Daerah
Sustainability Leadership Solusi Pariwisata Bali, Pengukuhan Pengurus IHGMA DPD Bali 2023 – 2026

TABANAN – Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali dengan suka cita mengukuhan Kepengurusan 2023 – 2026 yang akan berperan aktif dalam memajukan pariwisata di Indonesia, khususnya di pulau Dewata dengan kolaborasi yang erat bersama pemerintah dan parastakeholder pariwisata Bali, bertempat di Puri Taman Sari Resort, Dusun Umabian, Tabanan.
Acara Pengukuhan disaksikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi Bali telah mencapai 75%, dengan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan pertama sebesar 6,04% diatas pertumbuhan rata-rata nasional, dan Bali berada pada posisi ke 6 di tingkat nasional.
Pencapaian ini merupakan buah
sinergitas yang baik antara Pemerintah Bali dengan seluruh Stakeholder yang ada dalam mewujudkan ketahanan ekonomi yang handal sekaligus pemulihan pariwisata yang semakin kuat.
Dengan menyungsung semangat “Refresh – Reflect – Reunite”, IHGMA DPD Bali memperkenalkan pengurus barunya yang berjumlah total 60 Leader pimpinan hotel, yang akan membawa semangat baru dan dedikasi dalam organisasi sekaligus mendorong kemajuan sektor pariwisata di Indonesia.
Tema ini sangat relevan dengan tantangan dan perubahan yang kita
hadapi di sektor perhotelan. Masa pandemi yang melanda dunia telah menguji ketahanan dan ketangguhan kita sebagai pelaku industri. Namun, saat ini kita semua memasuki fase pemulihan, saatnya bagi kita untuk merefresh pikiran kita, merefleksikan pengalaman kita, dan menyatukan
kembali semangat kita. Ungkap Oka Cahyani Wakil Ketua III IHGMA Bali.
Oka Cahyani yang sekaligus menjadi Ketua Panitia Pengukuhan menambahkan bahwa dalam
kepengurusan ini terdapat paduan 3 Lintas Generasi yaitu: Generasi Perintis, Generasi Pendobrak dan Generasi Penerus, tentunya setiap generasi memiliki warna dan energynya, dalam IHGMA kita padukan dan selaraskan untuk menghasilkan karakter keberagaman sekaligus kebersamaan
untuk saling menguatkan.
Kepengurusan ini mengusung konsep More is Less yang bermakna,
bahwa lebih banyak yang terlibat, maka pembagi pekerjaan juga lebih banyak, sehingga beban kita lebih berkurang.
Hal ini sesuai dengan semangat organisasi IHGMA dalam memberikan
kesempatan dan ruang setiap Leader untuk berpartisipasi aktif, semua berperan, semua berkontribusi, everybody is a Hero in IHGMA.
Komang Artana selaku Ketua Harian I menyampaikan bahwa IHGMA DPD Bali memiliki tujuan utama untuk meningkatkan standar produk, pelayanan dan pengelolaan serta profesionalisme di industri perhotelan.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, IHGMA DPD Bali akan mengadakan
program pelatihan, seminar, dan konferensi untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
anggotanya.
Selain itu, IHGMA DPD Bali juga akan membuka kerjasama yang lebih luas dengan lembaga pendidikan untuk menciptakan breakthrough pengembangkan program pendidikan dan pelatihan SDM Pariwisata yang berkualitas dan berdayasaing global.
Program ini akan didukung oleh 203 General Manager yang bernaung dalam IHGMA DPD Bali yang tersebar diseluruh kabupaten di Bali.
Melalui kolaborasi yang erat dengan pemerintah dan seluruh stakeholder pariwisata Bali, IHGMA bertekad untuk mewujudkan Bali sebagai destinasi yang bertanggung jawab untuk menarik lebih
banyak wisatawan yang bertanggung jawab pula. IHGMA DPD Bali juga berencana akan mengadakan pertemuan rutin dengan para pelaku industri pariwisata di Bali untuk memfasilitasi inovasi yang berkelanjutan melalui pertukaran ide, pengalaman, dan pengetahuan.
Dalam kerangka ini, IHGMA DPD Bali akan membantu membangun jaringan kolaboratif yang kuat antara hotel-hotel di Bali, agen perjalanan, operator tur, dan pihak terkait lainnya, tambah Henita, CHIA selaku Sekjen IHGMA DPD Bali
Ketua IHGMA DPD Bali, Dr. Yoga Iswara, BBA., BBM., MM., CHA menyatakan dalam sambutannya,
“Kami sangat bersemangat mengambil peran yang lebih aktif dalam memajukan pariwisata Indonesia, khususnya di Bali. Kepengurusan yang baru akan menghantarkan IHGMA Bali to the Next Level sebagai Epicentrum Hospitality and Tourism in Bali, menjadi katalisator dalam menciptakan sustainability leadership dan mewujudkan transformasi pariwisata dari leading
sector menjadi trans sector. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat dan kerjasama yang erat antara semua pemangku kepentingan, kita dapat mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan dan menyeluruh dalam industri pariwisata ”
” Dengan memanfaatkan keahlian dan
pengalaman anggota IHGMA DPD Bali, kami berkomitmen untuk mengembangkan program pemasaran yang inovatif dan strategis, memperkokoh SDM kepariwisataan, dan meningkatkan kualitas pelayanan, produk dan pengelolaan kepada wisatawan di pulau Bali ”
Acara pengukuhan berlangsung hangat dan hikmat diawali dengan ritual team building serta renungan agung dalam menyelaraskan energy, spirit dan rasa seluruh pengurus sebagai langkah
awal dalam memulai tugas mulia.
Pengukuhan disaksikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan juga Stakeholder Pariwisata Bali di alam terbuka, sebagai perlambang kembalinya kita semua ke alam dan menjadi pemimpin yang membumi, selalu memberikan semangat berswakarsa dan berkreasi pada rekan sejawat yang kita bimbing.
Dengan menghirup udara segar,
merasakan hembusan angin sejuk, mendengar suara-suara natural di sekitar dan menyatu dengan keajaiban alam yang mengelilingi kita.
” Lingkungan ini memberi kita kesempatan untuk merefresh diri kita, menjernihkan pikiran kita, dan merefleksikan tujuan kita, ” tutup Milka Sitorus, Amd., selaku Kepala Bidang Humas IHGMA DPD Bali. (Tim)

