lagi tuduhan yang tidak berdasar terhadap dirinya dan meminta semua pihak untuk bersikap objektif dalam menilai sebuah kasus hukum.(Ich)
Politik
Wayan Koster dan Made Muliawan Arya Bahas Masa Depan Bali, Kolaborasi Demi Kemajuan

Denpasar, 10 Februari 2025 – Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster, menggelar pertemuan dengan Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya atau yang akrab disapa De Gadjah, dalam rangka memperkuat sinergi demi pembangunan Bali ke depan. Pertemuan yang berlangsung di kediaman De Gadjah ini mencerminkan semangat persatuan setelah berakhirnya Pilkada.
Dalam perbincangan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban, De Gadjah menyampaikan selamat atas kemenangan Wayan Koster dalam Pilgub Bali 2025-2030. Ia menegaskan bahwa saat ini bukan lagi waktu untuk berkompetisi, melainkan untuk bersatu membangun Bali.
Keduanya berdiskusi mengenai berbagai permasalahan strategis yang dihadapi Bali, mulai dari penanganan sampah, kemacetan, hingga ketersediaan air bersih. Salah satu topik utama yang dibahas adalah pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, yang dianggap penting untuk meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata.
De Gadjah menyatakan bahwa dirinya siap mendukung kebijakan dan program-program yang berorientasi pada kepentingan rakyat Bali. “Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Wayan Koster menegaskan komitmennya untuk menjalankan program-program yang telah dijanjikan saat kampanye, dengan mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian budaya Bali.
Pertemuan ini menjadi sinyal kuat bahwa kolaborasi lintas partai dan kepentingan politik sangat mungkin terjadi demi kemajuan Bali. Dengan sinergi yang solid antara pemimpin daerah dan berbagai elemen politik, diharapkan pembangunan Bali dapat berjalan lebih efektif dan inklusif.(Ich)
English Corner
Pangdam Zamroni Apresiasi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada 2024

DENPASAR – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.IP., M.Si., bersama Pj. Gubernur Bali Irjen Pol (Purn) Drs. Sang Made Mahendra Jaya, M.H., dan Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si., melaksanakan kegiatan monitoring dan supervisi pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2024 di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Kota Denpasar, pada Rabu 27 November 2024.
TPS yang dikunjungi rombongan diantaranya TPS 8 yang berada di Jalan Tukad Yeh Aya, Banjar Kerta Sari, Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan, TPS 1 sampai dengan 6 di SMA Kristen Harapan, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan dan TPS 5 di SD Negeri 14 Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar.
Kunjungan ke TPS tersebut diawali dengan pemantauan kesiapan petugas dan fasilitas pemungutan suara, kemudian dilanjutkan dengan interaksi bersama masyarakat yang sedang menyalurkan hak pilihnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan proses demokrasi berjalan lancar, aman dan kondusif.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam Zamroni menyampaikan apresiasi atas kesiapan penyelenggara dan antusiasme masyarakat Bali dalam menggunakan hak pilihnya. “Kami ingin memastikan semua berjalan dengan tertib. Sinergi antara aparat keamanan, penyelenggara Pemilu dan masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas selama proses ini,” ujar Pangdam.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa monitoring dan supervisi ke beberapa TPS di Kota Denpasar ini mencerminkan komitmen Pemerintah Daerah dan aparat keamanan untuk mengawal Pilkada 2024 agar berjalan sukses dan berkualitas. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi.
“Kodam IX/Udayana bersinergi dengan aparat kepolisian dan Pemerintah Daerah dalam mengawal seluruh tahapan Pilkada, mulai dari pendistribusian logistik, pengamanan TPS, hingga penghitungan suara. Kesiapan aparat dan kedisiplinan masyarakat Bali menjadi faktor penting dalam keberhasilan pelaksanaan Pilkada kali ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kapendam menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga suasana kondusif hingga seluruh proses Pilkada selesai, termasuk penghitungan suara dan penetapan hasil resmi oleh KPU. Pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat tetap bersatu, menjaga persaudaraan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
“Tentunya, kondusifitas ini harus selalu terjaga di seluruh wilayah teritorial Kodam IX/Udayana, yaitu di Provinsi Bali, NTB dan NTT. Kami tegaskan kembali juga, bahwa aparat TNI tetap bersikap netral, khususnya selama Pilkada berlangsung. Netralitas TNI adalah harga mati,” demikian pungkasnya.
Turut serta dalam kegiatan tersebut diantaranya Ketua DPRD Provinsi Bali, Kajati Bali, Danrem 163/WSA, Kabinda Bali, Danlanud Ngurah Rai, Danlanal Denpasar, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Bali, Inspektur Daerah Provinsi Bali, Kalak BPBD Provinsi Bali, Kadishub Provinsi Bali, Kadispermadesdukcapil Provinsi Bali, Kadiskominfos Provinsi Bali, Kasat Pol PP Provinsi Bali, serta undangan lainnya. (Pendam IX/Udy)
-
Mangku Bumi6 years ago
HIDUP DHARMA
-
News1 year ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
Daerah5 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Mangku Bumi7 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah4 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City