Mangku Bumi
THE PURUSHA II

Pada awalnya benih hidup, darinya muncul ether (zat maha halus) yang memunculkan bayu (tenaga/energi) dari bayu lahirlah Teja (sinar) dari sinar muncul apah (air) dari air muncul pertiwi (zat padat), dan benih hidup ini yang melihat di balik materi di dalam wujud zat ciptaanya yang memadat
Demikian didalam tubuh , zat kimiawi biologis yang maha sempurna ini yang menyodorkan kesan rasa hidup kepada poros hidupnya, dia sebatas penyedia rasa atas sadar atas hidup, dia juga yang membentuk bangunan wujud tubuh, dia berwujud zat, dia wujud, bukan dia yang mengawali semuanya tetapi The Purusha
Purusha adalah yang diberi kesan atas hidupnya oleh wujudnya, disodorkan rasa oleh zat, zat maha halus yang memfisik itu jembatan bagi sang maha hidup mendapati kesadaran atas eksistensi hidup’nya, yang artinya zat itu tidak lebih hanya bayangan dirinya, yang dimaksud sebagai bayangan pastilah bukan yang sebenarnya
Yang bukan yang sebenarnya tidak akan pernah mungkin menjadi yang sebenarnya, hanya orang bodoh yang bersusah payah memaksa mempertahankan dosa-kesalahan melalui pembenaran, kebodohan seperti itu pada masanya pasti terungkap dan ditinggalkan, karena sifat alami setiap diri lebih mengutamakan kesempurnaan
Apapun yang tidak sempurna akan ditinggalkan karena berarti cacat, mesin motor yang tidak sempurna akan menyusahkan pengendaranya, pesawat terbang yang cacat produksi akan ditinggalkan, karena sangat membahayakan bagi penumpang, kebenaran yang tidak sempurna hanya akan menjadi alat pembodohan belaka
Yang memperalat kebenaran cacat itu orang pintar yang layak diberi salute dan milyaran jempol, yang bodoh tentunya yang mau diperalat,seperti tukang makanan yang dikerumuni pembeli karena kepiawaianya mengolah potensi yang ada, karena kepintaran membuai lidah konsumen, begitu pula keuntungan besar bagi yang pintar memuaskan kuping orang bodoh
Halnya orang-orang berduyun menyaksikan pelawak tuhan, yang isi lawakanya tidak jauh dari pergunjingan prilaku buruk orang lain, penggunjing yang dibayar untuk bergunjing dan pendengar gunjingan sesungguhnya sekumpulan sesama manusia kesepian, mereka mencari kebahagiaan dari berkumpul dan bergunjing prilaku hidup, karena hanya itu kebenaran hidup yang mereka tau seperti yang guru-guru mereka ajarkan, guru kencing berdiri murid kencing berlari, entah apa artinya
Kebenaran yang sejati adalah aku-kamu- kalian -mereka – anda adalah perwakilan hidup sang maha hidup, tubuh yang mewujud dari zat yang dijadikan olehnya yang memberi kesan atas hidup,zat yang bersifat maha mengikat dan maha menjerat itu yang membuat kesadaranmu tak berdaya
Yang tertipu terjerembab menjadi penghamba rasa, karena ketidaktauan, tersesat menyembah rasa yang tak lain hanya sebatas kesan yang disodorkan kimiawi tubuh, dan itu yang “katanya” para nabi-guru dari jaman entah berentah sebagai kebenaran absolut, karena dia tak tau kebenaran yang sebenar-benar’nya, alias yang telah disesatkan oleh jeratan rasa kimiawi tubuhnya
Betapa rentan dan rapuhnya hidup ketika tidak mengenal kebenaran yang sejati ,ketika manusia jauh dari ke”tuha”an’nya tuhan, yang tak tau apa yang tertuha dari yang paling tuha yang pernah ada, maha hidup yang terTU(h)A yang mengawali debut penciptaan dari kosong tidak ada apa-apa,IA yang mewujudkan zat terhalus dan mengawali bentuk wujudnya mulai dari yang paling sederhana berupa zat (Panca Maha Butha)/asal segala wujud inilah sumber Angkara-murka, bebutan
Zat terhalus itu mengikuti gerak hidupnya berevolusi membentuk wujud kasar berupa planet diseluruh semesta, lalu kembali lagi menuju bentuk halusnya, dan bentuk halus berupa tubuh biologis ini yang memiliki kemampuan menterjemahkan kesadaran hidupnya secara sempurna, berupa tubuh biologis yang disebut manusia
Runut Akasa Wayu Teja Apah Pertiwi ini adalah patrun (blue print) proses penciptaan, kelima runut itu yang menjadi pola baku jika seseorang ingin menelusuri jejak-jejak penciptaan, apa yang ditemukan saintis masa ini bukanlah kebetulan, tetapi penelitian yang tidak mungkin tidak berpatok pada Pancha Maha Butha, yang keadaanya selalu bergulir menjalani siklus perwujudan dari yang terhalus hingga yang tekasar lalu berbalik lagi mencapai kondisi tehalus ,begitu seterusnya
Taukah kamu bahwa Kesadaranmu itu di bingungkan oleh jeratan Raja Maya, terseret rasa yang disodorkan zat kimiawi tubuhmu, sehingga diri merasa tidak berdaya karena kamu tidak tau apa yang harus dilakukan untuk mengatasi rasamu itu, terombang-ambing tak berdaya karena kamu telah kehilangan pengetahuan tntang kesejatian dirimu
Yang hidup hanya berasal dari yang hidup, yakni Tuhan sang maha hidup yang menumbuhkan dan menghidupi segenap mahluk , bahkan zat yang Maha Agung itu berasal mula maha hidup, Maha Hidup yang kesadaran hidupnya kamu wakili
AKU tidak lain kemuliaan itu, sedangkan KAMU yang tersesat oleh Maya’ku, inilah ‘MAYAKU” yang terkuat juga maha menipu, kamu yang tertipu menyembah maya’ku sebagai AKU, namun apapun caramu menuju aku,aku terima,
KAMU-AKU
AKU-KAMU
Atman Brahman Aikyam, Aku-Tuhan The Purusha yang melihat di balik materi, yang maha hidup yang semula kosong tiada wujud itu yang mendapati kesadaran sempurnya di tubuh maha sempurna ini,
heh
Atlantia Ra

