Daerah
Test Genose cocok untuk rakyat kecil, Mengapa mau dihentikan?

GATRA DEWATA | BALI | Rakyat Kecil Terpukul, Jika “Test GeNose” Dihentikan. Adanya desakan, untuk menghentikan penggunaan “Test GeNose” patut dipertanyakan, mengingat “GeNose” harganya terjangkau segala lapisan masyarakat dibandingkan “Test Antigen” atau “Test PCR” yang harganya relatif mahal.
Hal ini dikeluhkan beberapa penumpang bus, yang rata-rata ekonominya menengah kebawah, mengingat perjalanan akan memakan biaya tinggi, yang dikhawatirkan memukul perekonomian di bidang transportasi, pariwisata atau bidang lainnya serta mempengaruhi mobilitas rakyat kecil, yang semakin terpuruk perekonomiannya.
Jika GeNose dihentikan, maka rakyat kecil, yang notabene berprofesi sebagai petani, pedagang atau buruh, yang menggunakan transportasi bus, yang rata-rata ekonominya menengah kebawah, merasa paling terpukul atas kebijakan pemerintah tersebut.
Saat dikonfirmasi awak media, pada Senin (28/6/2021), beberapa penumpang bus, yang hendak menyeberang pelabuhan Gilimanuk mengeluhkan kondisi tersebut. Apalagi, kondisi ekonomi mereka, rata-rata menengah ke bawah. Baginya, “Test GeNose”, dinilainya tepat dengan kemampuan ekonomi mereka, saat ini, karena, harganya murah dan terjangkau, serta hasil pemeriksaannya selesai dalam waktu, cuma 3 menit.
“Intinya, Test GeNose sangat menguntungkan salah satu penumpang bus, saat dikonfirmasi, yang dirinya telah lama memanfaatkan sarana transportasi bus, jika hendak pulang ke kampung halamannya di Banyuwangi, Jawa Timur.
Hal senada, juga diungkapkan Juleha, salah seorang pedagang kecil, yang telah tiba di pelabuhan Gilimanuk, untuk memasarkan hasil perkebunannya ke Bali. Ia menganggap “Test GeNose” prosesnya cepat dan sederhana, bahkan, pengoperasian alat beserta analisis mudah serta harganya yang murah. Sementara, diakuinya, saat dirinya memakai test PCR, hasilnya diselesaikan dalam waktu yang lama, yang diakuinya sangat menyita waktunya dan belum lagi harganya terbilang mahal.
Jika tidak beraktivitas mencari nafkah hingga ke Bali, karena profesinya sebagai pedagang, Ia mempertanyakan tentang tanggung jawab pemegang kebijakan, dalam menghidupi keluarganya, ditengah terjangan masa pandemi Covid-19. “Siapa yang tanggung jawab, memberi nafkah menghidupi keluarga kami, sebagai rakyat kecil, yang pontang panting mengais rupiah hingga ke Bali,” ungkapnya.
Patut diketahui, “Test GeNose atau Gadjah Mada Electronic Nose merupakan karya anak bangsa, yang dikembangkan oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, sebagai alat pengindera elektronik cerdas, yang dapat melakukan “Screening” terhadap infeksi Covid-19 melalui hembusan nafas pasien. “Test GeNose” ini, menyediakan alat “Screening” yang cepat, akurat dan non-invasif.
Layanan test skrining Covid-19 menggunakan GeNose, mulanya digunakan hanya pengguna transportasi kereta api. Namun, kini, para penumpang pesawat terbang dan transportasi darat, semisal Bus serta kapal laut, juga menggunakan GeNose sebagai syarat perjalanan.
Menariknya, sejumlah “Warganet” atau “Netizen” di media sosial berbagi testimoni, saat mereka sebagai penumpang moda transportasi, berbagi pengalaman menggunakan “Test GeNose”, demi mendapatkan hasil negatif Covid-19. Sebagian besar, “Netizen” memilih menggunakan “Test GeNose” untuk melakukan perjalanan, karena, hasil test menunjukkan negatif.
Berbeda dengan alat deteksi Covid-19 lainnya, GeNose menggunakan hembusan nafas, untuk penentuan infeksi Covid-19. Hasil pemeriksaannya, melalui sistem kecerdasan buatan itu, diklaim bisa selesai, dalam waktu sangat singkat.
Untuk menggunakan GeNose, pasien diminta untuk menghembuskan nafas ke tabung khusus, yang berisi sensor dalam tabung, yang kemudian mendeteksi pola senyawa VOC ( Volatile Organic Compound) dalam hembusan nafas manusia. Test GeNose mampu mengukur perbedaan kadar VOC secara lebih sensitif. Data yang diperoleh dari hembusan nafas, diolah lewat bantuan kecerdasan buatan hingga akhirnya memunculkan hasilnya. (Tim)