Daerah
Dukung Penuh Petani, Bupati Kembang Salurkan ribuan Bibit Tanaman dan Pupuk Organik

Jembrana – Kakao menjadi komoditas unggulan di kabupaten Jembrana yang mendapat perhatian khusus dari Pemkab Jembrana mulai dari hulu sampai hilir sehingga kakao Jembrana mampu merambah pangsa pasar dunia Internasional.
Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, Pemkab Jembrana terus mendorong mewujudkan kebun-kebun kakao yang bersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas “Organik Aromatik Spesifik”.
Upaya itu pun direalisasikan dengan pemberian bantuan 19.999 bibit kakao unggul dan 99,9 ton pupuk organik kepada 8 subak abian dan kelompok tani di Kabupaten Jembrana oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, Minggu (11/5) di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.

Bupati Kembang saat melakukan simbolis penyerahan bibit kakao di Kelompok Tani Kakao Rastani, Banjar Candikusuma, Desa Candikusuma.
“Hari ini saya ingin bibit yang diterima cukup banyak ini dengan anggaran hampir setengah miliar yang murni dianggarkan dari APBD supaya bisa betul-betul bermanfaat,” ucap Bupati Kembang, usai acara penyerahan secara simbolis.
Diharapkan, pemberian bantuan bibit unggul dan pupuk organik dapat memicu peningkatan produktivitas dan daya saing produk kakao, yang pada saat ini produksinya mencapai 3.000 ton pertahun.
Kakao Jembrana yang telah berhasil menembus pasar ekspor, menjadi pemacu semangat Bupati Kembang Hartawan dan Wabup Patriana Krisna untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas kakao ini. Salah satu upayanya juga dengan meminta dana bagi hasil melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di bawah Kementerian Keuangan RI.
“Karena kakao kita sudah menembus pasar ekspor, maka kita akan bersurat, sehingga nanti harapannya kita mendapat dana bagi hasil cukai kakao, dan kita akan gunakan dana itu sepenuhnya untuk petani kakao,” ujar Bupati Kembang.
Pihaknya menegaskan tidak akan mengembangkan terlalu banyak jenis komoditi perkebunan, pengembangan kakao akan menjadi prioritas untuk semakin meningkatkan posisi Jembrana sebagai produsen kakao berkualitas dunia.
“Tidak banyak jenis yang kita kembangkan, yang kita utamakan justru kakao. Mudah-mudahan, kita doakan petani kita sukses semua,” tutupnya.
Daerah
Tegas! Polsek Gilimanuk Kembalikan Anak Punk Tanpa Identitas

Jembrana – Sebanyak lima orang anak punk yang masuk ke Bali tanpa dilengkapi identitas resmi berhasil diamankan di kawasan SPBU Gilimanuk, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Rabu (30/4) siang. Penanganan cepat dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Babinsa, Satpol PP dan Linmas Kelurahan Gilimanuk dengan didampingi aparat setempat, demi menjaga kondusivitas wilayah pintu gerbang Bali tersebut.
Kejadian bermula sekitar pukul 12.30 Wita, saat petugas melakukan patroli rutin di seputaran Pelabuhan Gilimanuk. Mereka menemukan lima pemuda bergaya punk yang mencurigakan tanpa membawa kelengkapan identitas diri. Dari hasil pendataan, kelima orang tersebut masing-masing bernama Trian (21), Dean (27), Ahmad Bajuri (32), Edi (24), dan Hisan Fauzi (25), seluruhnya berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kelima anak punk ini mengaku berangkat dari Bandung dengan tujuan Denpasar. Namun, untuk menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk resmi Pelabuhan Gilimanuk, mereka memilih berjalan kaki melewati jalur pesisir pantai.