Mangku Bumi
Peringati Hari Pahlawan PEKAT IB Laksanakan Penanaman 100 Bibit Bakau

Denpasar – Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB)) DPW PEKAT IB Provinsi Bali kali ini mengadakan kegiatan yang sangat positif dalam rangka memperingati hari Pahlawan tahun 2023, di hutan Mangrove Tuban, Kamis /02/11/2023
Widodo Marmer SE, MMA selaku Sekretaris Wilayah PEKAT IB Provinsi Bali mengatakan Program kegiatan DPW PEKAT IB ini diiimplementasikan melalui program kegiatan penanaman bakau.
” Kami rencanakan tanggal 10 November sementara dari hitungan iklim tanggal 10 November itu air laut pasang atau tinggi, maka kegiatan di majukan pada hari ini tanggal 2 November kondisi air memungkinkan menanam bakau dengan mengundang teman – teman organisasi lain yang mau ikut dalam kegiatan ini “ucap Widodo Marmer SE, MMA
Lanjut Widodo Marmer, Kegiatan penanaman pohon bakau kali ini menyediakan 100 pohon bakau saja dan program akan terus berkelanjutan dan ini merupakan program PEKAT IB untuk melestarikan alam atau lingkungan.
Kegiatan ini juga turut serta ormas dan partai, terkait hal tersebut Widodo Marmer menjelaskan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran Rumah Tangga PEKAT IB pasal 7 bahwa PEKAT IB tidak ber afiliasi dengan atau kepada salah satu partai tetapi ada kegiatan di DPP Pusat yang sudah mendukung salah satu partai tetapi kami di DPW tidak mendukung siapapun dan kami murni memiliki tujuan membantu tanah air dan pemerintah melalui organisasi kemasyarakatan
Kami juga akan membantu TNI dan POLRI menjaga keamanan dalam pelaksanaan Pemilu yang akan datang , imbuh Widodo Marmer. (Ich)
Mangku Bumi
Ki Ageng Giring III, Royal Ambarrukmo Ajak Tamu Asal Bali Wisata Spiritual Desa Sodo