Daerah
Satgas TMMD Ke 118 Kodim 1617/Jembrana Berikan Penyuluhan Pemeliharaan Ternak Sapi

Jembrana – Pencapaian target sasaran dalam TMMD Ke 118 Kodim 1617/ Jembrana tidak hanya sasaran fisik melainkan sasaran non fisik pun harus tercapai dalam program tersebut. Tercapainya target sasaran fisik maupun non fisik tepat waktu merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam program TMMD ke 118 Kodim 1617/ Jembrana.

Saat berlangsugnnya penyuluhan cara beternak sapi yang diadakan di desa Banyubiru oleh Tim TMMD Kodim 1617 Jembrana
Guna mencapai target sasaran non fisik tersebut Kodim 1617/Jembrana menggelar penyuluhan di bidang peternakan kepada warga Banjar Berawansalak, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Penyuluhan yang berlangsung di Balai Banjar Berawan salak tersebut melibatkan Tim Penyuluh dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Rabu malam (27/09).
Selain warga Banjar Berawansalak, penyuluhan tersebut juga dihadiri oleh Pasiter Kodim 1617/Jembrana Kapten Inf Tri Winarto, Danramil 1617-01/Negara Kapten Inf I Nyoman Gde Andika, SH Perbekel Banyubiru Komang Yuhartono serta Kelian Banjar Berawansalak I Putu Sandiyasa. Dalam pencapaian target tersebut akan dilaksakan penyuluhan kepada warga secara bergantian di masing masing Banjar Desa Banyubiru sesuai jadwal yang telah direncanakan.
“Dalam memberikan penyuluhan kita libatkan narasumber dari lintas instansi sesuai dengan bidangnya masing masing,” Jelas Tri Winarto. Sementara itu, Muthohirin, S.Pt selaku narasumber mengatakan pentingnya penyuluhan peternakan diberikan kepada warga karena warga Berawansalak hampir setiap KK memiliki ternak terutama sapi. Dalam materi pemeliharaan ternak yang dibawakannya narasumber pun menjelaskan cara pemeliharaan ternak sapi.
“Selain pemeliharaan yang baik pemberian pakan yang baik akan juga menghasilkan pertumbuhan yang maksimal,” ucapnya. Selain hal tersebut, Narasumber juga menjelaskan kepada warga tentang sistem pemeliharaan ternak, program produksi sapi potong, program penggemukan cara pemberian pakan, program waktu perkawinan pada sapi, cara pemeliharaan kesehatan pada sapi, gejala umum sapi dalam kondisi sakit serta cara pemeliharaan pada anak sapi.
Diakhir penyuluhan, acara juga diisi dengan dilanjutkan tanya jawab serta pemberian 10 buah buku Sarasmuscaya oleh Pasiter Kodim 1617/Jembrana bagi warga yang bisa menjawab pertanyaan dari penyuluh.
Daerah
Amok, Sosok Keterbelakangan Mental Yang Peduli Lingkungan

Jembrana – Keterbelakangan mental tidak membatasi seseorang untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak maupun lingkungan yang ada disekitarnya.
Begitu juga sosok pria yang akrab disapa Amok ini sangat begitu dikenal dikalangan masyarakat Lingkungan Baler Bale Agung Kecamatan Negara. Walau usia sudah mulai renta, waktu kesehariannya dihabiskan dengan berkeliling untuk menawarkan jasa pemungutan sampah toko maupun rumah tangga yang ada diseputaran Kelurahan Baler Bale Agung.