Kelima anak punk tanpa identitas dikembalikan ke pulau jawa dengan dikawal ketat anggota kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., menyatakan bahwa pihaknya memang rutin memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang keluar-masuk Bali, khususnya di area pelabuhan. “Kami selalu tekankan personel di pos-pos pemeriksaan, termasuk mengawasi jalur-jalur tidak resmi yang kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Selanjutnya, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma yang didampingi Kasi Trantib, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan personel Pol PP setempat, langsung memberikan pembinaan dan imbauan kepada para anak punk tersebut. Mereka diingatkan agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum maupun lalu lintas jalan.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kelima anak punk itu akhirnya diputuskan untuk dikembalikan ke daerah asal. Pada pukul 14.20 Wita, mereka diberangkatkan menggunakan KMP Trisakti Elfina melalui Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Pengawalan ketat dilakukan hingga mereka naik ke atas kapal oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Lurah Gilimanuk, Satpol PP, Linmas, dan Bhabinkamtibmas.
Daerah
Bersama dalam Sunyi, Warga Serangan dan BTID Bangun Masa Depan

DENPASAR – Di tengah dinamika pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Desa Adat Serangan dan PT Bali Turtle Island Development (BTID) menunjukkan kolaborasi yang kuat dan konsisten. Tanpa banyak sorotan, keduanya terus berjalan beriringan membangun kawasan dengan semangat kebersamaan dan saling percaya.
Sejak lama, hubungan antara warga Serangan dan BTID tidak hanya bersifat formal, tapi juga personal dan kekeluargaan. Dalam setiap aspek kehidupan—adat, budaya, lingkungan, hingga pembangunan—masyarakat dilibatkan secara aktif.
“Keterbukaan untuk berkomunikasi selalu kita jaga. Tidak semua harus diumumkan, yang penting kepercayaan dan niat baik,” ujar Jro Ketut Sudiarsa, Mangku Pura Pat Payung.
Jro Ketut menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan KEK Kura Kura Bali, seraya berharap berkah dari Ida Betara Dalem Pat Payung agar semua rencana berjalan lancar.
Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, menegaskan pentingnya menjaga harmoni. Ia menyebut bahwa komunikasi adalah kunci untuk merawat hubungan yang baik, termasuk dengan investor seperti BTID.
“Kami ingin pembangunan ini membawa manfaat dan kesejahteraan bagi warga. Kura Kura Bali adalah bagian dari desa kami,” ujarnya.
Kontribusi nyata BTID selama ini juga tak sedikit. Sejak kesepakatan tahun 1998, BTID telah menyerahkan lahan lebih dari 7 hektar, menyediakan fasilitas umum, dan membantu akses ibadah. Salah satu hal yang paling dikenang adalah keputusan BTID untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawan asal Serangan saat pandemi Covid-19.
“Saat perusahaan lain memberhentikan pegawai, warga kami tetap digaji. Itu sangat berarti,” kata Gede Pariatha.
Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami, turut menyampaikan hal senada. Ia mengapresiasi komunikasi baik yang terus dibangun antara warga dan BTID, termasuk dalam pengembangan infrastruktur seperti jembatan ke Pura Sakenan yang dulunya hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau jukung.
“Kontribusi BTID banyak dan positif. Hubungan tetap harmonis dan kondusif,” ujarnya.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa pembangunan yang berakar pada budaya dan keharmonisan bukan hanya mimpi. Ia sudah berjalan nyata, meski tanpa hingar-bingar. (Tim)
-
Mangku Bumi6 years ago
HIDUP DHARMA
-
News1 year ago
Diduga Gelapkan Dana Ratusan Calon Pekerja Migran, Pengusaha Ibukota Diajukan Ke Meja Hijau
-
News2 years ago
Geger!! Siswi Kelas 2 Smp Ditemukan Gantung Diri Di Kandang Sapi
-
News10 years ago
Post Format: Gallery
-
Daerah5 years ago
Jangan Sampai Jadi Pemangku Tanggung, Ikuti Kursus Kepemangkuan Disini!
-
News3 years ago
Kasus Ungasan, Orang Misterius Hadir ditengah Upacara sebut Kutukan Telah Jalan
-
Mangku Bumi7 years ago
Mengenal lebih dekat Sareng Ide Sire Empu Dharma Sunu dari Griya Taman Pande Tonja Denpasar
-
Daerah4 years ago
Miris! Nusa Dua Tampak Seperti Abandoned City