YOGYAKARTA – Perjalanan wisata spiritual yang dilaksanakan salah satu tamu Royal Ambarrukmo mendapatkan kisah unik dibelakangnya.
Pengertian tentang pariwisata spiritual juga pernah dikemukakan oleh Bali Travel News (2008) dalam Susanty (2009) di mana pariwisata spiritual merupakan salah satu kegiatan wisata minat khusus, yakni perjalanan wisata menuju tempat- tempat suci untuk melaksanakan kegiatan spiritual berupa sembahyang, yoga, meditasi dan lainnya.
Kali ini ke tempat yang dikeramatkan warga sekitar, Pesarean Ki Ageng Giring III di Sodo, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kisah ini diceritakan oleh Susilo seorang juru kunci makam Ki Ageng Giring III yang sudah 30 tahun.
” Ki Ageng Giring III merupakan keturunan dari Brawijaya IV dari raja Majapahit, yang beliau disuruh mengemban amanah mencari keberadaan wahyu yang pergi (oncat = hilang) dari kerajaan Pajang, ” ujarnya, Sabtu (24/06/2023).
Ki Ageng Giring III bersama dengan Ki Ageng Pemanahan, kemudian Ki Ageng Giring III bertapa di sekitaran wilayah Sodo lalu Ki Pemanahan di wilayah Kembang Lampir.
Lanjut bercerita, suatu saat Ki Ageng Giring III mendapat firasat untuk menanam sabut kelapa kering (Sepet aking) kemudian sabut tersebut tumbuh menjadi tunas kelapa yang dijaga oleh abdi dalem Ki Ageng Giring III yakni Bintulu Aji.
Lalu firasat kembali muncul, ia mengetahui bahwa barang siapa yang meminum air kelapa muda (degan) sekaligus (1 buah) habis akan menurunkan raja – raja tanah Jawa.
Pohon kelapa tersebut berbuah hanya 1 butir, siapapun dikisahkan tidak mampu memetiknya.
” Untuk memetik dari pohon itu harus menepuk batang pohonnya dan kemudian pohon itu akan menunduk dengan sendirinya dan bisalah diambil pleh Ki Ageng Giring III, ” lanjutnya bercerita.
Ki Ageng Pemanahan pun mendapat informasi tersebut dari Ki Sunan Kalijogo bahwa kelapa itu sudah dimiliki oleh Ki Ageng Giring III.
” Ki Ageng Pemanahan pun menuju arah kelapa tersebut yang ditandai oleh cahaya yang tegak lurus ke langit ”
Tidak disangka – sangka Ki Ageng Giring III yang mensucikan diri atau mandi besar di sungai yang meninggalkan buah kelapa tadi. Kemudian Ki Ageng Pemanahan sampailah ke tempat dimana kelapa itu disimpan lalu memaksa meminumnya walaupun sudah dicegah oleh istri dari Ki Ageng Giring III.
Kemudian saat Ki Ageng Giring III melihat air kelapa tersebut sudah habis, maka dikejarlah Ki Ageng Pemanahan dan menanyakan keturunan ke berapa agar keturunannya (Ki Ageng Giring III) dapat Mukti (Jawa = Makmur, Sansekerta = Bebas), agar kekuasaan tanah Jawa bisa bergantian dengan anak keturunannya, kondisi itu belum juga mendapat jawaban.

Jalan menuju Petilasan Gunung Pasar. (Sumber foto : Syaeful Cahyadi)
Konon singkat cerita di wilayah Desa Gunung Pasar (Petilasan Gunung Pasar) di Kecamatan Dlingo, Bantul ada 7 makam tiban (kijing pitu) misterius yang dipercaya sebagai tanda perjanjian antara Ki Ageng Pemanahan dengan Ki Ageng Giring III ihwal penerus tahta Kerajaan Mataram Islam.
” Walahualam kang mas nanti kelak keturunan ke 7 sampai ke 9 kelak keturunanmu akan menjadi raja tanah Jawa ”
Kemudian mendapatkan jawaban tersebut Ki Ageng Pemanahan melanjutkan perjalanan ke Alas (hutan) Mentaok (Bumi Mataram), kemudian Ki Ageng Giring III kembali ke wilayah Desa Sodo menyebarkan syiar Islam sambil menunggu kembali kapan keturunannya akan menjadi raja kelak.
” Itulah kisah singkat cerita sejarah paling sepuh dari Kerajaan Mataram Islam, yaitu disini, ” ujarnya mengakhiri. (Ray)
Mangku Bumi
Kobaborasi Biddokkes dengan Puskor Hindunesia, Bantu Kebutuhan Darah Sulinggih