Keseharian Amok yang berkeliling membawa kereta sampah seputaran Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara
Amok yang tuna wicara ini tetap mendapat suport masyarakat dengan cara memanggil namanya ketika melihat Amok lewat dengan membawa kereta keranjangnya dan memberi sejumlah uang walaupun tanpa diminta.
Wah Nufan salah satu warga Baler Bale Agung saat dimintai keterangan terkait sosok Amok mengatakan dirinya merasa terbantu dengan keterbatasan waktu dan tempat untuk membuang sampah, ” Sangat terbantu ya karena kita juga sulit tempat untuk membuang sampah, ini juga tamparan keras kepada masyarakat luas, karena ketika banyak orang waras dan normal justru membuang sampah dengan sembarang, dia yang disebut keterbelakangan mental malah peduli kepada lingkungan terutama sampah,” ucap Wah Nufan.
Semoga apa yang dilakukan Amok menjadi inspirasi untuk kita semua untuk lebih peduli terhadap sampah maupun lingkungan yang ada di sekitar.
Daerah
Bupati Jembrana Resmi Buka TMMD Ke 118 Kodim 1617 Jembrana Tahun 2023

Jembrana – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa yang disingkat TMMD hari ini (20/9) resmi dibuka Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang berlokasi di Lapangan MAN 3 Jembrana desa Banyubiru Kecamatan Negara.

Bupati Tamba saat mengecek kesiapan pasukan yang tergabung dalam program TMMD ke-118 tahun 2023
Kegiatan yang mengambil tema “Sinergi Lintas Sektoral Membangun Kemanunggalan TNI- Rakyat Semakin Kuat ” juga dihadiri beberapa petinggi instansi yang ada di Jembrana, Dandim 1617 Jembrana Letkol inf Teguh Dwi Raharja, semua komandan kodim se-Bali dan Danrem 163/WSA yang diwakili Kasrem Kolonel Inf Rusdiana Parma. Dalam sambutannya Bupati Tamba menyampaikan TMMD merupakan bentuk sinergitas TNI dan pemerintah kabupaten untuk membangun desa, “Tujuan TMMD selain mempercepat pembangunan desa juga merupakan wujud sinergitas dengan masyarakat dan semua komponen yang terjaga dengan baik, sebagai bentuk kemanunggalan yang akan mewujudkan masyarakat Jembrana yang bahagia,” Ucap Bupati Tamba.
Pembukaan secara resmi ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Tamba dan penandatangan naskah sasaran fisik didampingi oleh Kasrem, Kasiren beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Jembrana, dilanjutkan kegiatan peninjauan Sasaran TMMD ke 118 Tahun 2023, oleh Rombongan, di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
Selain pelaksanaan upacara pembukaan TMMD ke 118 Tahun 2023, Kodim 1617/Jembrana juga memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat Jembrana khususnya masyarakat Pebuahan dengan membuka berbagai Stand Pelayanan diantaranya ; Stand Pelayanan SIM, Stand Pelayanan KB, Stand Pelayana Kesehatan, Stand Pelayanan KTP, Stand UMKM, Stand Pasar Murah, Stand Posyandu.
-
Mangku Bumi4 years ago
HIDUP DHARMA
-
Daerah2 years ago
Seorang Ibu Muda Tewas Gantung Diri di Setra Buleleng
-
Daerah2 years ago
Biadab! Seorang Anak Bantai Ayah Sendiri Hingga Tewas
-
Daerah3 years ago
Telah Ditemukan Gudang Segala Mesin di Batubulan
-
Daerah2 years ago
Pelajar Tewas Adu Jangkrik di Jalur Air Sanih – Karangasem
-
Daerah3 years ago
Jangan Pernah Nginep di Menzel Ubud! Simak Kenapa.
-
Daerah3 years ago
DUNIA MAYA HEBOH, JRO DALEM SAMUDRA DAPAT PAWISIK PASANG PATUNG
-
News5 years ago
Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, Menggelar Talkshow dan Exhibition 2018.