DENPASAR – Relawan Manawa Dharma Puskor Hindunesia di Tabanan melakukan langkah cepat dalam upaya kemanusiaan. Dikabarkan seorang Sulinggih yang sedang dirawat di RSU Tabanan membutuhkan darah golongan O, segera dengan sigap informasi ini diteruskan ke tim PDDI Polda Bali dibawah pimpinan Kompol I Nyoman Rinda,A.Md.Kep dan A.A Gede Dalem Pemayun, SH.,MAP untuk ditindaklanjuti, Kamis (27/04/2023).
Kondisi ini dilakukan karena ketersediaan cadangan kantong darah di rumah sakit sangat minim.
Tidak membutuhkan waktu lama pihak PDDI Polda Bali bergerak dan akhirnya mendapatkan pendonor dengan segera. Bahkan tim PDDI Polda Bali langsung mengirim ambulance untuk jemput bola mendatangi pendonor agar darah yang dibutuhkan bisa cepat dimanfaatkan.

Ida Bagus Susena selaku Ketua Umum Puskor Hindunesia
“Terimakasih kepada Kapolda dan Kabiddokkes Polda Bali di bawah ke pemimpinan dr. Komang Nurada Mahardana, Sp.THT-KL yang sudah merespon cepat, apa yang kami butuhkan, utamanya untuk kebutuhan darah Sulinggih tersebut, ” ujar Ida Bagus K Susena selaku Ketua Umum Puskor Hindunesia.
Pelayanan cepat tanggap (emergency) ini merupakan sinergitas keberhasilan dari Puskor Hindunesia dengan pihak Biddokkes Polda Bali. Pelayanan ini merupakan layanan kesehatan bergerak (mobile healthy service) untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Tak hanya sebatas itu, dalam upacara besar seperti Bethara Turun Kabeh di Pura Besakih, BIDDOKKES Polda Bali dan Puskor Hindunesia juga melakukan pelayanan kesehatan dari tanggal 5-26 April 2023.
Dalam kesempatan audiensi Puskor Hindunesia dengan Kapolda Bali, Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, salah satu poin penting yang menjadi pembahasan adalah keberlanjutan dan perluasan jangkauan kerjasama organisasi swadaya keumatan Hindu tersebut dengan Polda Bali. Utamanya untuk bidang Sosial, Kemanusiaan, Kesehatan dan Pembinaan SDM Hindu.
Kapolda Bali sangat mengapresiasi hadirnya Puskor Hindunesia dalam 20 tahun ini melakukan pelayanan, pengabdian dan pemberdayaan umat Hindu.
“Kami siap akan memperluas kerjasama sosial dengan Puskor Hindunesia seperti kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, bedah rumah dan juga pelayanan kesehatan”, tambah Irjen Pol.Putu Jayan Danu Putra, yang asli Bali juga.
Pihak humas Dekornas Puskor Hindunesia juga mengucapkan terima kasib kepada Kabiddokkes Polda Bali.

Dewa Sudarsana selaku pihak Humas Dekornas Puskor Hindunesia
” Terima kasih dr. Komang Nurada Mahardana Sp. THT – KL atas kebersamaannya dalam melayani anggota jaga dan masyarkat di karya Besakih kemarin, ” pungkas Dewa Sudarsana. (Ray)
-
Mangku Bumi4 years ago
HIDUP DHARMA
-
Daerah2 years ago
Seorang Ibu Muda Tewas Gantung Diri di Setra Buleleng
-
Daerah3 years ago
Biadab! Seorang Anak Bantai Ayah Sendiri Hingga Tewas
-
Daerah3 years ago
Telah Ditemukan Gudang Segala Mesin di Batubulan
-
Daerah3 years ago
Pelajar Tewas Adu Jangkrik di Jalur Air Sanih – Karangasem
-
Daerah3 years ago
Jangan Pernah Nginep di Menzel Ubud! Simak Kenapa.
-
Daerah4 years ago
DUNIA MAYA HEBOH, JRO DALEM SAMUDRA DAPAT PAWISIK PASANG PATUNG
-
News6 years ago
Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, Menggelar Talkshow dan Exhibition 2018.